Semua Bab Taming Obsession CEO: Bab 161 - Bab 170
207 Bab
ISTRI KEMANA
GLEGARR!Hujan turun dengan derasnya ketika pintu pesawat itu dibuka. Seorang bodyguard mendekati tangga pesawat dengan payung yang cukup besar. Langkah bodyguard itu sempat tertahan oleh angin kencang yang tiba-tiba melewati samping pesawat. Bahkan tubuh kekarnya tidak sanggup menahan payung besar yang dibawanya. Payung itu pun terlepas dan terbang menjauh.“Tidak perlu pakai payung,” ucap Ethan ketika pramugari memintanya menunggu payung berikutnya.Pria itu berjalan menuruni tangga pesawat dan sedikit berlari mendekati mobil mewahnya. Sopir Ethan segera menyodorkan handuk kecil untuk mengeringkan rambut pria itu setelah Ethan masuk ke dalam mobil.“Cepat jalan. Apa kau tahu dimana istriku?” tanya Ethan.“Nyonya pergi ke Mansion Stephenson, tuan. Dan belum kembali sampai saya berangkat kesini tadi,” sahut sopir itu lalu bersiap menjalankan mobil.Ethan mengangguk dan mengeluarkan ponselnya lagi. Sekali lagi Ethan mencoba menghubungi Megan, tapi lagi-lagi operator yang menjawabnya. M
Baca selengkapnya
KETAGIHAN DI BELAKANG
“Ayo kita berangkat. Aku harus menjemput adikku yang pergi tanpa bilang-bilang. Tadi pagi dia bilang mau menenangkan diri ke rumah orang tua angkatnya. Moji dan Boni juga mengantarnya. Tahunya malah menghilang dan tidak bisa dihubung.”Gregory menunjukkan jalan menuju helipad di lantai paling atas mansion itu. Selama mereka berdua menaiki tangga, Gregory mendengarkan cerita tentang rencana Ethan untuk menghancurkan Celia. Pria itu sempat terkejut dan tidak menyangka kalau Celia memiliki seorang putri yang cantik.“Jadi dia sudah menikah dengan orang bule?” tanya Gregory ketika mereka sudah duduk di dalam helikopter.“Tidak. Mereka tidak menikah tapi punya anak. Yang seperti itu kan cukup legal disana,” sahut Ethan.Mereka tidak perlu berteriak untuk mengimbangi suara helikopter yang berisik. Masing-masing dari mereka sudah memakai headset dan bisa saling mendengar kata-kata satu sama lain.“Luar biasa. Rupanya wanita cantik yang terlihat polos dan lugu itu lebih parah dari yang kuduga
Baca selengkapnya
SIRAM SAJA WAJAHNYA
“Aku? Naik motor?”Belum selesai Ethan membayangkan dirinya duduk di atas motor, Gregory sudah menyeret pria itu mendekati motor security yang terparkir di depan mereka. Gregory menunjukkan kepada security, tempat yang akan mereka tuju melalui ponselnya dan security itu menganguk.“Saya tahu itu rumahnya Pak Romi, tuan. Silahkan dibawa saja motornya. Ditinggal disana juga tidak apa-apa. Saya kenal sama orangnya,” sahut security itu lagi.“Nah, kan. Ayo cepat. Naik.” Gregory sudah lebih dulu naik ke atas motor lalu bersiap menghidupkan motor matic itu.Ethan masih tampak ragu-ragu dan berniat menunggu mobil saja. Tapi Gregory kembali menarik tangannya dan memaksa Ethan naik ke boncengan motor.“Cepetan naik dan pegangan atau aku bawa pergi Megan sekarang juga,” ancam Gregory.Ethan pun mengangkat kakinya lalu duduk di boncengan motor yang cukup kecil untuknya. Kedua pria itu sudah siap meluncur menggunakan motor menuju rumah Ayah Romi. Sebelum mulai bergerak, Gregory memberikan ponseln
Baca selengkapnya
HOTEL
