All Chapters of Putra Sang Presdir: Chapter 321 - Chapter 330
345 Chapters
Queen Pergi Dari Rumah
Queen Pergi Dari Rumah Gadis remaja itu menyelinap keluar dari kamarnya membawa tas punggung berukuran besar berisi pakaian dan kebutuhannya. Queen memilih lewat pintu belakang yang tidak di jaga oleh satpam. Ia mencuri kuncinya saat keluar makan malam tadi.Queen menatap nanar rumah itu sebelum menutup kembali pintu pagar yang berukuran sebadan manusia itu. Dia pun melangkah meninggalkan rumah tempatnya tumbuh tersebut.Temannya sudah menunggu di sisi jalan dengan taksi yang terparkir cukup jauh dari rumah mereka.Queen sedikit berlari dan temannya langsung membukakan pintu taksi."Ayo cepat pergi!" ajak Queen. Temannya mengangguk lalu masuk ke dalam dan meminta sopir untuk melajukannya.Temannya bukan asli dari sana, rumahnya cukup jauh, dia bersekolah dan menghuni sebuah rumah kos.Di sinilah Queen sekarang di kamar temannya yang tidak terlalu besar. Kasur berukuran kecil terbentang di sana. Malam ini mereka akan berbagi tempat tinggal. "Queen, ada apa denganmu? Kenapa
Read more
Masa Lalu Queen
Masa Lalu Queen Barbara pun menceritakan tentang masa lalu Queen dan ibu kandungnya Selena, tapi tidak dengan penculikan yang dilakukannya, wanita tua itu takut cucu yang di rindukannya sekian lama itu pergi begitu saja.Satu hal yang Barbara salut pada keluarga Lerina yang bahkan tidak menceritakan tentang keburukannya pada Queen. Queen begitu sedih juga malu mendengarnya, dia hanya anak hasil perkosaan yang beruntung di asuh oleh keluarga Lerina yang ternyata sepupu ibu kandungnya sendiri."Bo-bolehkah nenek memelukmu?" Barbara memberanikan diri untuk bertanya, sudah sejak tadi dia ingin memeluk Queen yang tampak bersih dan terawat, sangat jauh dengan dirinya yang tampak lusuh dan terkesan jorok.Queen mendekati wanita yang ternyata neneknya itu, ia pun memeluknya.Setelah itu mereka pergi menuju makam Selena atas permintaan dari Queen.Cukup jauh perjalanan mereka yang harus kembali ke kota, dan Queen meminjam uang dari Rea."Aku pinjam uangmu," kata Queen yang sengaja berbi
Read more
Kurang Uang
Kurang Uang Masalah Queen sudah berlalu, Lerina dan Han sudah memaafkannya begitu pula dengan Sean, kecuali Rain yang justru menghindar saat Queen mengucapkan kata maaf. Entah apa lagi alasan Rain seperti tidak menyukai adiknya tersebut.Bukan hanya Queen, bahkan dengan orang tuanya, Rain tidak lagi seceria biasanya, kini dia lebih banyak diam atau menyendiri di dalam kamar selain sekolah dan tentu bermain dengan teman-temannya.Sedangkan dengan Sean dia memang jarang bertemu sebab kakaknya itu lebih sering menghabiskan waktu di perusahaan.Waktu terus bergulir hingga tibalah saatnya Sean dan Lucia memeriksakan kehamilannya.Rivera yang sudah dikabari oleh Lerina sengaja menunggu keponakan dari suaminya tersebut."Aunty, ini istriku, Lucia!" Sean memperkenalkan istrinya pada Rivera. Rivera tersenyum menyambut pelukan dari Lucia, ia juga menyentuh perut buncit gadis muda itu."Babynya kembar?" tanyanya yang sebenarnya sudah tahu dari Lerina. Lucia mengangguk tersenyum."Kau
Read more
Pria Jelek
