Semua Bab Turun Ranjang: Bab 11 - Bab 20
126 Bab
Menggoda Istri
"Cukup Victoria, kamu sudah keterlaluan. Pergi dari kamar ini lalu kamu mandi, sebentar lagi kamu mau kuliah, aku akan mengantar kamu pergi berdua."Gana menghindari pembicaraan semacam tadi, dia tidak kuat membahas langsung di depan orang yang sudah dititipkan Marcella padanya."Tidak perlu! Aku mau pergi kuliah sendiri, aku sudah besar, masih banyak kendaraan umum yang bisa menjadi tumpangan aku ke kampus, dan mulai saat ini aku mau pergi sendiri," tolak Victoria.Istrinya itu mulai membalikkan badannya untuk pergi dari kamar, akan tetapi tangan Gana menangkap lengan istrinya dan membalikkan kembali ke arahnya. Hingga keduanya dalam posisi berpelukan."Kamu tidak boleh pergi sendiri! Ini perintah dari aku! Atau kamu akan menerima hukuman besar, dan aku bisa lepaskan biaya kuliah kamu," ancamnya."Huh, egois. Aku benci kamu Gana!""Dengarkan saja apa yang aku perintahkan! Jangan banyak bicara, cinta atau tidaknya aku sama kamu, status kamu sudah menjadi Istri sah, jangan bikin aku ma
Baca selengkapnya
Sudah Terdengar Keberadaanya
"Kamu sudah siap berangkat denganku?"Gana masuk ke dalam mobil, sudah ada istrinya yang duduk dengan memalingkan wajah ke arah lain, ada rasa malu yang masih bersarang di benak wanita itu."Duh, kenapa jadi canggung berada di dekatnya? Padahal hanya duduk berdua di dalam mobil, apa karena dia sudah melihat semua anggota tubuhku? Astaga Victoria, apa yang kamu pikirkan pagi-pagi begini, sudahi pikiran kamu yang kotor," batinnya segera menghilangkannya.Gana masih terlihat tegap duduk dengan fokus memikirkan pekerjaan kantor yang masih sangat gawat, apalagi saat ini dia harus berbuat sesuatu yang serius."Gana, kamu kenapa?"Victoria bertanya seolah mengetahui sesuatu yang dirasakan suaminya, instingnya mengatakan jika suaminya terlibat masalah besar."Tidak apa-apa," jawabnya singkat.Gana masih terlihat cuek dan biasa menanggapi istrinya yang mulai kesal dengan jawabannya itu, wajah Victoria terlihat ada penyesalan saat bertanya barusan."Kurang ajar, bisa-bisanya dia memperlakukan ak
Baca selengkapnya
Hanya Untuk Sebuah Hadiah
"Lihat dia, ternyata jago juga bela diri, aku tidak menyangka kalau kolega aku sudah dia selamatkan, berarti dia juga menyelamatkan aku malam itu, dasar wanita tidak punya akhlak, tapi dia ternyata punya hati."Gana tersenyum setalah selesai menelpon koleganya itu, dia berencana pulang cepat untuk merayakan ini dengan Victoria dan Marcho, karena istrinya yang sudah menyelamatkan perusahaannya, maka tidak masalah mengeluarkan banyak makanan untuk menjamunya hari ini."Lebih baik setalah ini aku segera pulang menjemput Marcho, lalu menyiapkan makanan yang lezat, dia pasti akan suka."Gana melirik jam digitalnya yang terlihat mahal itu, dengan suasana hati cukup baik memberikan dia pikiran untuk bisa membuat istrinya tersenyum satu hari ini.Dia sudah berjalan keluar kantornya, berusaha untuk mengingat semua makanan kesukaan istrinya dari cerita mendiang Marcella dulu, ada lobster besar menjadi menu andalan istrinya yang paling disukainya, itu yang akan di beli di hotel bintang lima, pas
Baca selengkapnya
Pertemuan