Wajah dan tubuh Ethan langsung basah kuyup terkena sirup dingin. Moji dan Gregory yang bersembunyi di luar, segera masuk ke dalam rumah. Bibi Vanti yang kebingungan melihat Moji sepertinya mengenal kedua pria kekar asing itu, menoleh pada Megan untuk minta penjelasan.“Megan, sebenarnya siapa pria ini? Kenapa Moji kenal sama mereka?” Bibi Vanti menunggu jawaban Megan yang nyengir kuda di belakangnya.“Dia--.”“Aku suaminya Megan, Bu,” sahut Ethan sambil mengusap rambutnya yang basah.Visual Ethan dengan wajah dan kemeja basah yang menunjukkan otot dadanya membuat Megan dan Bibi Vanti meneguk salivanya. Kapan lagi melihat pria tampan basah-basahan di depan mata, pikir Bibi Vanti malu sendiri. Wanita paruh baya itu buru-buru meletakkan gelas kosong di tangannya lalu mengambil tisu di atas meja.“Haduh, maaf banget loh. Kamu basah kuyup gini gara-gara bibi salah paham. Tapi bener kan kamu ini suaminya Megan? Nggak ngibul?” tanya Bibi Vanti dengan tangan menyentuh Ethan sembarangan.“Iya,
Baca selengkapnya
TIDUR SEKAMAR
“Mas, kamu pakai baju dulu sana. Nanti kesini lagi. Aku kan sama keluargaku disini. Sana,” bujuk Megan sambil memakaikan bathrobe pada Ethan.“Nanti aku kesini lagi ya. Dan kamu harus tidur sekamar sama aku,’ pinta Ethan.“Iya, mas. Sudah sana dulu. Kalau nggak pergi, aku nggak mau ngomong sama kamu lagi,” ancam Megan.Sepeninggal Ethan dan Moji, Megan kembali berkumpul dengan keluarganya di ruang tengah. Bibi Vanti dan Ibu Susan sedang asyik menyiapkan bahan makan untuk besok pagi. Acara siraman akan dimulai jam sepuluh pagi dan dihadiri warga kampung itu.Megan memilih duduk di dekat Ayah Romi dan Boni yang sedang membantu melipat tisu. Sementara Paman Nando dan calon pengantin prianya, Aldi, hanya duduk-duduk santai tanpa melakukan apa-apa.“Mana suamimu, Megan?” tanya Paman Nando yang melihat Ethan keluar dari rumah itu.“Lagi ganti baju, paman,” sahut Megan sambil membantu Ayah Romi melipat tisu.Selain di dalam rumah, kesibukan juga tampak di depan rumah itu. Beberapa orang deko
Baca selengkapnya
HALUSINASI MILIARDER
“Iy--iya,” sahut Paman Nando semakin gugup. Pria itu sampai menggelengkan kepalanya karena hampir tenggelam dalam aura gelap Ethan.“Jadi manajer yang ngatur orang-orang,” sambung Paman Nando.Ethan mengatakan semua jabatan manajer yang ada di Wibisana Corp. dan meminta Paman Nando untuk memilih salah satu. Ketika Paman Nando menyebutkan manajer keuangan, Ethan menanyakan padanya tentang budget dan target penjualan bulan ini. Tentu saja Paman Nando tidak bisa menjawabnya karena dia bukan manajer keuangan.“Gini ya, paman. Aku masih menghormati paman karena hubungan dengan ayah mertuaku. Tapi kalau sampai anak paman mengganggu istriku, jangan harap paman bisa bekerja lagi di Wibisana Corp.. Bahkan putramu juga tidak kompeten untuk bekerja disana,” ucap Ethan tegas.Paman Nando malah menertawakan Ethan yang dianggapnya berhalusinasi. Pria paruh baya itu seperti orang stress yang terus tertawa sendiri karena tidak mempercayai kata-kata Ethan. Melihat reaksi Paman Nando yang berlebihan, E
Baca selengkapnya
PESAN ANU
Kepala cabang daerah C itu segera kabur dari hadapan Ethan. Nasib Paman Nando sudah jelas berada ditangan Ethan sepenuhnya. Ragu-ragu pria itu melirik Ethan sebelum meletakkan kunci mobil di atas meja.“Maaf, tuan. Ini kunci mobilnya,” ucap Paman Nando kikuk.“Mobilnya kotor. Aku tidak mau memakainya. Cuci bersih lalu kembalikan ke kantor,” titah Ethan.“Baik, tuan. Lalu nasib saya gimana?” tanya Paman Nandi masih tidak tahu malu.“Minta maaf pada Megan dan orang tuanya. Nanti akan kupertimbangkan untuk tidak memecat paman,” ucap Ethan cepat.Diluar dugaan Megan, Paman Nando berlutut di depan semua orang dan meminta maaf karena sudah berbohong. Pria itu terlihat menyesali perbuatannya dan semua keluarga akhirnya bisa bernafas lega. Tinggal Aldi saja yang belum disadarkan dari sikapnya yang kurang ajar.Ketika pria itu kembali duduk di samping ayahnya, Aldi tidak menyadari apa yang sudah terjadi. Pria itu bersikap angkuh dan memandang remeh pada Ethan. Sebelum Aldi mengatakan apapun la
