Semua Bab Menikah Dengan Keponakan: Bab 61 - Bab 70
127 Bab
61. We Meet Again
Leon malah terkekeh. "Maaf," katanya sambil menepikan Range Rover-nya karena mereka sudah sampai.Leon pun turun dari mobilnya, lantas membuka pintu untuk Aeris. Perhatian sekali, kan?"Terima kasih," ucap Aeris sambil menyambut uluran tangan Leon. "Guardian Restourant?!" Kedua mata Aeris sontak membulat menatap bangunan yang berdiri megah di hadapannya."Kenapa kita makan malam di sini?" tanya Aeris tidak bisa menyembunyikan kekesalan di wajahnya. "Kamu pasti ingin ketemu Meeta, kan?""Astaga, tidak Sayang. Mr. Dinata yang mengundang kita untuk makan malam di sini," jelas Leon."Apa tidak ada tempat makan lain?" tanya Aeris masih kesal."Jangan cemburu seperti itu, Sayang. Di dunia ini hanya ada tiga wanita yang aku cintai. Pertama kamu, kedua mama, dan yang ketiga nenek. Sudah cukup, tidak ada yang lain."Wajah Aeris sotak bersemu merah mendengar ucapan Leon barusan. Jantung pun berdebar hebat. "Sungguh?" "Aku berani bersumpah.""Baiklah, ayo kita masuk ke dalam."Aeris memperhatika
Baca selengkapnya
62. Terpukul
'Ingin aku melupakan, tapi kenangan itu begitu menyakitkan'~Aeris Lilyana~"Mama!"Leon sontak terbangun dari tidurnya karena mendengar Aeris berteriak. Dia langsung menarik tubuh Aeris yang gemetar hebat ke dalam dekapan. Aeris terlihat sangat ketakutan. Dia bahkan bisa merasakan jantung sang istri yang berdegub kencang."Papa jahat, Leon. Papa orang jahat, a-aku takut ...." Aeris tanpa sadar mencengkeram lengan Leon dengan erat. Kristal bening itu jatuh begitu saja membasahi pipinya. Perasaan Aeris mendadak tidak tenang setelah bertemu lagi dengan Kris di restoran. Dia takut lelaki itu tiba-tiba datang lalu kembali memukulinya."Tenanglah, Sayang. Sekarang ada aku. Aku tidak akan membiarkan papa menyakitimu lagi." Dengan penuh pengertian Leon mengusap air mata yang membasahi pipi Aeris.Wajah Aeris terlihat sangat pucat, suhu tubuhnya pun juga panas. Sepertinya Aeris demam karena belum siap bertemu lagi dengan ayahnya."Aku takut sekali, Leon. Bagaimana kalau papa datang lagi?" Le
Baca selengkapnya
63. Janji Seorang Suami
Leon meletakkan semangkok bubur yang ada di tangannya kembali ke meja kemudian naik ke atas tempat tidur dan menarik tubuh Aeris ke dalam dekapan. Dia membelai punggung Aeris dengan lembut agar merasa lebih tenang."Jangan takut, aku tidak akan pernah pergi meninggalkanmu, Aeris.""Sungguh?" Aeris menatap sepasang mata hezel milik Leon dengan lekat. Berusaha mencari kesungguhan di sana.Leon mengangguk. "Aku berani bersumpah. Sekarang kamu makan dulu, ya?"Aeris mengangguk, perasaannya sekarang sudah lebih tenang setelah mendengar sumpah Leon. Aeris yakin sekali Leon tidak akan pergi meninggalkannya seperti Kris.Leon pun menyuapi Aeris bubur yang dia buat tadi pagi. Akan tetapi perut Aeris tiba-tiba terasa sangat mual. Dia ingin muntah. Aeris pun cepat-cepat berlari ke kamar mandi lalu memuntahkan cairan bening dari mulutnya."Kamu nggak apa-apa?" tanya Leon sambil memijit tengkuk Aeris. Raut cemas tergambar jelas di wajah tampannya.Wajah Aeris terlihat sangat pucat, keringat dingi
