Semua Bab Gara-gara Jatah Mantan: Bab 51 - Bab 60
90 Bab
Bab 51
Setelah sadar bahwa Denan melihat Pak Burhan di tempat yang sama, ia mengajak Flara untuk cepat-cepat pergi dari sana."Kenapa buru-buru, kan belum selesai?""Mall bukan di sini aja, kita cari tempat lain. Atau kalau lebih mudah lagi kamu bisa belanja lewat online, kan? biar kamu juga nggak capek-capek. Ya udah kita pulang."Denan mendorong pundak Flara agar segera berjalan meninggalkan bangunan besar itu.Namun, begitu sampai di parkiran, keinginan yang ingin segera pergi dari tempat itu harus tertunda karena panggilan dari sang ayah. "Kalian ada hubungan apa? kalian ngapain berdua di sini? Flara Kamu perempuan bersuami tidak seharusnya kamu keluar dengan laki-laki lain.""Ayah juga pria beristri, kenapa masih jalan dengan wanita lain? Beberapa bulan yang lalu saya melihat Ayah sedang memilih lingerie dengan asisten pribadi Zaki. Jangan lupa saya tahu rahasia Ayah! Tidak bermaksud untuk kurang ajar, saya begini juga karena anak Ayah juga. Rania, wanita simpanan Ayah itu, dia juga me
Baca selengkapnya
Bab 52
Denan memasuki rumah dengan bersiul-siul santai. Ia berjalan dengan memutar-mutar kunci mobilnya seakan semua yang terjadi sudah seperti keinginannya. Ia sudah siap untuk berperang dengan ayahnya kembali. Kata-kata umpatan pun sudah ia persiapkan dalam kepala. "Oh ada tamu rupanya." "Apa mau kamu Denan?" "Mauku?" Denan nampak pura-pura berpikir. "Nggak ada, emang ada apa? Kenapa tiba-tiba kau bertanya mengenai keinginanku?""Kelakuan kamu benar-benar kurang ajar Denan. Kamu tidak pantas disebut sebagai anak! Binatang saja tidak melakukan ini pada orang tuanya."Pak Burhan benar-benar murka kali ini, wajahnya dan matanya nampak memerah, urat-urat kemarahan nampak tergambar jelas di setiap inci wajahnya. Raut wajah sebaliknya di tunjukkan Denan. "Kau membandingkan aku dengan binatang? Lalu katakan, aku harus membandingkan kau dengan apa? Apa kau pikir ada seekor binatang yang tidak menganggap anaknya? Aku bertingkah seperti binatang karena juga punya ayah seperti binatang." Wajah ya
Baca selengkapnya
Bab 53
Wartawan yang tadinya sibuk dengan obrolan dan juga penyiapan kamera mengalihkan perhatian ke arah mobil yang baru datang. Akhirnya pria yang mereka tunggu muncul juga, para pemburu berita berhamburan mendekati mobil Pak Burhan. Beberapa pertanyaan yang tadi sempat dipertanyakan saat di rumah makan kembali mereka lempar. Respon yang sama mereka dapat, sama sekali tidak ada jawaban dari mulut pria yang sedang santer dibicarakan. "Permisi, saya mau lewat. Saya tegaskan sekali lagi berita yang beredar luas di media sosial tidak benar. Saya tidak memiliki anak dari wanita manapun."Setelah perjuangan beberapa saat, Pak Burhan akhirnya bisa terlepas dari lingkaran wartawan yang mengelilinginya. Beberapa langkah keluar dari kerumunan, langkah Pak. Burhan kembali terhenti karena melihat mobil Zaki. Beberapa detik terdiam di tempat, Pak Burhan kembali melangkah dengan cepat-cepat memasuki rumahnya mengunci pagar dan entah apa yang beliau lakukan selanjutnya. Zaki masih terdiam mengamati d
Baca selengkapnya
Bab 54
