POV AdamDania memalingkan wajahnya saat aku hendak mengecup lembut bibir wanita itu. Bergegas ia bangkit dari hadapanku dengan wajah terkejut."Sayang, kenapa?" sergahku, mendongak menatap Dania.Wajah Dania nampak menegang. Beberapa saat kemudian Dania menjadi salah' tingkah. Antara gugup dan takut."Dania, kenapa, ada apa, sayang? Apakah kamu tidak merindu aku?" Aku bangkit mensejajari Dania. Menjatuhkan tatapan lekat pada wanita itu.Dania menepis tanganku saat aku hendak menyingkirkan helaian rambut yang menutupi sedikit wajahnya. "Mas, kita tidak mungkin melakukan hal itu!" cetus Dania membalas tatapanku."Kenapa sayang, apa yang salah. Aku adalah suamimu dan kamu adalah ...!""Mas, kita sudah berpisah, Mas!"" cetus Dania.Wajahku seketika berubah pias. Harus dengan cara apalagi aku menahan Dania untuk tetap di sini.Segera aku memegangi kepalaku yang tidak sakit. Menjatuhkan tubuh, terduduk di atas lantai."Mas, Mas Adam, kenapa?" Dania terlihat panik. Aku terus berpura-pura
Read more