All Chapters of BABY CEO : Chapter 71 - Chapter 80
91 Chapters
Chapter 70
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 70Miss Eden bukan tipe wanita yang menghabiskan akhir pekan atau Jumat malamnya di club, apa lagi saat ini ia sedang disibukkan dengan urusan belajar agar posisinya di kantor tetap aman. Tetapi, sahabatnya yang bernama Kirana sedang patah hati karena memergoki kekasihnya berselingkuh. Kirana memintanya bersenang-senang untuk sejenak melupakan perselingkuhan kekasihnya membuat Miss Eden tidak tega menolak keinginan Kirana. Demi sahabatnya yang patah hati itu, ia merelakan waktu yang seharusnya dipergunakan untuk meringkuk di atas kasurnya yang empuk dan hangat menjadi berada di tengah-tengah kebisingan musik yang memekakkan gendang telinganya. Suasana hatinya sedang tidak terlalu baik karena otaknya sedang berada di ambang batas kelelahan, terbebani dengan banyaknya pekerjaan di kantornya ditambah dengan keharusan belajar lalu mendengarkan seseorang sepertinya sedang diintimidasi dari balik toilet membuat harinya terasa semakin buruk. "Jangan
Read more
Chapter 71
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 71Vanya melemparkan senyum kepada beberapa orang yang berpapasan dengannya saat ia di dampingi Leo menuju ke ruang kerja Miss Eden. Beberapa orang mungkin mengenalinya dari unggahan Leya Jackson dan beberapa orang mungkin mengenalinya dari unggahan Julio, pikirnya. Leo membukakan pintu kaca ruangan Miss Eden dan wanita yang sedang serius menatap layar komputernya menoleh ke sumber suara lalu ekspresi seriusnya berubah terkejut."Hai, kau...." Miss Eden melepaskan kacamata anti radiasi yang dikenakannya. "Bagaimana kau tahu aku bekerja di sini?" tanyanya seraya berdiri.Vanya mengedikkan bahunya, bibirnya menyunggingkan senyum ramah. "Aku mengingat namamu dan meminta Leo untuk mencari informasi tentangmu. Benar-benar sebuah kejutan karena kau bekerja di sini." "Oh, kalian saling mengenal?" tanya Miss Eden dengan wajah teramat polos.Vanya mengangguk. "Ya... Aku dan Leo...." "Nona Callas adalah adik Bos kita," potong Leo dengan nada tegas dan di
Read more
Chapter 72
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 72 Vanya meringkuk membelakangi Ares yang memeluknya dari belakang, kelelahan menderanya setelah bercinta. Tetapi, sisa kenikmatan masih bergelung di tubuhnya. Ares tidak pernah mengecewakannya, pria itu mengajarinya bercinta sekaligus memberikan kepuasan padanya.Ares menyingkirkan rambut Vanya dan mengecup tengkuk dengan mesra lalu berkata, "Bagaimana Sabtu malammu bersama Julio?" Vanya memejamkan matanya, enggan sekali menjawabnya mengingat ketika ia menjemput Julio di rumahnya, Leya berada di sana dan akhir pekannya berakhir dengan makan di restoran milik ibu Alana bersama Leya. Untung saja hidangan di sana sangat menggugah selera, tetapi mood-nya untuk berbelanja sudah lenyap dan ia harus berpura-pura sakit kepala untuk membatalkan niatnya berbelanja kado Natal."Menyenangkan. Ada Leya juga bersama kami," ucap Vanya dengan nada malas. "Aku penasaran, apa kado Natal pertamaku darimu." Vanya bertelentang. "Aku belum membelinya." "Jadi, ak
Read more
Chapter 73
