All Chapters of Friendzone! Hasrat Terpendam: Chapter 31 - Chapter 40
91 Chapters
31 - Mau Jadi ISTRI PAJANGAN?
“Ya … gue minta putus. Gue minta mengakhiri bualan gak jelas ini, eh loe malah berpikir bisa menjadi istri yang terbaik buat gue. Aneh loe.”“Gue gak aneh. Gue itu …”“Udahlah. Gak usah diperpanjang lagi. Nanti gue akan bilang sama orang tua gue dan orang tua loe kalau gue mau membatalkan pertunangan kita sebulan lagi itu,” potong Jordi yang tidak mau semakin mendengar hal yang menurutnya tidak jelas itu. Malas rasanya Jordi mendengarkan semua ucapan Hana.Kalau bukan karena ingin membuat Alice pergi dengan tenang dan tanpa tekanan, Jordi tidak akan sudi membiarkan Hana masuk ke dalam apartemennya. Lebih baik Jordi tidur.“Jor … gak bisa gitu dong!” Hana tidak terima.“Kenapa juga gak bisa?”“Semua venue udah selesai hampir sembilan puluh persen.”“Gue bayar semuanya. Loe gak usah takut rugi. Lagipula … semua itu gue yang bayarkan? Maksudnya … mama gue.”Hana mengangguk.“Jadi harusnya loe gak rugi apapun dong.” Jordi sangat santai.“Ta-tapi … ”“Sudahlah, Han. Apa loe mau hidup dan me
Read more
32 - Apa Loe Pernah Bercinta Dengan Alice?
“Gue gak percaya. Loe melakukan semua ini cuma supaya gue menjauh.”“Terserah sih loe mau percaya apa gak. Bukan urusan gue.”Jordi menggedikkan bahunya.Hana menarik nafas dalam-dalam. Otaknya sudah tidak berfungsi lagi. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk mendapatkan Jordi.Sementara Jordi, ia merasa sudah berada di atas angin. Seharusnya Hana menyerah dengan semua kata menyakitkan yang keluar dari mulut Jordi.Tidak disangka oleh Jordi, Hana malah berdiri. Membuka kancing kemejanya satu per satu hingga hampir sampai ke kancing paling bawah.“Loe mau apa?” hardik Jordi yang segera menghentikan apa yang akan dilakukan Hana selanjutnya.“Gue mau buktiin kalau loe beneran fuckboy seperti yang loe katakan tadi. Ayo … gue mau coba bercinta sama loe,” tantang Hana. Matanya sangat tajam saat menatap mata Jordi.GLEK!Terdengar Jordi menelan salivanya sendiri. Tangan Jordi masih berada di salah satu tangan Hana untuk menghentikan gadis itu membuka pakaiannya.“Gue gak tertarik sam
Read more
33 - Harga Diri Yang DiHancurkan Jordi
“Apa loe pernah bercinta dengan Alice?” tuduh Hana yang matanya semakin merah.Terus terang, Hana memang paling cemburu dengan kedekatan Alice dan Jordi.“Gak.”Tentu saja ucapan Jordi itu bohong. Alice adalah wanita pertama yang pernah bercinta dengan Jordi dan ia ingin mengulanginya lagi. Jika bersama Alice, semuanya terasa menyenangkan dan tanpa beban.“Lantas dimana loe mencari cewek untuk bersenang-senang?” selidik Hana.“Ya dimana aja bisa,” bohong Jordi untuk kesekian kalinya.“Terus loe pake pengaman?”“Ya iya lah. Gue bukan orang yang suka bertanggung jawab untuk kehamilan perempuan yang gue tidurin,” bohong Jordi lagi.“Ya udah. Sekarang gue mau tidur sama loe. Loe juga gak perlu bertanggung jawab atas kehamilan gue nanti,” ucap Hana yang mulai ngawur.“Loe gila ya?” ketus Jordi sambil memutar bola matanya.Ia tidak habis pikir kenapa Hana menjadi se-desperate ini.“Lebih baik loe pulang. Minum obat, tidur,” usir Jordi yang sudah tidak mau berurusan lagi dengan Hana.“Gak. Gu
Read more
34 - Sedikit Cemburu
Hana teus menangis di atas sofa di apartemen Jordi sampai ia bisa menenangkan dirinya sendiri."Jor ... gue pulang dulu." Hana mengucapkan di balik pintu kamar Jordi yang tertutup rapat. Harga dirinya sudah tercabik-cabik dengan penolakan yang diberikan oleh Jordi. Ia merasa menjadi wanita yang tidak menarik sama sekali di hadapan Jordi.Hana berjalan gontai menuju ke pintu unit apartemen. Ia lemas dan pikirannya sudah kalut. Entah bagaimana hubungannya dengan Jordi nanti.Sementara itu, Jordi hanya diam di dalam kamar dengan pikirannya yang cukup kalut. Apakah ia bisa bercerita semua masalah ini kepada Alice? Jordi bingung.***Alice sudah sampai di rumahnya dengan menggunakan ojek. Untungnya Ranti belum sampai ke rumah, sehingga Alice bisa menyempatkan diri untuk pergi ke apotik untuk membeli pil kontrasepsi darurat.Tentu saja Alice tidak mau hamil sekarang karena keteledorannya dengan Jordi.Ia segera meminum obat itu, tidak boleh sampai Ranti curiga. Alice membuang bungkus pil itu
Read more
35 - Loe Cewek Serakah!
