Semua Bab Taming Obsession CEO: Bab 151 - Bab 160
207 Bab
SANG PENJAGA
“Benarkah?! Syukurlah, nak. Mama janji akan menjaga Megan. Mama pergi dulu ya,” ucap Michela lalu bersiap-siap untuk pergi ke negara K.“Mama mau kemana?” tanya Ethan heran.“Mama mau kabur. Sssttt! Jangan kasih tahu papamu ya. Mama males disuruh menyiapkan acara pertunanganmu,” bisik Michela lalu bergegas pergi dari sana.Ethan yang masih betah duduk di halaman samping itu, menatap jauh ke langit gelap diatasnya. Pemandangan indah langit malam yang cerah tanpa awan dengan ribuan bintang menghiasinya, tidak bisa membuat Ethan terhibur. Hanya wajah seseorang yang selalu dirindukannya tiba-tiba muncul dihadapannya.“Megan, aku harap kau bisa percaya padaku. Semua yang aku lakukan ini adalah untuk masa depan kita dan anak kita nanti. Aku sangat mencintaimu, Megan. Sangat mencintaimu,” lirih Ethan sedih.Setelah merasa sedikit lelah dan mengantuk, Ethan pun beranjak dari duduknya. Dia melihat beberapa bodyguard Ilham berjaga-jaga di dekatnya. Ethan menarik nafas panjang dan mulai mengeluh
Baca selengkapnya
REKAN KEJAHATAN
BRAK!Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka lebar dan dua bodyguard itu memergoki Celia berada di dalam kamar. Melihat pakaian Celia yang cukup terbuka, kedua bodyguard itu membelalakkan kedua matanya. Setiap pria yang melihat tubuh wanita cantik seperti Celia tentu saja akan tergoda. Apalagi dengan piyama tidur tipis yang bahkan terlalu mini untuk dikenakan wanita dewasa seperti Celia.“Siapa kamu?!” tanya salah satu bodyguard menegur Celia.“Aku ….” Celia menelan salivanya sebelum menjawab pertanyaan sederhana itu.Celia berpikir kalau sampai dirinya mengaku sebagai Celia Wisesa, entah apa yang akan dilaporkan para bodyguard itu pada Ilham. Imagenya sebagai wanita baik-baik, akan hancur dalam sekejap di mata calon ayah mertuanya itu. Apalagi Ilham sudah menyiapkan pesta pertunangan yang sangat meriah untuknya besok.“Sial! Seharusnya aku memastikan dulu kalau Ethan berada di kamar ini atau tidak. Sekarang apa yang harus aku lakukan?” batin Celia geram. Rencana Celia untuk menggoda Ethan
Baca selengkapnya
BUMIL DILARANG BEGADANG
Di Mansion Stephenson, Megan sedang beristirahat di ruang tengah setelah makan malam bersama Gregory. Kakaknya itu hanya menemaninya sebentar di ruang tengah sebelum Marco menghubunginya. Gregory harus kembali ke perusahaan untuk mengurus beberapa hal yang penting.Untuk menemani Megan, Gregory memperkenalkan seluruh pelayan di rumah itu. Terutama pelayan yang mengenal Alexandra dengan sangat baik. Satu per satu pelayan itu menceritakan apa kesukaan Alexandra dan apa yang tidak disukainya. Bahkan para pelayan itu tahu apa saja yang dikerjakan Alexandra seharian mulai dari bangun pagi sampai tidur lagi.Alexandra selalu pulang tepat waktu sebelum jam sepuluh malam. Meskipun dirinya pergi ke pesta, Alexandra pasti akan kembali ke mansion pada jam yang sama. Mendengar cerita para pelayan itu, Megan semakin yakin kalau video panas yang dilihatnya itu, bukan Alexandra.Megan masih asyik mendengarkan cerita para pelayannya ketika seseorang datang ke mansion itu. Semua orang menoleh menatap
Baca selengkapnya
KELUARGA YANG TERSISA
