All Chapters of Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, Istriku: Chapter 11 - Chapter 20
38 Chapters
Mengamuk
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, IstrikuPart 11 : MengamukAku masih berdiri di teras dan mendengarkan pembicaraan Ibu dan Paman Asri, dengan pikiran yang tertuju kepada Wenny. Akan tetapi, pembicaraan serius mereka malah tak berlanjut dan terputus begitu saja. Padahal yang kudengar barusan masih belum ada ujungnya."Arman, kamu di sini?" Ibu yang hendak keluar dari ruman Paman tampak terkejut melihatku."Iya, sudah sejak tadi. Kalau Arman boleh tahu, permasalahan apa yang tak boleh diceritakan Paman kebenarannya, Bu?" tanyaku dengan tak dapat lagi menyimpan rasa penasaran ini."Eh, permasalahan apa maksudmu, Man?" Ibu malah membalikkan pertanyaan sambil menggaruk alisnya.Aku masih menatapnya tanpa berkedip."Oh iya, itu ... permasalahan di kampung almarhum nenekmu dan kamu takkan mengerti, ini urusan orangtua. Ya sudah, ayo kita pulang! Kamu bonceng Ibu, ya, soalnya capek kalau pulang mesti jalan kaki." Ibu terlihat gelagapan lalu melewatiku dan melangkah turun dari teras r
Read more
Rumah Sakit
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, Istriku Part 12 : Rumah sakit Bu Wati dan Pak Wanto masuk duluan ke dalam mobil Fatur, dan langsung membaringkan Wenny di pangkuan ibunya. Fatur masuk ke dalam mobilnya, aku segera menutup pintu kendaraan berwarna silver itu. "Segera bawa Wenny ke rumah sakit terdekat, Fatur! Aku akan mengikuti kalian pakai motorku!" ujarku kepada Fatur. Pria dengan sisiran belah samping itu mengangguk dan mulai menyalakan mesin mobil. Aku segera berlari menuju motorku, dan Satrio juga. Aku belum sempat bertanya tentang tujuan keberadaannya di sini. Awas saja, kalau dia mencoba menyimpan rahasia dariku. Aku mulai memacu motor mengikuti mobil Fatur di depan sana, sedangkan Satrio terlihat mengiringi di belakangku. Agh, dia tak berani untuk melaju di sebelahku. Biasanya saja akan mengendarai motor dengan bersampingan. Ini pasti ada apa-apanya? Jangan sampai dia naksir Wenny dan ingin merebut posisiku di hati Wenny, aku takkan membiarkannya! *** Se
Read more
Test DNA
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, IstrikuPart 13 : Test DNA"Iya, aku tahu, dia lagi kumat tadi. Terus ... gimana ceritanya kamu ada di sana?" selidik Arman lagi."Aku kebetulan lewat rumah Wenny tadi sore, Man, terus mendengar teriakannya yang mengamuk. Jadi, aku mampir deh, kamu jangan menduga yang macam-macam!" Satrio mencoba menjelaskan kepada Arman yang kini menatapnya tajam."Oh, ya? Kan sudah ada Fatur di sana, kenapa juga kamu mesti mampir?" Arman masih mengintrogasi temannya itu."Waktu aku ke sana, hanya ada Pak Wanto dan Bu Wati saja, Fatur belakangan datangnya. Kasihan Wenny, Man, dia depresi berat. Semoga saja ... setelah ini kesehatan jiwanya membaik." Satrio mengusap wajah hingga kepalanya."Oh, begitu?" Arman menyipitkan matanya.Satrio mengangguk, walau Arman masih menunjukkan ekspresi tak percaya akan penuturannya.Pak Wanto terlihat menatap kedua sahabat yang sedang saling tatap sinis itu, lalu menghampirinya."Sekarang sudah larut malam, kalian berdua pulan
Read more
Melayat
