Lahat ng Kabanata ng Dibohongi Suami yang Ternyata Kaya: Kabanata 271 - Kabanata 280
282 Kabanata
Bab 271
"Jangan ayah, jangan!" gegas Gala mencegah. Ia tampak seperti salah tingkah. Meskipun saat ini Danil tidak sedang melihat gerak-geriknya."Kenapa?" Suara dibalik telepon terdengar penuh tanya.Lagi Gala terdiam cukup lama. Wajahnya tampak bingung dan takut."Ehm ... Aku tidak enak sama teman-teman ayah. Lagipula besok aku juga sudah pulang," balas Gala setelah berpikir cukup lama."Tapi ayah' sudah mau sampai di pusat oleh-oleh," balas Danil terdengar mendesak."Tidak perlu ayah. Ayah tidak usah repot-repot membawa apapun untukku," ucap Gala sedikit kesal. Sejenak suara dari balik telepon terdengar hening. "Baiklah kalau begitu," ucap Danil setelah beberapa saat terdiam. Suara di balik telepon terdengar penuh kecewaGala membuang nafas panjang setelah mengakhiri panggilan secara sepihak. Hampir saja ia ketahuan berbohong oleh Danil._____"Kamu di mana Gala? Aku sudah di bandara?" gerutu Hanum pada ponsel yang menempel di dekat telinganya."Iya sebentar ini masih di jalan!" ucap Gala
Magbasa pa
Bab 272
Beberapa menu serapan telah tersaji di atas meja makan. Saat lelaki berambut berambut basah yang baru selesai keramas itu memasuki ruang makan. "Selama pagi Tuan!" sapa Bibik yang sedang berkutat di dapur. Suara derap langkah kaki Gala yang beradu dengan lantai cukup membuatnya tersadar."Pagi!" jawab Gala menarik bangku meja makan. Tatapannya menyapu semua hidangan yang telah tersaji di atas meja makan. Kepulan asap putih yang mengudara membuat perutnya semakin berdemo.Wanita paruh baya yang sejak tadi berdiri di depan kitchen set itu berjalan menghampiri Gala. "Tuan mau minum susu atau kopi?" ucap Bibik setelah tiba di samping kursi Gala. Wanita itu menggantung kalimatnya memberikan pilihan pada Gala. "Kopi tidak terlalu baik untuk kesehatan Bik. Apalagi di minum saat perut kosong," tutur Gala tanpa melihat ke arah Bibik. Ia sibuk meracik roti dengan selai sesuai kesukaannya."Maaf Tuan, saya hanya menawarkan saja?" Suara Bibik terdengar melemah. Wanita dengan wajah tertunduk it
Magbasa pa
Bab 273
Gala yang semula duduk berjongkok di depan lemari besi di ruangan Danil terperanjat. Ia bergegas bangkit berdiri saat mendengar suara derit pintu yang terbuka. Letak brangkas yang berada di sudut ruangan dan terhalang bangku meja kerja membuat Gala tidak bisa melihat siapa orang yang telah membuka pintu ruangan itu."Apa yang sedang kamu lakukan di sini?" suara lelaki yang tidak pernah Gala dengar selama tiga hari itu memecah keheningan di dalam ruangan berpendingin dengan dinding serba hitam. Suaranya yang menggelar membuat jantung Gala seperti ingin mencelos dari tempatnya.Wajah Gala tercekat. Lidahnya mendadak terasa kelu. Tatapan mata lelaki yang berdiri di ambang pintu seperti menghunusnya tepat di jantung Gala.Sejenak Gala tidak bisa berkata-kata apapun. Hanya rasa ketakutan yang memenuhi dadanya saat ini. Keringat dingin terasa membanjiri punggung Gala yang masih mengenakan kemeja berwarna biru muda. "Apakah ada suatu yang kamu cari?" Suara Danil yang menyeret langkah kakiny
Magbasa pa
Bab 274
