Claire merasa tidak adil dengan kehidupan yang dia jalani. Chloe berselingkuh sekaligus dituduh sebagai dalang atas kasus kematian Ethan, tetapi dirinya yang harus menerima hukuman. Dia hidup sebagai istri dari lelaki bernama Kenneth yang berdarah dingin serta kejam tidak pandang bulu.Berbagai penyesalan bergelut dalam pikirannya, Claire hanya bisa pasrah sekarang. Wanita itu memanyunkan bibir, dia merasa tidak boleh mundur atau mengalah pada Chloe pada pekan ke tiga yang sudah dijanjikan.Tidak mungkin itu memberikan posisi itu ketika Kenneth kembali jatuh cinta. Claire telah menjalani banyak hukuman berat, bahkan hampir merenggut nyawanya, lalu kekuasaan itu akan dimiliki Chloe nanti?"Tidak, aku harus melawan Chloe sekarang. Jika aku menerima hukuman atas kesalahannya di masa lalu, bukankah lebih baik untuk menerima cinta Kenneth pula?" Claire berbicara pada cermin yang memantulkan bayangannya.Resah, wanita itu kemudian melangkah cepat keluar kamar mencari Nicholas. Pikirannya se

Elena mendengus kesal karena Wilson pergi tanpa memarahi Claire terlebih dahulu. Sebenarnya wanita tua itu tahu kalau Nicholas sedang memperagakan kemarahan Keily karena dia pun ada saat itu, aktingnya ternyata tidak berguna.Sorot matanya yang tajam mengarah tepat pada Claire. Gadis itu sendiri tidak mau kalah, dia mengangkat dagu, membalas tatapan Elena penuh keangkuhan. Sengaja dia berusaha terlihat seperti hari sebelumnya agar mereka kembali yakin kalau dirinya memanglah Chloe Dakota."Kenapa kau masih di sini?""Ini kamar cucuku, tidak menjadi masalah jika aku harus tinggal lebih lama. Kau tidak memiliki hak untuk mengatur siapa pun di sini. Ingat, Kenneth membawamu ke sini bukan untuk menjadi nyonya, tetapi seorang pengasuh bagi putranya sendiri."Claire sama sekali tidak sakit hati disebut sebagai pengasuh karena dia bukan ibu kandung Nicholas. Gadis itu tertawa kecil seperti sengaja memancing amarah Elena. Dia memegang bahu Nicholas erat, lalu mencium pucuk kepala anak lelaki

Pagi-pagi sekali Claire sudah berada di depan pintu kamar Nicholas. Rasa nyeri di area pahanya memang masih terasa, tetapi untuk mengurus putranya adalah kewajiban bagi Claire sendiri.Dia membuka pintu kamar itu dan menemukan Nicholas masih terlelap di tempat tidurnya. Gadis itu mendekat, memegang kaki kanan Nicholas dan menggoyangkannya perlahan. "Bangunlah, kau harus ke sekolah!""Aku tidak ingin ke sekolah hari ini, Bu."Claire memindai sekeliling kamar dan menemukan gadget yang masih menyala di samping Nicholas. Sekarang dia paham kenapa putranya tidak ingin ke sekolah. Gadis itu tersenyum kecil, dia ingat tidak mengingatkan Nicholas untuk tidur lebih awal tadi malam.Sebenarnya dia pun juga mengantuk karena tadi malam Kenneth terlalu bersemangat melakukannya hingga tiga jam. Claire sampai harus latihan jalan di dalam kamar sebelum benar-benar menemui Nicholas.Sekarang pun masih sama, terus berdenyut nyeri. Ketika mandi tadi, dia melihat miliknya yang merah dan bengkak. Jika Ken

Claire segera meraih ponselnya yang selalu dia simpan dalam laci nakas. Gadis malang itu mendesah pasrah sekarang, dia mencari nomor telepon Chloe yang diberi nama 'MAT' alias My Annoying Twin.Panggilan terhubung, Claire langsung memutar badan menuju kamar mandi dan mengunci dari dalam. Dia sengaja menyalakan shower agar ketika Kenneth datang, lelaki itu mengira Claire sedang mandi."Bagaimana, kau sudah berhasil merebut hati Kenneth?" Suara di seberang sana membuat Claire memejamkan mata.Entah kenapa hatinya berdenyut nyeri mendengar nama Kenneth disebut oleh wanita lain meskipun itu saudara kembar sekaligus istri dari Kenneth. Claire tidak dapat mengelak terlalu lama, nyatanya gadis itu sudah jatuh cinta."Belum. Kau bersabarlah sedikit karena aku mengalami kesulitan di sini. Kau ingat ayah mertuamu, bukan? Dia menyiksaku selama beberapa hari dan itu sangat menyebalkan. Kau mudah menanyakan hal itu karena tidak tahu bagaimana aku menjalani hukuman di sini!""Aku sudah bisa menebak

Mereka berdua baru kembali setelah makan siang di luar sesuai keinginan Nicholas, sementara Kenneth sendiri menerima telepon dari orang kepercayaannya sehingga tidak bisa menolak untuk pergi.Sebelum mereka memasuki mansion, Kenneth berpesan pada Claire untuk tidak takut melawan siapa pun di sana karena Kenneth akan kembali untuk membela. Gadis itu mengangguk, dia semakin jatuh cinta pada Kenneth karena merasakan sisi lain lelaki itu."Kau ke kamarmu dan jangan lupa ganti baju sebelum tidur siang, sepertinya ibu harus mengurus sesuatu!" perintah Claire pada Nicholas ketika melihat Keily berdiri tidak jauh dari mereka sambil memberi sorot mata tajam.Claire mengatur napas untuk melawan rasa takut. Dia harus memiliki mental kuat agar bisa melawan siapa saja. Kenneth mengingatkan gadis itu untuk percaya pada dirinya sendiri.Mereka saling berhadapan dengan jarak satu meter. Kaki Claire tidak lagi gemetaran ketika melihat salah satu wanita licik yang ada di mansion itu. Baginya, Keily buk