Baca selengkapnya
64. Siapa Azura?
Leon dan Hana pun pergi ke ruang tengah agar mereka bisa bicara dengan leluasa dan tidak mengganggu Aeris."Kenapa Aeris bisa sampai sakit seperti ini, Leon? Apa kalian berantem lagi?"Leon mendengkus kesal mendengar pertanyaan Hana barusan. Apa Hana pikir Aeris sakit karena bertengkar dengan dirinya? Astaga! Sejahat itukah dia di mata Hana?"Iya, kami memang berantem, bahkan sampai berguling-guling. Tapi di atas tempat tidur," jawab Leon kesal.Hana malah terkekeh mendengar jawaban Leon barusan. Sepertinya bukan Leon yang menyebabkan Aeris sakit. "Lalu karena apa?""Karena Mr. Kristian Hardinata." Tubuh Hana menegang, jantungnya seolah-olah berhenti berdetak selama beberapa saat mendengar nama seorang lelaki yang baru saja disebut oleh Leon."Mr. Kristian Hardinata? Maksudmu Kris?" tanyanya untuk memastikan.Leon mengangguk.Hana tidak tahu harus berkata apa lagi karena lidahnya mendadak kelu. Hana tidak pernah menyangka Aeris akan bertemu lagi dengan Kris. Lelaki yang sudah membaw
Baca selengkapnya
65. Alea Menggila
'Ibu kamu wanita jalang.''Perusak rumah tangga orang.''Kamu tidak pantas bersanding dengan cucu saya.''Pergilah, tinggalkan Leon!"Alea meremas rambutnya kuat-kuat karena ucapan Hana empat tahun yang lalu kembali terngiang-ngiang di kepalanya. Apa kesalahannya sampai Hana dan Aerin menentang hubungannya dan Leon?Azura memang pernah menjadi seorang pelacur, bahkan merebut suami sahabat baik Hana, tapi bukan berarti dia sama seperti sang ibu."Tuhan, apa salahku?" rintih Alea menahan sesak yang begitu menghimpit di dalam dadanya.Andai saja dia bisa memilih, Alea tidak ingin terlahir dari rahim seorang perempuan yang pernah menjadi seorang pelacur. Akan tetapi kenyataannya Azura memang pernah menjadi seorang wanita penghibur. Alea sangat membenci kenyataan itu karena yang Azura lakukan di masa lalu membuatnya tidak bisa bersatu dengan Leon. Kai masuk ke kamar Alea sambil membawa setangkup roti bakar dan segelas susu untuk adik perempuannya itu."Selamat pagi, Alea," ucapnya sambil
Baca selengkapnya
66. Suami yang Perhatian
Leon mengerjapkan kedua matanya perlahan karena cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah tirai di dalam kamar jatuh mengenai wajah tampannya. Dia begitu terkejut sekaligus panik karena Aeris sudah tidak ada di sampingnya saat pertama kali membuka mata. Dia pun cepat-cepat beranjak dari tempat tidur untuk mencari Aeris."Sayang, kamu di mana?" teriaknya."Aku di sini," balas Aeris ikut berteriak dari dapur.Leon pun segera pergi ke dapur. Tanpa sadar dia mengembuskan napas lega karena Aeris ternyata sedang membuat nasi goreng untuk sarapan untuk mereka. "Kamu mau aku buatin apa? Kopi atau susu?" Leon malah diam sambil menatap Aeris dengan lekat. Padahal kemarin Aeris masih sakit, tapi sekarang malah memasak. Apa Aeris sudah baik-baik saja?"Kenapa kamu menatapku seperti itu, sih?" tanya Aeris karena merasa risih diperhatikan."Kamu udah nggak sakit lagi?" Leon menempelkan punggung tangannya di kening Aeris. Embusan napas lega sontak lolos dari bibirnya karena suhu tubuh Aeris s
Baca selengkapnya
67. Minta Cium!
Hari ini Aeris kembali bekerja setelah libur selama dua hari. Leon sebenarnya tidak tega membiarkan Aeris bekerja karena kondisinya baru saja pulih. Namun, Aeris terus saja memaksa. Akhirnya dia pun terpaksa mengizinkan."Kalau kamu mengeluh pusing atau kurang enak badan, segera telepon aku," pesan Leon sebelum Aeris turun dari mobil.Aeris memutar bola mata malas. "Astaga, iya, Leon. Kamu sudah mengatakan hal itu sebanyak dua puluh kali. Aku pasti mengingatnya."Leon malah terkekeh. "Aku kan, khawatir sama kamu, Sayang."Makasih atas perhatiannya, tapi kamu terlalu berlebihan, Leon. Aku ke butik dulu, ya?" Aeris ingin membuka pintu mobil, tapi Leon malah menahan pergerakan tangannya.Aeris mendesah panjang. "Apa lagi sih, Leon?" tanyanya berusaha sabar."Kamu lupa ini," ucap Leon dengan menunjuk bibir sendiri.Wajah Aeris sontak bersemu merah. Apa Leon minta cium?"Ayo cepat, Sayang ...," rengek Leon tidak sabar.Aeris menghela napas panjang lantas mengecup bibir Leon singkat. "Sudah?