Keesokan harinya, Gregory terbangun di sofa ruang tengah. Mata pria itu memicing sejenak sebelum terbuka seluruhnya. Gregory menggeliat untuk melemaskan otot-ototnya yang terasa kaku, sebelum menyadari lengannya terasa berat. Ketika melirik ke samping, Gregory terkekeh geli melihat wajah cantik Megan yang tertidur pulas dalam dekapannya. Dengkuran halus terdengar dari bibir Megan yang sesekali sibuk mengunyah sesuatu.Gregory mencoba mengingat apa yang terjadi tadi malam sampai saat dirinya terbangun. Tapi hal terakhir yang diingatnya hanya Megan tertawa keras sambil menggodanya tentang dokter Helena. Sepertinya Gregory tertidur setelah berhasil menghibur Megan lagi.“Dik, kamu adalah keluargaku yang tersisa. Jika Ale tidak bisa bahagia, aku mendoakan kebahagiaanmu diatas segalanya. Dan aku akan berusaha mewujudkan semua keinginanmu, Megan,” ucap Gregory lembut.“Tapi kenapa kamu malah tidur disini sama kakak? Apa mungkin kamu merindukan kakak? Iya ‘kan? Benar ‘kan?” Gregory girang se
Baca selengkapnya
SEKADAR VIDEO EDITAN
Tak lama, Moji dan Boni datang ke Mansion Stephenson. Kedua bodyguard setia Ethan itu sudah siap menjemput Megan untuk pulang ke rumah orang tuanya. Sebelum pergi, Megan melirik layar TV yang sudah dimatikan Gregory sebelum acara pertunangan Ethan dan Celia selesai ditayangkan.“Mah, aku pamit ya. Aku janji akan menjaga cucu mama baik-baik,” ucap Megan sambil menciumm tangan Michela dan memeluk mama mertuanya itu.Setelah Michela melepaskannya, Megan berpaling pada Gregory. “Kak, aku pergi dulu ya. Kakak bisa mencariku di rumah Ibu. Sampai jumpa, kak.”“Kamu yakin mau pergi sekarang? Belum mandi. Belum gosok gigi. Belum sarapan,” ucap Gregory membaca semua yang belum dilakukan Megan setelah bangun pagi ini.“Iih, kakak. Nanti aku mandi di rumah Ibu,” sahut Megan cemberut.Gregory nyengir kuda melihat adiknya kesal padanya. Megan pun pergi membawa beberapa barang yang diberikan Michela kemarin. Bersama Moji dan Boni yang selalu siap menjaganya 24 jam, Megan menuju rumah lamanya. Di per
Baca selengkapnya
TUNGGU SAMPAI JADI NYONYA WIBISANA
[“Tunggu saja sampai aku menjadi Nyonya Ethan Wibisana. Hal pertama yang akan kulakukan adalah meminta calon ayah mertuaku yang bodoh itu untuk memberikan sahamnya padaku. Bisa kau bayangkan berapa uang yang akan kuterima dari saham-saham itu? Lagian pria tua itu tidak akan bertahan lama. Penyakit darah tingginya sudah parah.”]Giliran Ilham yang terhenyak ke kursi di belakangnya. Untung saja dua orang bodyguard segera mendekatinya untuk menahan kursinya yang hampir jatuh. Ethan menatap papanya dan juga Celia bergantian. Semua yang terjadi di rumah besar ini belum selesai. Ethan masih punya satu hal lagi yang sengaja disimpannya untuk mengancam Celia.“Itu tidak benar! Aku tidak pernah mengatakan hal itu!” pekik Celia masih berusaha menipu dirinya sendiri.“Papa sudah dengar sendiri ‘kan? Atau papa masih belum percaya?” Ethan menoleh pada deretan pria yang masih berdiri di hadapannya.“Siapa diantara kalian yang merekam ucapan wanita sialan ini?!”Seorang pria mengangkat tangannya dan
Baca selengkapnya
NGGAK KELIATAN BELUM MANDI, KAN
BYUR!Suara benda besar tercebur kedalam sungai menggema di gelapnya malam itu. Ethan nyaris berlari mendekati ujung jalan, tapi dia tidak bisa melakukannya. Mobil hitam yang masih mengejar mereka, sudah berhenti di dekat Ethan dan beberapa orang berpakaian hitam turun dari sana. Ethan merendahkan tubuhnya untuk mengamati orang-orang itu.Kilat cahaya yang mengenai mereka, memberi Ethan visual yang lebih baik. Ethan bisa melihat tato kapak di tengkuk mereka. Ciri khas dari keluarga Stephenson. Semua bodyguard setia yang bekerja untuk keluarga Stephenson, harus menunjukkan dirinya dengan memasang tato kapak.“Tidak mungkin kingkong itu yang mengirimkan mereka untuk menghabisiku,” batin Ethan sambil tetap waspada.“Cari di sekitar sini! Cepat!” ucap salah satu dari mereka.Ethan membelalakkan matanya melihat para pengejarnya itu belum menyerah. Terdengar langkah-langkah berat di depan Ethan mulai mendekat ke arahnya.“Dimana?!” pekik salah satu pengejar Ethan.“Tidak ada disini. Hanya a
