Semua Bab Istri Muda Sang Presdir: Bab 51 - Bab 60
226 Bab
Bab 51 : Target Ke dua, Linda
“Jangan bermimpi dan jangan main-main denganku! aku tidak akan menceraikan Ayuda.”Makan siang yang sungguh tak terduga di antara dirinya, Jiwa dan Raga sudah selesai beberapa jam yang lalu, tapi Ayuda masih saja memikirkan ucapan Jiwa saat membalas perkataan Raga. Meski terkesan jahat, tapi dia cukup senang karena sudah membuat putra Ramahadi itu bertengkar.Ayuda tersenyum menatap lurus ke arah meja, digilai dua orang pria yang sama-sama rupawan tentu saja menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi dirinya. Ia masih saja terus tenggelam ke dalam pikirannya sendiri, hingga tak sadar Aldi sudah berada di depannya. Pria itu pun mengetuk meja.“Apa yang sedang Anda pikirkan Nona?” tanya Aldi sembari meletakkan sebuah map ke meja.“Tidak ada. Oh … ya, aku penasaran bagaimana perkembangan gosip tentang suami Wangi yang berpoligami?” selidik Ayuda.“Seperti yang Anda minta, saya terus menggunakan jasa buzzer untuk menyerang agar berita itu tidak cepat tenggelam, saya juga ikut membuat akun
Baca selengkapnya
Bab 52 : Menghajar Pembantu
Seperti biasa, Ayuda pulang ke rumah hampir jam tujuh malam. Ia tidak ingin banyak berinteraksi dengan penghuni rumah Ramahadi terutama Wangi. Ayuda bersyukur karena saat kakinya menapak di lantai dua istana megah itu, Wangi tak menampakkan batang hidungnya. Ayuda yakin, wanita itu pasti sudah kembali bekerja seperti biasa. Namun, siapa sangka dia berpapasan dengan Susi, pembantu yang dulu pernah berani melawannya.Susi masih bersikap sama, dia bahkan tak menyapa Ayuda dan berlalu pergi setelah keluar dari kamar Wangi dan Jiwa.“Heh …,” hardik Ayuda sambil memutar badan, tangannya sudah terlipat ke depan dada sambil menatap punggung Susi. “Apa kamu tidak tahu sopan santun ke majikan? Apa kamu mau aku beri pelajaran?” ancamnya.Susi hanya diam, dia merasa sama sekali tak butuh menuruti ataupun takut karena gertakan Ayuda. Ia memilih diam sampai Ayuda berhenti tepat di depan mukanya. Putri Affandi itu memulas senyum licik, kemudian menutup mulut dengan telapak tangan.“Kenapa kamu jahat
Baca selengkapnya
Bab 53 : Mencari Tahu Sendiri
Wangi tak bisa fokus, dia bahkan selalu salah dan tak bisa mengikuti petunjuk dari fotografer. Wanita itu sedang melakukan pemotretan sebuah produk kecantikan. Benar-benar tidak seperti biasanya, banyak kesalahan yang dia buat selama proses pengambilan gambar, hingga sang manager meminta jeda istirahat.“Jangan ambil pekerjaan pemotretan di malam hari, aku sudah lelah.”Wangi memberi alasan, padahal tanpa diberitahupun Audy sudah tahu kalau dia sedang banyak pikiran. Beberapa perusahaan memilih menggantung kesepakatan dengan wangi, hal ini membuat istri pertama Jiwa itu kesal.Audy hanya mengiyakan saja permintaan Wangi tanpa ingin berdebat, dia juga sudah lelah. Sejak skandal poligami Jiwa terkuak ke publik, Audy juga tidak bisa tidur dengan nyenyak. Ia harus menjawab, memberi penjelasan ke orang-orang yang baru akan dan sudah memiliki kontrak kerja dengan artisnya.Wangi duduk dan menyandarkan punggung di kursi malas yang memang disediakan khusus untuknya. Ia mulai mengetikkan beber
Baca selengkapnya
Bab 54 : Tandai Aku!
