All Chapters of Bukan Pengantin Pengganti: Chapter 121 - Chapter 130
132 Chapters
Bulan Madu Lagi Yuk?!
Bab 121) Bulan Madu Lagi Yuk?!Sah! Sah!Suara-suara menggema memenuhi segenap ruangan yang hanya berisi tak lebih dari 25 orang. Ini benar-benar pernikahan tertutup yang hanya dihadiri oleh orang-orang yang berkepentingan saja. Bahkan Athar pun tidak bisa menghadiri pernikahan Keano dan Devanka, karena dia sedang dalam perjalanan ke luar negeri. Rencana pernikahan Keano dan Devanka terlalu mendadak dan Athar tidak bisa serta merta membatalkan jadwal kunjungannya, meski ia memiliki pesawat pribadi sekalipun untuk sekedar pulang pergi ke negara ini."Kamu hutang penjelasan dengan Kakek," bisik Albana setelah mereka berdua duduk di sofa di pojok ruangan."Penjelasan yang mana, Kek?" sahut Keano pelan. Matanya liar mengawasi interaksi orang-orang yang ada di ruangan itu. Terlihat semua tamu undangan sedang asyik menikmati hidangan yang disediakan."Wanita yang sudah kamu nikahi itu sedang hamil. Apakah kamu yang menghamilinya?" selidik Albana.Keano tertegun sejenak. "Bukankah aku sudah
Read more
Pacaran Setelah Nikah
Bab 122) Pacaran Setelah Nikah"Bulan madu?" Aira mengangkat kepalanya menatap sang suami. Athar terlihat serius."Iya, bulan madu, sekalian merayakan jelang kelahiran anak pertama kita," ujar Athar. Pandangan matanya tertuju ke perut Aira. "Aku ingin menikmati waktu berdua saja denganmu, sebelum akhirnya waktu-waktu kita tersita oleh suara rengek dan tangis bayi. Pacaran setelah nikah itu keren!'"Oh, ya?" Diam-diam hatinya menghangat. Degup di dadanya serasa bertalu-talu.Ingatannya tiba-tiba melayang saat pertama kali ia menikah dengan Athar. Tak ada kebahagiaan. Hanya rasa sedih dan terpaksa, demi menyelamatkan bisnis orang tuanya. Semula Aira berpikir, hidup dan masa depannya akan berakhir di sangkar emas milik Athar, hidup berdampingan dengan seorang CEO arogan seperti yang pernah ia baca novel-novel.Ah, ternyata tidak. Takdir begitu indah, bahkan sangat indah.Dia memiliki seorang suami yang baik, ibu mertua yang super perhatian, pun dipertemukan dengan kakak dan kakeknya. Tak
Read more
Bidadari Yang Melahirkan Bidadari
Bab 123) Bidadari Yang Melahirkan BidadariLelaki itu tersenyum sesejuk cahaya rembulan. Begitu damai terasa di hatinya saat mendapati sang istri mulai terlelap di pangkuannya. Athar membelai lembut kepala sang istri yang masih tertutup selembar kain. Wanita ini sungguh sangat cantik. Dia sangat menyesal dulu sudah menyia-nyiakan Aira hanya lantaran cinta buta kepada Kiara. Bahkan ia sampai memberikan surat perjanjian kepada Aira demi supaya ia terhindar dari tekanan harus menerima Aira sebagai istri yang sesungguhnya. Duh, alangkah konyolnya kelakuannya waktu itu.Ibunya benar. Aira bukanlah pengantin pengganti, tetapi pengantin yang sebenarnya. Dialah yang terbaik. Dia yang tercantik dan dialah bidadari di hatinya kini. Bidadari ini tengah mengandung buah hati mereka yang diperkirakan berjenis kelamin perempuan.Bidadari yang melahirkan seorang bidadari pula. Oh, alangkah sempurna hidup Athar. Lengkap sekali kebahagiaannya.Dengan gerakan hati-hati dia mulai bangkit, lalu membopong
Read more
Putus Hubungan