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, IstrikuPart 14 : Melayat"Bu Wenny tidak kenapa-kenapa, dia hanya tertidur karena efek obat. Biarkan saja dulu dia istirahat," ujar sang perawat sambil sambil keluar dari ruangan ICU di mana Wenny sedang terbaring pucat."Jadi, Wenny ... putri saya ... hanya tidur, Mbak Perawat?" Pak Wanto lega, sebab ia belum rela jika putri bungsunya itu pergi secepat ini.Sang perawat mengangguk. "Pak, gimana keadaan Wenny?" Wanda--abang tertua Wenny menghampiri Wanto."Wanda, syukurlah kamu sudah datang ke sini. Wenny di dalam, tadi sudah sadar, cuma sekarang lagi tidur. Mungkin nunggu dokter visit pagi nanti, baru dia dipindahkan ke ruangan rawat." Pak Wantu menjelaskan kepada putra tertuanya itu."Syukurlah, maaf ... Pak, Wanda baru datang sekarang soalnya jalanan rusak, jadi tak bisa ngebut. Tadi dari rumah setelah sholat subuh dan pagi baru nyampai," tutur Wanda--yang tinggal beda kecamatan dengan Wanto."Iya, tidak apa-apa. Welly gimana? Katanya dia
Read more
Bayi Wenny
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, IstrikuPart 15 : Bayi Wenny"Oh, masih belum percaya juga kalau Wenny hamil anak kamu?" tanya Wanda saat bertemu Arman, di depan kamar bayi saat Arman mengajukan untuk dilakukannya test DNA dirinya dan bayi yang ada di dalam inkubator."Bukannya begitu, Bang, hanya ingin membuktikan tuduhan warga," jawab Arman agak kikuk."Nggak apa, lakukan saja test DNAnya, kami selaku keluarga Wenny tak keberatan. Akan tetapi, walaupun hasil test DNA itu positif, kami pihak keluarga takkan memberikan izin Wenny rujuk denganmu!" ujar Wanda sinis."Bang, jangan salah paham akan semua ini! Saya--""Sudahlah, kamu itu bukan suami yang bisa menjaga istri, malahan saat istrimudifitnah, kamu malah langsung menjatuhkan talak dan tak tabayyun dahulu!"Arman terdiam, ia tak dapat berkutik jika sedang berbicara dengan abang tertua dari Wenny itu. Kata-kata mantan abang iparnya itu memang tajam dan sulit dipatahkan.Wanda segera masuk ke ruang bayi untuk melihat kepon
Read more
Maaf
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, IstrikuBab 16 : Maaf"Itu bayi kamu, Wen. Dia lucu 'kan?" Bu Wati menunjuk bayi laki-bayi di dalam inkubator itu--seorang anak yang sudah dua tahun dinantikan kehadirannya, walau kini kedua orangtuanya sudah tak lagi bersama."Wenny mau gendong dia, Bu, tolong keluarkan dia dari sana. Wenny kasih dia nama." Wenny tak hentinya tersenyum."Belum bisa, Nak, bayimu belum boleh dikeluarkan dari sana. Kita tunggu saja, ya, sampai dia bisa kita bawa pulang. Kamu harus cepat sembuh dulu, cepat sehat, biar bisa rawat dia dengan baik. Bayimu akan aman di sini, sekarang kita fokus pada kesehatanmu." Bu Wati berkata dengan lemah lembut agar putrinya itu bisa mengerti."Iya, Wenny akan rajin minum obat, biar cepat sembuh dan bisa bawa debay pulang." Wenny yang saat ini sedang stabil, tak kesulitan memahami penjelasan ibunya.Setelah waktu berkunjung habis, Wenny kembali didorong Bu Wati menuju kamar rawatnya. Arman yang baru saja menerima hasil test DNA, y
Read more
Ternyata
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, IstrikuPart 17 : Ternyata "Astaghfirullahal'adzim." Arman menutup mulutnya saat berhasil melihat dua orang dalam keadaan bugil yang sedang disorot beberapa kamera ponsel.Dua orang itu terlihat sedang menutupi wajahnya, juga bagian sensetifnya."Gimana bisa ketangkap, Pak? Dan di mana?" tanya Arman kepada beberapa pria yang ada di situ."Ketangkap lagi mesum di mobil mereka, Mas. Saya yang lagi ngangkutin barang dagang ke toko heran saja, saya udah bolak-balik, tapi nih mobil malah nggak gerak-gerak juga. Eh, nggak tahu ... lagi ham-hem uhuk-uhuk ...." jelas sang saksi mata pertama."Goyang-goyang mobilnya, pada kepolah netizen. Pas diketuk kaca mobil, eh nggak dibuka pula," timpal yang lainnya."Untung ada mantan maling yang udah isnyaf ini, doi yang bantuin buka nih mobil pakai jurus andalan.""Pas pintu dibuka paksa dari luar, dua pasangan ini lagi asyik main kuda-kudaan.""Heran saja, kayak nggak mampu nyewa hotel aja. Masa ena-ena di pin