Ayuda memakai lingerie berwarna hitam di dalam dengan outer berbahan sutra di luar. Ia menyemprotkan parfum ke leher lantas menyibakkan rambut. Ayuda mematut diri di depan cermin, dia terlihat sangat seksi, menggairahkan dan cantik. Dia yakin Jiwa tidak akan mungkin bisa menolak pesonanya.Dengan langkah ringan, Ayuda keluar dari kamar. Ia mencoba mencari tahu apakah Jiwa sudah pulang. Melihat ruang kerja suaminya itu tidak tertutup dengan sempurna, dia pun memilih melangkahkan kaki ke sana.Benar saja, di sana Ayuda melihat Jiwa yang sudah memakai baju rumah sedang berdiri di depan rak buku. Pria itu seperti mencari sesuatu.“Apa kamu tidak lelah bekerja setiap waktu?”Suara Ayuda membuat Jiwa menoleh dan menyembunyikan kegugupan. Mata pria itu seketika mengerjap mendapati sang istri ke dua yang berpenampilan sangat seksi.“Tidurlah! jangan mengganggu orang!” hardik Jiwa.“Bagaimana bisa aku tidak mengganggumu? kamu saja terus menggangguku. Kamu sudah mengacaukan makan siangku dan Ra
Baca selengkapnya
Bab 55 : Dibalut Nafsu
Ayuda terbuai, dia menikmati sentuhan Jiwa tapi juga berusaha mempertahankan akal sehat. Ia ingin membuat pria itu kesal, melambungkan birahi Jiwa sampai ke ubun lalu menghempaskannya. Namun, mereka sudah sama-sama terbuai, ciuman Jiwa di pundak dan leher Ayuda dibalas wanita itu dengan desahan halus. Ayuda bahkan merapatkan tubuh dan mengusapkan pipinya ke pipi Jiwa.Sementara Jiwa, entah sejak kapan dia mulai menyukai Ayuda. Tubuh istri ke duanya itu seperti memiliki mantra, bahkan untuk sejenak Jiwa melupakan permusuhan yang selama ini menjadi akar masalahnya dan Ayuda. Pria itu meremas dada Ayuda, menggigit kecil puncaknya dari balik bra.Ayuda pun melenguh, kepalanya mendongak dengan tangan mencengkeram bagian belakang kepala Jiwa. Ia membiarkan saja pria itu membuka pengait branya dan melemparkan kain itu sembarangan. Jiwa membuang penutup dada Ayuda terlalu jauh hingga berakhir teronggok di dekat kaki meja pajangan. Pria itu lepas kendali, tangan kirinya meremas lembut dada k
Baca selengkapnya
Bab 56 : Dua Pilihan
“Sudah pulang, aku pikir besok pagi.” Jiwa menjawab dengan santai, setelahnya kembali ke ruang kerjanya.Wangi yang merasa diabaikan menyusul ke dalam. Setelah semua skandal dan berita miring yang membuatnya kehilangan beberapa kontrak pekerjaan, kini dia harus dihadapkan dengan sikap Jiwa yang mulai berubah.“Mas, apa yang baru saja Mas lakukan dengan wanita itu?” tanya Wangi dengan muka masam. Nahas, dia yang sudah lelah harus melihat hal yang sangat tidak ingin dia lihat.Jiwa tak menjawab pertanyaan Wangi, pria itu kembali menuju depan rak buku persis seperti apa yang dia lakukan saat Ayuda masuk ke dalam ruang kerjanya. Jiwa memang berniat membaca ulang satu buku tentang bisnis sebelum istri ke duanya datang dan membuatnya horni tadi. Pria itu tak peduli dengan ucapan Wangi, matanya menyisir rak untuk menemukan buku yang dia cari.Wangi pun mendekat, wanita itu melotot kaget melihat bra berwarna hitam teronggok di dekat kaki meja pajangan. Ia sudah bisa menebak dan lantas bertany
Baca selengkapnya
Bab 57 : Strategi Mengelabui
Ayuda nampak pergi tanpa sarapan hari itu, dia ingin bergegas menemui seseorang karena memiliki tujuan terselubung. Ia melangkahkan kaki cepat dan hanya menyapa Raga yang begitu gagah mengenakan setelan kerjanya. “Mau ke mana?” “Ada urusan penting,” jawab Ayuda tanpa menoleh. Raga memulas senyum, tapi tak lama dihardik oleh Jiwa yang baru saja turun. “Berhenti perhatian pada istriku!” titah Jiwa, ucapannya itu terdengar oleh Wangi yang berjalan tepat di belakangnya. Layaknya orang yang tengah bermusuhan, semalam Jiwa dan Wangi tidur saling beradu punggung. Wangi tak percaya Jiwa tak mau membujuk atau sekadar meminta maaf padanya. Namun, sebelum turun untuk sarapan, Jiwa berkata Wangi bisa melakukan keinginannya membuat Ayuda mengandung anak mereka. Wangi pun memberikan pelukan mesra dan bahkan mengecup bibir Jiwa, tapi tak dia sangka sang suami akan membuatnya kesal lagi dengan menyebut Ayuda ‘istriku’. Di sisi lain, Ayuda sudah berada di dalam mobil yang dikemudikan Aldi. Ia har