Alice segera memesan ojek online. Tidak mungkin ia menaiki angkutan umum karena pastinya akan memakan waktu yang cukup lama untuk sampai di cafe X di daerah Sudirman itu. Daerah yang sangat padat apabila sudah jam pulang kantor.Tidak lama kemudian, ojek online itu tiba dan Alice ikut menumpang. Mereka berdua membelah jalan ibu kota yang sangat padat pada jam pulang kerja. Setelah sampai ke depan cafe, Alice turun dan segera memasuki cafe itu.Cafe yang terbilang mewah dan kelas atas. Alice sama sekali tidak pernah masuk ke dalamnya jika tanpa Jordi. Tentu saja tidak bisa, semua makanan dan minuman di sana sangatlah mahal. Sangat tidak cocok dengan kantong Alice yang sangat tipis.Alice segera melihat ke sekeliling dan mendapati Hana sedang duduk di pojokkan jendela. Terlihat Hana sangat anggun dan berkelas. Pantas saja Norita sangat memaksa Jordi untuk bersama Hana. Mereka memang ... selevel. Sangat berbeda jauh dari Alice yang terlalu miskin. Perbedaan sosial mereka berdua sangatlah
Read more
36 - Jangan Paksa Jordi
Alice mematung. Tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada Hana yang terlihat sangat kecewa. Ia memahami, bahkan sangat memahami Hana yang sangat kecewa. Jika Alice berada di posisi Hana, pastinya Alice sangat kecewa terhadap Jordi. Apalagi pertunangan mereka sudah sangat dekat. Tapi sekarang, Jordi malah minta putus.Pastinya Hana sangat sedih dan putus asa. Tapi ... apa juga yang bisa diperbuat Alice? Jordi juga tidak mencintai Hana. Jikapun mereka berdua bertunangan dan menikah, bukankah akan membuat mereka berdua menderita? Pusing rasanya kepala Alice sekarang.Bisakah Alice kabur saja dari pembicaraan ini? Sekarang ia mulai menyesal karena menyetujui Hana untuk bertemu. Andaikan tadi Alice tidak mau pergi bertemu dengan Hana, pastinya ia tidak akan diintimidasi seperti ini."Gue harap loe jauh-jauh dari Jordi!" bentak Hana yang membuat seisi cafe melihat ke arah Alice. Pandangan mata seisi cafe itu seperti mengatakan bahwa Alice adalah pelakor.Alice terdiam. Ia tidak bisa melawa
Read more
37 - Mengadu
Hana terdiam mendengar ucapan Alice. Antara kesal dan sedih karena Alice sama sekali tidak mau membantu hubungannya dengan Jordi. Padahal Hana sangat mengharapkan hal itu. Kenapa tidak ada satupun orang yang bisa membantunya. Apakah Norita bisa?Alice pergi meninggalkan Hana sendiri. Ia sudah tidak mau tahu lagi urusan Hana dan Jordi. Bolehkah Alice egois satu kali ini saja? Ia sudah memendam perasaan kepada Jordi selama lebih dari enam tahun. Apakah satu kali kesempatan untuk mencintai Jordi juga tidak bisa?Apakah Alice memang tidak pantas? Apakah karena ia bukan orang berada sehingga ia tidak pantas untuk mencintai Jordi? Sungguh ... level kekayaan ini membuat Alice muak.Ia sebenarnya ingin menghubungi Jordi. Memeluk pria itu erat-erat dan tidak ingin melepaskannya lagi. Tapi ... rasa hati Alice sebagai wanita juga tidak tega dengan Hana."Ya Tuhan ... apa yang harus saya lakukan? Haruskah saya pergi meninggalkan Jordi karena tidak mau ada wanita lain yang terluka karena saya?" gum
Read more
38 - Kecupan Penyemangat Pagi
