Semua Bab Putra Sang Presdir: Bab 41 - Bab 50
345 Bab
Kedatangan Laura Dan Sween
Kedatangan Laura Dan Sween"Ibu, ingin sekali rasanya bertemu dengan perempuan sok suci itu," ucap Selena seraya tersenyum."Benar, menjadikannya bahan olok-olokan, tentu akan sangat menyenangkan." Barbara tak kalah exited. Kejadian yang menimpa Lerina adalah anugerah bagi mereka. Selain bahagia, perusahaan mereka pun sudah mendapatkan investor, Robin memanfaatkan situasi ini untuk perusahaan itu. Yah, siapa yang percaya dengan wanita seperti Lerina. Pengambilan alih yang di lakukan oleh Robin di anggap mereka adalah perbuatan yang sudah tepat. Namun menjadi banyak yang tahu perusahaan itu adalah atas nama Lerina Smith. Berita tentang Lerina telah terhapus dari media. Peng melakukannya dengan cepat, namun efeknya masih tetap ada dan tidak hilang begitu saja. Orang-orang masih menggunjingkan masalah tersebut. Dan jadi trending sebutan wanita penjual rahim.^^^^^^"Han, ada dua orang investor yang menawarkan bantuan kepada Robin, bagaimana menurutmu?" tanya Paman Peng, "tentu akan sul
Baca selengkapnya
Wanita Di Kamar Dua Belas
Wanita Di Kamar Dua BelasLerina di kurung di dalam sebuah kamar karena melawan dan berusaha melarikan diri.Anak buah Madam Jane menjemputnya ke mobil dan Lerina tidak sanggup menolak, sedangkan Laura hanya menyaksikan dengan tangan bersedekap."Tolong, Bu! Tolong aku!" jerit Lerina tadi saat dirinya di paksa masuk oleh anak buah Madam Jane. Ketiganya abai hanya saling melempar tawa menyaksikan Lerina yang di seret paksa. Sempat terdengar tawa mereka saat Lerina di seret paksa sebelum mobil yang membawa mereka pergi dari sana.Lerina menangis sejadi-jadinya, meratapi dirinya, nasib buruk seolah selalu mengikuti dirinya. Lerina membenci hidupnya.Tap tap tapCeklekSeorang wanita paruh baya melangkah dengan perlahan ke dalam kamar yang di tempatinya."Perkenalkan, aku Madam Jane penguasa tempat ini! Mulai sekarang aku yang akan mengendalikan hidupmu!"Dia berbicara sangat angkuh. Lerina menatapnya sengit, wanita dengan dandanan yang menor juga di antara jarinya terselip rokok yang as
Baca selengkapnya
Aku Memiliki Masa Lalu Yang Buruk
Aku Memiliki Masa Lalu Yang Buruk Sayangnya Nick bukanlah orang yang sabar, dia semakin mendekat dan mencengkram rahang Lerina."Sudah cukup Kau menguji kesabaranku, gadis bodoh! Aku membayar mahal tubuh ini, jadi jangan bertingkah jadi orang sedih mengerti?" Nick melepaskan cengkramannya dengan sedikit mendorong wajah Lerina."Sekarang ayo kita mulai!" Nick mendorong kasar tubuh Lerina dengan satu tangannya, tidak peduli dengan tangisan dari Lerina.Nick segera memulai aksinya, dengan menyusuri setiap inci wajah Lerina dengan ujung jarinya. Tubuh Lerina menegang karena ketakutan, dia mendorong kasar tubuh besar Nick dari atasnya.Nick menertawakan Lerina yang tidak berhasil mendorong tubuhnya yang hanya bergeser sedikit saja. Dia jadi lebih menyeramkan di mata Lerina sekarang.Nick yang semakin tertantang rasanya semakin tidak sabar dan ingin menyentuh bibir Lerina yang cukup menggoda. Nick perlahan mengikis jarak di antara mereka. Saat hampir saja Nick menyatukan wajahnya dengan
Baca selengkapnya
Lerina, Aku Mencintaimu!
