Semua Bab My Love, My Step Brother: Bab 11 - Bab 13
13 Bab
11
"Nonton yuk? "Aku memutar bola mataku jengah. Satya tiba-tiba sudah duduk disampingku."Bisa lo agak jauh dikit enggak? "Tanyaku sinis dan kembali memainkan handphoneku."Kenapa? Takut ya kalo gue bikin lo nyaman lagi? "Tanyanya dengan senyum tengil tak lepas dari wajahnya."Jijik tau gak. Sana sih pergi. "Usirku gusar dan beranjak kembali ke kamar.Satya menahan tanganku."Li, kita harus bicara. Gue gak nyaman sama sikap kekanakan lo ini. "Ucapan Satya menyulut emosiku."Kekanakan? Udah sabar banget ya gue 2 tahun setia sama lo disaat lo selingkuh sana-sini. Udah deh Sat gue udah males ngomongin masalah itu. "Semburku atas ucapannya.Aku menarik tanganku dan kembali ke kamar.Tau gini mending tadi gak usah pake acara main hp di sofa depan kamar.Aku duduk di ranjang kamarku dengan nafas yang memburu. Berusaha mengendalikan emosiku yang tiba-tiba naik. Segampang itu Satya mengatakan aku kekanakan setelah 2 tahun aku bersabar dengan semua tingkah lakunya?Tok tokConnecting door mili
Baca selengkapnya
12
Suara tangisan bayi membuyarkan tidurku. Aku terbangun dan tersadar kalau hari ini aku ada di rumah papa.Flashback on."Jadi kakak sekarang udah gak mau lagi ya ke rumah papa? Kok udah sebulan enggak kesini. Enggak kangen sama papa? "Aku menggigit bibir bawahku. Bingung harus menjawab apa ke papa. Tidak mungkin kan aku menjawab kalau aku nyaman dengan keluarga baru?"Ehm Aulia sibuk aja papa. Papa juga gak pernah ke restoran nengokin aku. "Ya, jurus andalanku dalam menghadapi papa adalah playing victim, selalu."Papa baru aja sampai rumah kak abis dari luar kota. Kakak kalau ada waktu ke rumah ya. Mami juga kangen sama kakak katanya. "Terdengar erangan suara mami, sepertinya mami baru bangun."Siapa pi? "Tanyanya serak. Aku sudah hafal jadwal bangun mami dan sore ini dia pasti baru bangun setelah tidur siang dengan Selena. Dan mungkin papa juga."Aulia sayang. "Jawab papa dan meloudspeaker panggilan kami."Aku dong, kakak Selena yang paling cantik. "Seruku berniat menyapa mami."I
Baca selengkapnya
13
Aku masuk ke rumah dengan suasana hati tak nyaman. Aku memutuskan untuk tidak membalas pesan Mas Abi yang dia kirimkan 30 menit yang lalu."Lo mau langsung keatas? Gue mau bikin kopi. "Ujar Satya sebleum dia berjalan ke dapur."Iya. "Jawabku singkat dan langsung menaiki anak tangga untuk ke lantai dua.Kamar Mas Abi yang ada di tengah tertutup. Setidaknya aku masih aman dan bisa tidak bertemu Mas Abi."Cantik. "Aku tertegun. Tanganku tak jadi membuka kenop pintu kamarku. Aku menoleh dan mendapati Mas Abi sudah ada di depan kamarnya."Ehm mas, belum tidur? "Tanyaku basa-basi. Mas Abi menggeleng."Belum, abis dari mana? "Tanya Mas Abi balik."Abis ngopi mas sama temen. "Jawabku tentu saja berbohong.Pertama aku makan mie dan teh hangat bersama Satya. Kedua Satya bukan temanku."Oh gitu, kirain kemana tumben banget keluar malem. Yaudah istirahat gih, mas juga mau istirahat. "Ujar Mas Abi sembari tersenyum. Dia lalu kembali masuk kamarnya.Belum sempat aku masuk kamar suara langkah kaki
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status