Semua Bab Eternal Love For Keyra: Bab 21 - Bab 30
34 Bab
Pernyataan Ayahmu
Aku dikerumuni oleh rasa bersalah, ketakutan, dan ke-ngerian yang memenuhi urat-urat nadi. Hidup itu penuh dengan plot twist, kadang juga tidak. Namun, kebanyakan tidak ada yang tenang-tenang saja–lurus tanpa belokan.Satria–pria yang sedang diceramahi oleh ayahmu, menangis, meminta maaf, dan melakukan hal itu berulang-ulang. Sedangkan ayahmu, ia hanya menatap seakan ingin memaafkannya, tetapi terhalang oleh ibumu.Baju putih polos lengan pendek yang kukenakan, nyatanya bermakna duka. Tidak ada yang menancapkan bendera kuning di sana. Hanya saja, situasi kian memburuk, dan bertolakbelakang dengan harapan."Saya benar-benar minta maaf, Pak. Saya tidak bisa melindungi Anda," ujar Satria dengan nada terisak. Aku menghela napas berat. Kenapa harus kami yang meminta maaf di atas kesalahanmu? Untunglah, tangan kiri ayahmu hanya tersayat tak terlalu dalam. "Ra, Elgin bawa pisau kecil buat nyakitin kamu." Kejujuran dari orang yang telah kuanggap sebagai seorang saudara–Satria, masih menyisa
Baca selengkapnya
Akhirnya Ketahuan
Beberapa Minggu setelahnya, aku sering mengobrol via Instagram dengan Ganta. Sedikit membagi cerita, atau memilihkannya barang-barang yang ingin dibeli pada toko online–Tokopedia. Kami semakin akrab setiap harinya."Kamu kenapa senyum-senyum sendiri, Ra? Lagi mikirin siapa, sih?" Satria yang entah dari mana, tiba-tiba muncul di sampingku.Aku benar-benar merasakan degup jantung, yang kian berdetak kencang setiap detiknya. Mungkinkah, dia melihat histori chat kami? "Aku ... aku nggak mikirin siapa-siapa kok, Sat. Ta ... tadi cuma itu ... lihat lowongan pekerjaan," ucapku berbohong. Satria berdiri di depanku, dengan tatapan penuh selidik. Mata elangnya terlihat sangat berbeda. Dalam sorotnya, aku nampak seperti pelaku kejahatan."Itu tadi bukan info tentang lowongan pekerjaan. Sebenarnya, kamu nyimpan rahasia apa, sih? Gini, ya? Nggak mau jujur?" Satria berjalan memutariku.Interogasinya mirip seperti adegan di film Detektif Conan. Aku seakan mati langkah, untuk menutupi semuanya. Kal
Baca selengkapnya
Agresia
"Is there anything I can help?"Aku berbisik, "Sat, dia ngomong apa, sih?"Mulut Satria hampir setengah membuka. Mungkin kaget, karena aku tidak sepandai yang dia kira."Aku bilang, ada yang bisa saya bantu, nggak?" gadis bermata biru, dengan rambut pirang yang digerai indah itu menimpal."Ini udah tiga belas kali latihan, loh, Ra. Masa kamu nggak hafal-hafal sama dialognya, sih?" Satria menghela napas berat."Mbak Keyra, kita coba lagi, ya?" Agresia–bule blasteran Kalimantan Selatan-Jerman, menyemangatiku.Aku tidak yakin dengan hafalan tiga buah dialog, yang mesti dikuasai dalam waktu kurang dari tiga jam. "Oke, sekali lagi." Satria memakai wig rambut beruban, menirukan gaya bicara ibuku."Halo, Bu. Apa kabar?" kataku sambil tersenyum full.Satria mengingatkan, "Bukan pake bahasa Indonesia."Aku menepuk jidat. Astaga! Kenapa kefokusanku cepat sekali menghilang? Karena tak ingin mereka berdua kecewa, aku pun berjanji, "Sekali lagi. Aku janji nih, bakalan bisa kok, kali ini.""Halo,
Baca selengkapnya
Video Call
