All Chapters of I'am Not Cinderella : Chapter 11 - Chapter 20
123 Chapters
Mendadak Jadi Istri
Merasa kalau Andrew mulai terbuai dengan apa yang dia lakukan Julea justru berhenti dan langsung berdiri. Dia tersenyum penuh arti pada pria yang sangat dia jauhi sebelumnya. "Sudah Andrew, aku sudah melakukan apa yang kamu minta." Julea mengatakannya santai dia juga sengaja mengarahkan pandangannya ke arah di mana sang mata-mata berada. Julea sudah melihat ada yang mengawasi mereka saat melakukan sedikit permainan panas dengan Andrew. Sedangkan pria itu justru sedang mengatur nafasnya yang sempat tersengal karena ulah Julea. "Julea kamu ini kalau melakukan apa-apa suka yang setengah-setengah, ini belum tuntas malah udahan!" Andrew menggerutu dan mengatakan uneg-unegnya dengan jujur. Padahal dia tipe orang yang punya gengsi besar. Tapi kali ini tidak di temukan sifat yang seperti itu dalam dirinya. "Loh memangnya kamu mintanya bagaimana?" Julea mencondongkan tubuhnya ke arah Andrew yang masih duduk, keringat bercucuran di keningnya hingga membasahi pelipisnya. Andrew diam k
Read more
Sebutan Baru untuk Andrew
Julea menggeliat pelan karena merasa tidak nyaman, sinar matahari yang masuk ke matanya sudah mengganggu tidurnya. Tangan gadis itu meraba-raba ranjang dengan mata yang setengah terbuka dia mencari letak ponselnya. Akan tetapi dia menyadari sesuatu, ini bukan kamar apartemennya. Karena bau ruangan itu sangatlah berbeda. "Tunggu, tidur di mana aku ini?" Julea langsung membuka matanya sempurna dan terduduk. Ini bukanlah kamar apartemennya, dan jika dilihat dari interiornya kamar ini sepertinya adalah kamar pria. Sangat kentara dengan perabot dan juga warna-warna di sana dominan hitam. "Ini kamar pria, aku ada di mana dan bagaimana bisa aku tidur di kamar orang lain?" Julea mengusap wajahnya kasar.Dia juga mengecek pakaian yang dia kenakan, dan Julea baru menyadari kalau dia sudah berganti pakaian. Kemarin malam dia masih sangat ingat kalau mengenakan dress tapi pagi ini dia malah mengenakan baju tidur. "Aku juga sudah berganti pakaian, lalu siapa yang mengganti nya?" Julea bertany
Read more
Kekhawatiran Julea
Julea membulatkan matanya sempurna, jantungnya seperti ingin melesat dari tempatnya. Apa-apaan Andrew ini sebenarnya!"Jangan buat orang salah paham dengan ucapan konyol mu itu Andrew Nugraha!" Julea memalingkan wajahnya, dia kesal.Sungguh dia benar-benar kesal dengan sikap Andrew yang semakin kacau saja jika di teruskan. "Loh memangnya kenapa? Kamu dan aku kan pasangan kencan buta, apa salahnya jika memanggil dengan sebutan itu?" Andre bertanya dengan memasang wajah tanpa dosa. Julea menggeram, dia kesal saat ini. Kalau saja bukan karena sepatu sialan itu dia pasti tidak akan terjebak dengan Andrew Nugraha si bos dingin. "Tapi kita melakukan itu atas dasar kesepakatan Andrew, kalau hal-hal lain yang kau minta itu tidak ada poinnya di perjanjian kita!" Julea menaikan suaranya satu oktaf dari sebelumnya. Andrew malah tersenyum lebar melihat tingkah Julea yang mudah sekali terpancing emosi. "Hei tenanglah Julea Anastasia. Itu hanya hal kecil yang aku minta, toh itu hanyalah sebuah
Read more
Si Bos Arogan
Andrew mengangguk, dia hanya tersenyum tipis. Setelah itu dua menuntun Julea agar masuk ke kantor bersama dengannya. Seperti apa yang dikhawatirkan Julea, ada banyak pasang mata yang memandang mereka dengan tatapan tajam, menunjukkan rasa tidak suka dan berbagai perasaan yang lainnnya. "Entah ini karena pikiran ku yang negatif atau mereka memang mereka yang memandangku aneh?" Lirih Julea yang menundukkan kepalanya sambil terus berjalan mengikuti Andrew. Hingga sampai ke koridor tempat lift berada, Julea menepis tangan Andrew yang asik bertengger di pergelangan tangannya. Berhubung di tempat itu terbilang cukup sepi, jadi dia berani berbuat demikian pada sang bos. "Lepas Andrew!" Julea menatap tajam ke arah Andrew. Sementara pria itu malah menatapnya bingung, apalagi saat melihat ada raut kemarahan di wajah gadis yang senang sekali berceloteh itu. Andrew mengerutkan keningnya tidak mengerti. "Ada apa lagi Julea?" Tanya dengan nada yang lembut. Julea tidak menjawab apapun, dia han
Read more
Julea Keceplosan!
