Semua Bab My Crazy Richie: Bab 41 - Bab 50
134 Bab
Bab 41 : Katakan Padaku!
“Jangan memikirkan hal tidak-tidak Kim, jangan membuatku berpikiran aneh-aneh tentang hubungan kita yang baru seumur jagung ini!” pinta Richie yang merasa bahwa sesuatu yang buruk menimpa sang istri di pesta tadi. Dia yakin bahwa ada hal yang membuat sakit hati Kimi sampai dia merasa terluka seperti sekarang. “Kita pulang ya! jangan pergi ke rumah mami dengan kondisi seperti ini. Mami pasti akan sedih dan menganggap hubungan kita tidak harmonis, kita kembali ke apartemen, oke! kita bisa membicarakan ini baik-baik berdua,” bujuk Richie. Ia menjauhkan tubuhnya dan Kimi yang masih dipeluknya sedari tadi, dihapusnya air mata sang istri. Pria itu bahkan terlihat tak tega melihat istrinya menangis sampai tersengal-sengal seperti itu.“Jangan menangis lagi, dadaku benar-benar sakit melihatmu seperti ini!” ucapnya memelas.Bukannya berhenti, Kimi malah semakin terisak. Ucapan Richie benar-benar membuatnya merasa sangat dicintai, hingga dia memilih merengkuh tubuh suaminya itu dan memeluknya
Baca selengkapnya
Bab 42 : Nic Apakah Bryan?
Pagi itu, tiga hari setelah dia membuka amplop hasil tes DNA yang sama sekali tidak dia mengerti. Nova mendatangi dokter yang bertanggung jawab dengan hasil tes DNA yang dilakukannya ke Nic dan kedua putranya. Ia kesal karena tidak bisa membaca hasil tes itu sendiri, dan harus menunggu berhari-hari karena dokter itu pergi seminar di luar kota selama dua hari. Beruntung sang dokter yang menangani tes itu adalah sahabatnya sendiri, sehingga Nova bisa seenak hati mengeluh.“Jadi-“Nova mulai menyimak ketika temannya itu mulai menjelaskan. Dia bahkan memasang wajah antusias dan mencondongkan badan.“Pada setiap pasang kromosom yang ada pada manusia, satu kromosom diturunkan dari ayah dan satu dari ibu. Laki-laki memiliki kromosom X dan Y, sementara perempuan X dan X. Kromosom Y pada laki-laki selalu didapat dari garis ayah dan hanya diturunkan pada anak-anak laki-laki mereka.”“Lalu …. “ raut wajah Nova mulai terlihat tidak santai karena dia bingung dengan penjelasan temannya.“Kromosom-k
Baca selengkapnya
Bab 43 : Ganti Sekretarismu!
Pagi itu Richie tampak sedang bersiap pergi bekerja seperti biasa. Begitu juga dengan Kimi, gadis itu mendekat ke arah suaminya yang sibuk mengikatkan dasi untuk membantunya. "Kim, tiga hari ke depan aku ada urusan bisnis ke luar kota, untuk mengecek pembangunan pabrik baru T factory," ucap Richie sambil terus memandangi Kimi yang sibuk membetulkan letak dasi di lehernya. Kimi sedikit kaget dan merasa tidak rela, tapi tetap saja dia tidak mungkin melarang suaminya pergi karena urusan pekerjaan. "Kalau kamu ke luar kota, aku nginep di rumah mami saja, ya! Sekarang rasanya tidak enak tinggal sendirian di apartemen," ujar Kimi yang sudah selesai merapikan dasi Richie. Ia tampak mengangsurkan jemari di permukaan kemeja suaminya lalu menepuknya lembut. "Tidak apa-apa kalau kamu memang takut sendirian," jawab Richie disusul sebuah kecupan di kening Kimi, balasan senyuman manis dari bibir istrinya membuat pria itu gemas dan merengkuh pinggang gadis itu, sementara Kimi memundurkan badanny
Baca selengkapnya
Bab 44 : Tak Bernyawa
