All Chapters of Gairah Istri Kelima Juragan: Chapter 31 - Chapter 40
95 Chapters
Pulihnya Isteri Keempat
***Memang belum terlalu banyak memori yang Chandrakanta torehkan bersama Malini. Ia sebenarnya enggan untuk meninggalkan calon istri ke limanya itu. Namun, ketika istri pertamanya memberitahu bahwa Soraya sudah pulih dan menanyakan di mana keberadaan dirinya, ia harus segera pulang ke kediaman istri keempatnya."Pulanglah, Mas, nanti Malini biar saya dan Rania yang menjaganya."Chandrakanta tak menjawab. Diam untuk beberapa detik berpikir. Apakah ia harus tinggal bersama Malini atau datang berkunjung ke kediaman Soraya."Sudah lama Mas tak menjenguk Soraya. Kasihan dia," terang Yuvati lagi."Baiklah aku akan ke sana setelah kau tiba di sini. Tapi berjanjilah untuk menjaga Malini dengan baik!""Jangan khawatir Mas, saya akan menjaga dia dengan baik seperti saya menjaga Mas. Tiga puluh menit lagi akan sampai di sana. Saya harus mampir sejenak memeriksa perkebunan," ucap Yuvati seraya menutup sambungan telepon.Warna wajah Malini yang sudah mulai berubah. Tak pucat dan tak sayu lagi. Me
Read more
Desah di Kamar Mandi Mewah
...Soraya duduk dengan anggun dengan rok lebar berwarna putih dan atasan dengan kra sabrina yang dihiasi bordiran bunga. Selalu mengembangkan senyum melihat kedatangan Chandrakanta. Beatrix membawakan Baki berisi dua buah teh chamomile. Teh yang sudah lama tak Chandrakanta minum ketika tengah berkunjung ke kediaman Soraya."Terima kasih, Beatrix," ucap Soraya tersenyum memandang Beatrix penuh arti."Mas pasti lelah sekali," ucap Soraya lalu menyongsong cangkir keramik berukir tinta emas di beberapa sisi.Menyeruput teh chamomile dengan penuh kenikmatan. Bulu mata lentik pirangnya terlihat membuka dan mengatup ketika mata birunya tak lepas memandangi Chandrakanta."Oh ayolah sayang, aku takkan pergi kemana-mana. Bisakah kau lepaskan pandangan matamu yang indah itu," ucap Chandrakanta. Soraya terkekeh sudah lama ia tidak merasakan kehangatan suaminya.Chandrakanta menghargai Soraya yang sudah berubah. Mungkin karena memang keinginan hatinya atau karena memang Rapal Mantra linglung ya
Read more
Bercinta dan Bercinta
...Tubuh mulus Soraya melengkung bagai busur indah nan menawan. Chandrakanta tersenyum. Begitu tampan dalam pandangan mata isteri keempatnya itu. Soraya sedang mempersembahkan sepasang dada yang menantang indah untuk Chandrakanta. Tubuh wanita itu bergetar dan mengerang hebat ketika Chandrakanta bermain-main di atas sesuatu yang berwarna merah muda.Berulang kali seperti itu. Menghisap, mengulum, memberi gigitan kecil. Soraya tak tahan dan tak henti mendesah dan menarik rambut pria yang ada di hadapannya."Apa itu nikmat?" bisik Chandrakanta berusaha untuk untuk menggoda.Soraya tak sempat menjawab. Sensasi yang diberikan membuat ia kehilangan nafas. Tubuhnya masih melengkung. Mungkinkah sedang menikmati sebuah perasaan yang tiada tara. Makin terlihat tak sabar. Kejantanan yang tegak dan kokoh itu mulai di main-mainkan lagi. Ganti Chandrakanta yang mengerang memejamkan mata membuat Soraya merasa senang.Ketika tonggak perkasa itu mulai bergetar tak hanya pemiliknya saja yang bersi
Read more
Wanita Berhati Hitam