Lerina, Aku Mencintaimu! Hal yang paling membahagiakan bagi Sean adalah melihat kedatangan Lerina, dia tidak dapat menahan diri untuk tidak meminta di gendong wanita itu. Lerina dengan senang hati membawanya ke dalam gendongan, jadilah mereka tidur bersama malam itu.Pagi harinya Sean menolak di urus oleh nany, hanya Lerina yang boleh menyiapkan keperluannya hingga membuat Han geleng-geleng kepala."Daddy, aku ingin mommy mengantar aku kesekolah!" pintanya setelah mereka selesai sarapan.Han menatap Lerina, dan wanita wanita itu menggeleng pelan. Han paham, pasti Lerina takut untuk keluar saat ini karena berita tentang dirinya yang baru mencuat."Kau hanya berada di dalam mobil nanti!" ucap Han."Baiklah!" balas Lerina.Mereka pergi bertiga seperti keluarga bahagia yang di impikan oleh Sean, sepanjang perjalanan dia berceloteh riang, banyak hal yang ia tanyakan pada mommy barunya itu.Lerina menjawab dengan senang hati hingga sampailah perkataan Sean yang menginginkan seorang adik pe
Baca selengkapnya
Aku Ingin Hadiahku
Aku Ingin HadiahkuHan keluar menemui sang ibu sendiri, Lerina di biarkan di dalam istrirahat. Lagipula dia pun tidak siap bertemu dengan Laura."Ibu!"Han menyambut ibunya dengan baik, rupanya dia tidak datang sendiri melainkan dengan Sween bersamanya. Han bahkan tidak ingin menyapanya."Apa yang Kau lakukan di dalam sana, kenapa lama sekali?" tanya Laura. Ini hanya bagian basa basinya saja, tujuan yang sebenarnya adalah ingin mengetahui apa yang sudah terjadi dengan putranya di rumah bordir kemarin."Aku hanya tidur sebentar ibu, belakangan ini jam tidurku berkurang. Oh ya, ada apa ibu kesini?" tanya Han."Emmm, Kami, emm, ibu ingin mengajakmu makan malam dengan Sween nanti malam, benarkan Sween?" Laura menedipkan matanya pada Sween yang tentu saja di angguki dengan cepat oleh wanita itu."Maaf, ibu, malam ini aku sudah janji akan menemani Sean," jawab Han pura-pura kecewa."Emm, Han, Kau bisa, mengajak Sean bersama kita," usul Sween cepat."Benar sayang, bukankah besok Sean libur,
Baca selengkapnya
Provokasi Selena
Provokasi Selena Han tidak melupakan hadiah tersebut saat di rumah. Lerina tidak dapat menolaknya. Setelah penyatuan itu, Han berbisik di atas perut istrinya, berdoa agar mereka memiliki seorang putri segera.Keesokan paginya Han pergi terburu-buru, hingga tidak sempat mengantar Sean ke sekolah."Mommy, ada paman Jinli yang mengantar kita," kata Sean sambil memakai kaos kakinya.Lerina membantunya. "Apa mommy harus ikut?" tanya Lerina. Sejujurnya dia belum begitu nyaman berada di luar."Tentu saja, Mommy harus mengantar Sean setiap hari." Perkataannya adalah perintah, dan Lerina tidak tega menolaknya.Lerina dan Jinli mengantar Sean ke sekolah, anak itu lebih ceria dan bersemangat sekarang. Lerina kembali ke mobil dan Jinli melajukan mobilnya."Nyonya ingin belanja, atau kesuatu tempat?" tanya Jinli sopan.Lerina ingat, banyak kebutuhannya yang harusdi beli, termasuk baju-baju. Tadi Han sudah meninggalkan satu kartu untuknya. Dia sedikit ragu, tapi memikirkan kebutuhan yang harus seg
Baca selengkapnya
Menolak Punya Anak
Menolak Punya AnakMeski moodnya sedang buruk, Lerina tetap ikut menjemput Sean ke sekolah, tapi dia hanya menunggu di dalam mobil saja. Lerina tidak siap bertemu dengan orang-orang yang dia yakini akan mengejek dan merendahkannya lagi. Setelahnya mereka langsung kembali ke rumah. Suasana buruk sepertinya belum mau meninggalkan Lerina, dia pun menghembuskan napas pelan kala melihat Laura sudah berdiri di dekat mobilnya di halaman rumah menunggu sang cucu turun."Nenek!" Sean menghampiri Laura."Oh, Sayang, sudah berapa hari tidak bertemu, Kau tampak ceria." Laura memeluk Sean seraya tersenyum."Karena sekarang Sean punya mommy!"Dia terkejut mendengarnya dan Laura melepas pelukannya dan mendongak ke arah mobil bersamaan dengan Lerina yang turun sambil menenteng tas sekolah Sean.Senyum yang terpatri di bibirnya seketika berubah dengan tatapan benci. Laura tidak menyukai Lerina apa lagi melihat wanita itu tinggal dirumah putranya. "Apa yang sudah Kau berikan pada putraku, Hah?"Awww
