All Chapters of Reinkarnasi Terakhir Permaisuri 100 abad: Chapter 21 - Chapter 30
53 Chapters
Dewa Dan Takdir
Pembagian tugas sudah selesai. Waktu bersenang-senang juga sudah usai. Saatnya untuk kembali ke kehidupan normal ku sebagai permaisuri. Aku berdiri, hendak untuk pergi dari ruang rapat, dan melanjutkan aktivitasku di ruangan permaisuri. "Tunggu, tidak bisakah kamu mengajak Lady Vrantia ?" Untuk pertama kalinya sejak kehidupanku. Kaisar mengatakan hal yang sangat tidak berguna. "Tidak. Dan saya mohon kepada Anda untuk tidak bertanya sekali lagi. Tugas sebagai permaisuri bisa saya selesaikan sendiri. Apalagi tugas ini juga bukan untuk main-main. Jangan mengatakan hal yang tidak mungkin Yang Mulia Kaisar." Setelah mengatakan keputusanku aku pergi dari ruang rapat itu. Setelah aku keluar, tiga selir yang sudah mendapatkan tugas resmi juga pergi. Sepertinya mereka juga terganggu dengan ketegangan di ruang rapat. "Yang Mulia. Saya ingin memberikan laporan." Ujar Genio sambil berjalan mengikutiku. "Katakanlah." Ujarku singkat. "Dia adalah Lady Vrantia." Langkah kakiku terhenti mendenga
Read more
Ketenangan sejenak
"Tunggu !" Aku berhenti. Saat ini aku sedang perjalanan menuju ruang makan istana. Namun Lady Vrantia menghentikan ku. Aku sudah berusaha untuk mengontrol diriku seharian ini. Namun tak ku duga Lady Vrantia malah muncul saat ini. "Kenapa ? Kau kesal karna aku menjadi selir yang di pilih langsung oleh raja ? SAMPAI KAU TIDAK MEMBERIKU TUGAS HAH ?!" Mungkin ini adalah akhir dari kesabaran ku."Tidak bisakah kau menjaga mulutmu ? Kau seorang selir, tapi berani sekali kau berkata seperti itu kepada Permaisuri." Ketika akhirnya aku hendak mengeluarkan emosi ku. Lady Zaraela yang lebih kesal, mengungkap amarahnya lebih dulu. Ia nampak mengepal tangannya, menahan emosi saat ini. Aku tau bahwa ia saat ini sedang menahan dirinya untuk menampar Lady Vrantia. "Padahal sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa para selir utama lah yang memilih asisten mereka sendiri. Dan kau tidak bisa bersama Permaisuri, karena aku tahu bahwa kau tidak mengerti tentang pekerjaan itu dan kau akan mengacaukannya." La
Read more
kegelapan yang terlihat
Sudah 3 hari sejak secara resmi Lady Vrantia di larang untuk keluar dari istana. Hari ini juga para selir yang bertugas telah kembali. Esok adalah hari dimana Lady Vrantia keluar. "Permisi, Yang Mulia Permaisuri." Aku mengangkat kepalaku. Lady Arthic masuk ke ruangan ku. Nampaknya ia ingin menyampaikan sesuatu. "Duduklah." Aku berdiri dan berpindah duduk di sofa. Lebih nyaman jika kami duduk bersama seperti ini. "Begini, sebelumnya maaf atas kelancangan saya. Namun, apakah anda bisa memindahkan kamar saya ?" Aku mengangkat sebelah alisku keheranan. Menurut letak istana selir. Kamar Selir Arthic berada di sisi kanan dekat dengan air mancur utama. Ah, bersebelahan dengan Selir Vrantia. Lebih tepatnya, jika di urutkan. Kamar Selir Vrantia ada di bagian belakang kamar Selir Arthic. "Apa ini terkait Selir Vrantia ?" Tanyaku ragu-ragu. Bagaimanapun aku tidak bisa langsung menuduh itu. Namun, sepertinya tebakanku benar. Pikiran Selir Arthic terbaca. Ia tidak nyaman dengan Selir Vrant
Read more
Yang Hitam Dan Putih
