Andrew mengangguk membenarkan, dia memang sudah buntu. Entah apa lagi yang akan dia lakukan kecuali menikah dengan Julea. Dia sudah malas main petak umpet dengan orang tuanya dalam urusan menikah. Apalagi tuduhan itu yang sama sekali tidak masuk akal. "Iya, sayangnya kita tidak memiliki pilihan lain." Andrew menjawabnya dengan penuh penyesalan. Dia memandang lurus ke arah Julea."Lalu, bagaimana dengan nasib ku? Apa aku harus berkorban juga demi nama baik mu?" Tanya Julea sedikit murka. Andrew menggeleng, karena di sini bukan hanya kepentingan dirinya saja. Sebab Herfiza, sang ibu sudah mengantongi nama Julea. "Bu-bukan begitu, tapi kau juga akan merugi saat menolak menikah denganku. Karena mama sudah tahu siapa gadis yang bersama denganku malam itu," jawab Andrew dengan hati-hati. Dia tidak mau dituduh berbuat sesuatu yang merugikan Julea lagi atau menjebaknya. Karena ini semua jelas bukan keinginan dan diluar kendalinya. Julea terpaku mendengar jawaban itu, dia tidak menyangka
Read more