All Chapters of Main Cantik Membalas Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30
101 Chapters
Bab 21
Saat pintu kamar ku buka ternyata Mas Jaka sedang duduk membelakangiku menghadap jendela kamar. Dia sedang memandangi tanaman mawar hias yang ku tanam memanfaatkan sisan lahan kosong di samping rumah. Lumayan untuk mempercantik lahan daripada dibiarkan kosong begitu saja."Mas Jaka," ku sapa suamiku. Meskipun aku merasa bersalah karena pergi keluar tanpa ijin darinya, tapi aku merasa senang karena bisa bertemu nenek kandungku saat di panti tadi. Dan itu cukup untuk membuatku bahagia."Hem," jawab Mas Jaka singkat tanpa menoleh kepadaku."Maaf ya tadi Kinan pergi tanpa menunggu jawaban Mas Jaka. Kinan terburu-buru ingin ke panti tadi," terangku panjang lebar."Sejak kapan kamu menjadi kasar kepada ibuku, Kinan?" tanya Mas Jaka kepadaku."Hah tunggu maksudnya apa? Kasar kepada ibu gimana sih, Kinan nggak ngerti," sahutku bingung."Tidak usah pura-pura tidak tahu Kinan. Ibu sudah menceritakan semuanya. Kamu tadi minta ijin kepada ibu dan ibu tidak mengijinkanmu pergi lalu kamu tetap neka
Read more
Bab 22
POV JAKADuh sial kenapa aku harus bertemu Saskia disini. Padahal niat hati ingin mencari ketenangan tapi malah bertemu dia disini. Aku sedang malas memikirkan keinginan ibu, kenapa dia ada terus di sekelilingku."Aku boleh duduk disini kan Mas? Daripada duduk sendirian mending aku temani aja, gimana?" ucapnya dengan suara yang sedikit memmbuatku bergidik ngeri."Ya terserah kamu saja, aku mau ke kamar mandi dulu," jawabku sambil ngeloyor pergi ke kamar mandi. Aku harus cepat-cepat kabur sebelum tergoda dengan rayuan Saskia.Dan aku masih tertahan di toilet, kulihat Saskia masih terus melihat ke arah toilet. Duh gimana aku bisa kabur kalau diliatin terus kayak gini. Akhirnya aku mendapatkan kesempatan kabur saat kulihat pelayan mengantarkan pesanan ke meja. Gegas aku kabur sebelum terjadi hal yang tidak kuinginkan.Aku mendesah nafas lega begitu sudah sampai di mobil dengan selamat. Fiuh akhirnya, batinku. Lalu kujalankan mobil dengan cepat meninggalkan cafe sebelum Saskia menyadari a
Read more
Bab 23
Kinan berjalan mondar-mandir di kamarnya. Jaka yang tidak pulang semalaman tentu saja membuatnya khawatir. Apalagi kemarin dia pergi dalam keadaan marah. Hal yang jarang sekali pria itu tampakkan selama mereka berumah tangga. Wajar saja kalau Kinan merasa gelisah apalagi ponsel lelaki tersebut juga tidak bisa dihubungi sejak semalam. Membuat Kinan merasa semakin khawatir dan merasa bersalah.Sedangkan ibu mertua Kinan hanya bermain ponsel dan tidak terlihat khawatir dengan keadaan anak lelakinya itu. Entahlah Kinan tidak begitu memperdulikan kelakuan ibunya. Karena dia takut salah berkata yang bisa mengakinatkan perseteruan lagi. Sungguh Kinan sudah merasa lelah dengan keadaan rumah tangganya sekarang. Seolah tidak ada kedamaian lagi di dalam rumah tangganya. Dia merindukan kehidupannya yang damai tanpa ada permusuhan. Tapi sekali lagi seolah takdir belum bisa berpihak kepadanya."Mbak Kinan dari tadi mondar-mandir terus pusing deh aku ngeliatnya," sindir Imel dengan sinis.Kinan han