Gana melirik ke arah Marcho yang mengigau Marcella, ternyata dahinya panas, dengan tiba-tiba tubuhnya menjadi demam seperti itu."Gawat, kalau aku memberitahu Victoria, hari baik dia bakalan rusak, apa aku diam-diam pergi untuk membawa Marcho ke rumah sakit? Biarkan dia di rumah dan memakan lobster," batin Gana menggendong Marcho kembali.Victoria sudah melihat hadiah dari Gana berupa gelang mewah, sejujurnya wanita itu kurang menyukai perhiasan dalam bentuk apa pun, termasuk gelang atau kalung yang diberikan kolega Gana."Di mana Gana?"Dia menengok ke belakang tidak ada Gana dan Marcho, ternyata semua harapan bisa bersama keduanya telah pupus."Dia meninggalkan aku sendiri? Bukankah dia ingin berterima kasih padaku? Lalu, kenapa dia menghilang seperti ini? Apa aku tidak cukup berarti untuknya?" Victoria duduk di ruang makan, sudah ada makanan mewah dan lobster kesukaannya, sua itu tidak membuatnya berselera karena Gana tidak muncul juga."Jangan berharap lagi Victoria, kamu sudah t
Baca selengkapnya
Mulai Dekat Dengan Idola
"Keren juga permainan kamu, kita bisa berlatih terus setiap hari," kata Jose serius.Victoria tidak akan menolak semua yang dikatakan Jose. Bingung harus merespon apa di depannya, karena sungguh tidak bisa berkata apa-apa lagi, "Boleh, aku sangat mau berlatih dengan Kak Jose," jawab Victoria."Panggil aku Jose, aku bukan kakakmu, kita berteman mulai sekarang, anggap aku satu angkatan sama kamu," balas Jose ingin lebih akrab."Yah, aku bersedia Jose, jujur aku sangat ingin sesuatu darimu, karena dari dulu aku sangat ngefans sama kamu, apa boleh?"Tangan Victoria berada di atas lengan Jose yang besar itu, dia tentu tidak bisa menolak pesona mata wanita yang ada di depannya."Katakan apa mau kamu? Aku akan selalu bersedia untuk mewujudkannya.""Kamu serius? Tenang saja, hanya satu permintaan," tambahnya."Katakan apa itu?"Victoria mulai berpikir saat masih memegang lengan Jose, dia tidak mau kalau pria keren ini melepaskan permintaannya."Boleh aku memeluk kamu? Dari dulu aku mau memel
Baca selengkapnya
Maafkan Aku
"Gana, kamu sudah kembali?"Gana berdiri dan mendekati istrinya yang baru datang, bahkan tadi terlihat diantarkan pulang oleh orang asing."Ada apa balik tanya? Aku tanya sama kamu tadi, dari mana?" Gana semakin mendekati jaraknya pada istrinya yang sekarang mulai khawatir sendiri pada badannya."Tadi aku keluar," jawabnya singkat."Iya, dari mana? Apa nama tempatnya?"Gana ingin lebih spesifik lagi istrinya itu menyebutkan nama tempat dan di mana dia beberapa jam tanpanya."Hanya mencari angin di taman terdekat," jawabnya lagi."Apa yang kamu pikirkan Victoria? Kamu ini sudah memiliki suami dan anak, di mana tanggung jawab kamu untuk melayani kita berdua, kalau dalam hal semacam ini kamu tidak mengatakannya pada aku? Kamu tau, sebagai seorang istri, wajib pamit sama suaminya kalau mau pergi," balas Gana menjelaskan."Tadi kamu tidak ada, bagaimana aku mau bilang? Aku bukan boneka mati yang diam di rumah Gana, aku jenuh di sini."Dia berani menjawab Gana, suasana hati dan pikirannya
Baca selengkapnya
Penebusan Rasa Bersalah
Hari sudah pagi, dari semalam Gana belum juga melihat reaksi dari wanitanya bangun, mungkin pengaruh infus yang diberikan Dev termasuk obat penenang untuknya."Sudah pagi, rasanya aku harus pergi ke kampus," ucapnya.Gana berdiri, beranjak dari kursinya untuk pergi dari sana, namun dia teringat sesuatu sebelum dirinya pergi."Bos, ada apa pagi-pagi ke dapur?""Kalian semua kumpul sekarang!" Perintahnya."Baik Bos."Mereka semua berkumpul, ada lima menit Gana menunggu mereka semua, sekitar ada dua puluh pelayan ada di rumahnya."Kalian semua, jangan pernah mengatakan sesuatu pada Nyonya, jangan bilang kalau Marcho sakit, bilang saja tidak tau, biarkan aku yang mengatakannya, jangan bilang juga kalau anakku dirawat, kalian mengerti?!"Mereka semua mengangguk dan menunduk ketika membuat barisan melingkar dan terlihat Gana ada di depan mereka."Aku pergi dulu, kalian kabari aku kalau ada perkembangan tentang Nyonya, aku mau pergi ke kampus sebentar," katanya pamit."Baik Bos."Salah satu
