All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 531 - Chapter 540
605 Chapters
Bab 532
Zain ragu-ragu sejenak sebelum menjawab, "Tuan Muda, aku ingin tanya. Kalau Keluarga Sabir dan Keluarga Chaw nggak meminta maaf kepadamu dalam 2 hari ini, apa yang akan kamu lakukan?"Nicholas terdiam sejenak, lalu ekspresinya menjadi sangat dingin."Kalau Keluarga Sabir dan Keluarga Chaw minta maaf, aku akan membalas kebaikanmu dengan cara lain. Tapi, kalau mereka nggak datang, izinkan keluargaku membantumu. Kami jamin akan memberi pelajaran kepada Keluarga Chaw," ujar Zain seraya membungkuk memberi hormat.Nicholas pun mengangguk dan menimpali, "Oke."Zain menghela napas. Nicholas datang ke tempatnya pasti karena sudah mengetahui Keluarga Tanius ingin meminjam kemampuannya. Itu artinya, masalah ini masih bisa dinegosiasikan. Mereka bersikap seperti itu sebelumnya hanya untuk memprovokasi Nicholas. Asalkan Clear Group bisa memperoleh keuntungan, Zain tidak keberatan meski harus berlutut kepada Nicholas."Aku masih ada urusan, aku pamit dulu," ujar Nicholas seraya menoleh melirik Zain.
Read more
Bab 533
Usia gadis itu sekitar 17 atau 18 tahun. Wajahnya pucat pasi seperti orang sakit. Di balik rambutnya yang agak keriting, terlihat sepasang mata yang gelap.Melihat kedatangan Nicholas, gadis itu meletakkan tangan kanan di atas pundak kirinya dan sedikit membungkuk."Raja!" sapa gadis itu.Nicholas menyunggingkan senyuman sambil mengangguk ringan. Kemudian, dia maju untuk mengelus kepala gadis itu.Salma menundukkan kepalanya, matanya tampak agak berbinar."Lampu di ruangan ini terlalu terang," ujar Nicholas."Aku nggak suka sinar matahari, jadi punya persyaratan tinggi untuk cahaya lampu. Aku suka tingkat kecerahan seperti ini, gimana lagi ...," sahut Salma.Nicholas mengangguk, lalu duduk di seberang Salma dan bertanya, "Apa ada kabar baru?""Belum," jawab Salma seraya mengerutkan hidungnya. Penampilannya yang seperti ini tampak sangat menggemaskan. Kemudian, dia meneruskan, "Beberapa hari lalu, Keluarga Winata mengungkapkan sebuah informasi. Katanya, Tuan Dominikus mulai beraksi di F
Read more
Bab 534
Nicholas yang sudah kembali ke Vila Megawan segera menelepon Howard lagi.Terdengar suara Howard yang tidak berdaya. Dia hanya menjelaskan kondisi Sandy belakangan ini.Sudah 3 hari Sandy diopname, tetapi dia masih belum melewati masa kritisnya. Menurut Howard, peluang Sandy untuk siuman sangat kecil, tetapi dia juga tidak akan meninggal. Kemungkinan paling besar adalah dia akan berada dalam kondisi koma.Nicholas mengakhiri panggilan tersebut. Tatapannya tampak agak hampa.Koma? Jika benar seperti itu, bagaimana Nicholas harus menghadapi ibu Sandy dan Ferina?Saat ini, Nicholas benar-benar merasa tertekan. Menurut situasi normal, meskipun Sandy memiliki konflik dengan bisnis Keluarga Sabir, dia tidak seharusnya dihajar sampai seperti ini. Salah satunya penjelasan yang tepat yaitu ada campur tangan Keluarga Winata di balik semua ini, seperti yang dikatakan Salma.Tidak peduli anggota Keluarga Winata yang mana, mereka semua tahu bahwa Sandy berada di pihak Nicholas. Mereka benar-benar m
Read more
Bab 535
