All Chapters of Om Duda, Nikah Yuk!: Chapter 91 - Chapter 100
217 Chapters
52 (bagian 1)
Diana yang mendengar itu melotot, ia langsung meminta bantuan pada kakak dan Papanya. Tetapi mereka menggeleng, sebagai jawaban. Diana dengan gerakan cepat mendekati Raffa dan menjatuhkan lutut ke lantai dan memegang kaki Raffa. "Tuan, tolong maafkan saya. Saya tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi, saya tidak akan mengganggu Amel lagi. Tolong jangan masukan saya ke penjara," mohon Diana. Amel menyeringai mendengar itu, ia berjongkok untuk mensejajarkan tatapan dengan Diana. "Lo ngomong gitu karena tau, gue gak bakal pernah melihat lelaki lain karena memiliki suami seperti Mas Raffa," sinis Amel. Diana menunduk mendengar ucapan Amel, dia mengiyakan dalam hati. "Bukannya udah gue bilang! Gue gak pernah deketin Gala," bentak Amel. Raffa menyodorkan tangannya agar Amel berdiri. Setelah membantu sang istri bangkit, ia memandang dalam.wanita itu. "Aku serahkan dia sama kamu, Sayang. Terserah mau kamu apa kan. Langsung masukin penjara juga boleh," lontar Raffa. Diana langsung mem
Read more
52 (bagian 2)
Amel menghela napas mendengar ucapan Diana. Ia mendaratkan bokong di kursi lalu memainkan handphone. "Itu terserah lo mau nurutin ucapan gue atau enggak, gue udah berbaik hati menawarkan hal itu," seru Amel. Wanita itu melirik jamnya, ia langsung bangkit dan mencium punggung tangan sang suami. "Bentar lagi masuk kelas, Mas. Aku pamit dulu ya," lontar Amel. Setelah kepergian Amel, Raffa bersidekap memandang sinis Diana. "Sebenarnya gak setuju kalau cuma di skors dan menjadi pembantu di rumah, lebih bagus langsung masukin ke penjara aja! terus hubungan kerja sama dengan orang tua lo gue putusin, biar bangkrut! Gak tau diri banget sih, gue yang bantu kalian tau!" geram Raffa. Keluarga gadis itu langsung menunduk, Papa Diana membisikan agar sang anak meminta maaf dan menerima hukuman dari Amel. Dengan cepat mendorong Diana agar cepat berbicara. "Maafkan saya Pak, saya akan melakukan apa yang dikatakan Amel. Tapi jangan putuskan kerja sama dengan keluargaku," cicit Diana. Raffa men
Read more
53 (bagian 1)
Gadis itu menghentakan kakinya lalu memilih masuk ke kediaman, terlihat banyak orang di sana. "Eh kamu udah pulang, ayo sini," seru Wulan. Sedangkan di mobil, keadaan hening. Akhirnya Dimas memulai pembicaraan untuk memberitahu apa yang menganjal dari tadi. "Mel, gue pengen ngomong sesuatu," tutur Dimas. Amel berdehem mendengar ucapan Dimas, ia tidak lepaskan handphone karena tengah bermain games. "Gue ngomong soal penting nih, Mel," seru Dimas kesal. Wanita itu mendengar penuturan Dimas terkekeh, ia mematikan dan menaruh di tas benda pipih tersebut. Tatapannya terarah ke Dimas yang melihat dari kaca spion. "Apa yang mau lo omongin, Dim," lontar Amel. Dimas mengembuskan napas terlebih dahulu membuat Amel mengeryitkan alisnya. "Lo napa sih, kaya berat banget lo ngomongnya," sembur Amel. Dimas menatap sekilas Amel lagi lalu menatap jalanan. Tangannya memegang erat setir mobil. "Cewek yang demen sama Bos dateng," ucap Dimas. "Sepupunya Erika, siapa tuh namanya gue lupa," lanj
Read more
53 (bagian 2)