Aku berderaian air mata. Lembaran tisu sudah banyak kuhabiskan. Entah kain pel ataupun sobekan kertas yang akan kugunakan, untuk menyapu bersih genangan di pelupuk.Di layar, ibu yang tengah berbaring di sebuah tempat tidur mewah bertanya, "Kenapa nggak kasih tahu Ibu, Ra? Kamu anggap Ibu ini siapa, sih? Kok kamu tega banget giniin Ibu kamu sendiri?" Bagaimana cara menjawabnya? Praktek dengan terjun langsung rasanya sungguh berbeda. Aku tidak bisa meminimalisir kegugupan yang ditimbulkan oleh rasa takut itu.Agresia yang telah bersiap di depanku tampaknya hanya bisa pasrah. Aku tidak bisa mengikut-sertakan dia dalam masalah keluarga. Apa pun yang terjadi, sesuai katamu sebelumnya, aku harus bisa menyelesaikan segalanya, dengan tanganku sendiri.Kebingungan melanda puncak pemikiran. Otakku ingin meledak, karena terlalu lama menampung pertanyaan, yang entah jawabannya di cari ke mana?Ketika melakukan kebohongan, terutama dalam hal besar, aku terkadang tak bisa untuk mengontrol diri, a
Baca selengkapnya
Ingatan Yang Kembali
Aku masih belum ikhlas, jika kamu tidak memberikan sebuah pernyataan, yang lebih pahit dari hari-hari sebelumnya. Elgin, aku tidak akan pernah menyerah, dan kamu harus tahu itu.Tanpa sepengetahuanmu, cinta kami mulai bersemi, kala kamu sudah hampir tergeser dalam relung. Sosok Ganta bukan hanya tentang bagaimana cinta itu mengalir di dalam hati, tetapi menjabarkan apa itu pilihan yang lebih baik.Tidak ada alasan, untuk mendapatkan cinta dari seorang CEO Perusahaan Arzo. Aku hanya tak ingin, dia menaruh rasa pada hati yang salah. Entah sampai kapan, hati kecilku ini berhenti menyebut-nyebut namamu, di kala menjelang tidur malam.Dua Minggu setelah pertengkaran berdarah di antara kalian, aku memutuskan untuk pulang saja ke Pulau Sumatera. Jika keajaiban itu memang ada, kuharap ia hadir di dalam dirimu."Aku harus pergi. Ini ganti rugi atas kekacauan pernikahan kalian." Aku menyodorkan uang lima juta padamu.Kamu menatap nanar lembaran uang, yang ditumpuk menjadi satu itu. "Kalo masih
Baca selengkapnya
Cincin Semanggi Empat
Kain penutup mataku dilepaskan olehmu. Aku mengedarkan pandangan ke sekitar. Ada banyak lilin yang menyala, di pinggiran jalan setapak kecil. Taman kecil itu dipenuhi dengan bunga-bunga mawar berwarna merah muda, merah terang, dan putih. "Aku ingin kamu menjadi orang yang kusebut sebagai istri. Kamu tahu, aku nggak bisa romantis-romantis kayak di film Dilan. Tapi aku selalu punya cara untuk mencintaimu, lebih dari kamu mencintaiku, Ra." Kamu yang mengenakan toxedo memasangkan sebuah cincin di jari manisku.Kamu sangat sempurna, meksi tak bisa menjadi pria romantis, Elgin. Aku jatuh cinta bukan pada caramu memperlakukan, tetapi karena hati. Ketulusan yang kulihat dari matamu yang indah. Aku jatuh hati padamu, dan akan selalu begitu.Dritt!Nada ponselku mengacaukan suasana bahagia kita. Masih malu-malu, aku pun meminta izin, untuk mengangkat telepon sebentar. Kamu mengiyakan.Aku berjalan sekitar lima belas langkah darimu. Buru-buru kuangkat panggilan dari Ganta. Kenapa dia? Apakah ad
Baca selengkapnya
Menjauhimu
Cincin Semanggi Empat yang pernah kita bicarakan, sebelum bertemu. Sebelumnya, aku begitu menginginkan benda melingkar kecil, khusus hiasan jemari itu."Kenapa Semanggi, By? Bukannya bisa motif yang lain? Misalnya kayak bentuk yang lain kayak kucing, bunga, naga," saranmu, saat itu.Bagi mereka yang tak mengerti makna, mungkin tak bisa memahami secara detail. Daun semanggi empat adalah variasi langka dari daun semanggi tiga yang umum. Perbandingan dengan daun semanggi berhelai tiga adalah 1:10.000. Itu sebabnya, ada legenda yang mengatakan bahwa, daun semanggi berhelai empat membawa keberuntungan.Aku memang tak terlalu percaya pada hal seperti itu. Namun, keinginan memilikinya sudah menjadi bagian dari impian. Rumit, kan? Ya, salah sendiri resiko mencintai seorang gadis tukang khayal.Pernikahan bukanlah ajang permainan, ataupun lomba agar tak terus dihujat tetangga, karena belum juga mendapatkan pasangan hidup. Kata ibu, hubungan sehidup semati pun bisa putus–cerai atau talak. Oleh