Pria Jelek Dario sengaja menyuruh para karyawan restauran pulang lebih dulu, sedangkan ia menunggu di luar, membiarkan Lily di ruangannya.Sungguh Dario ingin menjadi penghapus air mata Lily saat ini dan menggantikan Sean di sana.Cinta memang tidak bisa di tebak pada siapa jatuhnya, padahal waktu bertemu dengan Sean sangat singkat dan lagi Sean pun tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada Lily.Di dalam Lily menatap foto Sean yang ia curi diam-diam waktu itu, meski dari samping, tapi itulah pengobat rindunya selama ini. Setelah puas menangis, Lily bangkit dari dudukannya, di raihnya tas berwarna merah yang teronggok di atas meja lalu melangkah keluar.Alangkah terlejutnya ia mendapati Dario duduk seorang diri, menatap sekitar yang tampak sepi. Dario menyambutnya dengan tersenyum."Ke mana mereka?" Maksud Lily adalah karyawan restauran.Dario menjawab dengan menunjuk jam besar yang berdiri di sudut restauran."Astaga!" Lily baru sadar kalau waktu pulang sudah berlalu seja
Read more
Mungkin Karena Aku Miskin
Mungkin Karena Aku Miskin Sean baru saja membuka matanya siang ini, setelah satu malam perutnya perih dan melilit hingga dirinya tak bisa tidur, pagi tadi keadaannya sudah membaik dan tertidur sebentar.Di sampingnya Lucia dengan setia menemaninya, wanita hamil itu juga selalu terjaga, terlihat sekali ia khawatir, sedangkan Dario sudah pulang malam tadi dan siang ini dia datang ke restauran sebelum nanti menjenguk Sean ke rumah sakit. "Bagaimana keadaan Lucia?" Lily menarik kursi lalu mendekatkannya pada Dario mantan kekasihnya itu.Dario melirik sebentar, "Lucia baik-baik saja," jawab Dario apa adanya."Kasihan sekali, padahal dia sedang hamil, semoga saja bayinya tidak kenapa-napa!" Lily turut prihatin dan mendoakan Lucia yang justru aneh di telinga Dario."Memangnya Lucia kenapa?" tanya Dario heran.Lily menegakkan sedikit tubuhnya, "Kau yang membawanya ke rumah sakit, kenapa bertanya padaku?" Lily pun ikut heran.Sesaat kemudian Dario paham maksud Lily, "Bukan Lucia
Read more
Aku Membencimu, Sean
Aku Membencimu, Sean "Sayang, apa tidak sebaiknya aku ikut denganmu?" Lucia memeluk suaminya yang telah rapi. Dia ingin selalu dekat dengan Sean. Sean sudah memakai jas lengkap karena akan ada pertemuan penting dengan seluruh pengusaha di bidang perhotelan kota Milan. Acara yang di adakan di hotel Zoku tersebut di mulai sejak pagi."Kau tidak akan betah di sana," jawab Sean menatap lembut kekasihnya hatinya tersebut.Dia sudah memprediksi kalau Lucia tidak akan nyaman berada di antara orang-orang besar di sana.Bibir Lucia mengerucut dan itu tampak lucu di mata Sean."Di restauran aku malas bertemu dengan Lily," kata Lucia beralasan. Dia sadar kalau Lily tidak menyukainya sejak awal, apa lagi sekarang ini setelah dirinya jadi istri pria incarannya. "Tidak akan, Kau tinggal di ruanganku dulu khusus untukmu. Di dalam lengkap fasilitasnya, ada televisi bila Kau bosan dengan ponselmu." Sean tetap tidak ingin membawa Lucia pergi.Lucia akhirnya menurut kata suaminya. Se
Read more
Kami Pernah Punya Hubungan
Kami Pernah Memiliki Hubungan Pasca kejadian itu, Han menyerahkan semua keputusan pada putranya, dia pun cukup geram dengan niat jahat Alberto, namun Han tak ingin memecatnya secara langsung. Sean mendatangi hotel dan langsung menuju ruangan Alberto. Tampak pria itu tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan."Sean, paman minta maaf!" ucap Alberto Ternyata dia mengucapkan permohonan maaf, Sean pun duduk di hadapannya."Paman, apapun alasannya aku sangat kecewa," balas Sean. "Paman menyesal Sean, tolong maafkan, paman berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Alberto memohon lagi serta ingin kepercayaan dari Sean.Tampak putra dari sahabatnya itu menghela nafas berat, meski usianya masih muda, Sean cukup dewasa dalam mengambil keputusan."Aku mungkin bisa memaafkan paman, tapi dengan segala pertimbangan aku ingin paman meninggalkan hotel ini!" Sean tetap menyampaikannya meski dengan kalimat sopan.Alberto terdiam, dia sempat berpikir kalau Han mungkin tidak akan me