Read more
Bab 24
Keluarga adalah tempat untuk pulang dalam keadaan apapun. Seberat apapun permasalahanmu maka tempatmu kembali adalah keluarga. Sekuat apapun kamu, sekaya apapun kamu suatu saat kamu akan membutuhkan kembali keluargamu untuk mengisi kembali energi yang terpakai.Sore harinya Jaka kembali pulang ke rumah buru-buru, dia begitu rindu pelukan hangat istrinya. Dia rindu belaian istrinya. Kepergiannya menyendiri telah menyadarkannya kalau dia tak ingin kehilangan istri yang sudah menemaninya selama ini."Assalamualaikum, sayang Mas pulang," Jaka mengucap salam. Dilihatnya ruang tamu begitu berantakan. Terdapat banyak remah-remahan sisa keripik kentang di meja. Bahkan bungkus bekas makanan ringan dan minuman kaleng bersoda juga berserakan di atas meja. Jaka yang moodnya masih baik tak mau ambil pusing terhadap kerusuhan di ruang tamu rumahnya. Yang ada di pikirannya, dia rindu istrinya dan ingin segera memeluknya.Saat membuka pintu kamar, Jaka tidak mendapati Kinan. Terdengar suara gemericik
Read more
Bab 25
"Bu, mau beli apalagi? Sudah puas belum belanjanya?" ucap Saskia kepada ibunya Jaka."Mbak Kia, ini kita seriusan dibelikan belanjaan segini banyaknya? Wah sering-serimg aja kalau begini ya, Bu?" cerocos Imel pada Saskia."Tentu saja, kalau kalian mau belanja kapan pun silahkan hubungi aku ya, pasti aku temani kalian nanti," jawab Saskia dengan penuh semangat. Bukan tanpa alasan dia membelikan berbagai baramg kepada ibu dan adiknya Jaka itu. Dia ingin menjadi menantu baru di keluarga itu tentu saja dia harus pintar mengambil hati mereka agar remcana mereka berjalan mulus. Hari gini tidaka akan ada yang bisa menolak pesona uang, ucap Saskia dalam hati."Tenang saja Saskia. Ibu akan mendukungmu untuk mendapatkan Jaka dan menyingkirkan Kinan yang tidak penting itu. Kamu lebih segalanya daripada Kinan," ucap ibu Jaka pada Saskia. Tentu saja dia senang dibelanjakan begitu banyak barang mahal seperti jni. Sebenarnya uang jatah dari Jaka cukup untuk menghidupi kehidupan sosialitanya tetapi s
Read more
Bab 26
"Mas, aku mau cerita sesuatu," ucap Kinan saat makan malam dengan Jaka tadi."Ada apa emangnya sayang kok pakai ijin segala, boleh banget donk kalau mai cerita," jawab Jaka."Mas kemarin waktu aku main di panti, aku bertemu Nenek Arini. Dia adalah mama dari almarhum papaku," terang Kinan pelan sambul melihat respon Jaka."Tunggu, maksudnya bagaimana ini? Kamu masih ada keluarga lain gitu? Kenapa baru muncul sekarang setelah belasan tahun Kinan?" tanya Jaka kembali."Ceritanya panjang, intinya Nenek baru pulanh berobat keluar negeri, sewaktu balik keaini beliau mencari jejakku belum ketemu dan baru ketemu waktu kemarin di panti asuhan itu," jawab Kinan menjelaskan kepada Jaka."Mas jujur masih nggak percaya, kamu nggak curiga gitu Kinan. Kenapa dia tiba-tiba muncul? Mas hanya khawatir kalau kamu dimanfaatkan," terang Jaka. Dia takut kalau Kinan masih mempunyai saudara lalu Kinan akan mempunyai sandaran hidup lain. Jaka tidak mau Kinan bersandar dengan orang lain selain kepada dirinya.
