Share

Pacaran Setelah Nikah

Bab 122) Pacaran Setelah Nikah

"Bulan madu?" Aira mengangkat kepalanya menatap sang suami. Athar terlihat serius.

"Iya, bulan madu, sekalian merayakan jelang kelahiran anak pertama kita," ujar Athar. Pandangan matanya tertuju ke perut Aira. "Aku ingin menikmati waktu berdua saja denganmu, sebelum akhirnya waktu-waktu kita tersita oleh suara rengek dan tangis bayi. Pacaran setelah nikah itu keren!'

"Oh, ya?" Diam-diam hatinya menghangat. Degup di dadanya serasa bertalu-talu.

Ingatannya tiba-tiba melayang saat pertama kali ia menikah dengan Athar. Tak ada kebahagiaan. Hanya rasa sedih dan terpaksa, demi menyelamatkan bisnis orang tuanya. Semula Aira berpikir, hidup dan masa depannya akan berakhir di sangkar emas milik Athar, hidup berdampingan dengan seorang CEO arogan seperti yang pernah ia baca novel-novel.

Ah, ternyata tidak. Takdir begitu indah, bahkan sangat indah.

Dia memiliki seorang suami yang baik, ibu mertua yang super perhatian, pun dipertemukan dengan kakak dan kakeknya. Tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status