Bisakah Jika Kita Bersama?

Bisakah Jika Kita Bersama?

Oleh:  kikie azure  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
24Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menemani Ibunya bertemu dengan calon Ayah tiri, yang Kim Airin temui malah seorang aktor ternama bernama Kairan Valo. Ternyata Kairan Valo adalah anak tunggal dari calon ayah tiri-nya. Berbeda sengan calon Ayah tirinya yang lucu dan baik hati, Kairan Valo sejak bertemu Kim Airin bersikap sombong, angkuh, tetapi juga suka menjahati Kim Airin. Hal itu Kairan lakukan agar Airin menentang pernikahan orang tua mereka. Awalnya Kim Airin kesal, tetapi lambat laun dia pun terlena hingga suatu malam di mereka-dua dewasa itu melakukan hal tidak senonoh. Lantas bagaimana kelanjutan hidup dua calon saudara tiri itu?

Lihat lebih banyak
Bisakah Jika Kita Bersama? Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
kin
Lanjut plisxxxx
2023-01-18 01:00:03
0
24 Bab
1 - Prolog
Oktober, 2022.Di luar sana hujan begitu deras, kilat menampakkan sinarnya, dan petir memperdengarkan bunyinya. Banyak yang terjebak di jalanan, beberapa pemotor terpaksa untuk berhenti di pinggiran sampai menunggu hujan reda. Namun berbeda dengan sepasang kekasih yang sedang kasmaran itu.“Hufth,” hela gadis berambut panjang itu, sambil menatap sendu laki-laki yang kini di sampingnya. “Kenapa? Kepikiran apa?” tanyanya sambil membelai rambut gadis bernama Airin tersebut.Airin menghela napasnya dengan dalam. “Yang kita lakukan ini salah kan?”Mendengar pertanyaan Airin, lelaki bernama lengkap Kairan Valo itu tak menjawab. Ia ikut hening dan hanya bisa tersenyum simpul.“Kalau Mama aku dan Papa kamu tahu hubungan kita, gimana?”Kairan masih diam.cerita ini banyak mengalami penyuntingan oleh author.“Apa kita sudahi saja hubungan kita?”Kairan menggeleng cepat. “Nggak mungkin, aku nggak bisa lepasin kamu.” Lelaki itu semakin erat memeluk sang gadis.Airin kini yang terdiam, ia tahu Ka
Baca selengkapnya
2 - Flashback, Pertemuan Pertama
Juli, 2022."Sama siapa lagi sih, Ma?" tanya gadis berparas oriental itu sambil duduk di sebelah Ibunya yang kini asik menata beberapa alat makeup dengan jumlah begitu banyak. Wanita berumur empat puluh delapan tahun itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan dari putri semata wayangnya. Tak bisa ia bendung, hari ini perasaannya begitu bahagia setelah hampir enam tahun lamanya tidak merasakan kehangatan di dalam hati. "Ma, Airin nanya di jawab dong," desak gadis itu lagi, memandang Ibunya kesal. "Ada deh, nanti Mama kenalin ya, sayang." Airin mendengus kesal, bukannya ia tidak setuju Ibunya yang bernama lengkap Kim Hanna blasteran Korea-Indonesia itu akan menikah lagi, tetapi ini sudah kesekian kalinya. Meski hampir berkepala lima, Kim Hanna memang memiliki paras wajah yang awet muda seperti wanita usia tiga puluhan. Tak heran masih banyak laki-laki yang menyukainya. "Ma, setahun ini Mama udah kenalin Airin sama dua cowok loh, jadi ini cowok ke tiga tahun ini?" tanya Airin, wajahn
Baca selengkapnya
3 - Serangan Kai Valo
Ia melangkahkan kakinya setapak demi setapak dari rumah tinggalnya ke bangunan sebelah yang disulap menjadi sebuah salon. Bangunan rumah Hanna dan salon tersebut masih satu halaman, bisa dikatakan rumah keluarga Kim memang luas. Salon yang di beri nama Kim Salon tersebut sudah berdiri sejak Kim Hanna menikah dengan Ayah Airin, pasalnya Hanna memang menekuni bidang kecantikan sejak dulu. Jadi saat Ayah Airin sudah meninggal, Hanna tidak terlalu bingung untuk mencukupi kebutuhan hidupnya karena ia juga memiliki penghasilan sendiri yang bisa dibilang di atas rata-rata setiap bulannya. Tidak hanya salon, halaman luas keluarga Kim dijadikan sebagai toko bunga, begitu indah seperti taman yang ada di film-film Disney. Berbagai bunga dan pohon-pohon kecil tumbuh dari depan hingga teras belakang, sehingga siapa saja betah berada di sana. Dari dua penghasilan itulah Hanna bisa hidup berkecukupan sampai saat ini. * naskah ini sudah dihapus / diedit acak penulis krn tidak bisa dihapus manual me
