All Chapters of Main Cantik Membalas Suamiku: Chapter 41 - Chapter 50
101 Chapters
Bab 41
"Nek, apa Kinan harus memberitahu Mas Jaka kalau saat ini Kinan hamil?" tanya Kinan saat perjalanan kembali ke rumah setelah pemeriksaan tadi.Nenek Arini menatap wajah Kinan dengan sendu. Dia yakin bahwa cucunya ini masih mencintai suaminya meskipun saat ini sedang diberi luka oleh suaminya tersebut."Semua terserah kamu Kinan, hanya saja kalau kamu memberi tahu Jaka, apakah kamu yakin dia masih tetap memilihmu? Tapi kalau memang kamu masih mau kembali pada Jaka, silahkan beritahu suamimu tentang kehamilanmu," jawab Nenek Arjni yang menyerahkan semua keputusan kepada Kinan."Sesungguhnya Kinan masih belum bisa memaafkan pengkhianatan yang dilakukan Mas Jaka. Tapi Kinan juga tidak ingin anak ini nanti labir tanpa ayah disampingnya," jawab Kinan yang rupanya masih bimbang akan keputusannya.Nenek Arini menghela nafas panjang mendengar jawaban dari Kinan yang sudah bisa dia duga sebelumnya. Tapi dia tidak ingin terlalu ikut campur urusan dengan cucunya tersebut. Nenek Arini hanya ingin
Read more
Bab 42
Kinan berusaha menyembunyikan diri di tengah banyaknya orang yang sedang menamgantri obat juga. Dia tidak ingin terlihat oleh ketiga orang yang sudah antri di depan ruangan dokter. Meskipun Kinan merasa aneh kehadiran mereka bertiga di dokter kandungan. Apakah Saskia sedang hamil anak Mas Jaka? Batin Kinan bertanya.Tanpa sadar bulir air mata menetes dari matanya, Kinan merasa sangat sedih karena suami yang begitu dicintainya mengkhianatinya sedemikian rupa. Ternyata seseorang yang kita cintai terkadang juga merupakan oramg yang menyakiti kita.Setelah memastikan vitamin hamilnya sudah selesai dipersiapkan, Kinan segera beranjak menuju parkiran mobil. Kinan sudah mulai lancar dalam mengemudi mobil sehingga hari ini dia memutuskan untuk mengendarai mobilnya sendiri. Nenek Arini sedang ada meeting bulanan dengan para manajer cafe. Seharusnya dia yang memimpin rapat, tapi sejak semalam dia merasakan perutnya kram.Itu sebabnya pagi ini dia memutuskan untuk kontrol ke rumah sakit lebih a
Read more
Bab 43
"Nenek tadi sewaktu Kinan kontrol ke rumah sakit , kata dokternya adek bayi jenis kelaminnya laki-laki Nek," ucap Kinan memberitahu hasil dari USG tadi siang."Alhmadulillah Kinan, Nenek turut senang mendengarnya. Apakah kondisinya sehat semuanya?" jawab Nenek Arini dengan riang."Alhamdulillah semuanya baik Nek. Adek bayi begitu baik tidak pernah rewel," jawab Kinan merasa bangga karena anaknya begitu baik.Setelah itu keduanya sama-sama terdiam, tetapi Kinan melihat Nenek Arini terlihat memikirkan sesuatu. Kinan pun memveranikan diri untuk bertanya."Kenapa Nek? Apa ada yang mengganggu pikiran Nenek?" tanya Kinan dengan begitu hati-hati.Nenek Arini terperanjat mendengar pertanyaan Kinan, sesungguhnya dia merasa begitu bimbang. Dia bimbang menceritakan kenyataan yang akan Kinan hadapi ke depannya. Tapi Nenek Arini juga tidak ingjn Kinan digantungkan dalam ketidakpastian selama ini."Kinan, apapun yang Nenek katakan setelah ini, kamu harus kuat ya. Ingat ada Nenek yang akan selalu di
Read more
Bab 44
