All Chapters of I'am Not Cinderella : Chapter 51 - Chapter 60
123 Chapters
Pergi Ke Rumah Mertua
Julea banyak diam setelah percakapannya dengan Marsha tadi. Sekarang saat bersama dengan Andrew saja gadis itu tidak fokus. Kini mereka tengah berada di sebuah butik yang ada di pusat kota. Rencananya, Andrew dan Julea akan pergi makan malam di rumah keluarga Nugraha malam ini. "Andrew," panggil Julea pelan saat Andrew selesai bersiap. Pria itu memilih memakai perpaduan kemeja putih, celana chino, dan sneakers lengkap dengan outerwear berbahan ringan. Hal itu membuat Julea terpana, lagi-lagi visual yang Andrew pancarkan membuat Julea merasa sayang jika harus meninggalkan pria itu. "Hmm ya ada apa?" tanyanya dan duduk disamping Julea. Gadis itu sudah selesai lebih dulu, dia memakai dress putih dengan lengan balon dan panjang dibawah lutut. Perpaduan dress dengan flatshoes senada membuatnya makin anggun malam ini. "Apa semua anggota keluarga akan datang untuk dinner kali ini?" tanyanya khawatir, mau bagaimana pun dia cukup gugup bertemu dengan keluarga Andrew. "Tidak, kita hanya a
Read more
Perhatian Andrew
Andrew meninggalkan Julea di kamar, karena dia enggan menganggu gadis itu beristirahat. Andrew memutuskan untuk duduk di balkon vila sembari memandang ke sekeliling. Suasana kota Bogor yang sejuk itu menenangkan pikirannya. Pedan singkat yang masuk ke ponsel Lucy waktu itu begitu menyita perhatiannya. Lebih-lebih lagi percakapan Lucy dengan adiknya, Andreas waktu itu cukup membuat dirinya merasa tak tenang. "Apa benar Andreas akan berusaha keras menghancurkan aku? tapi kenapa dia juga jaris melibatkan Julea, padahal dia tidak tahu apa-apa." Andrew membatin, dia menatap kosong ke arah depan. Kedua tangannya berpegangan pada pagar besi bercat hitam yang menjadi pembatas balkon. Angin segar yang berhembus hari itu menyapu wajah tampan Andrew dengan lembut. Ting!Sebuah motif mendarat di ponselnya, ada pesan singkat yang masuk. Buru-buru, Andrew merogoh kantongnya untuk meraih benda pipih itu berada. Setelahnya dia membuka layar ponsel dan mendapati pesan singkat dari Herfiza. [Kamu b
Read more
Rasa Cinta Andrew
Julea tertegun mendengarnya, jadi hubungan kakak-beradik itu tidak akur sama sekali. Tapi kenapa?"Ba-bagimana bisa kau tahu itu?" tanyanya dengan wajah yang serius, Julea juga mulai beringsut agar lebih dekat dnegan Andrew. "Aku mengirimkan mata-mata untuk mengawasi Andreas, hasilnya dia mendengar sendiri perkataan Andreas yang ingin menguasai perusahaan Nugraha Group seutuhnya." Andrew mulai bercerita. Julea mendengarkan dengan seksama, dia tidak berniat untuk menyela. Andrew juga menceritakan semuanya dengan tenang, meski tanpa menoleh pada gadis itu. "Kau juga jangan lupa kalau aku menugaskan Jidan untuk menyelidiki tentang rumor itu berserta Andreas. Sudah lama ternyata dia menyimpan kecurigaan pada Andreas, dan ya semuanya terbukti hampir benar." Julea mengangguk, dia juga tahu tentang itu. Rupanya memang kita harus waspada pada semua orang tidak perduli mereka terlihat lugu, polos, atau baik sekalipun. Kecurigaan itu perlu, untuk melindungi diri kita sendiri. Andrew menole
Read more
Kecemburuan Andreas
