Semua Bab Turun Ranjang: Bab 41 - Bab 50
126 Bab
Hanya Orang Ketiga
"Katakan sekali lagi yang tadi kamu katakan tentang siapa aku Gana? Aku ingin mendengarkan, walaupun tidak akan mengubah apa pun itu, kamu akan tetap menerima hukuman dari pemukulan Jose, tidakkah kamu bisa meredam emosi setelah leher kamu patah menjadi dua dari dalam? Aku bisa melakukannya, bahkan saat otakmu keluar dengan paksa, aku pun bisa mengambilnya, tinggal kamu pilih yang mana?" tanya Victoria memberikan pilihan.Gana merinding, aura gelapnya hilang seketika ada Victoria mendekatinya, bahkan aura istrinya terlihat lebih gelap daripada iblis."Astaga, mereka akan saling membunuh, aku harus mencegahnya," ucap Jose tidak mau terjadi hal-hal semacam itu.Namun bukan Victoria tidak akan melakukan sesuatu saat dirinya sudah berubah menjadi monster wanita, dia kembali ingin bertanya pada orang yang sudah mengontrol emosi ini."Katakan apa jawaban kamu, Gana? Cepat bilang sekarang!" Paksa Victoria sudah melingkari leher Gana dengan tangannya.Belum sempat Gana menjawab, ternyata Jose
Baca selengkapnya
Dukungan Dari Dua Pria Keren
"Eh, aku baru mengingat semua itu, aku akan berangkat dulu," kata Victoria panik.Berdiri loncat-loncat di atas tempat tidur, dia ingin pergi ke kamar mandi, akan tetapi baru menyadari kalau tempat tidurnya bukan miliknya, melainkan tempat tidur Gana.Gana terkekeh kecil, ternyata masih ada manusia seperti Victoria masih panik, padahal mau berangkat jam berapa pun, tidak akan bermasalah untuk istri Gana."Dasar Victoria, ada saja tingkahnya," ucapnya menarik dasinya ke atas.Entah sejak kapan Gana tersenyum di dalam rumah, itu membuat pada pelayan kebingungan dan merasakan keanehan pada bosnya ini."Ada apa? Apa ada yang aneh?" Katakan sekarang!"Gana ingin mendengarkan semua yang orang lain pikirkan tentang dirinya di dalam rumah ini."Bos, biasanya tidak pernah senyum, tapi semenjak menikah dengan Nyonya Victoria, senyumannya luar biasa," jawab salah satu dari pelayannya.Pria itu merasakan kalau perubahannya memang karena tingkah laku Victoria yang masih belum mengenal siapa latar
Baca selengkapnya
Mulai Merasa Takut Kehilangan
Victoria mengambil bunga lily itu, memang itu bunga kesukaannya saat ada di New York, terlebih Jose termasuk seseorang yang baik sejak dirinya berada di dalam kampus ini."Jose, terima kasih," ucapnya tersipu malu.Jose berdiri pelan-pelan masih di depan wanita yang sangat dirinya kagumi ini, ternyata memang hatinya sudah mantap mencintai Victoria."Sama-sama Baby Victor, kamu memang pantas mendapatkan ini, kalau begitu, apa kamu mau berlatih dengan aku di sini, di depan semua orang, walaupun pelatih dari kampus sudah pergi, aku belum mengetes kemampuan kamu," tantangnya lagi.Senyum Victoria terbit, tentu tantangan paling disukainya, tidak mungkin menolak apa yangs udah menjadi keahliannya."Kalau kamu tidak takut kalah dengan aku, kita main sekarang, bukankah kemampuan aku sudah bertambah dan menjadi pemain inti," angkuh Victoria persis sifat Gana.Jose senang bisa melihat senyuman Baby Victor, dia sangat menyukainya, bahkan saat ini menjadi orang pertama yang dikagumi Victoria yang
Baca selengkapnya
Salah Paham Menjadi Hal Besar
"Apa yang terjadi dengan kamu Jose, aku tidak bisa menerima ponsel baru lagi dari kamu, itu berlebihan."Dia menolak ponsel yang dibawakan anak buah Jose yang masuk ke dalam kantin ketika mereka sudah memesan makanan."Ambil saja, kamu jangan bilang sama suamimu dulu, ponsel itu penting jika kamu membutuhkan sesuatu di jalan, kita tidak pernah tau kondisi kita akan baik-baik terus atau ada masalah, jadi kamu harus menerimanya," balas Jose tidak mau ditolak.Victoria menghela nafas panjang tanda dirinya kalah, memang Jose sudah berniat baik dengannya, tidak mungkin kalau dia menolaknya."Baiklah, aku terima, Jose Piter sangat baik, pantas kalau kamu menjadi sebesar ini," balas Victoria mengambil kotak ponsel yang ada di depan meja."Sama-sama Baby, kalau kamu membutuhkan sesuatu, kamu harus selalu bilang sama aku, tanpa kata sibuk, aku akan datang untuk kamu."Victoria menganggukkan kepala, dia memang menyukai pria yang perhatian padanya, apalagi Gana selama ini selalu mementingkan pek
Baca selengkapnya
Memberikan Gana Pelajaran Berharga!
