All Chapters of Suami Dingin Pilihan Ayah: Chapter 131 - Chapter 140
153 Chapters
Jebakan Lipstik
"Ah, sialan. Merepotkan saja!" rutuk Abimana kala dirinya melupakan handphonenya di atas meja kerja. Cleaning service itu menyadari kejanggalan ini, maka dirinya tidak berani melakukan apapun untuk berjaga-jaga kemungkinan Abimana kembali ke dalam ruangan.Kriet ....Pintu kaca itu dibuka perlahan oleh Abimana, ternyata si cleaning service sudah tidak di sana. Namun, Abimana menyadari sebuah benda bergeser yaitu pot bunga berukuran sedang. Lantainya juga sudah mengkilap, tetapi pria ini tidak berpikiran negatif toh tidak ada satupun benda yang hilang. Dirinya segera keluar dari ruangan, lagi-lagi bertemu dengan si cleaning service, untuk kedua kalinya juga Abimana bersikap dingin.Namun, saat si cleaning service hendak kembali ke dalam ruangan, ternyata pintu kaca itu sudah dikunci. Abimana pikir lebih baik mengunci pintu karena ruangan sudah bersih. Pria ini segera kembali ke rumah dalam waktu satu jam saja. "Sayang, hari ini ada yang spesial di kampus?" Seringai jahil Abimana."Sang
Read more
Kafka Kembali ke Kampus?
Nadia dan Kafka duduk berhadapan di cafe dekat kampus. "Saya lihat bodyguard yang mendampingi kamu bertambah satu orang, mengapa?" Santai Kafka dan selalu diiringi senyuman ramah. Di hadapan keduanya sudah tersedia jus buah untuk Nadia dan kopi untuk Kafka."Pak Kafka memata-matai saya lagi?" Alih-alih memberikan jawaban, justru Nadia membuat pertanyaan."Tidak, kebetulan saja saya melihat kamu.""Masa sih pak, memangnya Pak Kafka mau ke kampus sampai-sampai kebetulan melihat saya?" Kali ini Nadia tidak lantas percaya dengan kata kebetulan yang keluar dari mulut Kafka."Iya, saya mendapatkan panggilan, katanya beliau akan membicarakan hal penting dengan saya, entah apa." Senyuman masih diulas lembut dan teduh di wajah Kafka.Nadia membuang udara tipis. "Tapi tidak mungkin kan, bapak menjadi dosen lagi di sini setelah bapak resign dengan suka rela dan berdasarkan keinginan bapak sendiri." Nadia memasang raut wajah biasa saja seolah bertemu Kafka tidak ada spesialnya sama sekali dan dia
Read more
Hadiah Pernikahan
Nadia mengajak Amira ke mall dan menceritakan tentang ulangtahun permikahan mertuanya. Maka, sahabatnya menyetujui ajakannya dengan antusias. Jadi, selesai kuliah usai keduanya menuju ke mall menaiki mobil milik Abimana yang selalu membawa Nadia dan kawanan bodyguardnya. "Saya tidak pernah tahu rasanya diikuti bodyguard," bisik Amira.Kedua gadis ini duduk di jok belakang bersama Esther, sedangkan Jack di jok depan bersama sopir. Maka, mobil terasa padat, tetapi hal ini dianggap risiko yang wajar oleh Nadia. Setibanya di mall Nadia segera berburu salah satu toko brand ternama. "Saya akan menghadiahkan sepatu untuk mama dan papa.""Kalau menurut saya sih mendingan benda yang romantis karena kan ulangtahun pernikahan," usulan Amira."Iya sih, tapi apa ya kira-kira?""Bagaimana kalau kamu memberikan boneka pajangan yang berpasangan.""Eh, iya sih sepertinya memang cocok untuk hadiah ulangtahun pernikahan!" Antusias Nadia, "kalau begitu, saya beli itu saja deh!""Tapi itu kan cuma usulan
Read more
Kedatangan Ceria Nadia