Raffa berusaha menyembunyikan riak senangnya kala melihat wajah cemberutu sang istri. Ia menarik napas dalam dan mengembuskan pelan, bahkan ia sampai mengigit bibir. "Maka dari itu, kita harus nunjukin keharmonisan kita sama mereka. Lagian Mamanya juga tujuannya begitu kok, dia tau kalau Kayla suka sama aku," ujar Raffa. Amel langsung menatap wajah Raffa, ia memperhatikan apa yang di ekpresikan lelaki yang menyandang status suaminya itu. "Ekpesimu kenapa gitu, Mas," cecar Amel. Amel memicingkan matanya, tatapan curiga sangat jelas terlihat. "Kenapa bibirnya gitu, Mas seneng Kayla bakal beberapa hari serumah sama kita. Ohh, iya ... dia itu cewek yang ngejar-ngejar Mas, ya. Jadi ngerasa bangga gitu," cecar Amel. Wajah lelaki itu memucat mendengar penuturan sang istri. Ia langsung menggenggam jemari wanita tersebut. "Mana mungkin, aku hanya menahan senyum karna melihat wajah cemburumu," lontar Raffa. Mendengar penjelasan sang suami, Amel langsung memalingkan wajahnya. Bahkan ia m
Read more
54 (bagian 1)
Kayla mendengar itu hanya memiringkan kepalanya. Ia mengedikan bahu dan malah langsung masuk ke ruangan Raffa. "Eh, gak sopan banget sih, maen nyelonong masuk aja. Belum juga dipersilakan masuk," cecar Amel. Kayla tidak menanggapi Amel, ia malah mengambil pesanan Raffa dari tangan Erika. Dia langsung menarik lengan lelaki yang masih menjadi incarannya. "Gue lagi ngomong lho, gak ditanggepin banget sih,"omel Amel. Wanita itu mendekat dan melepaskan gandengan Kayla di lengan suaminya. Ia langsung bersidekap menatap nyalang perempuan tersebut. "Bar-bar banget sih,"gerundel Kayla. Perempuan itu mendekat dan berbisik di telinga Amel. "Apa lo takut kalau Mas Raffa berpaling ke gitu, lagian gue lebih segalanya dari lo yang cuma orang miskin," cibir Kayla.Amel melebarkan matanya mendengar penuturan Kayla. Dengan kesal ia mendorong perempuan itu. Membuat dia terjatuh ke lantai. "Aduh, sakit tau!" Raffa juga terkejut dengan apa yang dilakukan istrinya. Ia langsung bergegas membantu Kay
Read more
54 (bagian 2)
Raffa hanya mendengar itu riak wajahnya berubah, bahkan tangan lelaki tersebut terkepal. Lalu secara spontan meninju meja kaca. "Apa lo bilang, ha! Hanya masalah sepele." Kaca itu pecah, bahkan Amel yang terkejut langsung berdiri. Ia mendekati suaminya dan memeriksa lengan Raffa. "Mas, tangan kamu bedarah," ucap Amel. Raffa meletakan jarinya ke bibir sang istri, isyarat agar dia diam. Tatapan murka masih lelaki itu layangkan pada Kayla, membuat kedua perempuan dihadapannya itu menunduk dan gemetar ketakutan. "Menurut lo dia yang nyebar fitnah tentang istri gue itu, cuma masalah sepele," seru Raffa dengan nada tinggi. Amel yang melihat kemarahan suaminya itu hanya diam di samping Raffa. Dengan tangan masih memegang lengan lelaki tersebut yang berdarah. "Mas boleh aja marahin mereka sepuasnya, tapi ayo duduk! Aku bakal ngobatin tangan Mas," perintah Amel. Raffa menoleh memandang istrinya dengan tatapan tajam, ia mengembuskan napas lalu tersenyum. Dia mengangguk mengiyakan perint
Read more
55 (bagian 1)
*** "Diana! Yang bersih cucinya," omel sang Mama. Gadis itu langsung membuang spon untuk mencuci, ia mengembuskan napas kesal. "Mama, Diana ini udah usaha banget. Kalau belum maksimal namanya juga pertama kali," gerundel perempuan itu. Sang Mama mendengkus kesal, wanita paruh baya itu bersandar di dinding. "Ahh ... lain kali jangan cari gara-gara sama mereka lagi, kamu harusnya tau ambahan dia bisa diusik atau enggak," cecar sang Mama. Diana menyesal, jika tau akan begini. Ia tidak akan pernah mengusik Amel. Andaikan saja wanita itu berkata kalau suaminya orang berpengaruh, dia pasti berpikir ulang melakukan rencana membuat Amel jera, kini malah dirinya yang kapok walau masih ada rasa kesal. "Kenapa malah santai-santai gini, ayo cepat belajar lagi! Tuan Raffa hanya memberikan waktu seminggu buat ngajarin kamu melakukan pekerjaan rumah tangga," omel sang Kakak Mendengar omelan lelaki itu, Diana dan sang istri langsung menoleh. Tatapan marah dilayangkan pria tersebut. "Ayo cepa
Read more