Bab 124) Putus HubunganWanita itu masih setia mengaduk-aduk bak sampah, entah apa yang dicarinya. Penampilannya sungguh memprihatinkan. Dia mengenakan dress sebatas lutut, tapi kondisinya sudah sobek-sobek dan kotor. Rambutnya acak-acakan, kusut, seperti sudah lama tidak tersentuh sisir. Begitu Aira mendekat, ada bau menyengat yang tercium, membuat wanita itu spontan menutup hidungnya."Mama...!" Aira terpekik dengan mulut membentuk huruf O. Tangannya seketika terulur menarik lengan wanita itu, memaksanya untuk berdiri."Mama.... Kenapa di sini? Apa yang sudah terjadi? Mana Kiara??" Aira mundur selangkah manakala melihat sorot mata mengerikan dari Kalina. "Kamu siapa? Apakah kamu teman perempuan jalang itu, perempuan yang sudah merebut Harold dariku?!" Sepasang tangannya yang kotor malah mencengkeram bahu Aira. Mulutnya menyeringai."Harold?" Aira tergagap. Saking kebingungannya dia tidak sadar bahwa sepasang tangan kokoh itulah yang melepas cengkeraman tangan Kalina di bahunya.Nam
Read more
Menjenguk Kalina
Bab 125) Menjenguk Kalina"Kita semua memiliki pengalaman yang buruk saat berhubungan dengan Mama Kalina. Itu memang kenyataan. Kamu, Aira, Athar dan juga aku. Jangan kamu pikir aku tidak sakit hati mendengar ocehan dan hinaan Mama Kalina selama ini, apalagi saat ia membanding-bandingkan aku dengan Athar. Tapi apapun itu, kita nggak boleh dendam sama orang tua....""Benar itu kata Alvino, Kiara," timpal Athar cepat. "Kalau menurutkan sakit hati, ingin rasanya aku membiarkan dia mati di jalanan. Bayangkan, Aira pernah masuk rumah sakit lantaran nyaris keracunan dan itu gara-gara ulahnya.""Aku...." Gadis itu tergagap "Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Melihat wajah Mama saja rasanya aku tak sudi," keluh Kiara."Jika urusan sakit hati, rasanya akulah yang paling sakit," ucap Aira yang mengambil alih bayi lelaki itu dari pangkuan Alvino. Wanita itu menimang keponakannya penuh kasih sayang. "Mama Kalina pernah berniat membunuhku dan Papa. Kamu masih ingat, kan, insiden di
Read more
Menemui Albana
Bab 126) Menemui AlbanaAira hanya mengangguk sekilas lalu tersenyum tipis kepada Bernard sembari terus melenggang masuk ke dalam. Seorang asisten rumah tangga menyambut dan mengantarkannya ke ruang pribadi sang kakek."Ada apa, Aira? Tumben datang kemari? Mana suamimu?" sapa Albana. Dia heran melihat kedatangan Aira yang tiba-tiba.Aira mendaratkan tubuhnya di kursi dekat pembaringan lelaki tua itu."Athar sedang ada kerjaan, Kek. Aku ke sini hanya ditemani mbak Nana, tapi mbak Nana aku suruh menunggu di mobil....""Kenapa kamu tidak ajak dia masuk, Aira?" sela lelaki tua itu."Ada yang ingin aku bicarakan dengan Kakek dan aku tidak mau Mbak Nana dengar," sahut Aira. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Saat ini mereka hanya berdua. Asisten rumah tangga dan perawat pribadi Albana sudah keluar dari ruangan ini.Albana berdeham. "Baiklah, terserah kamu saja. Apa yang ingin kamu bicarakan sama Kakek. Kelihatannya penting sekali....""Tentu saja, karena ini menyangkut kelangs
Read more
Impas
Bab 127) ImpasWajah lelaki yang penuh keriput itu seketika berubah memerah. "Kamu pikir Kakek kurang kerjaan, sehingga mesti melakukan permainan anak kecil seperti itu?! Nggak level itu, Aira!""Meskipun aku baru mengenal Kakek, tapi bukan berarti aku tidak tahu bagaimana sifat Kakek. Aku memiliki sumber yang bisa dipercaya....""Kamu memata-matai kakekmu?" dengus Albana.Aira menggeleng. "Tidak," ralatnya."Terus.... Kenapa kamu menuduh Kakek ada bermain di balik semua yang sudah terjadi pada ibu tirimu yang brengsek itu? Masalah dia masuk rumah sakit jiwa, itu urusannya, bukan urusan Kakek. Mungkin itu karmanya karena sudah menyia-nyiakan anak tiri yang baik sepertimu," ujar Albana sinis."Stop, Kek. Berhenti bilang begitu.""Kalau bukan karma, apalagi namanya? Lagi pula kamu itu terlalu baik, Aira. Sudah tahu jika wanita itu pernah hampir saja membunuhmu, tapi kamu masih mau menolongnya!""Itu adalah masa lalu, Kek. Lagi pula, Papa sudah menceraikan Mama Kalina. Kurasa itu sudah i
