Semua Bab MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA : Bab 31 - Bab 40
83 Bab
Bab 31
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (31)"Dino! Kamu ... !" Indra berteriak tak percaya mendengar jawaban putranya.Sungguh dia tak mengira anaknya itu bisa berkata seperti itu terhadapnya.Ah, apa benar dia dan ibunya sejahat itu terhadap anak anaknya, sehingga membuat darah dagingnya sendiri mampu berucap sedemikian itu terhadapnya?Rasanya dia telah lupa seperti apa perlakuannya pada anak anak dulu sehingga saat ini dia merasa bingung bagaimana bisa anak anaknya menjadi trauma seperti ini terhadap papa kandung dan neneknya sendiri."Mas, Indra! Ngapain kamu ke sini? Kamu mau apa?"Sedang dilanda tanda tanya di dalam hatinya, suara Aira terdengar di telinga Indra.Indra membalikkan tubuhnya lalu tertegun menatap sosok mantan istrinya yang baru saja tiba itu. Di samping Aira, sosok putrinya, Dini tampak sudah bersamanya. Mungkin tadi Aira langsung ke kelas Dini lalu menuju kelas Dino untuk menjemputnya makanya bisa bertemu dia di sini.Laki laki itu merasa kaget bukan saja karena Aira m
Baca selengkapnya
Bab 32
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (32)"Sombong kamu ya, Ra! Mentang mentang sudah punya rumah sendiri, kamu pikir kamu bisa berbuat semaunya! Sadar, Ra kamu itu sekarang janda beranak dua. Siapa sih memangnya yang mau nikahin janda anak dua? Nggak ada, Ra! Makanya nggak usah belagu deh! Bersyukur kamu Indra mau ngajak rujuk! Eh, ini bukannya bersyukur dan senang, malah sok sokan menolak!""Yakin kamu mau menolak? Atau sebenarnya kamu cuma gengsi dan malu aja kalau cepat cepat menerima ajakan rujuk kembali dari Indra? Atau ... kamu ragu karena Indra masih terikat perkawinan dengan Selvi? Kalau itu masalahnya, kamu tenang aja. Sebentar lagi biar diurus perceraian Indra dengan dia, biar kamu bisa tenang dan nggak ragu lagi soal hubungan mereka. Oke?" ujar Bu Rahmi dengan nada percaya diri pada Aira.Mendengar perkataan mantan ibu mertuanya itu, Aira menghela nafas. Bu Rahmi tak pernah berubah ternyata. Masih saja menganggap perkawinan adalah sebuah permainan belaka hingga tak mengapa ka
Baca selengkapnya
Bab 33
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (33)"Benar, Pak. Dino nggak mau ikut Papa. Tapi Papa terus memaksa, nenek juga!" sergah Dino lagi sambil memandang tak suka ke arah Indra.Yang diingat bocah itu memang hanya kenangan buruk selama tinggal di rumah ayah kandungnya itu. Tak ada kebahagiaan dan ketenangan tinggal bersama orang yang harusnya menyayangi dirinya sepenuh hati itu.Itu sebabnya, dia bersikeras tak mau diajak pulang oleh ayah dan neneknya itu."Tapi Papa sayang sama kamu, Dino! Kalau Papa memang salah, Papa minta maaf. Papa menyesal sudah membuat kamu dan adik kamu pergi dari rumah. Tapi tolong maafkan Papa.""Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, Dino. Begitu pun Papa, tak luput dari salah dan dosa. Tapi kalau Tuhan saja maha memaafkan, kenapa Dino, Mama dan adik yang hanya manusia biasa tak bisa memaafkan kesalahan dan kekhilafan yang pernah Papa lakukan tanpa sengaja itu?""Dan nenek juga sudah minta maaf sama kalian. Ingin kalian tinggal di rumah Papa dan nenek sepe
Baca selengkapnya
Bab 34
