Aku hanya melirik padanya, sehingga aku bisa mendapati dalam pandanganku seorang pria asing berparas lumayan tengah tersenyum ke arahku. Setelah memastikan dia bukanlah orang penting bagiku, Aku pun memutar bola mata dan tidak mengacuhkannya. "Apakah Kau sedang kesepian, Nona Cantik?" tanya pria itu, tanpa menghiraukan ketidakpedulianku atas keberadaannya. "Bolehkah aku menemanimu minum?" "Ini minuman Anda, Nona," ucap bartender sembari meletakkan mocktail yang kupesan padanya. Aku menghadapkan badanku ke depan meja bar, dan mulai menegak sedikit minuman yang menyegarkan itu. "Well, jika kau diam, berarti kau tidak keberatan jika aku duduk di sampingmu seperti ini." Pria itu masih tidak menyerah untuk menggangguku, dan malah duduk di kursi kosong tepat di sampingku. Aku berusaha untuk tidak menghiraukannya dan lanjut menegak minumanku. "Aku ingin sekali menghajarnya, tapi apa yang dilakukannya sekarang belum cukup untuk menjadi alasan menghajarnya sampai mati!" pikirku. "
Last Updated : 2025-06-24 Read more