"Gala kamu kenapa?" seloroh Wisnu.Gala terseret kembali dari lamunannya. Sekarang ia sudah menemukan siapa wanita yang sudah melahirkannya ke dunia. Jawaban yang sudah sangat jelas sekali.Tidak terasa sudut mata Gala pun telah basah. Cepat ia mengusap genangan itu agar tidak berjejak. Ia tidak ingin Wisnu melihat hal itu.Bagaimana tidak sakit, menemukan wanita yang telah melahirkannya tetapi dalam perpisahan yang menyakitkan. Hanya sebait kenangan yang bisa Gala ingat. Jika Asma juga tidak kalah sayangnya kepadanya. Hingga hampir gila saat Nada mengambil Gala dari kehidupannya."Aku banyak sekali bersalah pada Asma." Helaan nafas Wisnu terdengar jelas. Suaranya yang menggelar terdengar penuh kesedihan.Kerongkongan Gala terasa kering. Hanya sedikit ia menelan salivanya. Selebihnya, tatapan matanya tidak beralih sedikitpun dari Wisnu."Memangnya kesalahan apa yang sudah Om Wisnu lakukan?" ucap Gala."Banyak Gala. Kesalahanku sudah tidak termaafkan oleh Asma." Tatapan mata Wisnu meli
Magbasa pa
Bab 275
Bergegas Gala turun dari bangku. Memperhatikan dengan seksama kucing berwarna orange yang mendadak kejang dengan mulut berbusa. Melihat dari tanda-tandanya kucing itu sepertinya mengalami keracunan."Tidak salah lagi!" guman Gala yakin dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Jika ada seseorang yang menginginkannya mati.Gala bangkit berdiri. Tatapannya tajam melihat ke arah makanan yang tersaji di atas meja makan. Beruntungnya belum ada satupun makanan yang masuk ke dalam mulut Gala. "Aku harus lebih berhati-hati lagi!" monolog Gala dengan tatapan serius.____Danil menatap terkejut saat baru kembali ke rumah. Pemuda tampan itulah yang membukakan pintu rumah untuknya. Keringat dingin seketika membahasi sekujur tubuh Danil.Sepersekian detik Danil mematung di depan pintu rumah. Menatap pada Gala yang tengah melemparkan senyuman kepadanya dengan wajah yang sedikit malas khas seorang yang baru bangun dari tidur."Ayah, kenapa pulang larut malam sekali?" seloroh Gala terdengar malas. Ke
Magbasa pa
Bab 276
Setelah Danil menolak ajakan sarapan paginya, Gala terpaksa menikmati serapan itu sendirian. Sebenarnya ia tahu, pasti Danil saat itu sangat marah karena niatannya untuk menyingkirkan Gala tidak berhasil. Sementara nasib Bibik, Gala belum tahu pasti. Yang jelas wanita itu pasti kena hukuman berat. Begitu dugaan Gala.Ekor mata Gala melirik pada jam dinding yang masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Masih ada waktu yang cukup lama untuk ia berangkat ke kantor.Rasa penasaran masih menganggu pikiran Gala. Tegang surat wasiat yang Nada katakan kepadanya. Jika sebenarnya dirinyalah pewaris utama seluruh harta Tuan Seno. Tetapi sampai detik ini, Gala tidak menemukan di mana lelaki bertubuh jangkung itu menyembunyikan surat wasiat itu.Cukup pelan Gala menyeret langkah kakinya menaiki anak tangga menuju kamar Danil. Dugaan Gala kali ini, Danil menyembunyikan surat wasiat itu di dalam kamarnya. Hanya ada dua tempat di rumah itu yang memungkinkan Danil menyimpan sesuatu. Yaitu ruang ke
Magbasa pa
Bab 277
Aroma anyir menusuk pangkal hidung Wisnu. Perlahan setelah kesadarannya kembali. Tetapi entah mengapa kepalanya terasa sangat sakit sekali. Tanpa sadar, tangan kanan Wisnu memegangi sudut pelipisnya. Dan ia bisa merasakan ada sesuatu yang keluar dari pelipis lelaki itu dan sangat perih sekali.Wisnu membiarkan tubuhnya terbaring di atas rerumputan beberapa saat. Rekaman kejadian yang terjadi beberapa saat yang lalu berputar kembali di dalam kepalanya. Bergegas ia bangkit saat teringat dengan Gala dan mobil yang terperosok hampir masuk ke dalam jurang."Gala, di mana dia?" Wisnu bangkit dengan wajah panik duduk di atas rerumputan. Tatapannya menyapu ke sekeliling tebing. Tetapi ia tidak melihat keberadaan Gala. Hanya sebuah mobil yang terangkut pada pohon yang ada di bibir jurang.Perasaan khawatir seketika menguasai Wisnu. Seingatnya sebelum mobil yang kini tersangkut pada pohon yang berada di tepi jurang itu meringsek, Wisnu telah mendorong tubuh Gala ke arah pintu. Tetapi dia tidak