MEMBALAS HINAA SUAMI DAN MERTUA (34)Dalam perjalanan pulang ke penginapan, Aira mencoba mengajak Dino bicara. Ia ingin tahu seberapa jauh kedekatan hubungan antara putra dan putrinya itu pada kepala sekolah mereka tersebut."Jadi, selama ini Dino suka cerita cerita sama Pak Kepala Sekolah ya? Kalau Mama boleh tahu, Dino sama Dini cerita apa aja ke Bapak?" tanya Aira ingin tahu. Sejujurnya da merasa malu dan tak nyaman karena masalah rumah tangganya diketahui oleh kepala sekolah anak anaknya itu. Apalagi Dino sempat mengutarakan keinginan supaya Pak Bima bisa menjadi ayah sambungnya.Meski pun hal itu bisa memukul balik perkataan mantan mertuanya soal statusnya yang sudah janda yang tak akan bisa lagi membuat laki laki jatuh cinta padanya dan ingin meminangnya itu, tetapi dia merasa tak enak hati karena Pak Bima sekarang jadi tahu aib rumah tangga yang tak seharusnya tersebar luas itu."Hmm ... cuma bilang kalau Mama sama Papa sudah nggak satu rumah lagi aja sih. Waktu itu Pak Bima
Baca selengkapnya
Bab 35
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (35)"Hmm ... apa Bapak punya bukti kalau kepala sekolah yang Bapak sebutkan tadi telah melakukan perbuatan seperti yang Bapak tuduhkan pada beliau?" tanya kepala dinas di hadapan Indra dengan mata memicing ke arah nya.Indra salah tingkah. Ia memang tak punya bukti apa apa yang bisa menguatkan tuduhannya itu.Hanya terdorong rasa sakit hati, cemburu dan marah dia nekad berbuat seperti itu, melaporkan Pak Bima pada atasannya. Ia sebenarnya sadar kalau saat ini ia tak punya hak apa apa lagi atas diri Aira sebab perempuan itu sudah dia ceraikan secara sah di pengadilan agama.Tapi hasrat ingin kembali lagi pada perempuan itu karena kondisi ekonominya yang sekarang sudah mulai susah sementara Aira justru sebaliknya sedang sukses dan memiliki pekerjaan yang menghasilkan, membuat nya nekad melakukan segala macam cara untuk bisa membuat Aira kembali jatuh dalam pelukannya."Maaf, Pak. Saya memang tak punya bukti apa apa. Tapi saya melihat dengan mata kepala
Baca selengkapnya
Bab 36
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (36)"Gimana, Ndra? Kamu berhasil membuat kepala sekolah anak anak kamu itu dipecat dari jabatannya karena laporan kamu?" sambut Bu Rahmi bertanya saat anaknya tiba di depan rumah.Indra menghembuskan nafasnya lalu menggelengkan kepalanya."Senjata makan tuan, Ma. Ternyata kepala dinas itu kakak kandungnya kepala sekolahnya Dino dan Dini.""Sudah ngomong panjang lebar, ngadu, eh ujungnya zonk! Ternyata kepala dinas pendidikan itu kakaknya Pak Bima. Mau ngadu ke mana lagi sekarang, Ma? Semua jalan sudah tertutup. Lagi pula Aira memang bukan istri Indra lagi. Apalagi Indra nggak punya bukti apa apa atas perselingkuhan dia sama Pak Bima!""Lagi pula apa bisa disebut selingkuh kalau Indra sama Aira sudah bercerai? Duh, pusing Indra memikirkan ini, Ma. Rasanya Indra ingin mati saja! Indra capek, Ma!" keluh Indra sambil meraup mukanya dengan gelisah.Bu Rahmi berdecak penuh rasa sesal mendengar kabar buruk yang barusan dia terima dari putranya itu. Berharap
Baca selengkapnya
Bab 37
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (37)"Begini dong, Ndra. Ganteng dan wangi. Biar Aira klepek klepek lagi sama kamu!""Hmm ... di salon mana kamu perawatan, Ndra? Hasilnya bagus. Nggak salah pilih salon kamu!" ujar Bu Rahmi saat Indra pulang ke rumah.Indra tersenyum masam mendengar perkataan ibunya itu. Dengan gusar dia menyisir rambut dengan kedua telapak tangannya.Nggak salah pilih gimana! Katanya dalam hati. Ibunya tak tahu saja kalau dia barusan bertemu makhluk setengah laki laki setengah perempuan seperti tadi. Dipanggil Mas dia marah, dipanggil Mbak tidak cocok karena jenis kelamin sebenarnya adalah laki laki.Semoga saja laki laki yang minta dipanggil Sinta tadi tak nekad menghubunginya setelah berhasil mengantongi nomor telepon nya tadi."Oh ya, Ndra. Mama kok penasaran ya. Pengen lihat rumahnya Aira. Kita samperin yuk ke sana. Apa bener kata kamu dia sudah sukses sekarang," ujar Bu Rahmi lagi setelah lama Indra tak menjawab kata katanya.Indra menghembuskan nafas, lalu meng