"Aku mau kamu jujur satu hal padaku, Denan." "Apapun. Minta apapun padaku, pasti aku akan melakukannya." Tangan Denan masih bergelantungan di wajah Flara. Jika tadi jarinya sibuk memindahkan anak rambut ke belakang telinga, kini jarinya sibuk mengelus pipi ranum wanita itu. "Kamu mengenal Rania?"Pertanyaan sederhana yang membuat Denan sedikit kelabakan. Biar bagaimanapun, ia tetap menyadari bahwa apa yang ia lakukan pasti salah di mata Flara. Ia seperti sengaja merusak rumah tangga wanita yang di depannya, dan ia khawatir kalau wanita ini akan membenci dan menjauhi dirinya untuk yang kedua kalinya. Sedangkan perasaan itu sudah kian membara. "Fla... Aku.""Aku hanya butuh jawaban iya atau tidak," sela Flara dengan cepat, seakan ia tahu apa yang akan menjadi jawaban dari Denan. "Iya aku kenal dia. Kamu tahu dari mana?""Sosial media kamu, ini."Flara mengarahkan ponselnya di depan wajah Denan. Nampak ada gambar Rania dan beberapa orang temanya di sana, mereka sedang menikmati hidan
Baca selengkapnya
Bab 55
Flashback dua puluh sembilan tahun yang lalu. Hari yang seharusnya membahagiakan untuk Lisa berubah menjadi hari yang kelam untuknya. Pagi itu, ia mendatangi rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya yang tiba-tiba saja merasa mual, lemas, letih dan mudah lelah. Wanita itu curiga bahwa dirinya sedang berbadan dua. Itulah sebabnya kenapa setelah Burhan meninggalkan rumah untuk bekerja, ia juga keluar rumah untuk memeriksakan diri. Jika memang ia hamil, ia akan memberikan surprise untuk suaminya itu. Itulah alasannya kenapa Lisa memeriksakan diri sendirian. Dan yang benar saja, dugaan wanita itu tepat sasaran. Ia sudah mengandung selama enam minggu. Masuk ke dalam ruangan dokter kandungan dengan perasaan was-was dan harap-harap cemas, namun saat keluar ruangan, senyum mengembang begitu saja di bibir ranum Lisa. Memang kehamilan ini bukan kehamilan yang pertama. Namun, kondisi seperti ini sudah ditunggu Lisa sejak dua tahun yang lalu. Keinginan Burhan untuk memiliki anak laki-laki m
Baca selengkapnya
56
"Simpan saja cintamu itu, aku mau pergi! Jangan halangi aku, Mas. Aku ingin sendiri. Berikan aku waktu untuk berpikir, berikan aku waktu untuk diriku sendiri."Salma melenggang pergi dari rumah sakit. Burhan tak mampu mengejar, ia ingin melakukannya, tapi ia sadar semakin ia mengejar Salma maka wanita itu akan semakin marah. Burhan memutuskan untuk kembali ke rumah sakit, menemui istrinya yang entah kenapa tiba-tiba saja tidak sadarkan diri. Pria itu berjalan dengan tergesa-gesa dan pikiran yang bercabang-cabang. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah peribahasa yang pas disematkan pada Burhan. Kedua wanita yang berada dalam genggamannya gini sama-sama sedang merajuk. Keadaan bertambah runyam saat ia tahu bahwa Lisa hamil anaknya yang kedua. "Aku mau cerai! Setelah anak ini lahir kita harus berpisah.""Lisa, nggak Lisa. Aku nggak mau. Aku khilaf, aku minta maaf.""Mana ada khilaf sampai punya anak?""Lisa kau janji nggak akan nemui dia lagi. Kalau perlu, aku akan melakukannya di
Baca selengkapnya
Bab 57
Denan menatap langit-langit rumah di kamarnya. Dari rentetan kejadian yang ia lihat, ia berpikir bahwa apa yang ia inginkan sudah terlaksana setengah jalan. Ia sudah merasa tinggal setengah lagi ia bisa mewujudkan apa yang ia impikan selama ini. Tapi, ternyata semuanya salah besar. Jiwa jahat Flara yang selama ini diam ternyata diam-diam terusik karena ulahnya juga. Hingga detik ini pun ia masih bingung harus bagaimana, jika ia memilih mempertahankan pertemanannya dengan Rania, Flara yang akan merajuk dan menganggap cintanya tak sungguh-sungguh. Tapi, jika ia mengabulkan permintaan wanita yang ia cintai itu, maka bukan hanya kehilangan teman, tapi ia juga terlihat tak tahu diri karena sudah menghancurkan orang yang sudah membantunya. Ingatan Denan kembali pada tadi siang, di mana saat Flara dengan lancar dan tenang mengungkapkan apa yang ia inginkan. "Kamu masih simpan foto Zaki sama Rania waktu bemesraan di restoran, kan? Yang dulu pernah kamu tunjukkan padaku."Denan mengangguk r
