“Ngantuk,” keluh Kimberly dengan mata hampir terpejam, lalu menguap.Malik yang mendengarnya langsung menaruh handuk basah bekas mengeringkan rambut Kimberly ke hanger, lalu menghampiri sang istri, memeluknya dan mengecup bibirnya bertubi-tubi.“Jangan dulu tidur. Rambut kamu masih basah, nanti kepala kamu pusing kalau tidur dalam keadaan rambut basah, Sayang.”“Tapi aku ngantuk….”Kedua tangan Malik menangkup pipi Kimberly, sambil tersenyum menggoda ia berkata, “Aku punya jurus ampuh supaya kamu nggak ngantuk.”“Hm?”Belum sempat Kimberly mencerna ucapan Malik, bibirnya tiba-tiba terbungkam bibir Malik dan ia merasakan pagutan yang sedikit kasar.Mata Kimberly yang semula sayu seketika terbuka lebar, ia menegakkan punggung, dan secara spontan membalas pagutan sang suami dengan sama kasarnya. Hingga rasa kantuk yang ia rasakan perlahan lenyap, berganti menjadi sebuah rasa yang menyenangkan dan ia enggan untuk berhenti.Namun, Kimberly merasa sedikit kecewa ketika Malik melepaskan tauta
Read more