Magbasa pa
Bab 278
Memilih tidak menceritakan apapun pada Wisnu adalah pilihan Gala. Sekalipun lelaki itu terus mendesaknya dan hampir seperti memaksa. Tetapi Gala tetap menyimpan permasalahan yang terjadi antara dirinya dan Danil sendirian.Berita kematian Gala semakin menyebar luas. Setelah sebulan berlalu di temukannya mobil yang Gala kendarai meringsek ke dalam jurang. Meskipun jenazah Gala tidak di temukan, tetapi media membuat berita sedemikian rupa. Jurang yang dalam menjadi dugaan tempat jasad Gala berada. Apalagi di bawah jurang itu ada aliran sungai yang cukup deras. Membuat pihak sars menyudahi pencarian setelah semua usaha tidak mendapatkan hasil.Selama pemulihan Gala memilih bersembunyi di rumah Wisnu. Hanya lelaki itulah yang menjadi andalan Gala saat ini. Menghilang dari Danil agar lelaki itu senang karena mengetahui jika Gala telah tiada."Sudah tidak terlalu sakit, Hanum!" suara yang terdengar seperti rengekan itu menghentikan langkah kaki Wisnu yang hendak menuju pintu utama rumah.Ke
Magbasa pa
Bab 279
Tubuh Gala terhuyun jatuh di lantai. Wisnu tidak sempat menghalangi peluru yang hendak menembus dada Gala. Timah panas itu melesat cepat dan berhenti tepat di jantung Gala."Gala, bangun Gala!" Wisnu menarik tubuhnya Gala di atas pangkuannya. Dar*h dengan cepat menyebar pada bagian dada Gala yang tertembus timah panas. Kemeja putih yang Gala kenakan, berubah warna menjadi merah dar*h"Polisi, tolong!" teriak Wisnu panik.Wajah Danil mendadak berubah cemas. Para polisi yang sejak tadi memang mengintai cepat mengeluarkan diri dari persembunyiannya. "Sialan!" decak Danil meradang. Beberapa lelaki berseragam kepolisian muncul satu persatu masuk ke dalam ruangannya."Gala, bangun Gala!" Wisnu mengucang tubuh' Gala. Nafasnya yang mulia melemah membuat Wisnu semakin takut.Kedipan mata Gala melemah. Sakit yang mendadak menyiksanya, perlahan menjalar ke seluruh tubuhnya."Ibu ....!" lirih Gala sebelum akhirnya ia memejamkan kedua matanya dan tidak sadarkan diri."Gala, bangun!" teriak Wisnu
Magbasa pa
Bab 280
Cuaca panas tidak hanya terjadi di kota Medan. Hampir di seluruh kota yang berada di Indonesia. Hal seperti ini akan terjadi selama kurang lebih enam bulan ke depan. Hingga musim kemarau berakhir dan berganti dengan musim penghujan.Pengacara Arif membawa Nada menuju sebuah restauran cepat saji yang berada di pusat kota. Sebuah restoran yang menjual makan khas Padang."Nyonya mau makan apa?" ucap pengacara Arif mengalihkan tatapannya dari buku menu pada Nada. "Terserah Pak Arif saja," balas Nada tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Wanita itu melipat kedua tangannya di atas meja. Netranya terus mengawasi Sekertaris Arif yang semakin lama menjadi salah tingkah oleh tatapan Nada.Setelah memesan makanan lelaki itu mulia dengan tujuannya untuk mendatangi Nada ke pulau seberang.Wajah pengacara yang tidak lagi muda itu berubah lesu, penuh dengan penyesalan. Sesekali ekor matanya melirik pada Nada yang sejenak tadi mengawasinya dengan tatapan tidak suka."Saya minta maaf, Nyonya Nada. Karen
Magbasa pa
PREV
1
...
242526272829
DMCA.com Protection Status