Julea berjalan ke ruangan Andrew dengan langkah yang diseret. Gadis itu juga sambil menggerutu sepanjang jalan, dua tidak memperdulikan tatapan tajam dari orang-orang yang menilai dirinya aneh dan sebagainya. Ketika dia sudah berada di depan pintu kaca ruangan Andrew, gadis berambut cokelat panjang itu menghembuskan nafas berat sebelum dia mengetuk pintu dua kali. Tok tok!"Masuk!"Mendengar ada jawaban dari dalam, Julea kemudian masuk ke dalam ruangan itu. Dia tersenyum ramah sebagai formalitas pada atasannya, Julea juga lekas memberikan iPad miliknya yang sudah menampilkan file proposal hasil revisi."Ini Pak, proposal yang anda minta untuk di revisi." Julea menyerahkan iPadnya. Andrew mengangguk, dia meraih benda pipih itu kemudian menfokuskan atensinya pada deretan kalimat di sana. Pria itu membacanya seksama secara sekilas, setelahnya dia manggut-manggut. Hal itu membuat Julea sedikit lega, setidaknya dia tidak harus merevisi proposal itu lagi. "Bagus! Kiriman file itu ke ema
Read more
Gadis Gila Uang
"Apa? Tidak kok!" Julea gelagapan sendiri dibuatnya. Ucapan dari Marsha ini membuat jantung Julea berdetak kencang. Bisa-bisanya Julea keceplosan dan membuka aibnya sendiri. Mungkin bagi sebagian orang berkencan dengan Andrew si CEO dingin itu adalah hak terindah sepanjang masa. Akan tetapi tidak bagi Julea yang menganggap itu sebagai aib setelah mendengar pendapat pria itu tadi. Ucapan yang menohok ternyata disimpan rapi oleh pria tampan itu. "Sungguh? Tapi ku lihat mata mu mengatakan hal yang sebaliknya," ucap Marsha sok tahu. Julea mendecikkan bibirnya sebal. Dia bersidekap sejenak dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Di saat yang sama makanan yang mereka pesan datang. Julea tersenyum ramah begitu juga dengan Marsha, keduanya sangat semangat saat makanan di sajikan. Lalu tanpa perku di aba-aba keduanya sibuk dengan makanan masing-masing. Hingga di sela-sela kegiatan mereka, Marsha menyipitkan matanya. Dia melihat ada pria yang amat sangat familiar di matanya berjalan m
Read more
Efek Kencan Buta
Andrew terus saja memaksa Julea untuk mengikuti langkahnya, akan tetapi bukan Julea namanya jika dia hanya akan menurut seperti kerbau yang di cucuk hidungnya. Gadis itu terus saja memberontak, tidak perduli bagaimana sikap Andrew menangani dirinya. Julea bahkan tidak peduli sedikit pun saat orang-orang memandang aneh ke arah dirinya dan Andrew. Dalam otak Julea ayanya ada satu yaitu bagaimana bisa lepas dari pria arogan itu. "Bapak ini bisa bahasa manusia apa bukan sih?" Tanya Julea sambil terus memberontak. "Enak saja kamu, tentu saja bisa!" Andrew marah, dia meninggikan suaranya satu oktaf dari sebelumnya. Akan tetapi Julea tidak takut. "Kalau bapak paham sama bahasa manusia, seharusnya bapak berhenti menyeret-nyeret tangan saya. Kan sudah saya bilang lepaskan!" Julea balik meninggikan suaranya. Dia juga menepis tangan Andrew dengan kasar, tidak peduli dengan ekspresi tidak suka yang ditampilkan pria maskulin itu. Andrew mengerutkan keningnya cukup dalam, dia memperhatikan ap
Read more
Kedatangan Ibu Pak CEO
