67. Kembalinya rasa
Tepat pukul setengah delapan, aku sampai di sebuah gedung dua lantai yang berdinding kaca, khas kantor bank pada umumnya, tidak terlalu besar, namun bersih.Kubuka pintu kaca yang ada di depan setelah seorang lelaki bertubuh tegap menggunakan seragam security menyapa. "Karyawan baru?" tanyanya."Iya, Pak," jawabku tersenyum ramah."Mari masuk." Ia pun mengantar, aku berjalan mengekori security muda tersebut, tak lupa menyapa beberapa karyawan yang sudah datang. Mereka tampak ramah dan membalas sapaanku dengan senyuman. Ada pula yang acuh tak peduli. Yang pasti mereka terlihat cantik dan pandai bersolek, khas pegawai bank."Siapa, Pak?" Suara wanita membuat langkah kami berhenti."Karyawan baru, Bu," jawab security tersebut."Pagi, Bu," sapaku."Oh, Anyelir. Sini." Dia adalah Bu Ratih, kepala cabang yang juga merupakan langganan toko kue Ibu. Ia tampak tersenyum melihat kedatanganku.Aku mengikuti langkah Bu Ratih yang menuntunku di sebuah meja, tepatnya di seberang meja tinggi yang bi
Magbasa pa