Baca selengkapnya
Di Permalukan Lagi
Di Permalukan LagiHan yang merasa tersinggung dengan penolakan dari Lerina pun tidur di kamar tamu. Dia mengira hubungan mereka telah membaik, namun ternyata tidak, Lerina masih belum percaya padanya.Istrinya nampak masih meragukan ketulusan Han. Dia menghela napas kasar. Membaringkan dirinya di atas ranjang berbantalkan lengan menghadap langit-langit kamar.Lerina seperti membuat jarak bagi dirinya, hanya Sean yang bisa membuatnya bersikap leluasa. Mereka tak saling bicara sejak pagi hingga selesai sarapan di meja makan. Bukan tidak ingin menyapa, jujur, sebenarnya Lerina sangat merasa bersalah, terlebih Han tidak kembali ke kamar malam tadi. Dia sempat keluar mencarinya, namun saat pelayan melihatnya dan mengatakan Han masuk ke dalam kamar tamu. Lerina sempat ingin menyusulnya, tapi urung saat nany memanggilnya.Sean ingin tidur dengan Lerina. "Mommy, bisakah kita tidur bersama seperti tadi malam?" Sean bertanya, saat ini mereka akan mengunjungi rumah kucing milik Lerina.Han yan
Baca selengkapnya
Apa Kau Masih Meragukanku?
Apa Kau Masih Meragukanku? "Maafkan aku Tuan muda! A-aku tidak tahu kalau ...,""Kalau dia bukan istriku Kau bebas memperlakukannya dengan buruk begitu Maneger Lim?" potong Han cepat. Melihat sang istri di seret paksa oleh security membuat Han mendidih. Menager Lim dan pelayan yang mengolok-olok istrinya kini duduk bersimpuh memohon agar di maafkan. Mereka sangat menyesal dan tidak menyangka bahwa Lerina adalah istri presdir Zoku Holding yang berarti orang yang sangat berpengaruh di Minnesota terkhusus di dunia bisnis. "Pelayanan kalian sungguh buruk, aku pikir lebih baik untuk memecat kalian dari sini. Mall ini terlalu berharga untuk manusia berpikiran sempit seperti kalian," desis Han lagi yang mana membuat maneger Lim dan pelayan itu semakin pucat.Mendengar kata di pecat membuat mereka semakin ketakutan. Kalau sampai itu terjadi, maka akan sulit mencari pekerjaan dan di mall ini pekerjaan mereka tidak terlalu melelahkan dan dengan gaji yang lumayan.Oh, tidak. Keduanya hampir m
Baca selengkapnya
Rencana Lerina
Rencana Lerina AaaaaaSuara jeritan di jalan tepi taman mengalihkan semua mata orang yang mendengarnya. Saat Lerina dan Sean akan menyeberang, ada motor yang tiba-tiba melaju ingin menghantam tubuh Sean yang mendahului Lerina.Lerina refleks mendorong tubuh Sean hingga dia tidak sempat menghindar dan jadi sasaran motor besar yang melaju itu.Kini tubuh Lerina tergolek bersimbah darah dan tidak sadarkan diri."Nyonya, Nyonya!" teriak Jinli yang baru menyadari nyonyanyalah yang barusan mengalami kecelakaan.Dengan bantuan orang sekitar, Jinli membawa Lerina ke rumah sakit terdekat.Tak lupa dia menghubungi Han. Pria yang tengah mengadakan rapat itu pun langsung meninggalkan kantor menuju rumah sakit begitu mendengar istrinya kecelakaan. Sampai disana Han di ceritakan kondisi istrinya yang mana harus, segera di operasi karena perdarahan di otak.Han segera menandatangani dan meminta dokter segera melakukan yang terbaik."Han, bagaimana keadaan istrimu?" Philip baru saja datang bersama
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
35
DMCA.com Protection Status