All Chapters of Istri Kontrak Tuan Nathan: Chapter 51 - Chapter 60
123 Chapters
51. 3000 Poundsterling
Lucky memamerkan senyum tipis di bibirnya yang diarahkan kepada Chloe. "Anda dengar perkataan Tuan Muda, Nona? Apa Anda memiliki bukti?"Ada seringai licik yang terukir di bibir Chloe. Dia membalas pertanyaan Lucky dengan percaya diri, "Sure. Saya tidak mungkin bicara omong kosong, Tuan Asisten."Nathan semakin penasaran dibuatnya. Dia melihat Chloe sedang mengeluarkan ponsel, lalu mengutak-atiknya sebentar. "Kau menginginkan bukti? Lihatlah, Nath!"Chloe mengulurkan tangan memberikan ponsel miliknya kepada Nathan. Namun, Nathan tidak langsung mengambilnya. "Lucky!" panggil Nathan. Lucky pun tahu bahwa sang tuan inginkan dirinya mengambil ponsel tersebut. "Berikan kepada saya, Nona! Saya akan memeriksanya," ujar Lucky. Dia menadahkan tangannya kepada Chloe."Uhh! Memeriksa bukti seperti ini pun harus seorang asisten ...."Meskipun menggerutu, Chloe tetap memberikan ponselnya kepada Lucky. "Hmmm ... biarkan saya melihatnya, Tuan Muda."Lucky memeriksa beberapa foto di galeri ponse
Read more
52. Selembar Cek
"Anda adalah wanita tidak tahu malu dan serakah. Anda bahkan tidak mengenal Tuan Muda Nathan sebelumnya. Namun, Anda terang-terangan memeras Tuan saya!" Lucky tidak berhenti mengoceh. Namun, bukannya merasa bersalah, Chloe justru tersenyum puas. "Apa masalahnya denganmu, hei pria jadi-jadian? Kau bahkan lebih buruk daripada serigala jadi-jadian yang pernah saya baca!" Selesai mencaci maki Lucky, kini Chloe menatap Nathan. 'Oh, rupanya Nathan telah selesai menulis sebuah cek. Bagus sekali! Akhirnya, aku bisa mendapatkan keuntungan dengan menjual nama Aliciaーsi bodoh itu!' Nathan menyodorkan selembar kertas cek bertuliskan sejumlah nominal sesuai dengan keinginan Chloe. Dia melihat kedua mata Chloe berbinar bahagia. "Ada apa denganmu, Nath? Mengapa kau menarik cek itu lagi?" Chloe melayangkan protes. Dia geram ketika Nathan menarik kembali cek darinya. "Saya inginkan barter, Nona Chloe Wood," jawab Nathan tanpa basa-basi juga tanpa senyum. "Aーapa? Apa? Barter?" Chloe menaikkan a
Read more
53. Foto-foto Menjijikan Alicia
"Nona Alicia sangatlah cantik! Ya, Nona sungguh terlihat cantik dan pantas menggunakan pakaian apapun," lanjut Lucky, dia memijit kedua bahu Nathan berharap tindakannya akan memperbaiki mood sang bos. "Maksudmu?!"Lucky menghela napas sebentar. Dia lantas berkata, "Saya lihat, malam itu Anda begitu terpukau dengan kecantikan Nona Alicia. Namun ...." Lucky berhenti sebentar. Dia memastikan mimik wajah Nathan tersipu malu. "Teruskan bicaramu!" perintah Nathan. Dia memalingkan wajahnya menghindari tatapan Lucky yang mendalam. "Of course, Anda terlalu gengsi mengungkapkannya. Anda juga cemburu dan tidak ingin membagikan kecantikan Nona Alicia kepada siapapun," lanjut Lucky menggoda tuannya. "Brengsek!"Nathan berdiri. Dia berjalan menuju jendela yang tertutup rapat. Kemudian, membukanya perlahan. "Dia memang cantik alami juga ... uhmm, dia seksi," ujar Nathan mengakui. "Namun, dia hanyalah Istri kontrak."Nathan membakar cerutu. Sementara itu, Lucky berjalan menghampirinya. "Anda ad
Read more
54. Alicia Mengusir Nathan Dari Kamar Mereka