Kemudian Andrew dan Julea masuk kembali ke villa karena memang waktu sudah senja. Kegiatan jalan-jalan keduanya sudah memakan waktu cukup lama. Meskipun kurang puas menikmati indahnya pemandangan yang ada tapi Julea dipaksa masuk oleh Andrew.Ketika mereka tengah berjalan santai sambil bersenda gurau menuju villa. Ada sebuah mobil hitam yang sudah terparkir apik di halaman vila. "Mobil siapa itu?" Tanya Julea lirih sembari memelankan langkahnya. Andrew juga ikut menoleh, dia baru menyadari ada mobil lain yang ada di villa tersebut. Pria itu mengerutkan keningnya, sedikit berpikir siapa kira-kira yang datang. Tak lama dari dalam mobil tersebut sosok pria muda keluar dari pintu kemudi. Sosok pria berambut hitam dengan potongan yang rapi, memakai setelan jas abu-abu. "Andreas," gumam Andrew saat melihat sosok itu dengan jelas. Julea menyipitkan matanya, dia memperhatikan pria itu. Dan benar saja, dia adalah Andreas. Namun pria itu tidak sendirian, ada Herfiza dan Ali yang keluar dar
Read more
Dua Sisi
Keesokan paginya Julea melihat Herfiza tengah berbicara serius dengan Ali di ruang tengah. Gadis itu dapat melihatnya dengan jelas saat dia ada di lantai dua dan melongok ke bawah. "Apa mereka tengah membicarakan masalah semalam?" Julea membatin. Di saat yang sama dia melihat Andreas baru saja keluar dari kamarnya. Pria itu melewati Julea dan tersenyum sekilas."Selamat pagi kakak ipar," sapanya dengan ramah."Ah i-iya, selamat pagi Andreas. Kau hendak ke mana pagi-pagi begini?" Tanya Julea sedikit canggung. Julea bertanya demikian juga bukan karena mau basa-basi. Karena memang penampilan Andreas yang sudah rapi, dia mengenakan long Coat hitam bermotif kotak-kotak dipadukan dengan kemeja hitam dan celana yang senada.Mata Julea juga tertuju pada telapak tangan Andreas yang diperban. "Aku akan pergi ke kenalan papa, kebetulan selama di sini ada beberapa rekan bisnis papa yang minta bertemu." Andreas menjawabnya ramah. Wajahnya sumringah, senyuman manis juga menghiasi wajah pria tam
Read more
Panggilan Dari Ibu Kandung Julea
Karena terkejut, Julea dengan cepat memasukkan kembali iPad milik Andrew ke dalam lemari dan menutupnya dengan cepat. Panggilan dari Herfiza itu cukup membuat jantungnya berdegup kencang. Dia seperti maling yang ketahuan pemiliknya saja. "I-iya ma, aku di dalam." Julea melangkahkan kakinya menuju pintu, dia membukanya dan tampaklah Herfiza sudah berdiri di depan pintu dengan dandanan yang sangat rapi. Rupanya wanita itu sudah berganti pakaian. "Jule, ayo siap-siap. Mama akan ajak kamu ke suatu tempat," ucap Herfiza dengan wajah yang ramah. Semenjak Julea menikahi anaknya, sikap Herfiza berubah. Dia menjadi sangat ramah dan hangat, persis seperti ibu mertua idaman. "Ke mana ma?" Tanyanya. "Sudah jangan banyak bertanya-tanya, cepat dandan dan pakai baju yang cantik." Herfiza menepuk pundak Julea dan hendak berbalik untuk turun dari lantai dua. Belum sempat Herfiza berjalan jauh, Julea sudah lebih dulu memanggilnya. "Ma, katakan kita akan pergi ke mana? A-aku tidak mau nanti salah
Read more
Rahasia Lain Julea
Julea menghela nafasnya panjang, dia memejamkan matanya sejenak. Bersiap untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan sang ibu. ["Kakakmu punya hutang yang cukup besar, dan kali ini mami-papi tidak mampu membantunya. Jika dalam waktu tiga Minggu dia tidak bisa membayarnya maka kakakmu akan masuk bui,"] jelas Athena. Julea tertegun dia memang paham bagaimana kondisi perekonomian ayah-ibunya. Tapi dia tidak pernah tahu kalau sang kakak malah memperburuk keadaan. "Memangnya kakak berhutang untuk apa mam?" Tanya Julea yang kecewa. ["Berjudi, kau tahu sendiri bagaimana tabiat Ares."] Athena menjelaskan dengan nada lirih. "Jadi berapa yang mami butuhkan?" Tanya Julea yang sudah tahu harus berbuat apa. ["Satu milyar Jule."]Julea meneguk ludahnya kasar, mendengar nominal yang diminta sang ibu. Itu bukanlah angka yang sedikit. ["Mami minta bantuan dari kamu, nanti mami akan ganti. Usaha papi mu juga mulai berkembang, tapi tidak mungkin menghasilkan banyak uang dalam waktu singkat. Jadi m