Read more
Bab 27
Keesokan harinya saat sedang menyiapkan baju kerja suaminya, Kinan mendapati ponsel suaminya berdering. Kinan menatap nama yang muncul di layat, Miss S, tertulis dengan jelasnya.Kinan berpikir sambil mngerutkan alisnya. Siapa yang menelepon ini kenapa namanya pakai inisial begini. Akhirnya Kinan memutuskan untuk menunggu Jaka keluar dari kamar mandi agar busa menanyainya langsung, sedangkan dering suara telepon pun berhenti.Tidak berapa lama Jaka pun keluar dari kamar mandi, Kinan langaung memberondongnya dengan pertanyaan mengenai idetintas penelepon yang menelepon suaminya barusan."Mas tadi ada telepon dari Miss S tulisan di layar, siapa itu Mas?" tanya Kinan dengan hati-hati.Jaka terlihat kaget mendengar pertanyaan Kinan dan langsung melihat ponselnya guna memastikan siapa yang menelepon."Emm.. Anu sayang itu klien di kantpr. Iya klien," jawab Jaka sambil tergagap yang tentu saja menimbulkan kecurigaan Kinan. Dia oenasaran ada apa dengan suaminya."Oh kenapa disimpannya pakai
Read more
Bab 28
"Sorry beb, pas aku telepon tadi aku lagi mandi. Untung aja Kinan nggak curiga," ucap Jaka di telepon. Dia sedang menelepon seseorang di tengah perjalanannya menuju kantor."Iya sayang, tadi aku cuma pengen memastikan kita jado sarapan bareng kan pagi ini, aku kangen loh," balas seseorang di seberang telepon."Jadi donk, ini aku otw ke tempat kita ketemuan ya," jawab Jaka sembari tersenyun bahagia. Dia merasakan seperti puber kedua. Dia baru kemarin berhubungan dengannya lagi tapi itu sudah bisa membuatnya begitu berbunga. Dan perasaan yang dipunyainya membuatnya bahagia hingga senyum sendiri.Jaka lupa bahwa dia sudah mempunyai seseorang yang selalu setia menemaninya selama ini. Perasaannya seperti baru mengenal cinta. Jauh bau wangi dekat bau busuk, itu yang dirasakan Jaka saat ini. Dia merasa hubungannya dengan Kinan akhir-akhir ini sedikit hambar. Tiba-tiba dia merasa bosan kepada istrinya itu. Padahal Kinan sendiri sudah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya, begitulah
Read more
Bab 29
Entah kenapa di rumah Kinan merasa perasaannya tidak enak kepada suaminya, dia takut terjadi apa-apa dengan suaminya itu. Akhirnya dia pun menelepon suaminya untuk memastikan suaminya baik-baik saja.Dia menelepon suaminya beberapa kali tetapi tidak diangkat oleh suaminya itu, Kinan masih berpikir positif suaminya mungkin sedang rapat. Akhirnya dia melakukan shalat dhuha untuk menenangkan perasaannya. Selesai shalat dia menengadahkan tangannya untuk berdoa."Ya Allah, hamba pasrahkan suami hamba kepada Engkau. Jagalah dia selagi dia tidak ada dalam penjagaan hamba. Hamba pasrahkan keaelamatan dia pada Engkau Ya Allah," ucap Kinan dalam doanya.Kinan tidak tahu jika di luar sana suaminya sedang memadu kasih dengan seseorang di masa lalunya. Kinan berusaha berpikiran positif dan tetap mempercayai suaminya.***Sementara itu di cafe, Jaka dan Saskia masih menikmati momen kencan mereka. Terlihat sekali mereka seperti dimabuk asmara. Mereka bahkan tidak malu untuk saling bersuapan seolah d
Read more
Bab 30
Tanpa mereka sadari Ferdi sedari tadi mengikuti mereka dan mengambil beberapa foto sebagai barang bukti, termasuk pada saat mereka masuk ke dalam hotel pun tidak luput dari jepretan Ferdi.Sementara itu Nenek Arini memikirkan langkah selanjutnya yang akan dia perbuat untuk menolong cucunya. Dia merasa kasihan pada nasib cucunya yang dikhianati itu. Dia pun segera menelepon Kinan dan meminta untuk bertemu."Hallo assalamualaikum, Nek? Apa kabar?" jawab suara di seberang telpon tidak lama setelah dering berbunyi."Waalaikumsalam Kinan, Nenek kabarnya baik-baik saja. Nenek ingin bertemu kami hari ini bisa? Kebetulan Nenek sedang ada di Surabaya untuk memantau cafe. Kamu datang langsung saja ke tempat Nenek ya? Atau Nenek saja yang datang ke rumahmu?" tanya Nenek Arini to the point."Maaf Nek, tapi Kinan belum ijin Mas Jaka. Kinan takut kalau Kinan pergi tanpa ijin Mas Jaka, nanti dia marah seperti kemarin," jawab Kinan pelan. Dia takut Jaka akan memarahinya lagi seperti kemarin jika dia
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status