POV SASKIA"Saya terima nikah dan kawinnya Saskia Prastiwi binti Hendro Purnomo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," dengan lantang Mas Jaka mengucapkan ijab qabulnya. Akhirnya aku kini sudah sah menjadi istrinya. Meskipun hanya istri kedua tentu saja aku tidak masalah, karena dengan mudah nanti aku akan membuatnya menceraikan Kinan secara resmi.Apalagi aku sedang hamil anaknya sekarang, pasti dia akan mengabulkan semua permintaanku setelah ini. Karena kalau tidak mau mengabulkan aku akan menggunakan anak ini sebagai ancaman agar dia mau menuruti keinginanku."Saahhh.." Sahutan para saksi yang hadir dalam pernikahan akhirnya mengesahkan pernikahan kami yang membuat senyumku semakin mengembang dengan sempurna. Setelah ini acara selanjutnya adalah resepsi pernikahan yang sudah dirancang deng begitu mewah dan elegan sesuai dengan permintaanku. Tidak mengapa aku menggelontorkan dana yang tidak sedikit dalam acara ini, yang terpenting aku dan Mas Jaka akhirnya sah menjadi suami ist
Read more
Bab 45
"Selamat atas pernikahanmu Mas," ucap wanita tersebut dengan pelan sambil menyerahkan sebuah kotak kado berukuran besar kepada Jaka."K-Kinan.." jawab Jaka dengan terbata ketika melihat istrinya berdiri di hadapannya.Jaka tentu tidak menyangka bahwa Kinan akan hadir di pernikahannya. Dia bahkan mengira Kinan tidak mempunyai cukup nyali untuk datang karena dia tahu Kinan adalah wanita lemah lembut yang tidak suka membuat masalah."Aku ada hadiah untukmu Mas, semoga kamu suka ya," ucap Kinan lembut.Bersamaan dengan itu tiba-tiba lampu di gedung tersebut menjadi sedikit redup dan terfapa video yang berputar di layar LCD di sebelah pelaminan yang tentu saja menarik perhatian semua orang disitu.Jaka terpaku melihat video pernikahannya dengan Kinan terpampang disana, ada video saat dia mengucapkan ijab qabul, ada foto-foto kebersamaannya dengan Kinan, tapi kemudian berubah menjadi foto saat Jaka dan Saskia sedang di hotel. Lalu terpampang pula foto-foto kemesraan Jaka dan Saskia.Muka Ja
Read more
Bab 46
POV KINANKemarin lusa aku sudah menyerahkan beberapa berkas yang dibutuhkan untuk pengajuan percaraian kepada Pak Budi sebagai pengacara keluarga kami. Menurut Pak Budi dengan adanya banyak bukti pendukung yang menjelaskan mengenai perselingkuhan yang mereka lakukan maka persidangan bisa segera dengan cepat diputuskan.Aku menyerahkan semua kepada Pak Budi, aku tidak mau datang ke persidangan. Biarlah aku terima beres saja karena aku pun takut hatiku akan menjadi goyah ketika bertemu dengan Mas Jaka."Kamu tidak ingin melaporkan suamimu atas dugaan pemalsuan identitas?" tanya Pak Budi tiba-tiba membuatku spontan menoleh kepadanya."Memangnya bisa Pak?" tanyaku balik."Tentu bisa, karena dengan jelas disitu suamimu mencatatkan pernikahannya secara agama dan negara. Dan status suamimu disana sudah sah menjadi duda. Tentu itu bisa menjadi masalah ke depannya Kinan. Kamu bisa kalau memperkarakan hal ini." jawab Pak Budi menjelaskan dengan gamblang kepadaku."Oh seperti itu, kalau begitu
Read more
Bab 47
Hari ini adalah hari akad akad nikah dari Mas Jaka dan Saskia. Akad nikah akan dilaksanakan pukul 9 pagi, dan resepsi akan dilakukan setelah itu. Aku tentu saja tidak mau kalah dengan pasangan yang akan akad hari ini. Aku juga dandan secantik mungkin dibantu oleh MUA yang sudah disewa oleh Nenek Arini. Aku harus tampil paripurna hari ini.Bu Hasna dan Mahira juga sudah datang ke rumah Nenek, mereka ikut menginap di rumah Nenek dari semalam. Rencananya mereka akan ku ajak ke resepsi nikahan Mas Jaka karena aku tidak mungkin mengajak Nenek Arini. Aku tidak mau identitasku sebagai pewaris tunggal bisnis nenek diketahui oleh keluarga Mas Jaka.Bu Hasna dan Mahira sudah kuceritakan secara singkat bagaimana kronologis ceritanya. Dan mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Jaka yang mereka kenal selalu santun bisa menghamili perempuan di luar pernikahan."Wah wah kamu cantik banget Kinan, beda banget," puji Mahira yang takjub melihat penampilan Kinan setelah menggunakan make up."Ah kamu bi