...Chandrakanta terbangun dari tidur nyenyaknya saat tiba-tiba saja ponsel yang ia matikan menyala. Ada banyak panggilan tak terjawab dan juga beberapa pesan masuk.Dengan mata yang masih mengantuk dan tubuh yang lelah, Chandrakanta meraih benda itu, lalu mengernyitkan dahi saat membaca pesan dari Rania dan Yuvati.[Mas kamu sedang apa? Kamu berjanji untuk pulang. Saya dan Rania menunggu Mas di sini! Malini keadaannya kritis saat ini.]Chandrakanta meremas telepon genggamnya. Melirik pada jam dinding di sudut ruangan yang sudah menunjukkan pukul dua malam. Merasa bersalah tentu saja. Tak tahu bagaimana ia akan menghadapi kemarahan Yuvati dan Rania karena sudah meninggalkan Malini. Padahal ia sudah berjanji untuk pulang selepas isya.Chandrakanta menarik nafas panjang sambil memandang wanita berambut pirang yang tengah tertidur tanpa sehelai benang pun di sebelahnya. Gara-gara sesuatu yang dimasukkan Soraya ke dalam teh chamomile, membuat Chandrakanta larut dalam gairah yang tak ter
Read more
Butik Gaun Pengantin
***"Apa seperti ini yang namanya cinta dan pengorbanan? Hati yang terbelah-belah apa akan bisa membagi rasa cinta dan sayang yang sama rata? Selama mendampingi Mas Chandrakanta, beliau selalu berlaku adil dan tak sekalipun beliau menyakiti," gumam Yuvati."Kenapa, Mbak?" tanya Rania memeluk erat Yuvati yang berdiri di sebelahnya.Mata Yuvati mengembun melihat wanita muda berhidung pendek dengan wajah bulat tembam. Tak begitu cantik dan tak begitu menarik. Tapi Chandrakanta menyelamatkannya dari kehidupan yang malang dan menikahinya.Istri pertama Chandrakanta itu masih mencoba menerka, memahami, alasan mengapa suaminya harus memiliki istri lebih dari satu. Memang, ia mengizinkan. Tapi terkadang pertanyaan-pertanyaan itu menggelitik hilir dan mudik."Mengapa? Mbak tak sedang cemburu dengan Malini, bukan?" Rania tersenyum menggoda. Lalu kembali memeluk Yuvati erat."Mbak suka yang mana?" tanya Rania menjamah payet payet dan mutiara-mutiara indah. Membolak-balik satu persatu gaun penga
Read more
MANTRA PEMIKAT
...Mak Pikat terlihat berpikir tentang tawaran wanita berpakaian serba hitam. Namun, ketika seorang pemuda keluar dari kamar sambil tersenyum tipis, Mbak Pikat seolah memiliki sebuah ide yang cemerlang. "Bagaimana kalau aku meminta sesuatu yang lain dari dirimu? Bukan uang! Mungkin saja lebih berharga dari uang.""Apa itu, Mak? Sebutkan saja. Aku akan mengabulkannya. Yang penting Mak siapkan susuk yang paling paripurna.""Betulkah? Kau akan mengabulkannya. Bahkan ketika sesuatu yang kuminta ini amat berharga bagimu!""Tentu, Mak. Akan aku kabulkan.""Aku dengar kau memiliki seorang adik yang bernama Paramita. Aku berencana untuk menikahkannya dengan Prayogi? Apa kau setuju jika mahar susukmu di tukar dengan pernikahan Paramita dan Prayogi.""Hei ... Pitaloka, aku tengah bertanya padamu!" ucap Mak Pikat seraya melempar bunga kering ke arah kaki Pitaloka. Membuat ia harus berpikir dengan cepat karena tawaran itu mungkin saja akan berubah beberapa menit kemudian.Pitaloka duduk bersu
Read more
Matinya Seseorang di Hari Pernihakan
...Tokoh-tokoh masyarakat, tetua, warga desa, keluarga terdekat, teman-teman terlihat berkumpul di sebuah kediaman yang berada di ujung desa. Kediaman baru yang dipersembahkan oleh istri-istri Chandrakanta untuk Malini dan anak-anaknya.Rumah kayu dua lantai dengan desain yang tradisional namun masih terkesan manis. Di bagian depan rumah terlihat tenda-tenda yang di dominasi warna merah muda tengah berkibar indah. Di bawahnya dipasang kursi-kursi lipat dengan pembungkus warna senada. Sementara gazebo-gazebo dibelakang rumah, masih nampak kosong. Hari itu adalah hari yang membahagiakan bagi beberapa orang. Sementara beberapa orang lainnya tak terlihat lega dengan wajah yang dibuat murung dan tanpa senyum. Mungkin orang-orang itu adalah orang-orang yang tak rela dan menentang pernikahan Chandrakanta dan Malini.Beberapa orang menimang-nimang rasa tidak sukanya, rasa jijik dan muak, ketika Malini dengan kebaya merah muda indahnya masuk dalam sebuah ruangan ketika bagian paling sakr