Julea menundukkan kepalanya dalam, dia menekuri lantai marmer di bawah kakinya. Pantulan wajahnya yang kusut itu juga ikut terlihat dibawah sana. "Jawab Julea, apa kamu itu tuli?" Sarah mulai geram. Tampak dia juga mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga buku-buku jarinya memutih. "A-aku, aku tidak melakukan apa-apa buk. Kau tahu sendiri kalau aku tidak pernah berurusan secara personal dengan pak Andrew, lagi pula rumor bisa saja muncul sembarangan. Iya kan?" Julea masih berusaha membela dirinya.Gadis itu sudah mulai panas dingin, dia sedikit gemetar. Takut juga kalau Sarah tahu tengah apa yang terjadi. Apalagi tingkah Andrew itu terlalu mencolok, jadi mustahil jika tidak ada rumor yang berkembang setelah kejadian hari itu. "Hah! Aku mulai gerah mengurusi ini Julea, kau tahu bukan. Kalau Pak Andrew itu adalah CEO di perusahaan ini, dia juga pewaris tunggal dari Nugraha Group. Jika sampai rumor ini terdengar ke telinga orang tua beliau bagaimana?" Sarah menatapnya tajam. Wanita yan
Read more
Pertanyaan Jebakan
Jukea menoleh kebelakang, dia sedikit takut. Bahkan dia sempat meneguk ludahnya kasar. "I-iya?" Julea menoleh dan mendapati seorang wanita paruh baya berdiri di jarak dua meter darinya. Wanita itu tampak maish cantik diusianya sekarang, dilengkapi dengan pakaian dan aksesoris bermerk dia semakin terlihat anggun. Wanita itu tidak lain adalah Herfiza, ibu Andrew yang merupakan salah satu jajaran pemilik saham di Nugraha Group. "Ada apa Bu?" Tanya Julea polos. Herfiza menelisik, dia jelas-jelas menatap Julea dengan tatapan menilai. Herfiza melihat Julea dari atas sampai bawah. Di lihat seperti itu, Julea rasanya seperti sedang dikuliti hidup-hidup. "Jadi kau yang bernama Julea Anastasia?" Tanyanya dengan nada yang dingin.Julea tidak mengeluarkan suaranya, dia hanya mengangguk membernarkan. "Kalau begitu ayo ikut dengan saya," sahutnya masih dengan nada yang sama.Sementara itu, Sarah yang berdiri tidak jauh dari wanita itu hanya bisa mengangguk memberi kode pada Julea agar menurut
Read more
Perintah Menikah!
"Eh?" Julea melongo, dia masih belum connect dengan pertanyaan Herfiza yang isinya jebakan semua. Herfiza sendri langsung bangkit dari duduknya. Dia meninggalkan Julea dan Sarah yang masih mematung ditempatnya masing-masing. Wanita itu segera berjalan menjauhi restoran. Akan tetapi dia juga tidak lepas tangan karena sudah membawa karyawan anaknya ke mari. Herfiza memerintah orang kepercayaannya untuk mengantarkan Julea dan Sarah kembali ke kantor. Dan benar saja, setengah jam kemudian dua wanita itu kembali kantor perikanan Nugraha Group. Dari lobi, Julea memang sudah berniat untuk segera menuju ke ruang kerja Andrew. Dia menekan tombol lift agar menuju Ke lantai tiga. "Mau ke mana kau Julea?" Tanya Sarah dengan nada yang serius, wanita itu juga mengerutkan keningnya tidak mengerti. "Aku akan menemui Pak Andrew lebih dulu, sepertinya ada yang ingin dia bicarakan pada ku." Julea menatap lurus ke depan. Sarah yang mendengar itu mendecik, dia juga memijit pelipisnya perlahan. Pus
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status