Pintu ruangan Abimana terbuka perlahan. "Siang, Abi ...," sapa ceria Nadia seolah mengunjungi sekolah TK. Namun, Abimana hanya menyahut dengan senyuman kecil karena terlalu gengsi pada Esther jika harus membalas sapaan Nadia dengan ekspresi yang sama."Tadi kamu di mana saat menelepon, hm?" Lembut Abimana."Pokoknya saya sudah dekat dengan kamu. Hihi ...." Masih ceria Nadia yang dipapah Esther sekalian dibantu duduk nyaman di atas sofa. Bodyguardnya segera berpamitan pada tuan dan nyonya menggunakan anggukan hormat."Terimakasi sudah menjaga istri saya," ramah Abimana pada Esther. Kini, pasangan suami dan istri sudah berada di dalam ruangan, berdua saja. "Jadi, apa yang akan kamu tunjukan pada saya?" Dagu Nadia dielus lembut."Tara!" Nadia mengeluarkan sepajang boneka pajangan dari dalam paper bag, "bagaimana menurut kamu, bagus tidak?""Sangat bagus." Abimana tidak memerhatikan dengan detail boneka cute yang tampak romantis itu, tapi pendapatnya murni dari pemikirannya, "kamu memang
Read more
Kewaspadaan Abimana
Abimana sudah masuk ke dalam ruangan rapat beberapa menit yang lalu, tetapi karena hatinya kurang enak, terdapat kecemasan di dalamnya. Maka, dirinya mengutus seorang satpam untuk menjaga ruang kerjanya. Hal ini tidak biasa, maka para petinggi dan orang penting lainnya sudah mampu menebak jika di dalam ruangan Tuan Abimana terdapat hal sensitif yang tidak boleh bocor pada pihak lain termasuk sekretarisnya.Wira juga berada di sana, dia menyadari bahwa putranya sedang mengkhawatirkan sesuatu, tetapi ini bukan saat yang tepat untuk membahasnya, sedangkan satpam sudah berada di depan pintu, mengintip sebentar pada ruangan Abimana yang kosong. Beberapa menit yang lalu si pria kecil memang hendak memasuki ruangan, tetapi itu termasuk tindakan bunuh diri karena ruangan sang tuan sangat bersih, pun jam-jam ini bukan jam pembersihan. Maka, niatnya diurungkan walau Riana memakinya lewat saluran di udara sekalian menyebutkan jika setiap harinya upahnya berkurang, jadi pria itu dituntut bergerak
Read more
Si Kembar Musuhnya Abimana
Segera, Abimana menjadi pusat perhatian si kembar tiga. Segera 4321juga ibunya melerai pertengkaran antara si kembar dan Abimana. "Tolong jauhkan mereka, saya lelah," alasan Abimana sekalian menambahkan desahan penat."Iya ..., maaf ya Tuan CEO," kekeh wanita yang berstatus sebagai sepupunya Wira.Nadia menambahkan, "Padahal biarkan saja si kembar bermian kuda-kudaan sama Abi. Hihi ....""Jangan, saya lelah." Abimana duduk di samping Nadia seiring menempelkan tubuhnya ke punggung sofa. Segera, Nadia menuangkan air untuk sang suami. Pun, Abimana segera meneguknya.Wira baru saja menyusul masuk. Sikapnya sangat berbeda dengan Abimana, justru pria ini menyambut hangat si kembar tiga seiring berharap si kembar bisa menularkan kehamilan pada Nadia hanya saja harapannya tidak diungkap.Abimana memutuskan masuk ke dalam kamarnya untuk mandi, jadi Nadia menyusul. "Kenapa sih ... tidak mau berdekatan sama si kembar. Hihi ...," goda Nadia."Mereka merepotkan dan membuat saya menderita.""Lalu,
Read more
Daun Muda
"Manusia satu itu selalu muncul di mana saja!" rutuk Abimana yang segera diserang cemburu karena Kafka tersenyum ke arah Nadia walau istrinya hanya membalas senyuman itu alakadarnya saja."Mungkin Pak Kafka juga pebisnis. Apa iya?" penasaran Nadia sangat meroket karena yang dia tahu selama ini pria itu hanyalah dosen, pun dari obrolan sebelumnya Kafka menyebutkan dirinya tidak memiliki propesi lain."Dia pewaris tunggual perusahaan ayahnya!" Dingin Abimana kala mengatakannya."Apa!" Nadia terhenyak mendengarnya, "tidak disangka ternyata Pak Kafka memang pebisnis!""Lalu kenapa, kamu kagum hm?" Kecemburuan Abimana semakin berlipat karena jika istrinya menganggap pria lain lebih hebat darinya maka dirinya tidak bisa memaafkan si pria itu."Kagum. Karena Pak Kafka punya dua propesi sekaligus." Senyuman lebar Nadia yang segera membaca ekspresi Abimana.Abimana membuang wajahnya yang dingin sekaligus kesal pada Kafka yang telah merebut kekaguman istrinya. "Menyebalkan!"Nadia terkekeh kege