Read more
Bab 48
Kinan merasa puas sekali sudah merusak acara pernikahan suaminya. Kinan yakin saat ini suaminya sedang ketakutan berada di kantor polisi. Biarkan saja, dengan begitu dia tidak akan bisa datang besok ke sidang cerai.Aku sudah bilang ke pengacara keluarga kalau akan datang ke kantor polisi besok saja setelah dari sidang cerai. Saat ini aku merasa lelah sekali, perutku agak sedikit kram mungkin karena efek kelelahan."Nek, perutku rasanya kram," ujarku pada Nenek Arini begitu tiba di rumah. Bu Hasna dan Mahira sudah pulang ke panti karena ada anak panti yang tiba-tiba sakit."Kamu kecapekan Nak, ayo Nenek antar ke kamar. Kamu harus istirahat. Nanti kalau masih kram baru kita ke dokter," perintah Nenek Arini sambil mengantar Kinan ke kamarnya."Kamu harus siapkan mentalmu untuk sidang besok, kamu juga harus memberikan kesaksian di kantor polisi kan?" tanya Nenek Arini yang dijawab anggukan kepala oleh Kinan."Tapi adek bayi nggak apa kan Nek? Aku salah Nek sudah membuat adek bayi kesakit
Read more
Bab 49
"Malang benar nasibmu Kinan, akankah kamu sanggup mendengar kenyataan ini?" gumam Nenek Arini mendesah pelan.Kepala Nenek Arini tersa berdenyut setelah mendengar berita yang mengejutkan ini. Sungguh tak menyangka bahwa semua saling berkesinambungan."Kamu pergilah, rahasiakan masalah ini dari Kinan. Dia sedang banyak pikiran karena Jaka, jadi aku tidak ingin menambah beban hidupnya lagi," perintah Nenek Arini."Baik Nyonya," jawab Ferdinan sambil mengangguk."Tolong kamu bilang Mbok Yem untuk membuatkan saya teh hangat. Kepala saya agak pusing," ujar Nenek Arini."Nyonya mau saya panggilkan dokter?" sahut Ferdinan merasa khawatir akan kesehatan Nenek Arini.Dia merasa kasihan kepada majikannya itu, seharusnya di usia sekarang dia hanya perlu menikmati hari tua dengan tenang. Tapi dia masih harus memikirkan berbagai macam hal."Tidak perlu, saya hanya perlu teh hangat," sahut Nenek Arini pelan."Baik Nyonya," sahut Ferdinan segera keluar dari ruang kerja dan meminta Mbok Yem untuk seg
Read more
Bab 50
POV JAKAAku kira setelah aku melangsungkan pernikahan dengan Saskia hidupku akan bahagia. Nyatanya malah kebalikannya, hidupku menjadi sial.padahal belum ada hitungan hari aku menikahi Saskia,disini nasibki sekarang mendekam di hotel prodeo atas dugaan pemalsuan identitas.Saskia kemarin hanya menjadi saksi jadi dia tidal ditahan, ini semua gegara aku yang menuruti kemauan ibu. Hidupku berantakan, seharuanya sekarang aku sedang mengecap malam indah bersama Saskia, bukan disiniMenurut polisi aku harus menunggu Kinan sebagai pelapor untuk memberikan keterangan.Kinan, Mas rindu kamu. Mas minta maaf sudah mengkhianati kamu, batinku dengan penuh penyesalan.Kalau ibu tidak memaksaku untuk menikahi Saskia tentu aku masih menikmati keluarga yang harmonis. "Pak Jaka ada yang datang berkunjung," ujar polisi yang tadi memeriksaku, kalau tidak salah namanya Pak Santoso."Siapa Pak?" tanyaku yang merasa malas untuk bertemu siapapun hari ini."Ibu dan adik anda," jawab Pak Santoso seraya menga
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status