All Chapters of Penguasa Dibalik Bayangan: Chapter 71 - Chapter 80
101 Chapters
Ch 71. Satu Langkah Di Depan, Pt. V
“Tunggu dulu.” Ardi tiba-tiba berbicara. “Dira Sunarjo—bukannya dia orang yang waktu itu pernah kamu lempari dengan air karena perdebatan waktu itu?”Alona menginjak rem dan langsung menepi saat mendengar fakta yang di beberkan oleh Ardi. “WHAT?!”“Tapi itu kan sudah sekitar 5 tahun yang lalu. Masa sih dia masih ingat dengan kejadian itu?” Cynthia mencoba membuat alasan.“Jadi sekarang harus bagaimana kak? Tetap melanjutkannya atau di batakan?” Alona bertanya kepada Ardi; yang sempat terdiam cukup lama.“Tetap lanjutkan,” Ardi baru menjawab sekitar 5 menit setelahnya. “Walau bagaimana pun, sahamnya tetap cukup penting bagi kita untuk mengamankan posisi kita melawan Kurniawan.Alona menghela nafas. Walau ekspresinya tampak seperti menentang keinginan kakaknya tersebut, dia tetap menjalankan apa yang kakaknya perintahkan.“Memangnya ada masalah apa kalian dengan wanita itu?” Alona bertanya ketika mereka terjebak antrean di salah satu gerbang masuk tol.Cynthia memilih diam seribu bahasa
Read more
Ch 72. Satu Langkah Di Depan, Pt. VI
“Wanita itu, dia pernah menjadi orang ketiga dalam hubungan kami berdua,”“What?! That old woman?”“Bukan dalam arti begitu juga,” Cynthia tersenyum tipis. “Dia pernah mencoba menjodohkan paksa putrinya dengan kakakmu. Dan caranya terbilang cukup kurang ajar. Dia memakai rumor buruk, bahkan filmku dulu sampai hampir batal syuting karena wanita itu,”“Jadi, dia termasuk wanita jalang juga ya?”“Kind off. Kamu sudah dengar kan tadi bagaimana Ardi menyebut dia sebagai ‘wanita dengan ambisi busuk.’ Seperti itulah dia sebenarnya,” Cynthia mengungkap semuanya.“Well, kalau begitu memang pantas dia mendapatkan tamparan di wajahnya.” Alona menganggukkan kepala.Cynthia hanya tersenyum tipis. Walau kejadian itu sudah berlangsung lama, dia tetapt tidak bisa melupakan momen waktu itu, saat dimana dirinya akhirnya meluapkan emosinya setelah menjadi seorang publik figur.***//22 September 2015//Hari yang Cynthia tunggu-tunggu akhirnya tiba. Walau hanya beberapa hari saja, dia betul-betul merasak
Read more
Ch 73. Satu Langkah Di Depan, End.
Semua orang di dalam ruangan itu menjadi terdiam. Dan ketika salah satu pintu masuk ke dalam ruangan itu terbuka, beberapa orang langsung melotot saat melihat Ardi sedang berjalan masuk ke dalam ruangan itu dengan senyuman tipis di wajahnya.Ardi sama sekali tidak menatap balik semua orang di dalam ruangan itu, pandangannya hanya tertuju ke Cynthia, Alona dan juga Joe. Dengan langkah ringan dan santai, dia menaiki panggung; mengambil tempat yang di tinggalkan Cynthia.Dia menatap semua orang dari ujung ke ujung secara sekilas terlebih dahulu sebelum meraih mic yang ada di depannya untuk menyesuaikan ketinggiannya.“Kenapa? Kalian terkejut karena saya masih hidup?” Ardi mendengus sebentar lalu tersenyum lebar. “Padahal saya belum pergi selama seminggu loh kira-kira, tapi sudah ada yang berani menusuk saya seperti ini? Di mana kesetiaan kalian? Apakah harga saham kita turun drastis sampai kalian berani membuat agenda seperti ini, HAH?!” dia sedikit berteriak. Tatapannya sekarang ini ber