"Berhenti di sini!"Taksi berhenti tepat di depan rumah atlet yang terkenal itu, dia melihat jika Jose baru masuk ke dalam rumah dengan wajah yang sangat bahagia."Kurang ajar! Kenapa dia terus tertawa di saat aku seperti ini, apa dia merasa menang mendapatkan Victoria? Tidak bisa dibiarkan!"Gana berjalan dengan langkah yang cepat ke dalam halaman rumah Jose yang penjagaannya cukup ketat, namun tenaganya mampu mengalahkan mereka, giliran Jose untuk menerima apa yang sudah menjadikan Victoria marah pada dirinya."Kamu tidak merasa salah? Apa tawamu justru sedang menertawakan seseorang Jose?" tanya Gana tepat berada di belakang pria itu.Jose tersenyum membalikkan tubuhnya, berapa dirinya sedang kedatangan tamu tidak diundang."Astaga, kamu datang ke rumah dengan mudah, bagaimana penjagaan aku masih kurang? Huft padahal itu sudah yang paling hebat, tapi ternyata kamu lebih hebat, terus terang saja mau kamu apa?"Jose tidak takut dengan kehadiran Gana yang berwajah marah ini, dia justru
Baca selengkapnya
Masa Silam Saat Masih Bersama Marcella
Jose: "Kamu di sana saja, aku akan datang."Victoria: "Jangan Jose, aku mau sendiri dulu, kamu di rumah saja istirahat, besok pagi aku akan ceritakan di kampus."Jose: "Baiklah."Victoria menutup ponselnya dan meletakkan di tempat tersembunyi. Dia masih ingin sendiri dulu saat ini, mungkin lebih baik jika dirinya memang beristirahat dan merenungkan semua pernikahannya.Tertidur dalam posisi duduk di depan pintu kamar, wanita itu berjalan ke arah pintu yang mulai terbuka, pada saat itu masih memakai pakaian seragam sekolah dengan rambut pendeknya, dia membawa bola basket dengan tas ransel masuk ke dalam rumah."Kak Marcella? Ternyata ini rumahnya? Besar sekali? Apa betul ini rumah kakak?"Victoria kagum dengan rumah kediaman kakaknya ini, dia memutarkan tubuh untuk melihat apa yang bisa dilihatnya dari rumah itu, banyak sekali benda-benda besar dan tangga yang cukup tinggi untuk ke bagian atas, dengan foto-foto di bawah tangga tembok terlihat sangat banyak tentang mereka berdua, Marcel
Baca selengkapnya
Pertama Bermain Dengan Gana
Saat suara basket sedang terdengar keras di bagian luar rumah, ada langkah kaki pergi menelusuri jalan menuju tempat yang dijadikan basket, terlihat jika matanya terus menonton anak remaja yang masih dengan begitu bersemangat untuk memasukkan bola ke dalam ring.Dug ... Dug ... Dug.Bola itu sudah lepas dari tangannya ketika seseorang itu masuk ke sana untuk membuat Victoria akhirnya terheran sejenak."Kakak-Ipar? Kenapa ada di sini?""Tentu untuk bermain dengan kamu, katanya kamu suka main basket, berani bertanding melawan aku?" tanya Gana sudah melepaskan dirinya menjadi orang yang lebih santai."Yah, tunggu aku."Victoria datang untuk merebut bola kembali, tidak peduli jika permainan itu adalah ujian dari Gana, apakah adik Marcella ini layak atau tidak untuk di biayai kuliah nanti ketika besar.Pria ini sangat bersemangat bermain dengan Victoria, dia tidak menyangka kalau adik-iparnya mampu untuk bisa bermain sebagus ini, bahkan bisa mengambil bolanya dari tangan Gana."Ternyata be
Baca selengkapnya
Terpaksa Mengalah