Baca selengkapnya
4 - Bertemu Lagi
Hanna meninggalkan Airin, ia melangkahkan kakinya setapak demi setapak dari rumah tinggalnya ke bangunan sebelah yang disulap menjadi sebuah salon. Bangunan rumah Hanna dan salon tersebut masih satu halaman, bisa dikatakan rumah keluarga Kim memang luas. Salon yang di beri nama Kim Salon tersebut sudah berdiri sejak Kim Hanna menikah dengan Ayah Airin, pasalnya Hanna memang menekuni bidang kecantikan sejak dulu. Jadi saat Ayah Airin sudah meninggal, Hanna tidak terlalu bingung untuk mencukupi kebutuhan hidupnya karena ia juga memiliki penghasilan sendiri yang bisa dibilang di atas rata-rata setiap bulannya. Tidak hanya salon, halaman luas keluarga Kim dijadikan sebagai toko bunga, begitu indah seperti taman yang ada di film-film Disney. Berbagai bunga dan pohon-pohon kecil tumbuh dari depan hingga teras belakang, sehingga siapa saja betah berada di sana. Dari dua penghasilan itulah Hanna bisa hidup berkecukupan sampai saat ini. * Malam yang sudah Airin tunggu-tunggu karena rasa pen
Baca selengkapnya
5 - Tertarik
Krek. Dalam sekali gerakan, pintu kamar mandi itu terkunci. “Kamu sengaja kan buat aku nggak nyaman kaya gini biar aku akhirnya benar-benar menentang hubungan orang tua kita?” tanya Airin pada sosok bertubuh tinggi yang kini kembali mengunci tubuhnya. Kairan mengangguk. “Kamu bisa bayangin kan kalau aku jadi kakak tiri kamu gimana nasib kamu sehari-hari harus bertemu dengan cowok kaya aku?” “Tch, di depan wartawan sok suci. Nyatanya brengsek!” ucapnya berapi-api. Airin tidak pernah sebenci ini pada orang, baru kali ini. Melihat senyum setan di wajah Kairan, Airin memberanikan dirinya. Ia malah memajukan wajahnya dengan sedikit berjinjit agar bisa menyamai tinggi badan Kairan. “Kamu pikir aku takut sama ancaman kamu?” tantangnya lagi. Gadis itu memicingkan matanya, ia ikut melayangkan devil smile-nya pada Kairan. “Aku nggak akan biarin orang tua kita menikah,” ucap Kairan lagi. “Aku yang harus menikah sama kamu.” Mendengar kalimat itu, alis Airin sedikit naik. “GILA!” katanya ke
Baca selengkapnya
6 - Perasaan Ini
Kairan kembali mengendarai mobilnya, selama di dalam mobil dia benar-benar kesal apalagi terkait pembicaraan Airin dan Tristan karena ia takt ahu sama sekali hubungan dua orang tersebut. Kairan bingung, sejauh mana sudah sebenarnya Airin pernah berpacaran? Apakah gadis di sebelahnya ini sama dengan gadis-gadis nakal di luaran sana yang ganti-ganti pasangan dan hanya pura-pura polos? Karena emosi dan penuh pertanyaan, Kairan Valo menghentikan mendadak mobilnya saat baru melintas gerbang utama perumahan. Ia menghentikan mobilnya itu di taman utama perumahan yang masih ramai akan pengunjung. “Dia tadi siapa?” tanya Kairan tiba-tiba. “Bukan urusan kamu.” “Ini urusan aku,” tangkapnya. “Jawab pertanyaan aku!” “Apa hubungannya sama kamu?” tanya balik Airin. “Masalah hidup aku nggak ada hubungannya sama kamu, Kairan Valo.” “Aku nggak pernah biarin milik aku, dimiliki orang lain.” Bola mata Airin membelalak. “Kamu milik aku, Kim Ai Rin!” “Aku bukan milik kamu, Kairan Valo! Aku tau kamu
Baca selengkapnya
7 - Rahasia