Setelah Richie berangkat ke luar kota. Kimi pun memilih pulang ke rumah Maminya, ternyata Mina pun hari itu ke sana bersama putranya Segara dan Biru. Keduanya duduk di ruang makan, sedangkan kedua anak kembar Mina sedang pergi ke taman bermain bersama Sara dan Faraj. Merajuk ingin bermain komedi putar. "Kim, aku yakin kamu pasti tidak tahu akan hal ini." Mina membuka percakapan setelah sebelumnya mereka hanya terdiam dan menikmati kue yang dibawa Mina. "Soal apa?" Kimi menatap Mina yang duduk di seberangnya penasaran. "Ternyata, kak Nic adalah anak tante Nova-mertuamu."Tentu saja apa yang disampaikan oleh Mina membuat Kimi tersedak. Ia langsung menatap pada saudaranya itu tak percaya. "Benarkah?" tanya Kimi memastikan kembali, dan mendapat sebuah anggukan dari Mina. Kimi terlihat berpikir, hingga kemudian mulai membandingkan wajah antara pria-pria tampan itu. Nic, Daniel, dan suaminya Richie."Tapi, jika dilihat memang antara kak Nic, Daniel, dan Richie memiliki kemiripan. Bahka
Baca selengkapnya
Bab 45 : Memberi Kekuatan
Karena prosedur hukum, Richie pun mendapatkan izin untuk meminta perlindungan dari pengacara. Ia langsung menghubungi Daniel untuk memintanya mengirimkan bantuan ke sana. "Halo." Suara Richie terdengar gemetar ketika panggilannya dijawab oleh sang kakak. "Ada apa? Apa ada masalah di pabrik?" tanya Daniel mendengar suara Richie tak seperti biasanya. "Bukan, Kak! Sebenarnya ada masalah lain," jawab Richie. Ia sampai menelan salivanya susah payah, mengumpulkan keberanian untuk berbicara ke kakaknya atas tuduhan yang sedang disangkakan kepadanya. "Ada apa?" tanya Daniel yang bisa mendengar jelas suara sang adik yang bergetar. "Aku terkena masalah, entah bagaimana ini bisa terjadi, tapi yang jelas aku dituduh membunuh sekretarisku sendiri." "Apa?" Tentu saja penjelasan Richie membuat Daniel terkejut. Richie menceritakan kejadian yang menimpanya, bahkan tuduhan keji yang sejatinya tidak pernah dia lakukan. Richie tidak tahu kenapa semuanya bisa seperti ini, terlebih siapa sebenarnya p
Baca selengkapnya
Bab 46 : Berpisah
Kimi dan Richie menghentikan langkah. Jerry—Sekretaris Dimas, tampak berdiri di depan pintu apartemen mereka, sepertinya pria itu memang sengaja datang ke sana untuk bertemu Kimi atau Richie. Pasangan suami istri itu pun saling tatap, merasa heran dengan kedatangan Jerry di saat kondisi seperti ini."Ada yang ingin saya sampaikan, apakah Anda ada waktu?" tanya Jerry sopan.Kimi dan Richie pun semakin terkejut, hingga akhirnya mempersilahkan pria itu untuk masuk ke dalam. Mereka duduk di ruang tamu dan membisu, Kimi menggenggam erat telapak tangan Richie, dia sangat takut mendengar apa yang akan disampaikan Jerry. Kimi yakin pria itu datang pasti bukan hanya sekadar ingin menyampaikan sesuatu yang tidak penting."Sebenarnya, kedatangan saya ke sini untuk mengungkapkan sesuatu. Saya tahu bahwa pak Richie tidak bersalah sama sekali dalam kasus pembunuhan sekretarisnya, bahkan saya tahu dalang di balik kejadian yang menimpa Anda," ujar Jerry membuka pembicaraan.Richie dan Kimi sangat ter
Baca selengkapnya
Bab 47 : Sandiwara
Setelah bertemu Richie di apartemen, Kimi pun memilih kembali ke rumah Sara meski maminya itu masih kesal dengan keputusannya yang dianggap gegabah, ini semua demi totalitas aktingnya yang ingin bercerai dengan suaminya."Kim, apa kamu benar-benar tidak mau mempertimbangkan kembali keputusanmu bercerai dengan Richie?" tanya Sara ketika melihat sang putri yang baru saja pulang."Tidak, Mi!" Tanpa berhenti atau menyapa Sara, Kimi langsung menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya. "Maaf ya, Mi. Maaf," batin Kimi yang merasa bersalah karena telah berbohong ke wanita yang sudah melahirkannya itu.Sara hanya bisa mendengkus kasar, ia tidak menyangka jika memiliki putri yang egois dan keras kepala serta tidak bisa dibujuk sama sekali.---Malam pun semakin larut, Kimi sudah berbaring di ranjang tapi belum juga bisa tidur. Ia pun memilih mengirimkan pesan kepada Richie, bertanya pada belahan jiwanya itu apakah sudah tidur. Namun, sayang Richie tak kunjung membalas dan membuat Kimi me