"Kau!" Nathan menunjuk Alicia. "Berani sekali kau berkata seperti itu, Alicia!"Alicia meletakkan ponsel di atas meja. Dia melangkah meninggalkan kursinya. Ketika melewati Nathan, langkahnya terhenti. Alicia mendongakkan kepala menatap Nathan dengan penuh amarah. Dia bertanya, "Aku? Ya, aku berani mengatakan semua itu. Mengapa tidak?" Usai mengatakan hal barusan, Alicia melangkah memasuki kamarnya diikuti Nathan. "Hei, wanita aneh! Aku belum selesai bicara!"Nathan mengepalkan kedua tangan. Dia tidak ingin berbuat kasar kepada wanita. Namun, sepertinya pengecualian terhadap Alicia. "Alicia Wood, berhenti di sana!" teriak Nathan. Dia melangkah mengejar Alicia yang sudah menghilang di balik pintu. Alicia berjalan menuju ranjang. Dia menarik selimut sehingga membuat ranjang yang semula rapi menjadi berantakan. "Apa yang kau lakukan, Cia?"Alicia tidak menanggapi pertanyaan Nathan. Dia menyeret selimut dan melemparkannya ke arah Nathan. Bruk!"Pergi dari kamarku! Bawa selimut ini d
Read more
55. Ciuman Panas Nathan yang Bergairah
"Uhm? Tangan?"Alicia melihat dan meraba tangan kekar yang memeluk perut datarnya. Kesadaran Alicia belum penuh. Dia mengucek mata kirinya dan terkejut. "Hei, wanita! Belum cukup puaskah kau meraba tanganku?"Alicia melepaskan tangan kanannya dari tangan Nathan. Dia menjauhkan tubuhnya segera. "Nathan?! Sejak kapan kau tidur di sini?!"Terlambat bagi Alicia untuk menghindari pria menjengkelkan ini."Aarrggghhh!" teriak Alicia, dia terkejut ketika Nathan menarik tubuhnya. Kemudian, pria itu menciumi bibirnya lembut. "Ughh ...."Alicia tidak bisa melawan Nathan juga tidak bisa berteriak. Oh, memangnya siapa yang berani menolongnya? Semua pelayan takut dengan Nathan, begitu juga Lucky dan Bella. 'Astaga! Dia bahkan tidak membiarkan aku bernapas,' keluh Alicia di dalam hati, dia geram, dia ingin mengakhiri ciuman panas Nathan di pagi buta seperti ini. "Ughh ...."Sentuhan bibir Nathan yang lembut, kini berubah menjadi ganas. Nathan pun dalam sekejap sudah berada di atas tubuh Alicia.
Read more
56. Jebakan Keluarga Wood
"Ada apa lagi, Mom?"Nathan yang memiliki kesabaran terbatas merasa jengkel dengan sikap Ainsley. Dia memperlihatkan ekspresi tidak senang kepada Ainsley."Mom bahkan belum mengatakan tujuan datang ke sini! Oh, mengapa kau mengusir Mom, Nath?" tanya Ainsley, dia mencoba memenangkan hati Nathan agar dirinya bisa bertemu Alicia. "Mom, ayolah!" rengek Nathan. Dia melihat jam di pergelangan tangan kanannya dengan cemas. "Apakah sikapmu telah berubah seiring dengan statusmu sebagai seorang Suami?""Oke! Oke! Sekarang katakan, apa mau Anda, Mom? Saya akan mewujudkannya."Nathan memegang kedua bahu Ainsley seraya memendam emosi. 'Tidak mungkin aku meluapkan emosi kepada Mom, kan?' gerutunya di dalam hati. "Mom ingin bertemu dengan Menantu idamanーAlicia."Nathan jengah. Namun, dia tidak bisa membantah keinginan ibunya. "Baiklah. Namun, janji kepada saya untuk bertemu sebentar saja!"Ainsley dengan cepat mengangguk. ***Di dalam mobil, Nathan terlihat gelisah dan Lucky menyadarinya. Lucky
Read more
57. Alicia, Si Gadis Bodoh dan Lugu
"Kau sendiri yang katakan bahwa saya adalah Suami Alicia, kan?"Nathan sepertinya tidak bisa bersabar lagi menghadapi Lucky. Dia melihat Lucky mengangguk."Lalu, Tuan?" tanya Lucky kebingungan."Seharusnya kau paham, saya lebih tahu Alicia dari siapapun, bodoh!"***Beberapa hari berlalu sejak Alicia menangis. Kini, wanita blasteran Inggris-Indonesia tersebut sedang memfokuskan kedua mata coklatnya pada layar laptop. Alicia tersenyum. "Nathan benar-benar seorang pria kaya raya. Dia memberiku laptop canggih yang selama ini hanya bisa ku tatap di etalase toko," ujarnya bersemangat. Alicia menatap jam dinding di sudut kamar. Dia menghela napas. "Ah, bukankah sudah seharusnya seorang Suami memberikan semua kebutuhan Istri?" tanya Alicia berusaha membesarkan hatinya. Dia sambil menatap foto pernikahannya dengan Nathan. Bip! Bip! Bip!Alicia menoleh ke arah ponselnya yang berdering. "Chloe? Ada apa dia menghubungiku? Apakah dia akan mencaci maki aku lagi?"Alicia selalu overthinking se