"Pergi?" Stefano tertegun sejenak, lalu sontak tertawa terbahak-bahak hingga air matanya hampir keluar."Apa pendapatmu?" tanya Jesslyn yang merasa jengkel dengan sikapnya.Stefano menghentikan tawanya. Kemudian, dia tersenyum jahat sambil menyahut, "Menurutmu? Memangnya apa yang bisa dia lakukan kalau aku nggak pergi? Datang ke Kediaman Sabir dan membunuhku? Tapi, aku mungkin akan pergi dan memberinya hadiah yang di luar dugaannya.""Hadiah apa?" tanya Jesslyn dengan penasaran.Stefano menyunggingkan senyuman, lalu menjawab, "Kamu nggak perlu tahu. Kamu hanya perlu menurutiku. Aku akan membunuh Nicholas dan berhubungan dengan Keluarga Winata, sedangkan kamu akan membalaskan dendam kakakmu. Benar, 'kan?"Jesslyn menimpali dengan dingin, "Keuntunganku terlalu sedikit.""Memangnya apa lagi yang kamu inginkan?" tanya Stefano sembari menatap Jesslyn dengan penuh minat.Jesslyn menengadah dan menatap Stefano dengan tidak acuh, lalu menyahut, "Aku ingin 30% kekayaan Keluarga Sabir sebagai ma
Read more
Bab 536
Ketika mendengar jeritan Jesslyn, Stefano pun tertawa terbahak-bahak.Jesslyn tidak tahu bagaimana dia keluar dari ruangan tersebut. Dia hanya mengetahui tubuhnya penuh dengan lebam dan sungguh tercengang dengan apa yang terjadi. Untungnya, Jesslyn adalah orang yang sangat angkuh sehingga tidak merasa keberatan. Dia hanya menganggap Stefano sebagai seekor anjing.Pada malam harinya, beberapa orang merasa gelisah di Kota Modu yang tenang ini.Pada saat yang sama, sesuatu juga terjadi di Kota Mano yang jauh.Karen menerima panggilan telepon, lalu terdengar suara Lena yang berkata, "Karen, aku tahu kamu sangat kesal dengan kejadian waktu itu. Tapi, Pak Andhika berharap kamu bisa mempertimbangkan untuk kembali. Kalau kamu setuju, aku akan membawa surat kontrak ke tempatmu. Kamu akan menjadi karyawan tetap Institusi Pendidikan Gleam."Karen ragu-ragu saat mendengarnya."Pak Andhika juga bilang akan membawamu ke Kota Modu untuk belajar. Setelah menandatangani kontrak dan menjadi karyawan tet
Read more
Bab 537
Tania langsung melihat Karen. Amarah seketika menyelimuti hatinya. Dia masih ingat Karen menolak dengan tegas saat dia memintanya kembali ke Institusi Pendidikan Gleam. Jadi, bagaimana mungkin dia tidak marah saat melihat Karen yang muncul di hadapannya?Hamish juga melihat Karen sehingga ekspresinya menjadi sangat muram.Karen menggandeng tangan Lily sambil mengikuti Lena. Sekelompok orang itu pun segera memasuki lobi bandara.Ini pertama kalinya Karen naik pesawat sehingga merasa agak penasaran. Sesudah mengambil tiket pesawat, mereka melewati pemeriksaan keamanan dan masuk ke gerbang keberangkatan.Di kejauhan, Tania terus menatap mereka. Dia menarik Hamish dan bertanya, "Kamu tahu pesawat apa yang akan mereka naiki? Kalau aku nggak salah lihat, penerbangan kita sepertinya sama dengan mereka.""Ya, kamu benar," timpal Hamish seraya mengangguk."Dasar jalang, kamu masih ingin naik pesawat ke Kota Modu?" gumam Tania dengan ekspresi kejam. Menurutnya, dia tidak akan dipecat Andhika kal
Read more
Bab 538
"Wah!" Lily memandang luar jendela dengan gembira. Dia tampak sangat menikmati penerbangan ini, sedangkan Karen tampak agak ketakutan dan menggenggam sandaran tangan dengan gugup."Dasar kampungan!" maki Tania sembari menatapnya dengan tatapan menghina.Karen hanya menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Lena tampak jengkel. Perjalanan kali ini dipimpin olehnya. Apabila terjadi sesuatu, dia yang akan kesulitan untuk memberi penjelasan nanti. Kalaupun tidak ada masalah, Institusi Pendidikan Gleam juga tidak boleh mengalah begitu saja."Urus dirimu sendiri, kenapa malah bicara omong kosong?" hardik Lena."Siapa yang kamu bicarakan?" Tania merasa kesal sehingga menunjuk Lena."Bu, tolong duduk dengan tenang. Pesawat sedang lepas landas. Pakai sabuk pengaman dan jangan lakukan hal yang berbahaya," nasihat pramugari melalui siaran radio.Tania pun terkekeh-kekeh sinis dan menunggu pesawat lepas landas."Karen, abaikan saja dia. Dia hanya anjing gila!" ujar Lena."Ya." Kare
