Semua Bab Friendzone! Hasrat Terpendam: Bab 21 - Bab 30
91 Bab
21 - Perangko
Jordi tersenyum nakal kepada Alice yang sangat ingin tahu sekali tentang apa saja yang telah ia lakukan kepada para mantannya. Dasar Alice ini memang tingkat keponya sangat tinggi. Tapi hal ini malah membuat Jordi senang, lebih tepatnya gemas terhadap sang wanita pujaan hati."Hmm ... apa ya?""Wah ... kayaknya udah parah banget," ejek Alice yang pura-pura sebal dengan Jordi."Gue udah ... begini." Jordi mencium bibir Alice dengan sangat cepat."Ah ... sama pacar yang mana?" Alice mengangguk-angguk seperti seorang mandor kepada Jordi. Mandor yang mengetahui bahwa bawahannya sedang berbuat salah dan siap menghukum bawahannya itu."Hmm ... yang mana ya. Gue sampai lupa loh. Berapa sih total pacar gue selama tujuh tahun ini?" Jordi pura-pura berpikir dan memang berniat menggoda Alice."Bentar gue ingat-ingat dulu. Hmm ... Anna, Ghea, Irene, Eva, Lia, Victoria, Denisa, hmm ... siapa lagi ya? Hana, aduh ... pusing! Pacar loe banyak banget!" Alice menyebutkan mantan-mantan dari Jordi. Saking
Baca selengkapnya
22 - Nyaman Berdua
"Karena gue gak mau loe pergi sama pria lain. Apalagi ada pria yang ngapelin loe di sabtu atau minggu. Gue gak rela, jadi dengan sangat memaksa dan darurat, gue membawa loe kemanapun gue nge-date sama perempuan-perempuan itu.""Gila loe!" umpat Alice yang sangat kesal. "Gue itu rasa jadi nyamuk saat loe nge-date," protes Alice sambil memukul dada Jordi pelan."Gak salah loe?""Ya enggaklah." Alice mencebik."Yang jadi nyamuk itu ya para perempuan pilihan mama. Coba loe perhatiin deh ... gue minum di gelas yang sama sama loe. Gue malah nanya sama loe ... sukanya film apa dan gilanya lagi, loe itu milih film action, thriller, horor. Ampun deh gue."Alice terdiam. Benar juga apa yang dikatakan oleh Jordi. Bahkan para mantan Jordi itu tidak pernah ditanya mau makan apa, mau nonton apa, mau minum apa? Semua Jordi tanyakan kepada Alice. Pantas saja para perempuan itu sangat marah kepada Alice. Hmm ... Alice baru sadar sekarang setelah diberitahu oleh Jordi."Nah ... terus kalau nganterin pul
Baca selengkapnya
23 - I'll Make You Mine
Alice sendiri tidak bisa berpikir jernih saat sudah bersentuhan dengan Jordi. Ia harus bertindak sebelum kebablasan lagi. "Ok, stop!" Alice menjauhkan tubuhnya dari Jordi dan merapikan lagi pakaiannya. Ia pindah ke tempat duduk yang sedikit jauh dari Jordi."Maaf ya. Gue benar-benar sulit mengendalikan diri." Jordi memperbaiki posisinya menjadi duduk di sebelah Alice."Maaf juga. Aduh ... semenjak sama loe, gue kenapa otaknya jadi mesum gini ya, Jor?" Alice menggaruk kepalanya sendiri. Bingung dengan perubahan kelakuan yang terjadi kepada dirinya karena Jordi."Bukan karena gue. Tapi loe aja yang udah sangat pengen.""Ish!""Oh ya ... ngomong-ngomong tentang masa lalu ya ... hmm loe ingat gak sih yang namanya Alan, yang ketua OSIS itu?""Ingat. Kenapa dengan dia?""Dia itu mau nembak loe.""Hah ... idola di SMA mau nembak gue? Keren banget ... tapi kenapa gak ada omongan nembaknya ya?" Alice menggaruk kepalanya, tidak habis pikir."Karena gue bilang sama dia ... kalau loe itu LESBIAN!
Baca selengkapnya
24 - Lanjutin Lagi?