Baca selengkapnya
Bab 38
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (38)Setelah beberapa kali melakukan salat istikharah, Aira kemudian menghubungi Maya melalui pesan WhatsApp.[May, ada nggak lokasi lain selain dari ruko yang kemarin disewa sama Selvi itu?][Rasanya kok nggak enak ya, kalau aku menempati bekas ruko yang dia sewa. Soalnya kamu tahu sendiri kan, dia sekarang sudah jadi istri baru mantan suamiku. Jadi, kayaknya lebih enak kalau aku cari yang lain aja. Gimana menurut kamu?] tanya Aira pada Maya.Dia tak mau cerita kalau rumah tangga antara mantan suaminya dengan Selvi sepertinya sudah tak harmonis lagi karena beberapa hari ini Indra terus mengejar-ngejarnya untuk rujuk dan ibunya juga merayunya untuk pulang lagi ke rumahnya.Itu dia lakukan karena tak mau ikut campur urusan rumah tangga Indra dengan Selvi. Biar saja mereka mau berbuat apa, yang penting dia ingin sukses dalam hidupnya setelah bercerai. Itu saja.Maya membaca pesan dari Aira lalu membalas :[Iya, Ra. Setelah aku pikir pikir lagi memang ngg
Baca selengkapnya
Bab 39
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (39)"Halo, benar ini dengan Pak Indra? Kami dari Kepolisian Resort ingin meminta keterangan dari Anda sehubungan dengan laporan yang masuk ke kantor hari ini. Benar Anda pemilik toko perhiasan di Jalan Delima Pasar Baru?" tanya laki laki di seberang telepon dengan nada tegas pada Indra.Indra sontak merasa terkejut tak kepalang. Kepolisian resort? Untuk apa petugas dari kepolisian menelponnya? Ada urusan apa?"Benar, Pak. Eh ... tapi maksudnya apa ya, Pak? Bukan saya pemiliknya saya cuma diberi tugas mengelola saja, tapi itu pun belum sempat saya lakukan, Pak ... ," jawab Indra jujur, terbata bata."Belum bagaimana maksudnya? Di sini di dalam surat perjanjian ini, nama Anda jelas tertulis sebagai pemilik toko. Sedangkan Bu Selvi dan Bapak Ryan hanya menjalankan usaha saja. Tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan Bapak," jawab petugas dari seberang itu lagi."Ma-maksud Bapak?" Indra masih merasa tak mengerti."Begini, Pak. Ini ada laporan dari beber
Baca selengkapnya
Bab 40
MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (40)"Hentikan! Jangan main kekerasan di sini! Atau Ibu akan dipidanakan!" tandas petugas tersebut dengan nada marah saat Bu Rahmi dan Selvi berhasil dipisahkan.Namun, bukannya terima, wanita paruh baya itu justru makin meradang."Silahkan saja, Pak kalau saya mau dipenjara asalkan perempuan tak tahu malu ini juga dipenjara! Saya nggak rela dia mempermainkan anak saya. Apalagi hendak menipunya seperti sekarang ini!""Dia yang punya toko perhiasan! Dia yang mengelola. Dia yang nipu pembeli! Tapi anak saya yang disalahkan! Enak sekali dia!" ujar Bu Rahmi lagi dengan nada kasar.Mendengar hal itu, petugas tersebut meminta Bu Rahmi untuk duduk dan menahan emosinya."Ibu duduk dulu. Jelaskan semuanya dengan baik baik. Jangan dengan kekerasan seperti ini, karena ini kantor polisi, Bu! Bukan pasar! Hargai petugas! Jangan main hakim sendiri! Percaya lah, yang benar pasti akan selamat, dan yang salah pasti akan mendapat hukumannya. Jadi nggak perlu Ibu ngamuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status