Read more
Bab 539
Begitu mendengar perkataan pramugari itu, bahu Karen seketika gemetar. Kemudian, air matanya pun berlinang. Dia benar-benar merasa sedih."Kami nggak akan turun. Kami sudah membeli tiket, atas dasar apa harus turun?" timpal Lily dengan berani."Kami akan mengganti rugi uang tiketnya dan memberi kalian penjelasan. Tolong kerja samanya," ujar pramugari itu dengan sopan."Kenapa perusahaan kalian begini? Kami ini konsumen, bukannya seharusnya dilindungi? Kami sudah membeli tiket pesawat. Kalau kalian nggak mengantar kami ke Kota Modu, aku akan menuntut kalian!" ancam Lena dengan kesal."Maaf sekali. Ini hak istimewa yang dimiliki penumpang kartu gold. Kalau ada pertanyaan, silakan datangi departemen hukum perusahaan kami," balas pramugari itu dengan lirih."Huh. Siapa suruh kalian melawanku? Dia harus turun sesuai perintahku!" seru Tania sambil tersenyum mengejek."Gimana kalau kami menolak?" Howard yang duduk di sebelah akhirnya bersuara.Pramugari itu tertegun sejenak, lalu menjawab den
Read more
Bab 540
"Kartu diamond? Apa katamu?" Kepala pramugari itu sontak membelalakkan matanya. Ekspresinya dan sikapnya pun berubah drastis. Dia tersenyum kepada Howard sambil berkata, "Pak, ternyata Anda pemilik kartu diamond maskapai kami.""Cari bandara terdekat, lalu lapor polisi dan usir dia! Kalian sudah menunda waktuku, memangnya kalian sanggup bayar?" hardik Howard seraya tersenyum sinis. Kemudian, dia bersandar di kursi dan tidak berbicara lagi.Pemilik kartu diamond? Menurut pedoman layanan maskapai ini, pemilik kartu diamond tidak lain adalah pemegang saham maskapai. Biasanya, orang-orang hanya membuat kartu platinum dan tidak pernah ada yang membuat kartu diamond, kecuali mereka adalah pemegang saham internal.Asal tahu saja, kartu ini mewakili kekuasaan yang mutlak!"Anggota diamond?" gumam Tania yang terbengong-bengong saat mendengarnya."Maaf, Nona. Kami tidak mungkin mengusir pemilik kartu diamond. Selain itu, menurut permintaan bapak itu, kami akan mendarat di bandara terdekat dan me
Read more
Bab 541
Xavier menengadah dan melirik sekilas, lalu menegur, "Perusahaan melakukan perjalanan bisnis, tapi kamu membawa kakakmu. Aku masih belum meminta penjelasan darimu tentang masalah ini. Sekarang, kamu masih berani meminta bantuanku?""Pak Xavier, kakakku juga terpaksa. Dia kehilangan pekerjaan di Kota Mano, suasana hatinya sangat buruk sekarang. Aku takut terjadi sesuatu padanya kalau sendirian," jelas Hamish dengan canggung."Terpaksa?" Xavier tersenyum sinis dan melanjutkan, "Urusan pekerjaan kali ini sangat penting, tapi kamu malah membuat kekacauan seperti ini. Apa yang sebenarnya kamu pikirkan?""Maafkan aku, Pak. Aku kurang cermat dalam mempertimbangkan masalah ini. Tugas kali ini sangat penting, aku juga tidak ingin menundanya. Kumohon, tolong bicara dengan kru kabin, jangan biarkan kakakku turun dari pesawat," mohon Hamish dengan rendah hati."Turun dari pesawat? Itu nggak akan terjadi." Xavier tersenyum tidak acuh, lalu melirik Hamish sekilas dan berkata, "Suruh kakakmu tunggu a
Read more
PREV
1
...
5253545556
...
61
DMCA.com Protection Status