Baca selengkapnya
Bab 58
Zaki yang tadinya meletakkan kepala di lutut, seketika medongak ketika mendengar ada suara yang memanggil namanya. Ternyata yang datang bukan orang yang ia harapkan. "Zaki, nasib aku gimana?" Rania berjalan menghampiri dan duduk di depan pria itu. "Rania aku udah pusing banget sama masalahku, kenapa kamu harus hamil sekarang?""Aku juga nggak mau hamil, Zaki. Apa kamu pikir aku mau di posisi seperti ini?""Aku masih sah menjadi suami Flara. Bagaimana bisa aku menikahi kamu?" "Ya udah kalau kamu nggak mau tanggung jawab aku akan menggugurkan anak ini.""Jangan nambah dosa lah, Ran. Ya udah oke kita akan menikah siri. Besok akan aku urus semuanya. Kamu harus ngerti juga sama kondisi aku. Sekarang kamu pulang, ya. Ini udah malam, Ran. kamu ngapain sih ke sini malam-malam?""Mau ditemenin kamu."Zaki menghela nafas dalam. Ia hanya mampu menuruti apa kata Rania. Jika ia menolak apa yang wanita itu katakan, maka akan ada masalah baru yang secara tidak langsung ia ciptakan. Lebih baik ia
Baca selengkapnya
Bab 59
Di tengah malam entah pukul berapa, Rania terbangun dari tidur lelapnya. Ia melihat ke samping, ada Zaki yang tertidur dengan nyenyak. Wanita itu mendudukkan dirinya dengan tegap.Melihat wajah Zaki yang nampak lelah dalam tidurnya, ia menjadi tak tega jika ingin melakukan hal yang diperintahkan Denan. Rania menggigit ujung kukunya bingung. "Gue nggak mau tahu, Ran. Bisa nggak bisa lo harus pergi dari sini. Gue udah bilang sama lo, kan? Jangan pakai perasaan. Gue nyuruh lo ngehancurin dia. Bukan mencintai dia. Gue begini karena gue peduli sama lo, Ran. Kalau sampai Flara nyebar foto lo sama Zaki dulu, nama lo juga yang jelek. Gue nggak mau masa depan lo malah nggak jelas. Gue sayang sama lo sebagai teman gue."Denan sedikit mengarang cerita dengan membawa nama Flara. Ia tak mau jika ia jujur, Rania akan berpikir jika dirinya tak tau diri. Cara ini adalah satu-satunya cara yang Denan dapat untuk menyelamatkan keduanya, menyelamatkan cintanya, dan juga sahabatnya. "Tapi lo tahu gue la
Baca selengkapnya
Bab 60
Di bawah langit senja yang hampir menyapa. Rania dan Denan sedang berada dalam satu atap kendaraan yang sama. Mereka masih diam tenggelam dalam pikiran masing-masing. Rania menatap pepohonan dan juga bangunan yang berjajar di pinggir jalan. Ia berpikir hari ini adalah hari terakhir ia melihat keindahan yang biasa ia lihat setiap hari. Mulai esok hari ia akan melihat pemandangan yang berbeda, orang-orang yang asing, dan langit yang mungkin juga berbeda. Semuanya serba berbeda, kehidupan yang akan ia mulai esok hari adalah perubahan hidup yang bisa dibilang dimulai dari nol. "Ran, kalau lo udah sampai kabarin gue, ya. Cuman lo temen yang ngertiin gue, berat juga buat gue untuk berpisah jauh kayak gini. Tapi suatu saat nanti lu bakal balik ke sini, kan? Gue akan terus kabari lo kalau suasana dan situasi di sini udah membaik lo bisa ke sini lagi.""Gue nggak tahu mau balik apa nggak. Lo juga teman satu-satunya buat gue, sejak kenal lo, gue merasa kalau gue punya seorang kakak, gue nggak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status