"Jika aku tak yakin, aku tentunya akan mengabaikan surat ini. Almarhum meninggalkan surat ini tentunya bukan tanpa maksud dan tujuan. Walaupun aku sendiri tak tahu, entah kapan deretan kata ini dituliskan."Kinan tak mengada-ada. Dirinya tak tahu sejak kapan sehelai kertas itu ada. Entah kapan Ardi menuliskan semuanya. Bahkan menyiapkan tempat terbaik untuk menyembunyikan kertas itu agar tak ditemukan olehnya. "Mengapa Ardi tak membela diri selama ini, Nan?" Dinda yang sejak tadi diam akhirnya ikut menyela. Cukup terkejut dengan kenyataan yang tersaji di depan matanya. Kertas yang dikeluarkan Kinan ini tak pernah diketahuinya. "Aku yakin almarhum Bang Ardi telah cukup membela diri dan menyangkal semua tuduhan itu. Apakah aku salah, Bang?"Kali ini Kinan benar-benar menghujamkan sepasang maniknya kepada lelaki itu. Lelaki yang memilih tertunduk dengan wajah yang tampak serba salah. "Tolong jawab, Bang! Apakah almarhum mengelak
Read more