Awalnya Jordi dan Alice tidak mempedulikannya. Membiarkan ponsel itu mati sendiri. Tapi berulang kali bunyi ponsel itu membuyarkan gairah antara Jordi dan Alice sehingga Alice menghentikan aksinya yang berada di atas tubuh Jordi."Jor ... telepon. Angkat dulu!""Ish ... males.""Angkat! Ponsel kamu berisi banget," protes Alice yang menjauhkan wajah Jordi dari wajahnya dengan kedua tangan Alice."Ok. Dasar telepon pengganggu kesenangan orang lain." Jordi mencebik. Aktivitas menyenangkannya disela oleh telepon yang entahlah siapa itu. Yang pasti sangat mengganggu.Jordi segera mengambil ponsel dari dalam saku celananya dan melihat caller Id si pemanggil.Ia mengerenyitkan dahi karena tidak tahu siapa yang meneleponnya. Caller id tidak dikenal."Siapa?" tanya Alice penasaran."Gak tahu." Jordi menggelengkan kepalanya."Coba angkat. Kali aja penting."Alice segera menyingkir dari atas tubuh Jordi menjadi duduk di samping sofa panas itu."Halo." Jordi menjawab panggilannya."Selamat siang,
Baca selengkapnya
25 - Gue Itu Tunangannya!
"Tidak ada." Alice menggeleng dengan senyumnya yang innocent."Ya elah. Sayang banget dong waktu terbuang percuma.""Gimana kalau kita saling menatap aja?""Menatap?" Jordi mengernyitkan dahinya. sungguh aneh permintaan Alice baginya. Menatap? Apa gunanya? Bisa-bisa saat Jordi menatap ke dalam mata Alice, yang ada Jordi segera menerkam Alice dengan ganasnya."Iya. Coba saling tatap.""Gak ngerti." Jordi menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Gini."Alice menatap manik Jordi dan begitupun sebaliknya. Anggap saja melihat ke jiwa masing-masing. Tapi akhirnya Jordi kalah. Ia tertawa terlebih dahulu."Sudahlah. Gue lebih baik minum aja daripada ngeliatin loe kayak gitu. Bisa pingsan lama-lama." Jordi mengakhiri sesi anehnya bersama Alice. Lebih baik ia minum daripada berpikiran kotor terus-menerus tentang Alice.Tidak lama kemudian, ada panggilan di ponsel Jordi yang mengatakan bahwa makanan sudah ada di lobi."Jor, makanan udah datang nih. Abangnya udah tunggu di bawah.""Loe yang ambil aj
Baca selengkapnya
26 - Harusnya Gue!
"I-iya." Alice mengangguk mengerti."Ayo."Alice mengikuti Hana dari belakang. Ia segera menempelkan kartu untuk masuk ke dalam lift. Di dalam lift, Alice segera mundur dan mengetikkan pesan kepada Jordi. Semoga saja Jordi bisa membaca pesannya sebelum Hana datang ke unit apartemen Jordi.Alice : Jor, ada Hana. Loe siap-siap! Gue bilang loe sakit panas dan batuk."Loe chatting sama siapa?" tanya Hana yang curiga kepada Alice."Ah ... pacar gue. Dia baru pulang dari luar kota." Alice berbohong kepada Hana."Oh. Ya udah. Kalau pacar loe pulang, sebaiknya loe juga gak usah ada di sini lagi."Alice mengangguk."Jordi! Baca chat gue. ARGH!" teriak Alice di dalam hatinya. Ia melihat chatnya masih centang dua saja. Artinya belum sama sekali dibaca oleh Jordi. Entah kemana Jordi pergi sehingga tidak memegang ponselnya sendiri.Sungguh … Alice ingin menjewer telinga Jordi sekarang.TING!Pintu apartemen terbuka dan terlihatlah lorong untuk menuju ke unit apartemen Jordi."Loe tunggu di sini aja
Baca selengkapnya
27 - Kasar Terhadap Hana
“Tapi gue itu kan tunangan loe, Jor! Masa Alice yang merawat loe? Harusnya itu gue!” Hana tidak terima dengan perlakuan Jordi.Sangat aneh bagi Hana karena ia merasa bukan siapa-siapa bagi Jordi. Malah terlihat Alice lebih penting dari dirinya.“Iya. Tapi gue gak suka kalau loe ada di apartemen gue? Ngerti?” Tatapan Jordi seakan sudah malah meladeni Hana. Ia sangat tidak suka terhadap wanita yang terlalu agresif seperti Hana.“Tapi Jor …”“Udah … loe pulang aja. Gue mau sama Alice aja. Dimana Alice?”Jordi mencari ke sekelilingnya dan ternyata Alice masih ada di depan pintu lift. Ia segera pergi ke arah lift, tapi sebelumnya, Jordi sudah menutup pintu apartemennya rapat-rapat. Jordi menatap Alice yang terlihat enggan untuk ikut Jordi ke dalam unit apartemennya lagi.“Udah, Jor … loe sama Hana duluan. Gue … gue mau ambil tas dulu.”Mata Alice seakan memberikan kode kepada Jordi. Ia tidak mau bermasalah dengan Hana nantinya.“Loe ikut gue!” tegas Jordi yang tidak mau dibantah oleh Alice.