Read more
Lily Hamil Anak Paman
Lily Hamil Anak Paman Patutlah Neve juga menginginkan Sean ternyata mereka pernah menjadi sepasang kekasih. Begitulah pikiran Lucia saat ini. Lucia menjadi pendiam sejak Sean menceritakannya malam tadi, seolah tidak percaya dengan kejujuran Sean bahwa mereka tidak pernah berciuman ataupun menghabiskan waktu bersama.Sean tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Lucia saat ini."Masuklah ke kelasmu, jam makan siang datang saja ke cafe depan kampus, aku ada janji dengan klien." Sean menghantar Lucia sampai ke pintu kelasnya sebelum dia sendiri masuk ke kelasnya yang ada di lantai dua.Lucia mengangguk, Sean mengusak rambutnya manja, hingga mengundang protes dari Lucia. Mereka pun berpisah untuk mengikuti pelajaran masing-masing. Sean keluar lebih dulu, dia sudah di tunggu oleh orang yang ingin menyewa ballroom hotelnya.Sepasang paruh baya, mereka ingin menikahkan putri mereka dan memilih hotel Sean sebagai tempat resepsi.Mereka ingin pihak hotel yang menyediakan semuanya, s
Read more
Bertahanlah Kakek
Bertahanlah Kakek Alberto pulang ke rumahnya yang ada di kota, satu-satunya harta yang masih tersisa yang belum ia jual."Sebenarnya Tuan Alberto tampak baik, tapi kenapa gampang sekali terpengaruh?" Lucia bertanya pada suaminya yang fokus menyetir.Mereka akan kembali ke apartemen, rencananya besok akan mempertemukan Alberto dan Lily."Terlalu ingin membahagiakan orang yang di sayangnya, jadilah dia seperti itu." Sean menilainya begitu, semua karena Neve hingga Alberto tega berbuat jahat padanya."Intinya dia benar-benar tidak baik," kata Lucia lagi yang masih ingin membahas hal ini, "Hati yang baik pasti menolak apapun itu bentuk kejahatan meski untuk mendukung orang tersayangnya sekalipun." Begitulah yang ada di pikiran Lucia dan itu sudah seharusnya. Sean setuju yang dikatakan oleh istrinya, tapi kadar kebaikan orang kita tidak tahu, pada dasarnya semua ada sebab dan akibatnya dari perbuatan manusia itu sebdiri. "Semoga saja sudah berubah setelah ini dan kita hanya perlu
Read more
Lucia Masuk Rumah Sakit
Lucia Masuk Rumah Sakit Sepeninggal Dario dan kakeknya, Lily dan ayahnya ribut karena Lily menolak untuk ikut pulang. Posisi rumah Dario yang di kelilingi kebun dan jauh dari tetangga jadi tidak ada yang menyadari keributan itu."Lily, ayo pulang!" ajak ayahnya lagi untuk kesekian kali. Lily menggeleng, "tidak ayah, aku tidak akan pulang," tolaknya dengan tegas. Lily membayangkan dirinya akan di kurung atau paling buruknya di suruh menggugurkan kandungan.Kesabaran sang ayah sudah menipis, ia pun menarik Lily dengan paksa dan menyeretnya hingga melewati ladang kentang milik kakek Dario.Lily menjerit minta di lepaskan hingga membuat murka ayahnya semakin besar, sampai di dekat jalan raya ia hempaskan tubuh Lily hingga anaknya itu terjatuh, ia lalu pergi tak peduli pada putrinya yang tampak kesakitan.Lily meringis memegangi perutnya dengan kedua tangannya hingga perlahan kesadarannyapun hilang.Di salah satu bilik rumah sakit Dario baru saja selesai menyuapi sang kakek."Kita pula
Read more
PREV
1
...
303132333435
DMCA.com Protection Status