Baca selengkapnya
TAK MELIHAT DI KAMPUNG HALAMAN
[“Adam tidak apa-apa, tuan. Hanya perlu pemulihan dari hipotermia dan beberapa luka lebam. Saat ini Adam sedang dalam perjalanan kembali ke negara K. Saya sudah berkomunikasi dengan dokter Joshua untuk perawatan Adam nanti.”][“Bagus. Mobil sport itu melakukan tugasnya dengan baik. Kalian juga sudah berusaha menemukan Adam. Terima kasih,”] ucap Ethan senang.[“Sama-sama, tuan. Ada lagi yang bisa kami bantu, tuan?”]Ethan ingin bertanya tentang kabar papanya, tapi dia mengurungkan niatnya. Megan sedang tidur saat ini dan Ethan tidak ingin mengganggu istrinya itu dengan terus bicara di telepon.[“Itu saja dulu. Beristirahatlah.”]Sambungan telepon pun terputus dan Ethan meletakkan ponselnya kembali di atas nakas. Sebelum berbaring, Ethan melihat ke arah Megan. Wanita itu ternyata belum tidur dan sedang menatapnya saat ini. Ethan segera bangkit dari tempat tidurnya lalu mendekati Megan.“Ada apa, sayang? Kenapa bangun?” tanya Ethan sambil duduk di samping Megan.“Mas ngomong sama siapa?”
Baca selengkapnya
AREA TAK MEMBANGUN KANTOR CABANG
“Tapi kamu nggak apa-apa, mas? Nggak luka ‘kan?” tanya Megan cemas.“Kamu lihat sendiri kan? Aku sempat lompat keluar dari mobil. Aku pikir Adam juga akan melompat, tapi dia malah menceburkan diri ke sungai bersama mobilnya. Waktu itu ada ….” Ethan menghentikan ceritanya tepat waktu ketika teringat pada pembunuh yang mengejarnya. Jangan sampai Megan tahu tentang hal itu dan membuatnya ketakutan. Apalagi pembunuh itu mengatasnamakan Gregory.Ethan menatap Megan yang masih menunggunya menyelesaikan ceritanya. Senyum mengembang di bibir Ethan ketika mengatakan kalau Megan tidak perlu memikirkan apapun. Hal paling penting bagi mereka saat ini adalah memperbaiki hubungan mereka dengan lebih mengenal sifat satu sama lain.“Megan, aku janji setelah ini tidak ada rahasia lagi. Sekecil apapun, aku akan mengatakannya padamu. Apa itu cukup untuk memulai lagi?” tanya Ethan mengharapkan pengampunan Megan.“Kamu janji, mas? Aku ingin buktinya, bukan cuma omonganmu saja. Barusan mas mau ngomong apa?
Baca selengkapnya
AKHIRNYA DADAH
Setelah berjalan sekitar lima menit, mereka tiba di helipad. Keduanya langsung berpencar menuju helikopter masing-masing. Helikopter Gregory berangkat lebih dulu dan langsung menuju ke Mansion Stephenson. Sedangkan Ethan yang ingin meminta pilot helikopternya untuk berputar sebentar, mengurungkan niatnya. Megan sudah tertidur lelap dan tidak sadar kalau tubuhnya sedang terbang di dalam helikopter saat ini.Satu jam kemudian, helikopter mendarat di helipad Mansion Wibisana. Bertepatan dengan Megan yang terbangun dari tidurnya. Wanita itu menggeliat dalam dekapan Ethan lalu tersenyum pada suaminya itu. Melihat istrinya yang cantik, Ethan tidak bisa menahan dirinya untuk mengecup sayang bibir Megan.“Mas … emm …,” lirih Megan yang terkejut mendapat serangan Ethan.Tapi Ethan tidak peduli dan terus saja mencumbu istrinya di dalam helikopter. Pria itu baru berhenti ketika seorang bodyguard mengetuk pintu helikopter. Dengan wajah pucat, bodyguard itu mengatakan kalau Michela sedang menunggu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
21
DMCA.com Protection Status