Semua Bab Bisakah Jika Kita Bersama?: Bab 11 - Bab 20
24 Bab
11 - Kesepakatan
“Aku sayang kamu,” jelas Kairan. “Aku nggak mau kamu melihat laki-laki selain aku.” “Kairan …,” Airin menatap Kairan. “Hm?” Kairan juga menatapnya. “Kalau kamu ganggu aku terus aku suka kamu juga gimana?”“Baguslah, cinta aku terbalas berarti.”Airin mengangguk. “Tapi orang tua kita ….”“Itu dipikir nanti aja. Oke?”Airin tertawa kencang melihat ekspresi Kairan. “ haha haha ngarep banget ya aku suka kamu?”Kairan mendengus. Ia tak mengangka Airin usudah menjebaknya.”“Kamu kerjain aku?”Gadis itu mengangguk.“Dasar iseng!” Omelnya.“Ngambek ya?”“Ya iyalah, aku kira kamu serius.”“Ya kali aku mau serius sama kamu.”“Padahal aku sempurna, idola para wanita, kenala kamu nggak tertarik sama aku?”“Kamu suka ganggu aku, kamu bukan tipe aku.“Terus tipe kamu gimana?” “Kaya Lee Min Ho.”Kairan mendengus lagi. Padahal ia rasa ia tak kalah tampan dari aktor Korea yang satu itu. Tubuhnya juga tak kalah bagus.“Pulang sana!”“Nggak.”“Pulang!”Lelaki itu menatapnya kesal. “Kejam banget jadi
Baca selengkapnya
12 - Overprotektif
From: Kai ValoSori, aku pulang terlambat. Malam ini kita nggak jadi dinner.Airin dengan cepat membalas pesan dari Kairan sedang duduk di sofa ruang tengah rumahnya sambil menonton TV.To: Kai ValoIya nggak apa.Pesan demi pesan antara mereka pun terus berlanjut sejak tadi, sejak Kairan pergi meninggalkan Airin.Personal Chat Airin & Kairan ...Kai Valo: Aku kirimin makanan ya, buat kamu makan malam.Airin: Nggak usah, aku mau keluar sekalian ke Indomarch kok ini.Kai Valo: Sama siapa? Naik apa?Airin: Sendiri, jalan kaki kan dekat.Belum lama pesan terkirim, sebuah panggilan muncul di layar ponsel Airin. Spontan Airin mengangkatnya.“Halo?” jawab Airin sambil mematikan televisi.“Udah malam, nggak usah keluar-keluar,” ucap Kairan dengan galak di lokasi syuting sana.Airin mencibir. “Baru juga jam tujuh.”“Aku nggak mau kamu kelayapan sendirian.”“Ya ampun Kai, kan cuman bentar,” protes Airin.“Tunggu aku, aku pulang sekarang.”Klik.Sambungan itu mati, membuat Airin melongo seorang
Baca selengkapnya
13 - Kerinduan
Beberapa hari ini Kim Airin tidak bertemu Kairan. Meski syuting Kairan sudah berakhir, Kairan melanjutkan kegiatannya ke luar kota karena lagi-lagi ada acara fans meeting. Tidak adanya Kairan, membuat Airin bernapas tenang karena tidak ada yang mengganggunya. Selain itu, Chiko juga ikut Kairan ke luar kota sehingga Airin bisa dengan bebas kelayapan sesuka hati. Kairan memang selalu mengiriminya pesan dan juga menelpon, dia juga terus memperingatkan Airin untuk langsung pulang ke rumah usai bekerja. Meski Airin iya-iya, nyatanya gadis bar-bar itu hanya mengiyakan tetapi tidak melakukan. * “Ya elah Ma, baru sehari di rumah masa ke Bali lagi,” protes Airin di Minggu sore sambil menatap Kim Hanna yang sudah di jemput oleh sopir pribadi Yoseph Valo di depan rumah. “Iya sayang, dua minggu lagi syutingnya selesai kok,” jawab Kim Hanna, menepuk-nepuk pundak anaknya itu. “Airin kesepian tau.” “Kan banyak pegawai Mama di salon sama kebun, ada si mbok juga. Makanya kamu tuh berbaur sama m
Baca selengkapnya
14 - Mulai Ada Rasa