Read more
Kejujuran Herfiza
Herfiza juga tidak lekas mengajak Julea kembali ke villa, mereka mampir dulu ke sebuah restoran yang jaraknya cukup dekat dengan villa. Keduanya duduk di meja yang dekat dengan jendela, cukup sepi dan juga tidak terlalu tersorot dari pengunjung yang lain. "Jule, apa yang kau pikirkan?" Tanya Herfiza saat makan pesanan mereka sudah tersaji tapi Julea masih saja melamun. "Ah I-iya, tidak ada mam." Julea tersenyum kaku. Dia kemudian mengambil sendok dan mulai menyantap makanan yang ada. Senyumannya mengembang, meski sangat terpaksa. "Hmm enak sekali," ucap Julea untuk mengalihkan perhatian Herfiza. Wanita itu justru meletakkan alat makannya dan menatap Julea awas. Tangan Herfiza digunakan untuk menyangga dagunya di atas meja. "Jujur padaku Jule apa yang kau pikirkan, sejak tadi ku lihat kau tidak fokus." Herfiza mulai mencecar anak menantunya itu. "Tidak mam, sungguh. Mungkin aku hanya kelelahan saja," kilah Julea yang mengalihkan pandangannya ke arah jalan. Dia tidak berani me
Read more
Sebuah Penjelasan
Herfiza menutup sambungan telepon sepihak, dia tampak terburu-buru. Wanita itu juga lekas membereskan barangnya meskipun makanan yang mereka pesan belum selesai disantap."Jule, bereskan barang mu! Kita akan pergi sekarang!" perintah Herfiza dengan tegas. Dia juga segera bangkit dari duduknya. Julea memandangnya bingung, tapi dia juga tidak mau membantah. Gadis itu segera membereskan barangnya sembari mengangguk paham. Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama akhirnya keduanya sudah keluar dari tempat tersebut setelah sebelumnya Herfiza menyelesaikan pembayaran. Julea membawa mobil yang membawa keduanya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Herfiza terus saja cemas dan terus menerus ingin cepat sampai. Karena itu lah Julea terus memacu kecepatan lebih tinggi. Waktu setengah jam terasa sangat lambat, hingga akhirnya mereka telah sampai di sebuah rumah sakit yang terdekat dari tempat awal mereka. "Mam, siapa yang sakit sebenarnya?" Tanya Julea begitu mereka sampai di rumah sakit dan te
Read more
Rahasia Keluarga Nugraha
Julea masih diam, mendengarkan ucapan yang keluar dari mulut Andrew. Setelah pria itu selesai, Julea mendorong tubuhnya agar menjauh dari dirinya. "Lepas!" Julea menatap sinis ke arah Andrew. Entah kenapa tapi ucapan Andrew barusan tidak mampu meluluhkan hati Julea, dia malah merasa mual sendiri mendengarnya. Andrew terkejut, tapi pria itu masih saja tenang. "Kau tahu Andrew, perempuan itu dimiliki atas dua hal. Pertama karena cinta dan yang kedua karena nafsu," ucap Julea tiba-tiba. Dia juga sudah berdiri serta memberikan tatapan permusuhan pada pria yang berstatus suaminya. Andrew masih saja diam, membiarkan Julea menyelesaikan kalimatnya. Dia juga tidak berniat untuk menyela. "Sedangkan hal yang tadi kau lakukan padaku itu sepenuhnya adalah nafsu, jadi aku tidak mau menjadi perempuan yang dimiliki atas dadar nafsu belaka!" Julea menunjuk wajah Andrew dengan jari telunjuknya, gadis itu cukup sensitif hari ini. Kemudian dia memilih untuk pergi meninggalkan Andrew sendiri di lor
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status