Baca selengkapnya
Permintaan Ayahmu
Kita mampir ke sebuah rumah yang dihuni oleh keluargamu. Tempat tinggal yang tergolong minimalis, tetapi cukup lengkap perabotnya itu menggetarkan benak. Apakah kamu tidak merasa sesak berada di dalamnya?Sofa yang terlihat usang, dan warnanya sudah berubah itu kududuki dengan sedikit ketidaknyamanan. Aku menatapmu, mengode ingin cepat-cepat pulang saja.Bukannya tidak betah. Aku justru ketakutan karena mungkin akan bertemu dengan ibumu. Apa yang harus kulakukan, ketika bersalaman dengan ibumu? Argh! Otakku hampir meledak memikirkannya.Kamu meletakkan dua cangkir teh hangat, di depanku. Makanan ringan yang kamu bawa tak lupa juga ditaruh. Kamu berlaku sopan, dan nampak baik."Harus ya mengunjungi rumah kamu, El? Bukannya kita bakalan ke rumah Rossa, ya?" Aku memulai obrolan, tidak ingin terlibat kecanggungan.Kamu mengernyitkan dahi. "Loh, kok nggak mau? Ini, kan, bakalan jadi rumah kamu juga, Ra. Masa nggak mau sih ketemu sama camer sendiri."Aku memandang ke sebuah potret pernikaha
Baca selengkapnya
Alasan Rossa
Tri Muryani adalah adik angkat Rossa. Dia adalah gadis berusia dua puluh tahunan. Kami pernah tak sengaja bertemu di sebuah antrian Boba. Saat itu, aku mana tahu, kalau Tri–yang pakaiannya tertumpah Boba Hana, adalah adiknya Rossa."Maaf, Mbak, nanti saya ganti rugi, deh." Hana melepaskan jaket Dilannya, lalu memberikannya pada Tri.Dia hanya mengangguk, mungkin tak enakan jika ingin marah pada orang berada. "Ra, kasih uang seratus ribu buat dia, besok aku ganti," ujar Hana meminta padaku.Aku membuka dompet, dan memberikan selembar uang berwarna merah kepada Tri. Gadis yang mempunyai rambut pendek sebahu dengan potongan bob itu menerimanya, tanpa berkata apa-apa.Kupikir di hari itu adalah pertemuan terakhir kami. Namun nyatanya, kami bertemu lagi, saat kita mengunjungi rumah Rossa."Dia bukan gadis miskin seperti perkiraan Hana," gumamku sambil melihat-lihat pagar setinggi empat meteran itu."Rumahnya punya banyak keamanan tingkat tinggi. Wajar sih, orang yang punya rumah aja harga
Baca selengkapnya
Nikah Sirih
Kamu meminum banyak air putih. Itu merupakan ke-lima belas kali kamu menuangkan air di dalam teko. Wajahmu merana, ingin cepat keluar dari masalah."Aku nggak pengen mamah kecewa sama aku, Ra. Berbakti pada orang tua itu memang sulit. Lihatlah aku, hancur." Kamu menyandarkan tubuh ke kursi kayu.Mungkinkah aku meminta pada ibumu, agar kita bisa bersatu? Ataukah perlu mengemis, menangis, memohon tanpa jeda, untuk mendapatkan restunya? Kenapa dia tak menyukai hubungan kita?Aku mungkin bisa saja memilih Ganta sebagai pendamping hidup; merahasiakan segalanya tentangmu, setelah pulang dari Kalimantan Tengah. Namun, sosokmu, ya, hanyalah dirimu, Elgin. Aku merasa tak bisa mendapatkan orang yang sama, dalam raga berbeda.Yang paling sulit itu adalah menghancurkan kenangan, yang kita lalui selama ini. Mengapa masih ada sesak, ketika aku ingin berkata ikhlas? Nyatanya, sebaik apa pun Ganta, sampai detik itu pun, dia belum bisa menggeserkanmu sepenuhnya.Dua lelaki yang berbeda, tetapi seperti
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status