Read more
Kelahiran Alia
Bab 128) Kelahiran AliaAira memejamkan matanya sesaat. Dokter anestesi sudah memberikan suntik epidural beberapa saat yang lalu dan rasa nyeri perlahan mulai berkurang. Sekarang dia tinggal menunggu pembukaan lengkap, kemudian mengejan mengikuti instruksi dari dokter. Berhubung tidak ada masalah apapun dengan kandungannya, maka Aira memilih melahirkan secara normal dengan metode epidural.Namun meski sudah diberi suntikan penawar rasa sakit, tetap saja Aira merasa gugup dan takut. Wajar, karena adalah pengalaman pertamanya."Maaf, Sayang. Aku datang terlambat," sesal Athar. Dia mengusap keringat dingin yang membanjiri wajah Aira."Tak apa. Semuanya aman dan terkendali." Senyum Aira mengembang meski agak dipaksakan, sekedar menyamarkan rasa takut di hatinya. "Sebentar lagi kita akan bertemu dengannya. Dokter memperkirakan dia akan lahir beberapa jam lagi. Mana Mommy?""Sebentar lagi Mommy akan datang. Dia pasti akan sangat senang. Momen ini sudah lama dia tunggu." Lelaki itu membungku
Read more
Berdamai Dengan Takdir
Bab 129) Berdamai Dengan Takdir"Mom tahu apa yang kamu rasakan," ucap Rani dengan lembut. Berhubung Keano tidak kunjung memutar tubuhnya, akhirnya Rani lah yang berjalan memutar dan menghadap lelaki muda itu. Dia menatap Keano seolah ingin menembus di balik kelam hitam sorot mata putra angkatnya ini."Apa yang Mom ketahui tentang diriku?" tanya Keano lirih."Hati dan perasaanmu terhadap Aira."Keano seketika tersentak. "Apa yang Mom katakan? Jangan mengada-ada, Mom. Aira itu adikku dan kebetulan istri Athar, putra kandung Mom!""Tapi kamu mencintainya, bukan? Jujurlah pada Mommy....""Aku...." Suara Keano tertahan di tenggorokannya. Lidahnya terasa kelu untuk berucap.Namun wanita paruh baya itu begitu tenang. Dia malah menggenggam tangan Keano, seolah sedang mentransfer energi untuk menguatkan pemuda ini."Kamu tidak perlu sungkan sama Mommy. Mommy tak akan marah. Takdirlah yang mempertemukan kalian di saat kalian berdua sudah sama-sama dewasa. Tak apa, Nak. Hanya saja, satu hal itu
Read more
Bukti Keajaiban Cinta
Bab 130) Bukti Keajaiban Cinta[Ini ada hadiah kecil dari Kakek. Kenapa tidak memberi kabar, cucuku? Padahal bayi itu akan menjadi salah satu pewaris Diamond Group selanjutnya. Kamu masih marah dengan Kakek?!]Aira hanya tersenyum tipis, memandang baris demi baris kalimat yang ditulis oleh kakeknya. Pesan itu terasa menohok, tapi Aira memiliki pengendalian diri yang cukup kuat. Dia berusaha untuk tidak terpancing. Tanpa membalas pesan itu, Aira langsung menutup aplikasi pesan instan, kemudian beralih menuju aplikasi m-banking. Wanita muda itu ternganga saat melihat nominal yang dikirim oleh Albana. Tak main-main. Hadiah kecil yang disebut oleh kakeknya itu adalah dana sebesar satu miliar.Mungkin itu memang hadiah kecil, karena uang satu miliar bukan apa-apa bagi lelaki tua itu. Diamond Group memiliki cabang hingga ke pelosok negeri ini. Diamond Group bukan perusahaan perbankan biasa, tetapi perusahaan perbankan raksasa yang basisnya menyaingi perusahaan perbankan plat merah di negeri
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status