Setelah kejadian yang menimpa Selir Ishfaroh, pihak kekaisaran memutuskan untuk memperketat penjagaan. Juga sampai Selir Ishfaroh pulih, para selir dilarang untuk bertemu satu sama lain tanpa pengawasan dayang ataupun penjaga. Demi keamanan, penjaga dari Selir Vrantia adalah para prajurit khusus. Yang mana mereka juga menguasai ilmu sihir tingkat dasar. Mungkin ini adalah janji Dewa tentang akan membantuku menyelesaikan masalah. Namun, masalah ini tak akan selesai begitu saja. Leana belum ter konfirmasi kehidupan nya. Aku masih belum tau pasti, apakah memang Leana menggunakan sihir hitam atau tidak. Musuh ku masih terlalu banyak di luar sana. "Yang Mulia Permaisuri, Selir Ishfaroh sudah sadar." Akhirnya, setelah 2 hari 3 malam ia tak sadarkan diri. Aku bahkan tak tau barang sekeras apa yang menghantam kepalanya, hingga ia bisa koma sampai saat ini. Aku masuk ke kamar Selir Ishfaroh. Wajahnya pucat dan nampak lemas. Aku tak tega melihatnya, mengingat rasa sakit yang harus ia rasak
Read more
Masalah Selesai
"Selir Vrantia masuk." Aku mengangkat kepalaku dan melihat ia masuk. Saat ini, sidang perkara tentang apa yang dia lakukan kepada Selir Ishfaroh sedang berjalan. Orang-orang kunci seperti para dayang, para pengawal, dan juga selir lain juga hadir. Mereka menjadi saksi tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh Selir Vrantia. Ayah dari Selir Vrantia, Yang Mulia Raja Felix juga hadir. Ia akan mengajukan banding dan juga peringanan hukuman. Sidang ini dipimpin oleh Yang Mulia Kaisar dan juga Ibu Suri. Dalam kasus apapun yang melibatkan para selir, Permaisuri dilarang ikut andil dalam hal tersebut. Maka dari itu, saat ini aku hanya menjadi seorang saksi. Di mana aku menyaksikan sendiri bahwa, Selir Vrantia tidak merasa bersalah ataupun menyesal setelah melakukan kejahatan. Jaksa mulai membaca putusan, dan Mentri juga mulai memberi usulan. Satu persatu saksi, termasuk aku. Di mintai keterangan. Selir Ishfaroh yang masih ber pura-pura juga memberi kesaksian. Dalam kasus ini, Selir Vran
Read more
Misi di luar
Aku membuka mataku dan merasakan sakit disekujur tubuh ku. Sudah seminggu tepatnya, Selir Vrantia meninggalkan istana. Dan akhir-akhir ini juga Yang Mulia Kaisar sering mengunjungi ku. Ia sering sekali menghabiskan malam bersamaku. Dalam hati, aku merasa senang sekali. Karena dengan bertambahnya kedekatan kami, Venezuela bisa cepat beristirahat dengan tenang. Namun di lain sisi aku juga merasa sedikit terganggu. Adanya Yang Mulia Kaisar di sekitarku, membuat aku sedikit waspada dengan langkah-langkah yang aku ambil. Aku takut dia curiga, aku takut dia tahu, aku merasa aku takut akan segalanya jika ia berada di sekitarku. Aku merasa karakterku sangat lemah, apalagi jika aku berdiri di sampingnya. Aku berpikir bahwa mungkin ini adalah perasaan Venezuela yang asli. Karena pada dasarnya, dia wanita yang sangat lemah lembut, dan selalu bergantung kepada Kaisar."Sepertinya semalam aku terlalu kasar kepadamu. Maaf ya, aku sedikit agresif." Rasanya menggelikan, ketika kata-kata seperti it
Read more
Tidak Adil
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan, kamipun akhirnya sampai di kuil putih. Kuil ini di lapisi oleh porselen murni berwarna putih. Siapapun yang mengunjungi kuil ini, harus melepas alas kaki mereka. Tidak terkecuali, termasuk anggota kekaisaran dan bangsawan tinggi sekalipun. Aku dan Selir Evelyn berjalan berdampingan menuju aula doa. Di sana banyak sekali bangsawan yang selalu mengunjungi kuil untuk beribadah. Kami berdua maju dan memberikan doa terakhir pada Pendeta tersebut. Ketika aku melihat wajahnya, rasanya seperti sangat aneh. Seperti kami pernah bertemu sebelumnya. Aku tak begitu menghiraukannya dan lalu duduk di kursi yang telah di sediakan. Ketika aku mengangkat kepalaku, aku melihat roh pendeta itu di depanku. Aku terkejut, pendeta itu adalah. Ayahku di kehidupan sebelumnya. Dia yang selalu memanjakan ku dan ber sumpah untuk melindungi ku. "Putriku sayang, aku yakin kau bisa melihatmu. Ayah pernah mengatakan untuk selalu melindungimu. Dan ayah akan melakukannya."