Read more
Berkompetisi
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, IstrikuPart 18 : BerkompetisiPria berwajah muram di depan pintu itu tak lain dan tak bukan adalah Arman, ia melangkah masuk tanpa mengucapkan salam lagi. Ia terlihat sangat marah, kedua tangan ia kepalkan, seolah siap untuk menghajar pria berpakaian rapi yang hendak merebut mantan istri dan anaknya.Pak Wanto dan Bu Wati saling lirik dan bersiap untuk melerai jika terjadi perkelahian antara dua pria itu."Pak, Bu, saya mohon ... maafkan saya ... restui saya untuk rujuk dengan Wenny! Saya ... masih sangat mencintai dia, Pak, Bu .... " Arman langsung luruh ke lantai sambil berlutut di depan lutut mantan kedua mertuanya.Pak Wanto dan Bu Wati hanya saling lirik dan membiarkan Arman menangis di hadapan mereka. Fatur yang ada di situ tak berkomentar apa pun, ia hanya memperhatikan saja tingkah Arman."Pak, Bu, maafkan saya ... saya menyesal ... ampuni kekhilafan saya ... saya janji akan memperbaiki rumah tangga dengan Wenny, izinkan saya menikahin
Read more
Klinik Psikiater
Wanita yang Diarak Keliling Kampung, itu IstrikuPart 19 : Klinik PsikiaterSesuai janji, pagi ini Fatur menemani Wenny ke Klinik Psikiater, Bu Wati juga turut serta."Selamat siang, Dokter, saya Fatur--yang kemarin ada buat janji untuk bertemu." Fatur menyalami Dokter muda spesialis kejiwaan itu--Dokter Catrina namanya."Oh, Pak Fatur, iya. Ini ... Wenny?" sapa Dokter Catrina ramah sambil mengulurkan tangan."Iya, saya Wenny." Wenny tersenyum tipis, walau agak heran wanita yang dipanggil dokter itu langsung tahu namanya. Memang, ibunya sudah bercerita kalau pagi ini Fatur akan menemani mereka ke dokter, cuma dia tidak kalau dokter yang dimaksud adalah seorang Psikiater."Ayo, silakan masuk!" Dokter Catrina mempersilakan."Ibu dan Fatur tunggu di luar, ya, Wen!" Bu Wati mengusap punggung putri bungsunya itu.Wenny mengangguk, dan menurut saja karena karena kata Ibunya ini demi kesembuhan agar bisa cepat membawa pulang putranya yang masih dirawat di Rumah Sakit."Mbak Wenny baru habis
Read more
POV Wenny
Wanita yang Diarak Keliling Kampung itu, IstrikuPart 20 : POV Wenny Kutatap bayi mungil di dalam inkubator itu, dia sedang terlelap. Inginku memeluknya dan memberikan kehangatan layaknya seorang ibu kepada buah hatinya, tapi kata Ibu, aku harus lebih bersabar lagi sampai tiba saatnya dia boleh keluar dari sana."Maaf, Bu, waktu besuknya sudah habis." Seorang wanita yang berpakaian serba putih menghampiri kami."Baik, Suster. Ayo, Wen, kita pulang dulu, nanti baru ke sini lagi. Bayimu akan aman di sini." Ibu menggandeng lenganku.Aku menurut saja dan mengikuti langkah Ibu yang mengajakku keluar dari ruang para bayi itu."Wenny!" Bang Arman mendekat ke arahku dan Ibu.Aku tak mau melihat pria yang telah mencampakkanku dengan kejam itu, dia sama kejamnya dengan Pak RT dan para warga. Aku membencinya."Ayo, Bu, pulang!" ujarku kepada Ibu."Wen, biar aku yang antar kamu pulang, ya!" Bang Arman memegang lenganku."Maaf, Bang, kita bukan muhrim! Jadi, jangan menyentuhku seperti ini!" Aku
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status