Baca selengkapnya
Menghindar
"Aku mau masuk!"Victoria ada di depan pintu kamar Gana yang dijaga ketat oleh para penjaga."Maaf Nyonya, sesuai perintah bos. Kami tidak mengizinkan siapapun untuk masuk," tolak mereka.Sekarang Victoria berdiri dari kursi roda, membuat para pelayan yang ada di sana sangat khawatir, bisa terkena masalah besar kalau majikan wanita ini terluka lagi."Nyonya, jangan berdiri," kata para pelayan yang ada di sana."Biarkan, aku mau masuk ke dalam, pria sialan itu sudah membuat aku sakit, dia harus bertanggung jawab dengan semua ini, karena dia juga sudah membuat aku tidak masuk kuliah, dia memang tidak punya perasaan."Victoria terus berontak ingin masuk ke dalam kamar, namun tetap ada perlawanan dari mereka semua untuk menolak majikan wanitanya masuk."Silahkan pergi dari sini Nyonya, karena bos tidak mau diganggu siapapun, tolong hargai semua yang berjaga di sini, dan keputusan bos.""Jangan mengajari majikan kamu! Aku hanya ingin bertemu suamiku sendiri!"Bentakan Victoria tidak berpen
Baca selengkapnya
Benci Kamu Gana!
Pria itu terus meratapi kepergian mendiang istrinya yang telah pergi dengan begitu cepat, dia tidak mau menggantikan posisi Marcella dengan siapapun termasuk Victoria, karena perbedaannya terlalu jauh, Marcella yang mencintainya dengan tulus, sedangkan Victoria cukup terlihat bar-bar, hingga dirinya selalu murka.Ketika itu, Gana mendengarkan suara ponselnya, terlihat dari rumah sakit di mana Marcho dirawat, dia segera mengangkat.Pihak rumah sakit: "Benar ini dengan Bapak Gana Deraldi?"Gana: "Yah, betul. Apa ada perkembangan tentang kesehatan Marcho?"Pihak rumah sakit: "Kondisi pasien kritis, kami mau membawa pasien keluar negeri atas permintaan Bapak kemarin yang mau memindahkan ke rumah sakit Korea."Gana: "Aku akan datang sekarang juga, tolong urus semua dengan baik, semua aku yang akan bertanggung jawab."Pihak rumah sakit: "Baiklah Bapak, kami tunggu kedatangannya, karena ada persyaratan dari pihak kami untuk ditandatangi oleh pihak keluarga."Gana: "Ok, aku akan ke sana, teri
Baca selengkapnya
Idola Rasa Kesayangan
"Tunggu dulu, kamu menangis seperti ini kenapa? Ada yang membuat kamu terluka? Atau kamu memang mendapatkan musibah?"Jose tetap ingin mengetahui penyebab Baby Victor menangis sampai memeluk dirinya."Jose, aku mau pergi dari sini, apa kamu bisa membawa aku ke tempat yang lebih nyaman?""Tentu Baby Victor, kita akan pergi ke taman dekat sini, aku yakin kamu bisa nyaman di sana."Victoria menganggukkan kepala, dia tidak akan menolak ajakan idolanya sekarang.Jose gagal mencari informasi mengenai identitas Baby Victor di dalam rumah ini, namun dia juga penasaran, kenapa wanita ini bisa menangis, padahal terlihat jika Victoria termasuk wanita yang cukup perkasa."Tenang Baby Victor, sebentar lagi kita sampai, jangan terus menerus menangis, aku di sini untukmu, selama ada Jose Piter, tidak akan ada kesedihan kamu yang kamu bendung sendiri, percaya sama aku," kata Jose berjanji.Tatapan sendu Victoria masih melekat pada mata Jose, dia tidak mau melihat Baby Victor menangis lagi, tentu dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status