Read more
Traktiran Kafka
Hari baru tiba, Nadia kembali ke kampus. Amira segera menyambutnya dengan heboh, "Beneran loh Pak Kafka balik lagi ke kampus!""Masa sih." Nadia masih tampak datar karena baginya ada Kafka atau tidak di kampus ini sama saja toh mereka sering bertemu."Iya ..., tadi anak-anak ribut bahas kembalinya aset kampus kita!" Amira sangat ekspresif, "Ya Tuhan ..., mimpi apa ya saya semalam sampai-sampai pangeran kampus kembali kesini!"Nadia memandangi Amira sedikit risih oleh antuasias sahabatnya itu. "Mi, biasa saja kali. Lagian Pak Kafka bukan artis, tapi kok sepertinya kamu ngefans sekali sih?" Dahinya berkerut cukup dalam."Artis kalah sama Pak Kafka. Pokoknya saya sangat bersyukur atas kembalinya Pak Kafka!" Amira masih menunjukan sumringahnya hingga setiap detiknya Nadia dibuat mengerti oleh perasaan berlebihan Amira pada pria bernama Kafka.Di jam pertama ini, Kafka adalah dosen Nadia dan Amira. Pria itu kembali mengenalkan dirinya dengan sangat ramah walau hampir semua gadis tetap meng
Read more
Dilarang Pergi Bersama Pria Bernama Kafka
"Maaf nona, Anda mau kemana? Tuan Abi memerintahkan saya supaya tidak membiarkan nona pergi bersama pria bernama Kafka." Esther mencegah kepergian Nadia, pun Jack akan ikut bertindak andai pria yang bersama majikannya menunjukan gerak-gerik mencurigakan."Tapi kita cuma mau ke kolam renang," protes kecil Nadia yang merasa pergerakannya dibatasi."Termasuk ke kolam renang. Nona," santun Esther bahkan seiring menundukan sedikit wajahnya. Nadia tampak sangat keberatan, tetapi Kafka segera berkata."Turuti saja semua perintah serta larangan Abimana, dia menyayangi kamu dan tidak ingin hal buruk terjadi pada kamu.""Tapi kan ...." Nadia belum sempat menyampaikan kalimat lengkapnya, tetapi Kafka sudah berpamitan hingga membuat gadis ini kesal. "Abi over protektif, saya tidak suka!" rutuknya dengan kedua alis menukik."Kami minta maaf nona, kami hanya menjalankan perintah." Sopan Esther. Maka, Nadia mengomeli Abimana di ruangannya karena gadis ini menghampiri suaminya ke perusahaan. "Pak Kaf
Read more
Memburu Si Pria Pendek
Nadia menemani Abimana hingga pria itu menyelesaikan pekerjaannya. Kini keduanya sedang berjalan mesra, kebetulan bertemu Wira di lobby. "Sejak kapan Nadia di sini? Kok papa tidak tahu.""Sudah dari tadi pa, dari Nadia pulang kuliah, tapi cuma diam di ruangan Abi," kekeh kecil Nadia."Iya ampun ..., bisa-bisanya papa tidak sadar," kekeh kegelian Wira, "sekarang kalian mau kemana, ada acara?"Kini Abimana yang memberikan jawaban, "Tidak ada, kita akan segera pulang, Abi sudah tidak tahan ingin memangsa!" Wajahnya begitu mesum karena pria ini sengaja memerlihatkannya di hadapan Wira untuk menjahili Nadia, sedangkan ayahnya tertawa cukup puas karena semakin rajin mereka semakin bagus."Lanjutkan, nak. Jangan kecewakan papa!" Pun, Wira sama sama saja, dirinya menyisipkan kejahilan pada menantunya hingga pipi Nadia memerah padam.Sepeninggalan Wira, Nadia mencubit pinggang Abimana sekejam yang dirinya bisa. "Mesum tingkat dewa!""Semua pria memang begitu." Datar Abimana yang masih bisa ber
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status