Tidak bisa Airin bohongi, perasaanya terus berkembang pada Kairan Valo. Sifat asli Kairan yang perhatian dan sayang padanya semakin nampak. Hal itu lah yang membuat Airin merasakan adanya rasa sayang, bukan sekedar biasa aja saat bersama Kairan. “Pagi tante, Rin …,” sapa Tristan, pagi-pagi sudah rapi menggunakan pakaian kerja dan berkunjung ke rumah Airin. Airin bengong. Ini pertama kalinya setelah sekian lama Tristan tidak ke rumahnya di pagi hari. “Hai Tristan,” sapa balik Kim Hanna yang sudah pulang dari kerjanya. Tristan duduk di di sebelah Airin yang asik mencomot sarapan. Airin menawarkan Tristan, Tristan hanya meneguk teh hangat yang tersedia. “Tris, mama kamu masih di luar negri ya sama papa kamu?” tanya Kim Hanna lagi. “Iya te, kemungkinan pas tante mau nikah baru balik ke Indo.” Airin terdiam, mendengar kata menikah membuatnya cukup ingin menikah juga. Yah, tentunya sekarang ia ingin menikah dengan Kairan, laki-laki aneh itu. Meski perasaanya sedang ke sana-sini, ia
Baca selengkapnya
15 - Hamil
“Rin! Rin!” panggil Dhita dengan langkah terburu-buru ke arah Airin sambil membawa ponselnya. “Apaan?” tanya Airin penasaran karena tidak biasanya Andhita seperti ini. Tidak banyak berkata-kata, Andhita memperlihatkan layar ponselnya. Bola mata Airin membelalak seketika, ia langsung mengambil alih ponsel Andhita dan membaca artikel terbaru yang sedang ramai diperbincangkan oleh para netizen. “Gila nggak sih! Gue antara percaya dan nggak percaya.” Kim Ai Rin tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa diam seribu bahasa dan membaca artikel-artikel lain serupa. Dalam artikel itu tertulis jika Luna Pamela tengah hamil di luar nikah. Luna Pamela juga tidak menyebutkan siapa ayah dari bayi yang sedang dikandungnya. Namun banyak para netizen yang berspekulasi bahwa anak yang dikandung oleh Luna adalah anak dari Kai Valo. Tidak hanya sekedar menerka, beberapa foto unggan netizen turut memperkuat dugaan itu karena isi foto itu tampak Luna dan Kairan yang sedang masuk ke area hotel berdua,
Baca selengkapnya
16 - Apa yang Terjadi?
Sudah beberapa hari sejak berita itu terjadi, faktanya belum ada titik terang. Kairan dan Luna belum ada kabar lebih lanjut, bahkan tes DNA masih simpang siur. Meski begitu, pemberitaan tentang mereka terus bermunculan tanpa henti di setiap saluran. Akibat kejadian itu, fans Kairan turun drastis. Sosial medianya yang akhir-akhir ini mendapat ujaran kebencian sampai ditutup. Kim Airin benar-benar rindu dengan lelaki itu, tetapi hatinya jauh lebih sakit dibanding kerinduan. Rasanya benar-benar menyesal, ia sangat membenci Kairan dibalik rasa sayangnya walau belum tentu berita kehamilan anak yang Luna kandung adalah anak Kairan. Wajar, pasti siapapun jadi Airin akan cemburu dan marah.Entahlah, Airin terlalu menyesal karena terbuai dengan cinta. * “Airin!” suara kencang Dhita dari meja samping usai jam tutup layanan, membuat gadis itu terkejut bukan main. “RIN! GILA!” Airin langsung menoleh ke layar ponsel Dhita. Ia membelalak. “Luna, mencoba gugurin kandungannya dan bunuh diri du
Baca selengkapnya
17 - Berbahagialah
Rasanya benar-benar seperti mimpi. Baru saja seorang Kairan Valo menyatakan bahwa sangat mencitainya, kini laki-laki itu terbaring tak berdaya di atas sebuah ranjang kamar rumah sakit. Oprasi-oprasi yang para dokter lakukan memang berhasil, hanya saja itu tidak menutup fakta bahwa laki-laki yang bernaung di hatinya dinyatakan mendapatkan mukjizat karena masih bisa bertahan hidup dari sebuah kecelakaan parah. Beberapa bagian tulang Kairan patah, termasuk bagian kakinya. Untungnya patahnya tidak seberapa parah. Yang lebih parah adalah bagian kepala, sampai-sampai dokter memberi tahu hal buruk yang akan terjadi bahwa laki-laki itu kemungkinan akan koma karena mengalami cedera otak. * Sambil duduk di sebuah sofa kamar, gadis itu menonton berita terbaru yang sedang sangat ramai diperbincangkan. Berita yang membawa nama Kairan, membuatnya emosi tingkat tinggi. Menurut fakta dan berita, kecelakaan yang Kairan alami murni karena kesengajaan. Salah satu fans fanatik Luna Pamela sengaja
