"Dania, siapa dia?" Adam mengeryitkan dahi menatap heran pada lelaki yang tiba-tiba masuk ke kamarnya, lalu mengamuk.Seketika Rayyan tercengang melihat pada Adam yang sedang memegangi kepalanya yang tiba-tiba berdenyut, seperti orang yang sedang kesakitan."Mas, Mas, baik-baik saja?" sergah Dania terlihat panik."Siapa dia, Dania!" lirih Adam menatap pada Dania."Dia, dia, dia temen aku, Mas!" jawab Dania sekilas melihat pada Rayyan kemudian menjatuhkan tatapannya pada Adam.Rayyan mendengus berat, lalu berjalan menuju pintu keluar. Sesaat ia memicingkan netranya pada Dania sebelum ia pergi berlalu.Dania berdecak kesal. Ia tidak bisa meninggalkan Adam yang terlihat sedang menahan sakit untuk mengejar Rayyan."Bagus Adam, dengan kamu seperti itu, maka Dania tidak akan pernah bisa meninggalkan kamu. Jadi ibu bisa menikmati kembali masa-masa indah Ibu jadi orang kaya," batin ibu Ratna tersenyum bahagia."Adam, kenapa kamu, Nak?" tanya Ibu Ratna terlihat panik.Adam memegangi kepalanya,
Read more