55 (bagian 2)
[Cepat jemput kami, Raffa! Jangan kekepin istrimu terus.] Kedua sepasang suami istri ini masih terlelap. Ini hari minggu, mereka jadi tidur sangat nyenyak. Suara dering ponsel, membangunkan Amel. "Ahh ... berisik banget sih," gerundel Amel. Mata wanita itu masih terpejam, ia mencari benda pipih miliknya dan memandang handphone tersebut. Ternyata ini yang berdering, menoleh ke meja dan melihat ponsel Raffa yang menyala. "Mas, handphone kamu tuh bunyi terus. Angkat dulu napa," perintah Amel. Amel menggoyangkan tubuh suaminya, Raffa menggeliat dan malah semakin memeluk erat sang istri. "Ihhh ... Mas, jangan peluk dulu, teleponnya angkat dulu," seru Amel. Raffa mengerang kesal, ia akhirnya membuka mata dan bergegas mengangkat telepon. "Kamu ini! Jam berapa sekarang, jangan ngekepin Amel terus." Lelaki itu langsung terbangun dan melotot. Ia terkejut mendengar teriakan sang Mama. "Apaan sih, Mah! Ganggu aja, orang lagi tidur," gerutu Raffa. Amel yang mendengar jika itu mertua yan
Read more
56 (bagian 1)
Sesampai di tempat semua berkumpul, kedua manusia itu keluar dari mobil. Dan beberapa menyoraki sepasang suami istri tersebut. "Cie ... ini pengantin baru, yang janjinya bakal dateng lebih awal malah paling telat ya," cibir salah satu dari mereka. Amel menatap kesal suaminya, ia menyenggol lengan Raffa. "Husttt ... kalian ini, demen banget sih godain kami. Iya dong, jadi maklumi ya kami kan masih terbilang pengantin baru," balas Raffa. "Udah, mendingan kita langsung berangkat yuk! Tapi ke minimarket dulu, beli keperluan kita-kita," seru Shilla. Mereka langsung bersorak lagi mendengar balasan Raffa. Sedangkan Amel wajahnya semakin kusut, Shilla yang melihat itu langsung berdiri di samping temannya dan merangkul wanita tersebut. Keluarga besar itu menyetujui ucapan Shilla. Gadis tersenyum menyeringai lalu berbisik di telinga Amel. "Gue udah bantuin elo tuh, jadi lo harus traktir gue ya. Oh iya gue juga mau nebeng," bisik Shilla. Amel mengacungi jempol, sedangkan Raffa yang meli
Read more
56 (bagian 2)
Amel terus cemburut kala selesai dari belanja, Raffa menghela napas melihat raut istrinya. "Sayang, itu bukan salahku lho. Kok kamu cemberut terus," ucap Raffa. Lelaki itu meraih tangan istrinya lalu Amel hendak menarik tetapi dicekal erat oleh Raffa. Amel memalingkan wajah dengar hal tersebut, sedangkan Shilla yang menonton terkekeh. "Heyy ... dengarkan, Mas. Insyaallah Mas gak bakal berpaling dari kamu. Kalau Mas berpaling kurang bersyukur banget, udah dapet istri muda cantik dan pokoknya the best deh," celetuk Raffa. "Dengar gak tuh, Beb. Udahlah jangan marah-marah mulu, nanti cepet tua lho," ledek gadis itu. Wanita itu langsung menatap tajam Shilla dan melempar cemilan pada perempuan tersebut. "Ikut campur aja, mendingan lo dengerin lagu aja gih pake handset!" geram Amel. Lagi Shilla hanya memamerkan deretan giginya, Amel menghela napas kasar melihat itu. Lalu ia memandang sang suami yang terus melihat. "Kenapa ngeliatin! Tuh liat jalan, aku gak mau mati muda." Raffa han
Read more
PREV
1
...
89101112
...
22
DMCA.com Protection Status