Baca selengkapnya
68. Permintaan Seorang Ayah
"Kak Anne sudah siap?"Aeris dan Anne sontak menoleh ke asal suara. Jantung Anne rasanya ingin meledak melihat cowok berseragam SMA yang masuk ke ruangan Aeris."Sean?""Eh, ada Aeris." Sean merasa sedikit canggung ketika bertemu lagi dengan Aeris karena bagaimana pun juga wanita itu pernah memiliki tempat khusus di dalam hatinya."Kenapa kamu ke sini, Sean? Memangnya kamu nggak sekolah?" tanya Aeris heran."Aku mau jemput Kak Anne."Mulut Aeris sontak menganga lebar. Sedetik kemudian dia menatap Anne dengan lekat, seolah-olah meminta penjelasan. Apa lelaki yang dimaksud Anne adalah Sean? Cowok tengil ini?"Kamu mau pergi sama Sean?""Kak Anne belum bilang sama Aeris kalau mau ngambilin rapor aku?"Aeris menatap Anne tidak percaya karena sahabatnya itu mau repot-repot mengambil hasil nilai ujian Sean. Tingkah Anne sangat mencurigakan.Anne tersenyum canggung. "Aku akan menjelaskan semuanya nanti. Oh iya, seharusnya kemarin Alea mengambil gaun pesanannya, tapi sampai sekarang dia belum
Baca selengkapnya
69. Menjenguk Alea
Aeris sebenarnya tidak begitu suka dengan bau rumah sakit, tapi dia langsung pergi ke rumah sakit saat Kai memberi tahu jika Alea sedang sakit. Entah kenapa Aeris sangat mengkhawatirkan Alea. Mungkin karena gadis itu pernah mendonorkan darah untuk menyelamatkannya.Alea begitu terkejut karena Aeris datang menjenguknya. Siapa yang memberi tahu Aeris kalau dia sedang sakit? Apa mungkin Kai?"Bagaimana kabarmu, Alea?" tanya Aeris sambil meletakkan sekeranjang buah yang dibawanya di atas meja yang berada tepat di samping tempat tidur Alea."Aku cuma sedikit kelelahan, Kak."Aeris menatap Alea dengan sendu. Wajah gadis itu terlihat sangat pucat, pipinya pun terlihat lebih tirus dari pada biasanya. "Kenapa kamu bisa sakit seperti ini, Alea? Apa kamu setres karena memikirkan konser?"Ada perasaan hangat yang menjalari hati Alea mendengar ucapan Aeris barusan. Entah kenapa dia merasa senang Aeris mengkhawatirkannya. "Aku sakit bukan karena memikirkan konser, Kak.""Lalu karena apa?" Aeris ter
Baca selengkapnya
70. Gadis Bodoh
Aeris kembali mengusap punggung Alea agar perasaan gadis itu menjadi lebih tenang. "Apa Alea masih punya kesempatan kembali bersamanya, Kak?" Aeris menatap Alea dengan sendu. Alea tidak mungkin bisa kembali bersama dengan mantan kekasihnya karena mantan kekasihnya sudah menikah. Andai saja Alea tetap memaksakan keinginannya, maka nasib istri mantan kekasih Alea akan sama dengan nasib Aileen.Apa Alea ingin menjadi wanita jahat dengan menghancurkan rumah tangga orang lain?"Tidak ada ya, Kak?" Alea tersenyum getir karena Aeris hanya diam. Sepertinya dia memang sudah tidak mempunyai kesampatan lagi untuk bersatu dengan Leon. Namun, dia yakin sekali kalau Leon masih memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. Apa salah kalau dia masih mengharapkan Leon sampai sekarang?Aeris menarik napas panjang. Otaknya sedang berpikir keras mencari jalan keluar atas masalah yang dialami Alea. Aeris sangat menyayangi Alea dan tidak ingin gadis itu terluka, akan tetapi di lain sisi dia tidak ingin A
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status