Tok! Tok! Tok!Jordi sudah mengetuk pintu rumah Alice dan Ranti yang membukakan pintu rumah."Wah ... nak Jordi. Pagi sekali sudah datang," sapa Ranti yang sedikit bingung dengan kedatangan Jordi yang terlalu pagi."Hehe ... saya mau mengantar Alice untuk interview, Tante."Jordi sudah rapi dengan kemeja dan celana bahannya. Tampak Jordi sangat tampan dan lebih dewasa daripada biasanya."Ayo masuk, Jor."Ranti mempersilahkan Jordi masuk ke dalam rumahnya."Uda sarapan?""Belum, Tante.""Ya udah, ayo kita makan bersama."Ranti mengajak Jordi menuju ke meja makan. Sarapan sederhana, hanya nasi goreng ikan asin saja. Tapi sudah menggugah selera Jordi.Tidak lama kemudian, Alice keluar dari kamarnya."Lah ... udah sampe?" Alice bingung karena melihat Jordi sudah berada di sekitar meja makan.Jordi membalas dengan cengiran saja."Yuk kita makan dulu. Hari ini kalian butuh tenaga banyak.""Ya, Ma."Alice duduk di hadapan Jordi. Mereka saling menatap satu sama lain.Alice memang hanya berpena
Read more
39 - Test di Perusahaan
Jordi masih mencari cara untuk bermesraan di pagi hari dengan Alice. Tidak bertemu sebentar saja ia sudah rindu setengah mati. Fiuh ... andaikan mereka sudah menikah, pastinya Jordi tidak akan membiarkan Alice untuk keluar dari kamar sama sekali."Apalagi?" ketus Alice."Please, cium gue dulu. Gue udah gak tahan.""Otak mesum loe mesti dicuci, Jor!" balas Alice sambil menahan tawanya.Tanpa aba-aba. Jordi langsung memagut bibir Alice. Menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Alice, beradu lidah di sana. Jordi sudah tidak tahan. Ia menahan tengkuk Alice agar ia bisa memperdalam ciumannya. Sudah dari semalam ia menginginkan hal itu dan sekarang Jordi akan melakukannya.Pagutan itu berhenti ketika mereka berdua kehabisan nafas. Jordi menempelkan keningnya ke kening Alice."You make me crazy, Alice." Jordi mengecup bibir Alice lagi pelan.Bibir Jordi juga sudah berantakan dengan lipstik pink Alice. Sementara bibir Alice juga sedikit bengkak karena Jordi terlalu agresif."Bibir loe."Alice sege
Read more
40 - Awas Kutukan Mencintai Gue
"Ma-maaf, Pak." Alice menunduk minta maaf kepada orang yang ia tabrak itu."Tidak apa." Pria itu mengulurkan tangannya untuk membantu Alice bangun dari lantai.Alice melihat wajah pria itu. Pria dewasa, mungkin sekitar usia tiga puluh tahun. Pria yang tampan dan sangat terlihat matang. Alice segera menunduk lagi. Ia tidak berani melihat pria itu."Terima kasih, Pak. Permisi.""Ya. Hati-hati," ucap pria itu lembut."Ya, Pak."Alice segera pergi meninggalkan pria itu dan mencari keberadaan Jordi.Pria itu tersenyum melihat Alice."Siapa gadis itu?" tanya pria itu kepada asistennya. Pria itu bernama Nathan Tanuwijaya. CEO dari Tanuwijaya Group, perusahaan pusat dari perusahaan X yang sedang dilamar oleh Alice."Mungkin dia pelamar di sini, Pak," jawab asisten Nathan yang bernama Christian."Hmm ... cari tahu siapa dia dan saya ingin dia menjadi asisten pribadi nanti. Dia akan mendampingi saya untuk bekerja.""Baik, Pak."***Alice akhirnya pulang bersama Jordi. Rasanya lelah melakukan tes
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status