Baca selengkapnya
KAKAK IPAR SELAMAT DATANG
“Kamu belum mandi, nak?” tanya Ibu Susan sambil menatap wajah Megan. Diusapnya lembut rambut Megan yang sedikit berantakan.“Cuci muka juga nggak?”Megan nyengir kuda sama persis seperti apa yang dilakukan Moji barusan. Wanita itu beralasan kalau air di mansion sangat dingin dan masih terlalu pagi untuk mandi. Ibu Susan melirik jam dinding yang menunjukkan pukul sembilan pagi. Sudah terlalu siang untuk menyebutnya terlalu pagi.“Mandi dulu sana. Kamu sudah sarapan?” tanya Ibu Susan lagi.“Belum juga, bu. Aku mau ikut ke kampung. Boleh ya, bu?” tanya Megan bersemangat.Ibu Susan dan Ayah Romi saling pandang sebelum mengajak Megan duduk di ruang tamu. Mereka merasa sedikit aneh dengan kedatangan Megan yang tiba-tiba. Firasat orang tua memang tidak pernah salah atas apapun yang menimpa anak mereka. Meskipun Megan bukan anak kandung mereka, tetapi kedekatan sejak Megan masih bayi, sudah menjalin ikatan khusus di antara mereka.“Ada apa, nak? Ibu lihat sepertinya kamu ada masalah. Apa kamu
Baca selengkapnya
KETIKA BODYGUARD JATUH HATI
“Baik, bibi. Bibi Vanti, apa kabar?” sahut Megan dengan senyum manisnya.“Bibi baik kok. Ayo, kita masuk dulu,” ajak Bibi Vanti ramah.Baru saja mereka semua beranjak dari dekat mobil, suara mobil lain tiba-tiba mendekat dan berhenti di belakang mereka. Pemilik mobil itu tidak segera keluar dari dalam mobil, tapi terus menginjak gas sampai menimbulkan suara yang sangat mengganggu. Moji dan Boni langsung waspada di dekat Megan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak mereka inginkan.TIN! TIN! TIN!Akhirnya pemilik mobil itu menurunkan kaca mobilnya dan melongokkan kepalanya keluar. Rupanya suami Bibi Vanti yang datang dengan mobil sejenis minibus dengan ukuran yang sama besar dengan mobil Vans di depannya. Pria itu berteriak ke arah Megan dan keluarganya untuk menyingkirkan mobil Vans itu dari depan rumahnya.“Hei, singkirkan mobil itu!”“Iya, sebentar!” sahut Bibi Vanti lalu meminta Megan untuk memindahkan mobil yang mengantarnya tadi ke samping rumah.Moji dengan cepat masuk ke dalam m
Baca selengkapnya
JANGAN SALAH, ANUNYA TAHAN 24 JAM
Untuk pernikahan sepupunya itu, Megan menyumbang minuman dan makanan ringan untuk menyambut para tamu. Tapi rupanya barang-barang yang dibawa Megan masih tidak bisa membuat Paman Nando terkesan. Pria sombong itu mulai bertanya-tanya tentang pekerjaan Ayah Romi.“Kak Romi masih kerja jadi satpam?” tanya Paman Nando dengan nada mengejek.“Iya, Nan. Kamu gimana?” tanya Ayah Nando santai.Paman Nando mengejek pekerjaan ayah Megan yang masih belum berubah bahkan setelah bertahun-tahun bekerja. Dengan sikapnya yang angkuh, pria paruh baya itu memutar kunci mobil di tangannya. Dia memamerkan kunci mobil yang jelas-jelas bentukannya sudah terlihat jelas di depan rumah.“Aku baru kerja di kantorku itu baru enam bulan. Lihat apa yang kudapatkan, mobil mewah. Trus, kak Romi cuma bisa beli mobil Vans itu ya?” tanya Paman Nando masih membutuhkan penjelasan.“Oh, mobil itu milik suaminya Megan. Kebetulan Megan mau ikut pulang kampung, jadi anak buah suaminya mengantar kami,” sahut Ayah Romi santai.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status