Baca selengkapnya
Bab 58 : Meminta Diajari
“Pa-papa!”Randy berteriak memanggil nama Bowo yang baru saja membuat kopi di dapur. Remaja itu kaget mendapati Ayuda sudah berdiri di depan teras rumahnya. Baik Randy dan Bowo sudah tahu bahwa Ayuda bukanlah Arra. Mereka adalah dua orang yang sangat jauh berbeda.“Apa sih, teriak-teriak Pa – “Bowo gemetaran, bahkan isi kopi di cangkir yang dipegang hampir tumpah karena melihat Ayuda sudah berdiri dengan senyuman tipis, wanita itu bahkan mengangkat tangan kanannya lalu menyapa.“Pagi, Papa!”Bowo susah payah mendekat ke arah meja pajangan dan meletakkan kopinya. Ia benar-benar takut ke Ayuda. Pria itu berjalan mendekat sambil menunduk.“Ke-ke-kenapa datang ke sini?” Bowo tak mau menatap wajah Ayuda. Hingga Aldi menghardik dan memintanya untuk menegakkan kepala.“Apa aku tidak dipersilahkan untuk duduk?” tanya Ayuda sambil membuat gerakan dengan ekor mata menujuk kursi di ruang tamu.Bowo pun mundur dan mempersilahkan, sedangkan Randy memilih untuk buru-buru pergi karena takut ke soso
Baca selengkapnya
Bab 59 : Klinik Kandungan
Hari itu, Ayuda datang ke rumah Bowo lagi. Bak private khusus yang dia ambil seperti bimbingan belajar, di sana Ayuda diajari bagaimana cara bermain judi kartu oleh Bowo. Apa yang harus dilakukan, berapa yang harus dia pertaruhkan jika kartu di tangannya seperti ini dan itu.“Bukankah seharusnya kamu kaya raya jika selalu menang berjudi? Tapi kenapa kamu melarat dan bahkan rela menjual anak tirimu?”Mulut Ayuda mungkin memang sudah diatur sedemikian rupa jika harus dihadapkan dengan orang yang dibenci. Ketus, galak, merendahkan. Padahal semua itu dia ucapkan dengan intonasi biasa saja.“Tidak tahu, kalau menang rasanya candu ingin menang dan menang lagi, alhasil malah kalah, ya begitulah namanya juga judi, apa kamu pernah lihat penjudi kaya?” sewot Bowo.“Mertuaku, Linda.”“Brrttt …. “ Aldi tak bisa menyembunyikan gelak tawa.“Itu beda,” ucap Bowo menyembunyikan rasa malu karena kalah mendebat Ayuda.Mereka masih terus bermain hingga tiba-tiba Ayuda tersenyum miring, bak pemain judi p
Baca selengkapnya
Bab 60 : Mengancam Dokter
“Anda harus berpihak pada saya, karena jika tidak saya akan melaporkan Anda ke pihak yang berwajib.” Ayuda langsung mengancam. Ia membuat si dokter tak berkutik bahkan untuk sekadar menjawab ucapannya. Wanita itu menoleh Aldi yang langsung meletakkan selembar cek ke meja. “Tulis nominal yang Anda inginkan sebagai bayaran, saya bisa memberi tiga kali lipat dari uang yang dijanjikan Wangi dan suaminya,”tukas Ayuda. “Ganti sel telur Wangi dengan sel telur saya!” “Ma-ma-maksud Anda?” dokter itu gemetaran, apa lagi saat Aldi mengeluarkan sepucuk senjata api dari kantung celana. “Berada di pihak saya, Anda akan mendapat banyak keuntungan. Uang dari Wangi, uang dari saya, dan …. “Ayuda sengaja menjeda lisan, dia minta pistol yang ada di tangan Aldi, lalu memainkannya tepat di depan muka sang dokter. “Nyawa!” Dokter itu membeku, karena terlalu syok dengan apa yang baru dia dengar. Namun, setelah dia pikir apa yang disebutkan oleh Ayuda barusan merupakam pilihan yang baik. “Ja-jadi Anda a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
23
DMCA.com Protection Status