Read more
58. Dasar Otak Mesum!
"Berikan ponselku!"Alicia berseru tanpa suara. Dia komat-kamit seperti Lucky mengucapkan mantra. Nathan tidak menggubrisnya. Dia dengan tenang mendengarkan ocehan Chloe di saluran telepon. "Cia, kau tunggu saja! Aku pastikan kau akan segera bercerai dengan Nathan. Karena aku akan mengambil paksa Nathan darimu!"Mendengar ancaman tersebut, Nathan tidak marah ataupun membenci Chloe. Dia justru tersenyum tipis. Dia mengembalikan ponsel Alicia dengan segera. Bip!Alicia menerima ponselnya dari tangan Nathan. Dia menatap layar ponsel dan bertanya dengan kesal, "Mengapa kau menyudahi panggilan teleponku, Nath?!" Alicia mengikuti langkah Nathan menuju kamar mandi yang masih berada di dalam kamar. Sesampainya di depan pintu kamar mandi, langkah Nathan terhenti. "Apa kau ingin mengintipku buang air kecil? Atau kau akanー""Dasar otak mesum!"Alicia membelalakkan mata. Dia mendorong Nathan masuk ke kamar mandi, lalu menutup pintunya.***Satu minggu setelah kejadian di ruang tidurnya, Natha
Read more
59. Kejutan
"Katakan!" perintah Nathan memotong pembicaraan Chloe dan Max. Nathan mengusap-usap dagu dengan tangan kiri. Dia sedikit mendongakkan dagunya agar terkesan sombong. Chloe dan Max saling pandang. Kemudian, Chloe bertanya, "Ummph, oke. Kau pasti tahu tujuan kami datang ke sini, kan?"Chloe menatap Nathan intens. Dia kembali bertanya, "Kau sudah membaca pesanku dan melihat beberapa foto Istrimu yang murahan itu, kan?"Tidak ada yang melihat Nathan mengepalkan tangan kanannya di atas meja. Semua mata terfokus kepada Chloe. Chloe memainkan peran dengan baik. Dia menunjukkan ekspresi wajah serius yang tentunya membuat siapapun percaya. "Dan, kau percaya kepadaku, kan?" tanyanya untuk kali ke-3. "Ehem!"Max berdeham. Nathan mengalihkan perhatian kepadanya, begitu juga dengan Lucky. "Hm, Nathan ... sebaiknya kau percaya pada Tunangan ku!"Nathan mengernyitkan dahi. Dia menatap Max seraya menarik sudut bibir kanannya ke atas. "Oh?" tanyanya. "Mengapa?"Nathan menyandarkan punggungnya samb
Read more
60. Surat Perjanjian Chloe Wood
'Aku sudah mendengar semuanya. Jika kau bertanya, apakah aku marah? Ya, tentu saja aku marah, Chloe Wood,' batin Alicia. 'Namun, aku tidak akan menunjukkan kebrutalan ku di depan Nathan.'"Kau bertanya kepadaku, mengapa aku di sini?"Alicia mengganti posisi. Dia berjalan ke depan Nathan dan memilih duduk di pangkuan suaminya. "Apa kau lupa, Chloe? Saudari tiri mu ini adalah Istri dari seorang pria tampan di depanmu."Alicia berkata tanpa canggung. Nathan melihatnya dengan bangga. "Honey, apa yang harus aku lakukan untuk mereka? Kau sudah membuang waktu yang berharga dan membuang banyak uang untuk mereka, kan?"Alicia memainkan dasi Nathan. Dia juga mengusap wajah Nathan dengan sentuhan lembut. 'Aーapakah Alicia mengetahui semuanya? Aーapakah Nathan sengaja merencanakan semua ini untuk mempermainkan aku?!' pikir Chloe."Kau adalah Nyonya Czarford, Cutie pie. Kau bebas melakukan apapun. Karena ...."Kedua tangan Nathan mengusap punggung Alicia yang sedikit terbuka karena gaun sabrina t
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status