Baca selengkapnya
28 - I Love You Too, Jordi
Alice menggeleng.“Karena loe itu gak peduli penampilan loe yang blepotan saat makan. Loe gak pakai acara diet. Loe gak ribet soal makanan. Loe itu sederhana. Simple banget,” puji Jordi.“Ini loe lagi memuji apa ngehina?”“Gue ini serius memuji. Masa menghina sih?”Jordi mengelap bumbu kacang di bibir Alice dengan jempolnya lalu ia menjilat sendiri jempolnya yang terkena bumbu kacang. Entah kenapa rasa bumbu kacang itu terasa lebih enak. Mungkin kalau ia membersihkannya dari bibir Alice secara langsung dari bibirnya … akan terasa lebih enak lagi. “Ya ampun … pikiran mesum. Kenapa sih kalau lihat bibir Alice, rasanya gue ingin langsung menyambarnya saja?” rutuk Jordi di dalam hatinya sendiri.“Kenapa, Jor?”“E-enggak.”Pertanyaan dari Alice membuyarkan lamunan mesum Jordi.“Ya udah, gue pulang dulu ya. Sebentar lagi mama pulang.”“Kenapa cepet banget? Temenin gue disini lah.”“Enggak ah. Nanti mama loe datang terus ngelabrak gue lagi. Mateng dah.”“Ya elah. Gak usah takut lah. Kan loe b
Baca selengkapnya
29 - Apa Yang Loe Mau?
Alice membuka pintu unit apartemen Jordi dan saat dibuka, betapa terkejutnya Alice dan Jordi. Ternyata Hana masih menunggu, duduk diam di samping pintu.“Ha-Hana …” Alice terperangah.Sudah hampir satu jam Alice berada di apartemen Jordi, ternyata Hana masih terus menunggunya untuk keluar. Alice sama sekali tidak menyangka.Hana bangkit berdiri. Matanya sudah dipenuhi oleh deraian air mata yang membasahi pipinya.“Apa yang kalian lakukan di dalam?” tanya Hana dengan matanya yang penuh dengan kecurigaan.“Gue tidak melakukan apapun.”“Bohong!” teriak Hana.“Tidak. Serius gue tidak melakukan apapun.”Alice masih mencoba meyakinkan Hana, tapi sepertinya Hana sama sekali tidak percaya terhadap dirinya.“Gue mau bicara sama loe! Berdua.” Hana dengan tatapan menyalangnya seakan mengancam Alice.“Apa yang mau loe bicarain dengan Alice?” Jordi menghentikan langkah Hana dengan menarik tangan Alice. Ia tidak mau ada pengancaman terhadap Alice sehingga nanti Alice bisa meninggalkannya karena tida
Baca selengkapnya
30 - Gue Bisa Meyakinkan Loe
“Hah … maksudnya?” Hana tidak mengerti.“Jadi apa yang loe mau bicarakan dengan Alice?”“Gu-gue …”“Dengar ya, Hana. Hubungan kita yang aneh begini bukan salahnya Alice. Dia itu sahabat gue yang terbaik. Jadi gue harap loe gak mojokin Alice sama sekali.” Jordi menatap Hana dengan sangat tegas. Memastikan bahwa gadis itu tidak akan bertindak aneh-aneh terhadap kekasihnya yang masih dikatakan sebagai sahabat itu.“Tapi … gue itu tunangan loe, Jor. Harusnya …”“CALON TUNANGAN!” potong Jordi.“Iya. Calon TUNANGAN. Tapi itu artinya gue lebih berhak untuk mengurus loe waktu loe sakit. Bukan Alice,” protes Hana yang tidak terima.“Hmm … masalah pertunangan ini. Apa gak sebaiknya kita batalkan saja?”“Kenapa? Memang apa masalah di antara kita berdua?” Hana terkejut.“Gue rasa kita udah sama-sama dewasa. Kita juga tahu hati satu sama lain. Harusnya loe juga sangat bisa merasakan kalau gue gak ada hati sama sekali ke loe.”Hana terdiam.“Gue sama sekali gak bisa melanjutkan pertunangan tanpa hat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status