Read more
Kehangatan Dan Cinta
"Yang Mulia Permaisuri, Kaisar datang." Malam ini aku sedang bersiap untuk pesta kelahiran putra Raja negara bagian. Kami harus berangkat pada malam hari, agar bisa sampai tepat di siang hari keesokan harinya. Kaisar masuk dan melihat ku yang sedang bersiap. "Kau sudah selesai ? Kereta kudanya sudah menunggu di bawah." Tanya Kaisar sambil ikut bercermin. "Hampir, turunlah dulu. Aku akan menyusul sebentar lagi." Ujarku sambil mengemasi beberapa perhiasan. Kaisar hanya mengangguk ringan dan pergi. Setelah mengecek semuanya, aku juga menyusul Kaisar. Kali ini, aku akan di temani oleh Yuni dan Genio. Sisanya harus ada di istana untuk menjaga dan memberi informasi untukku. Aku menaiki kereta kudaku. Kereta ini sangat besar. Aku dan Kaisar duduk berhadapan. Jika aku tidak ada, keputusan yang harusnya di ambil Permaisuri, akan di ambil alih oleh 3 selir dan Ibu Suri. Namun, apabila keputusan tidak bisa di ambil. Merpati sihir akan mengirim pesan darurat. Jadi, Permaisuri yang mengamb
Read more
Cinta Dan Cinta
Aku baru saja selesai berkemas dan membersihkan diri. Melihat Kaisar yang sedang menikmati pemandangan kerajaan Flo. "Yang Mulia saya sudah selesai." Ujarku menyapa Kaisar. "Baik, mari kita kunjungi bayi itu." Ujar Kaisar sambil menggandeng ku. Kami berjalan bersama ke istana utama. Melihat pangeran kerajaan Flo. Kami harus memberkati pangeran itu. Aku pun masuk ke dalam Istana utama. Dengan dekorasi yang sudah di atur sedemikian rupa, untuk orang yang akan mengunjungi bayi. Dan, Hanya ada kami berdua. Demi menghormati posisi kami. "Salam Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri." Aku dan kaisar hanya mengangguk dan langsung menuju bayi. "Lucu sekali, semoga engkau selalu di beri kesehatan dan kekuatan. Semoga engkau menjadi pribadi yang bijaksana, agar dapat memimpin kerajaan ini seperti ayahmu." Ujarku sambil menimang-nimang bayi itu. Ketika aku melihat ke lengan kirinya, ada tanda yang sangat aku kenali. Ini, seperti tanda lahir dari kekasihku di masa lalu. Suami yang paling bijaksa
Read more
Dunia penuh cinta
Setelah mengunjungi Pangeran Gabriel, aku dan kaisar pun kembali ke kamar kami. Suasana langit malam kerajaan Flo memang beda. Di sini, banyak sekali kunang-kunang berkeliaran di taman. Menghiasi suasana. Aku menikmati indahnya suasana malam di balkon. Sambil memikirkan tentang apa yang terjadi selanjutnya. Jika, aku memang benar hamil. Apakah Kaisar akan lebih perhatian denganku ? "Apa yang kau pikirkan ?" Kaisar mendekat dan memelukku dari belakang. Sikapnya yang seperti ini, membuatku sedikit bingung. Bolehkah aku berharap ? Apakah aku berhak untuk menerima semua ini ? "Tidak ada. Hanya beberapa hal saja." Ujarku singkat. "Istirahat lah. Hari sudah malam, esok kita akan sibuk dengan pesta. Dan juga." "Dan juga ?" Tanyaku karna Kaisar menggantung kata-katanya."Dan juga, anak kita perlu beristirahat." Aku membalikkan badanku. Menatapnya tak percaya. Benarkah ia mengatakan itu ? "Apa ? Memangnya aku salah ?" Ujarnya sok polos. Aku memeluknya. Dapat ku dengar suara detak jantu
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status