Read more
Ch 74. Rahasia Lainnya, Pt. I
Dua hari setelah kejadian di hari rapat, Ardi memutuskan untuk mengajak Ibunya, Cynthia, Alona, Joe, dalam perjalanan bisnisnya ke Jerman untuk sekaligus liburan juga. “Untung saja momen saat Kak Cynthia menampar Kurniawan tidak menjadi trending topic di media sosial,” ucap Alona saat mereka bersantai di ruangan rapat dalam pesawat pribadinya; menunggu pesawat mereka menyelesaikan proses transit.“Semua pasti karena kamu yang mengintervensi media lagi kan?” Cynthia langsung melayangkan tuduhan ke Ardi. “Bukan lah, itu mah ulahnya mama,” Ardi menolak mentah-mentah tuduhan yang di layangkan kepadanya dan menunjuk ibunya. Semua orang yang ada bersama-sama dengannya langsung menoleh ke arah Ibunya Ardi. Ibunya Ardi tersenyum. “Tidak mungkin kan mama akan membiarkan menantu kesayangan keluarga kita di jadikan bahan olok-olokan netizen di luar sana?”Cynthia tiba-tiba memeluk Ibunya Ardi, juga diikuti oleh Alona setelahnya.“Mama memang yang paling the best deh,” ujar Alona. Pemda
Read more
Ch 75. Rahasia Lainnya, Pt. II
Di sesi jamuan makan—dimana kesempatan ini biasanya di gunakan oleh tamu undangan untuk melobi—Ardi mendapatkan banyak pujian ketika menghampiri beberapa tamunya. Beberapa memuji presentasinya, keberaniannya dalam membuat gebrakan yang berisiko, dan juga ada yang memuji kecantikan Cynthia yang menemaninya malam ini.Tidak lama, hanya sekitar satu jam dia bercengkerama dengan beberapa perwakilan perusahaan yang di undangnya, Ardi langsung meninggalkan ruangan itu dan berjalan menuju ruangan tunggu.“Bagaimana?” dia langsung bertanya saat melihat Alona dan Joe begitu serius menatap layar laptop milik Alona.“Mereka sedang menyusup ke dalam server yang sama,”“Lagi?” Ardi sedikit mengerutkan dahinya. “Tapi kenapa Pak Dwi tidak memperingatkan kita?”“Karena aku memprogramnya seperti itu. Peringatan yang akan di terima Pak Dwi mungkin hanyalah overheat server sekarang ini,” jawab Alona.“Tidak sia-sia memang ternyata kamu jadi seorang engineer,” ucap Ardi. Dia menggelengkan kepala sekaligu
Read more
Ch 76. Rahasia Lainnya, Pt. III
“Dad!!” kata itulah yang pertama dia ucapkan begitu tersadar dan mendapati dirinya berada di atas ranjang dengan selang infus menusuk di pergelangan tangannya.“Thanks God akhirnya lu sadar juga, gua sudah berpikir kemana-mana,” ujar Joe yang sedang menatapnya sembari mengelus dada.“Sudah berapa lama gua di rumah sakit? Terus Alona, Cynthia dan Ibuku bagaimana?” dia mencoba bangkit dari tempat tidurnya, namun bagian perutnya terasa amat sakit.“Pelan-pelan, luka dalam di perut lu itu cukup parah,” Joe mendorongnya untuk kembali berbaring, lalu menghela nafas. “Lu tidak sadarkan diri selama seminggu. Untungnya, Cynthia dan Alona tidak apa-apa. Cynthia bahkan sudah kembali ke Indonesia duluan karena jadwal syutingnya.Sedangkan your mom, dia dalam keadaan kritis sekarang ini. Pendaharan akibat benturan keras di bagian kepalanya cukup parah.”“Fuck!” Ardi spontan saja langsung mengumpat. “Terus apa kata polisi?”“Apalagi memangnya? Tentu saja di simpulkan sebagai ke...” Joe mendad
Read more
Ch 77. Rahasia Lainnya, Last Part.