Baca selengkapnya
18 - Laki-laki Baru
Rindu? Jelas. Tetapi yang bisa mengatasinya hanya kenangan. Apalagi kini di depan mata terlihat Tristan dan Kinan yang saling bertukar cincin saat penrikahan mereka berlangsung. Tampak senyum kebahagian di antara mereka, seakan dunia milik berdua. Mereka berdansa bersama, diiringi oleh alunan musik orkestra yang menambah suasana meriah gedung itu. Tentunya Airin yang sudah bagai keluarga sendiri turut membantu pernikahan itu berlangsung. Kim Hanna membantu di bagian depan, sedangkan anaknya itu menjadi salah satu bridesmaid dengan begitu cantik dan anggun di antara bridesmaid yang lain. “Sekali lagi, selamat!” ucap Airin tulus pada pengantin baru itu. “Makasih sayang,” ujar Kinan sambil memeluk sebentar tubuh Airin. Meski dulu Kinan sempat cemburu, faktanya Tristan memang setia padanya. “Kamu juga, jangan kelamaan jomblo. Inget umur!” ledek Tristan. “Ya ampun, baru juga si Airin umur dua delapan udah disuruh nikah. Kebiasaan warga Konoha,” celetuk Kinan. “Dulu aku dilarang-lara
Baca selengkapnya
19 - Mabuk-mabukan
Sepanjang jalan di trotoar, gadis itu mengomel tanpa henti karena kelakuan Jacob. Seumur hidup baru kali ini Airin bertemu dengan lelaki seperti itu, benar-benar antagonis dan menyebalkan. “Andai ada Kairan, pasti udah ditonjok tuh cowok belagu! Ash, sial. Kenapa gue harus berurusan sama cowok kaya dia! Dosa apa coba gue!” Jalannya semakin cepat, melewati beberapa orang yang sedang nongkrong dipinggiran jalan raya. “Mana ponsel gue batrainya habis! Terus gue pulangnya gimana? Di mana ada taksi!!!” omelnya lagi sendiri. Hampir sepuluh menit berjalan cepat, langkah kaki Airin melambat saat ia melihat ada gerumbulan geng motor. Saat melewati gerumbulan, rasanya harap-harap cemas, masalahnya mereka semua terlihat seperti preman yang sedang mencari mangsa. Benar sesuai dugaan Airin, laki-laki bertampang preman itu menggodanya, menghalangi langkahnya, menatap nakal ke arahnya, membuatnya ketakutan. “Mau diantar, neng?” “Tujuan ke mana sayang? Cantik?” “Yuk bro anterin aja mbaknya, ma
Baca selengkapnya
20 - Sentuhan Jacob
Jacob menutup panggilan, ia memasukkan kembali ponselnya ke saku celana. Baru saja ia berdiri dari kasur, tiba-tiba tangannya di genggam oleh seorang Airin yang kini tersenyum cantik ke arahnya. “Siapa tadi?” tanya Airin, masih dalam keadaan mabuk. Jacob tak menjawabnya. “Siapa? Aku tanya siapa?” rengeknya manja, membuat Jacob tertawa kecil melihat tingkah lakunya. Hap. “Kairan, jangan pergi,” ucapnya kemudian. Mendengar nama Kairan, Jacob langsung menaikkan alisnya. Ia mendorong tubuh gadis itu hingga terbaring lagi di ranjang. Tampak Airin kini sedang meraung dan mengoceh tanpa henti, entah apa yang gadis itu bicarakan, yang jelas gadis itu terlihat sangat merindukan lelaki bernama Kairan. “Kairan!” panggil Airin. Jacob menggeleng-gelengkan kepalanya keheranan. “Huek,” ujar gadis itu tiba-tiba, ia langsung mendudukkan tubuhnya karena merasa mual. “Huek.” Jacob mulai panik, ia bukan khawatir Airin muntah, tetapi khawatir muntahan itu akan jatuh ke kasur kamar hotelnya yang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status