"Alhamdulilah, Mak. Mas Bayu dapet rejeki. Dia ambil rumah, meskipun nanti kita masih mencicil tiap bulannya. Tapi Alhamdulillah banget, Arum seneng. Akhirnya apa yang kami impikan terwujud.Kapan-kapan Emak ke sini ya?""Insyaallah, nanti.""Mak, tadi aku telepon Mbak Ratih tapi nggak diangkat.""Ow, Mbakyumu? Dia sedang ada cara, arisan katanya.""Ow, begitu. Ya sudah kalau begitu."Setelah Arum mengucap salam perbincangan itu berhenti. Arum kembali melanjutkan pekerjaannya. Arum merasa sudah kelelahan. Karena pekerjaan ringan pun jika dikerjakan oleh seorang Ibu hamil tetap akan merasa berat. Wanita itu akhirnya merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Matanya menatap langit-langit rumah.Tok … tok ...tok.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Arum. Segera ia mem beringsut ke sisi ranjang. Meraih hijab instan yang tadi sempat ia kenakan.Langkah Arum perlahan menuju pintu utama.Tok … tok."Ya, sebentar," jawab Arum. Ketika sang tamu tidak lagi sabar menunggu. Ketukannya terdengar je
Baca selengkapnya