Setelah merasa bisa berjalan tanpa menggunakan alat bantu, Ardi memutuskan untuk pulang ke Indonesia bersama dengan Diana lebih dulu. Dan begitu tiba di bandara, dia cukup berhati-hati dengan gaya berjalannya di depan umum. Dirinya tidak ingin tertangkap kamera berjalan pincang atau terlihat kesakitan; yang mana ujung-ujungnya akan berakhir dengan gosip yang mengada-ngada. “Tumben tidak ada media. Padahal Cynthia pasti tertangkap pulang lebih dulu kan?” dia bertanya kepada Diana begitu mereka masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu mereka di area penjemputan. “Karena dia pulang menggunakan pesawat pribadi bapak, saya dan Kamila memutuskan untuk menggunakan alasan jadwal syuting yang mendesak yang membuat dia pulang lebih dulu,” “Ah, begitu toh. Kerja bagus kalau begitu,” Baru saja selesai membicarakan soal Cynthia, Ardi betul-betul menerima panggilan dari Cynthia saat mobil yang mereka naiki memasuki gerbang tol. “Panjang umur sekali ini ibu satu,” dia sempat menunjukkan layar
Read more
Ch 78. Gegabah, Pt. I
Dua hari setelah kembali, Ardi memutuskan untuk cuti dari urusan kantornya demi mencari sesuatu yang di maksud oleh ibunya.‘Man in The Shadow’, dia sangat yakin itulah yang di maksud oleh ibunya setelah mengingat dengan jeli gerakan bibir ibunya malam itu. Dan dia tahu siapa yang bisa menemukan orang seperti itu.“Americano 1, Milk Shakenya rasa coklatnya 1,” dia memesan terlebih dahulu sembari menunggu di kafe yang di usulkan oleh orang yang ingin dia temui.Setelah mengambil nomor pesanan, dia lalu duduk di meja kosong yang paling mudah aksesnya menuju pintu keluar. Dan sambil menunggu pesanan maupun orang yang dia tunggu datang, dia melihat handphonenya untuk mengupdate berita tentang perusahaan Kurniawan yang menjadi perhatian utamanya semenjak sehari yang lalu.“Hoi,” seseorang berseru sembari mengetuk meja di depannya.Tanpa perlu menoleh dia sudah tahu kalau itu adalah Fahruk, salah satu kenalannya di unit cyber yang ada di kepolisian.“Lama benar lu, habis godain cewek di jal
Read more
Ch 79. Gegabah, Pt. II
‘Jika Pak Salim mengetahui soal orang yang di maksud ibunya’, maka pasti akan ada catatan digital interaksi antara keduanya. Hal itulah yang membuat Ardi cukup tidak sabaran sampai-sampai dia berani memacu mobil sportnya di atas 120km/jam dalam perjalanannya kembali ke kantor.Begitu masuk ke dalam ruangan kerjanya. Yang ada di dalam pikirannya hanyalah satu, yaitu mengecek semua catatan digital Pak Salim yang dia miliki saat ini.“Tolong larang semua orang yang ingin bertemu saya untuk masuk, oke?” perintahnya ketika dia kebetulan berpapasan dengan Diana.“Computer—show me all Mr. Salim case file,” ujarnya kembali begitu memasuki ruangan kerjanya dan memastikan pintu ruangannya terkunci.Sementara semua hologram bukti kasus terkait Mr. Salim di munculkan, dia melepaskan jaket dan melonggarkan dasi yang membuatnya sedikit sesak.Satu persatu, dia mencoba memeriksa semua file yang dia punya soal Mr. Salim sebelum dia mengasingkan orang itu ke luar negeri—dimana tidak ada satu orang pun
Read more
Ch 80. Gegabah, Pt. III
Keesokan harinya, Ardi langsung pergi ke salah satu dari beberapa alamat yang di berikan oleh Alona. Tempat pertama yang dia datangi adalah sebuah perumahan; yang dari rumah-rumah di lewatinya sedari tadi, tampaknya tidak sembarangan orang bisa tingga di sini.Saat melewati rumah nomor 26, dia menghentikan mobilnya, mundur sedikit dan parkir tepat di jalan yang merupakan bagian dari rumah tersebut.“Permisi,” ucapnya setelah dia menekan bel yang ada di samping kusen pintu.Tidak berapa lama kemudian, pintu di depannya terbuka. Tampak seorang perempuan memakai daster sedang menatapnya.“Cari siapa ya?”Ardi kemudian menunjukkan foto yang ada di dalam handphonenya, “Saya lagi cari orang ini, mbak kenal atau ngak ya?”Perempuan tersebut membelalakkan mata, sembari menatapnya dengan tatapan curiga. “Kenapa anda cari orang ini ya?” Tanya perempuan itu kembali.“Ah, ayah saya kebetulan kenal dengan beliau. Dan ada beberapa hal yang mau saya tanyakan. Dan—” dia lalu mengeluarkan kartu namany
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status