"Hey, Nona kecil, apakah kamu terlalu lapar hingga tidak bisa bersikap sopan di meja makan?" tanya Gana baru datang.Victoria tidak memperdulikan itu, karena makanan yang di masak Marcella sangat banyak, dia tidak akan membuang waktu untuk hal-hal yang dikatakan kakak-iparnya."Kamu jangan keras sama Victoria, biarkan dia makan dengan gayanya, tentu tidak baik harus bersikap sopan setiap waktu, menjadi diri sendiri jauh lebih menyenangkan hati," bisik Marcella membela adiknya.Gana terdiam dengan bisikan tersebut, bagaimana bisa dirinya harus berhenti untuk membiarkan Victoria makan dengan jorok seperti itu, tidak menggunakan pisau dan garpu, padahal Gana termasuk orang yang sangat bersih dan tidak mau melihat hal-hal seperti ini. namun lagi-lagi karena Marcella."Baiklah, terserah kamu dan dia saja," bisik Gana balik.Marcella lebih tenang sekarang, dia tidak mau sikap Gana membuat adiknya tidak nyaman berada di rumah ini, dengan membiarkan Victoria menjadi dirinya sendiri, itu sudah
Baca selengkapnya
Menonton Pertandingan
Esok hari telah tiba, dua orang yang memasuki stadiun olah raga begitu sangat bersemangat, ada Victoria yang memakai seragam basket dengan nomor punggung dan nama Jose Piter, sudah jelas untuk mendukung idolanya itu."Kak Gana, apa kita akan duduk di kursi paling depan? karena pasti tidak akan terlihat kalau ada di atas, tapi kenapa Kak Marcella tidak ikutan sama kita? Apa kakak sakit?" tanya Victoria di dalam mobil sangat berisik untuk seorang Gana."Tidak tau, kamu diem di sini, nanti kamu akan lihat kita duduk di kursi mana saat sampai di tempat, tidak baik banyak bicara dalam perjalanan, lebih baik kamu pikirkan mau apa saat bertemu idola kamu itu," balas Gana duduk dengan tegap.Victoria mendengarkan Gana, namun dia sendiri tidak mungkin tidak memikirkan Marcella, padahal ini kesempatannya bisa foto dengan Marcella dan Jose, namun harapannya pupus.Gana sudah melihat adik-iparnya diam untuk lebih tenang di dalam mobil, mereka saling bertatapan saat keheningan terjadi, Victoria me
Baca selengkapnya
Cinta Pertama
"Apa masih sakit?" tanya Gana sudah memeriksa kaki Victoria di dalam mobil.Wanita itu masih meringis kesakitan, dia tidak mungkin bilang terus terang kalau kakinya sakit sekali, namun tangan Gana terus menekannya dengan keras."Sakitttttt!" Gana menghentikannya, sekarang dia mengetahui di mana letak rasa sakit Victoria, dia mengoleskan salep di bagian tersebut."Tahan sedikit, aku oleskan kamu salep, nanti kita pergi ke dokter untuk periksa ini, jangan banyak bergerak," kata Gana tidak mau dibantah."Iya, kak."Victoria masih kesakitan, namun yang ada dalam pikirannya memang ke rumah sakit bersama Gana, kakinya sangat penting untuk latihan, kalau dia seperti ini, besar kemungkinan akan libur beberapa hari, kecemasan itu terlihat pada Gana."Tidak akan ada apa-apa, hanya beberapa hari, kamu jangan cemas seperti itu," katanya menenangkan."Iya, kak. Semoga tidak akan membuat aku patah semangat."Gana memberikan tangannya di bahu untuk adik-iparnya bisa tenang, hal sekecil ini juga tid
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status