Baca selengkapnya
Bab 48 : Tertangkap
Kimi menelan saliva ketika melihat siapa yang memergoki dirinya sedang menggeledah ruangan papanya. "Mati aku," batin Kimi karena tertangkap basah.Ternyata yang memergoki Kimi adalah seorang wanita, dan lantas berjalan masuk perlahan. Wanita itu sedikit menyipitkan matanya ketika menatap Kimi."Siapa kamu? apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Mala-istri Dimas.Kimi gelagapan mendapat pertanyaan dari Mala dan merasa bingung harus menjawab apa. Mala terus memperhatikan wajah Kimi, hingga akhirnya menyadari kalau wajah Kimi memiliki kemiripan dengan Dimas."Kamu anaknya Mas Dimas?" tanya Mala mencoba memastikan.Kimi pun terkejut karena Mala langsung bisa menebak kalau dirinya adalah putri Dimas, hingga akhirnya Kimi menganggukkan kepala pelan. Mata Kimi membulat ketika melihat luka lebam di pipi dan rahang, bahkan tangan wanita itu juga tampak membiru."Apa Anda terluka? Biar saya obati!" jiwa seorang dokter muncul pada diri Kimi saat melihat kondisi Mala."Tidak, aku tidak apa-apa.”
Baca selengkapnya
Bab 49 : Semuanya Telah Berakhir
Kimi begitu panik ketika melihat Richie memasukkan makanan ke mulut. Gadis itu reflek mendorong tempat makan di hadapan Richie dari meja hingga jatuh berserakan ke lantai."Muntahkan itu!" perintah Kimi dengan air muka panik.Richie yang terkejut dan kebingungan, malah menelan apa yang sudah masuk ke dalam mulut."Rich, kenapa ditelan?" Kimi memukul punggung Richie, meminta pria itu segera memuntahkannya dengan panik."Kimoci! Apa kamu mau membunuhku dengan cara membuatku tersedak?" Richie yang tidak tahu kepanikan Kimi, langsung menahan tangan istrinya itu agar tidak terus memukulinya."Makanan itu beracun, pria jahat itu ingin mencelakaimu. Ya Tuhan! Muntahkan Rich!” Kimi bicara dengan cepat seperti kereta ekspres. Dia hampir menangis karena takut terjadi sesuatu dengan pria yang sangat dicintainya itu. “Ayo kita ke klinik, ayo kita ke rumah sakit!” teriaknya.Richie tertegun dengan ucapan Kimi, lantas mengerti ke mana arah kepanikan istrinya itu. "Maksudmu makanan itu?" Richie menu
Baca selengkapnya
Bab 50 : Tanda Lahir
Berita kematian Dimas karena dibunuh sang istri pun tersebar luas, bahkan motif pembunuhan itu juga menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.Richie dan Kimi datang ke kantor polisi, menyerahkan flashdisk yang diberikan Mala sebagai barang bukti bahwa Dimas ingin mencelakai Richie dan dia tidak bersalah. Hingga akhirnya pihak penyidik kantor polisi setempat, mengkonfirmasi dengan pihak penyidik kota di mana Anita tewas. Untuk membuktikan bahwa Richie difitnah dan dia tidak bersalah, Mala dan Jerry rsedia bemenjadi saksi dari kasus pembunuhan sekretarisnya itu.Setelah memberi keterangan kepada pihak kepolisian, Richie dan Kimi memutuskan pergi ke rumah Sara, memberitahu tentang apa yang sebenarnya terjadi ke wanita itu. Mereka bergandengan tangan sejak turun dari mobil, bahkan senyuman terlihat mengembang di wajah keduanya.Sara yang membukakan pintu begitu terkejut ketika melihat putri dan menantunya akur."Ka-kalian?" Sara tergagap apa lagi Kimi dan Richie mengulas senyum b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status