Kairan Valo dan Yoseph Valo beserta beberapa pekerja di kebun keluarga Kim bekerja keras memindah beberapa pot kembang agar terlihat berbeda. Kairan begitu kuat, ia mampu mengangkat pot besar itu sendiri padahal yang lain harus berdua. Sedangkan Yoseph, baru tiga kali mengangkat sudah ngos-ngosan dan berkeringat. Di sebelahnya ada Kim Hanna yang memijat-mijat sambil mengipasi Yoseph. “Darling capek ya, maafin ya darlingku.” “Maklum darling, udah berumur nggak sekuat jaman muda. Hufh, hufh …,” candanya. “Tuh Kairan, nggak ada capeknya tuh.” Kim Hanna menatap arah pandangan Yoseph, ia tersenyum. “Beruntungnya Airin punya kakak kaya dia.” Yoseph mengangguk. “Jadi nggak sabar buat menikah.” “Ih, darling!” Pukul setengah tujuh pagi, keluarga Kim dan keluarga Valo duduk di kursi meja makan, menyantap beberapa makanan yang tersaji. Berbeda dengan Yoseph dan Hanna yang suap-suapan di mabuk asmara, yang terjadi pada Airin adalah kecanggungan karena duduk bersebelahan dengan Kairan. Sedan
Baca selengkapnya
8 - Ancaman
“Bang Tristan!” panggil Airin dengan suara riangnya, melangkah happy masuk begitu saja ke kamar milik tetangganya itu saat pukul tujuh malam membawa sekotak cake kesukaan Tristan yang ia olah sendiri dengan penuh kasih sayang. “Rin?” sahut Tristan, ia duduk di kursi kerjanya. Di dalam kamar Tristan memang tidak hanya ada kasur dan sofa, melainkan ada ruang kerja kecil di sudut kanan dekat jendela. Maklum hobinya Tristan adalah bekerja hingga jatuh sakit karena kelelahan. Tristan yang kini berprofesi sebagai pengacara muda itu juga menangani banyak kasus, maka dari itu istirahatnya kurang. “Kata Mama kamu sakit, jadi aku buatin cake kesukaan kamu nih,” katanya, duduk di sebrang meja Tristan. Tristan tersenyum, ia menutup laptopnya dan melepas kacamata kerjanya. “Brownis kesukaan aku nih?” Airin mengangguk. “Kapan kamu buatnya, Rin? Kan kerja kan tadi?” “Iya tadi pulang kerja langsung buat dikit, khusus buat kamu. Biar cepat sembuh.” “Thanks ya,” katanya membelai rambut Airin, ke
Baca selengkapnya
9 - Dianggap Rendah
“Makasih ya Tristan, udah ikut bantu juga,” ucap Kim Hanna saat berada di kamar 1208, kamar Airin. “Iya tante, sama-sama,” ujar Tristan yang duduk di salah satu sofa kamar. “Eh Kinan mana?” tanya Kim Hanna lagi, masih mengambil pakaian di koper Airin. “Udah pulang duluan tadi.” “Kamu juga pulang apa mau tante pesenin kamar?” tanya Kim Hanna lagi. “Pulang aja, lagian nggak jauh dari rumah.” “Oh gitu, yaudah.” Kim Hanna duduk di kursi rias sambil mengedarkan pandangannya pada anak semata wayangnya yang sejak tadi bersembunyi di balik selimut di atas kasur kamar hotel. “Rin, mama tidur kamar kamu aja boleh nggak?” tawar Kim Hanna. “Nggak!” jawab gadis itu cepat dari balik selimut, seluruh tubuhnya menghilang di telan selimut. “Airin mau sendiri.” “Yah kamu nih, mumpung kita di hotel masa kamar sendiri-sendiri,” omel Kim Hanna, membuat Tristan tertawa kecil. “Tu anak kenapa lagi?” tanya Hana pada Tristan. Tristan menggelengkan kepalanya. “Yaudah Mama tidur di kamar Mama kalau g
Baca selengkapnya
10 - Cemburu
Satu minggu lebih Kairan tidak mengganggu Airin karena sedang syuting acara variety show di luar negri. Hidup Airin begitu tenang dan damai sentosa. Tetapi Kairan tidak tenang, ia terus menerus memikirkan gadis bernama Kim Airin yang sepenuhnya menguasai otak dan hatinya. Walau awalnya Kairan hanya memanfaatknya untuk memecah belah hubungan orang tua mereka, tak ia sangka hari demi hari membuatnya rindu. Rindu menyiksa yang tak pernah ia rasakan pada siapa saja sebelumnya. Setiap hari ia mengirimkan pesan untuk Airin, bahkan ia menelpon gadis itu, tetapi Airin tidak menggubrisnya sama sekali. Malah satu hari terakhir ini, pesan dan panggilannya tidak ada yang masuk, sedangkan saat ia mencoba menggunakan nomor ponselnya yang lain pesan panggilan itu masih masuk. Kairan yakin, Airin telah memblockir nomor ponselnya. Sial. Entah apa yang Airin lakukan di sana? Sedang bersama siapa? Sedang memakai pakaian sopan atau tidak? Kairan hanya bisa mengira-ngira. Masalahnya sejak pertunangan o
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status