Read more
Jejak Darah
"Nyonya ... Tenanglah!" pinta Beatrix, ketika melihat wanita cantik berambut pirang itu nampak bingung. Memukul wajahnya berulang kali lalu bolak-balik mengitari jasad di hadapannya."Nyonya ...Tenanglah! Tolong!" teriak Beatrix dengan suara yang agak serak."Biarkan, aku memikirkan sesuatu," ucap asisten rumah tangga nan setia itu."Nyonya, bisakah bantu aku?"Beatrix mulai melepaskan bagian-bagian gaun Soraya yang terkena percikan darah lalu memasukkannya ke dalam saku pakaian hangat yang dikenakan si gadis yang sudah mati itu."Ikat rambutmu dengan ini, Nyonya!" pinta Beatrix mengeluarkan sebuah pita merah muda. Soraya menurut. Mengikat rambutnya dengan tinggi."Tarik nafas. Apa kamu sudah sedikit tenang? Kalau sudah tenang bantu aku untuk menyingkirkan mayat ini!""Menyingkirkannya?""Ya ... Nyonya. Menyingkirkannya! Apakah Nyonya tidak paham juga? Memangnya Nyonya ingin mengakui perbuatan anda di depan juragan? Apakah Nyonya ingin dihukum kembali? Tidakkah Nyonya ingat betapa m
Read more
Malam Pertama Yang Menggelora
***Chandrakanta, menghabiskan waktu hingga tengah malam di ruang kerja yang sudah disiapkan Yuvati dan Rania. Ruang kerja yang terpisah dengan kamar tidur utamanya bersama Malini. Mencoba menenangkan dirinya, agar tak terlalu menempel dengan wanita yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu itu. Namun, tetap saja ada sebuah hasrat yang tak bisa ditanggalkan begitu saja.Fotonya berdua dengan Malini terpampang di depan meja kerja. Malini dengan kebaya merah muda dan Chandrakanta dengan baju kurung warna senada. Keduanya nampak serasi. Tampan dan cantik.Sebuah foto berisi gambar seluruh isteri dan anaknya membuatnya tertawa semringah. Apalagi sang fotografer tak menghitung mundur agar mereka bersiap. Jadilah sebuah foto yang kacau balau tak tertata, namun menghangatkan jiwanya."Kau sekarang berada di dalam genggamanku, Malini?" ucapnya pelan.Chandrakanta sudah membayangkan bagaimana ia bercumbu dan bersenggama di dalam kamar indahnya. Seolah semua rindu dan perasaan tak bisa dibe
Read more
Malam Pertama Yang Menggelora (2)
Melihat Malini yang berulang kali tak sabar, Chandrakanta ingin ikut membantu, apalagi bagian tubuh Malini yang bergelayut ketika sedikit menunduk membuatnya semakin tergoda."Malini kau begitu menggoda" rutuknya lalu mulai menarik pinggang istri kelimanya itu."Maaas ...." panggil Malini dengan nafas yang terengah-engah."Ya sayang ....""Mas tidak boleh menolak semua yang saya inginkan. Ingat itu!""Baik!" jawab Chandrakanta tak mampu menahan gelak tawanya. Melihat Malini yang begitu gairah, Chandrakanta merasa geli namun juga menikmati setiap sentuhan yang ia lakukan.Chandrakanta awalnya hanya diam saja ketika Malini mulai meletakkan bibir sensualnya. Mungkin mencoba menggoda. Namun, ketika hawa hangat dan erangan kembali terdengar, pria itu tak mampu menahannya. Toh sejak tadi memang Chandrakanta menginginkannya.Keduanya menautkan lidah, bagai dua ular yang sedang dimabuk cinta. Jari jemari lain bermain di beberapa tubuh lain, membuat Malini semakin mendesah hebat."Shhh ... Uh
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status