Hola, Merry Christmas....Chapter 73Dua pekan kemudian Vanya kembali mengunjungi Ares di kantornya dan itu bukan pertama kalinya ia menemui Ares. Ia datang bukan sekedar urusan pribadi, tetapi untuk urusan pekerjaan. Vanya sudah bertekad untuk melanjutkan mencoba membangun kariernya di dunia entertainment seperti yang Leya usulkan beberapa bulan yang lalu, tetapi kali ini bukan karena usul Leya ataupun orang lain. Melainkan karena sudah terlanjur melangkahkan kakinya di bidang tersebut meski mungkin bisa dibilang baru satu langkah. Media sosial Vanya yang tadinya nyaris tidak terlalu banyak mengunggah kesehariannya kini mulai diisi dengan beberapa kegiatannya, namun semua kontennya mengiklankan produk makanan, pakaian, aksesoris, dan kosmetik. Agar lebih menarik Vanya terkadang membagikan koleksi fotonya yang telah tersimpan di galeri foto ponselnya. Tere adalah orang yang bertanggung jawab di balik urusan pengelolaan media sosial dan bisnis endorsement-nya. Sementara Ares berperan
Read more
Chapter 74
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 74Suhu udara di luar berada pada -18 derajat Celcius dan Vanya duduk di jok belakang taksi yang melintasi jalanan yang tertutup salju, beberapa kali meniup tangannya untuk memberikan kehangatan. Meskipun taksi yang ditumpanginya dilengkapi dengan teknologi penghangat tetap saja rasanya tidak sehangat duduk di jok mobilnya sendiri yang berteknologi terbaru. Ia sengaja memesan taksi karena tidak ingin repot-repot mengendarai mobil sendiri, lagi pula dengan begitu bisa memiliki alasan agar Julio tidak dapat lagi memiliki alasan untuk tidak menghadiri makan malam di rumahnya yang sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Entah apa yang dipikirkan Julio hingga masih terus meragukannya, bahkan menolaknya untuk makan malam di rumahnya. Tetapi, Vanya tidak menyerah. Karena Vanya sangat yakin Julio tidak dapat lagi mengelak malam ini. Pertama karena mereka berhadapan langsung, kakaknya itu hampir tidak pernah menolaknya lalu ke dua Julio harus melihat pe
Read more
Chapter 75
Chapter 75Ares mengetuk pintu kamar Vanya yang terbuka lebar. "Boleh aku masuk?" Vanya yang baru saja mengganti pakaiannya melemparkan senyum dan menyongsong kedatangan Ares lalu melingkarkan lengannya di pinggang pria itu. "Kau sudah selesai berbicara dengan papamu?" "Ya," sahut Ares seraya dengan lembut mengecup pelipis Vanya."Apa yang kalian bicarakan?" Nada bertanya Vanya terdengar riang dan tatatapan berbinar-binar. Ares tersenyum dan ujung-ujung jarinya menyingkirkan anak rambut di pelipis Vanya. "Kau, dan masa depan kita." "Oh, ya? Padahal aku belum bilang kalau aku sudah menerimamu."Ares menangkap ucapan Vanya hanya bercanda, ia menyeringai dan menyentuh ujung hidung Vanya dengan ujung hidungnya. "Aku yakin kau tidak akan menolakku.""Bagaimana jika aku menolak?" "Aku akan berusaha lagi sampai kau menerimaku." "Kalau begitu, berusahalah lebih gigih." Vanya menyeringai lebar dan menjauhi Ares, mengambil kado Natal yang sudah dipersiapkan untuk mantan suaminya kemudian
Read more
Chapter 76
Hola, happy reading and enjoy!CHAPTER 76Ares tersenyum menanggapi pertanyaan Vanya, menyembunyikan rasa nyeri yang meremas jantungnya. "Kau tidak perlu merisaukan apa pun, kau adalah pilihanku dan itu tidak ada hubungannya dengan siapa pun." "Kurasa tidak sesederhana itu, Ares. Setiap ibu menginginkan yang terbaik untuk anaknya, dan menginginkan putranya bersanding dengan wanita yang memiliki latar belakang baik setidaknya." Berbicara tentang latar belakang, Ares merasakan kenegerian yang mendera batinnya. Vanya akan merasakan sakit hati jika mengetahui dari mana asal-usulnya, bahkan mungkin akan kembali menyalahkan Tania karena tidak memberitahu siapa dirinya sebenarnya kemudian mungkin akan mencari keluarga kandungnya. "Latar belakangmu sama sekali tidak penting, Sayang. Aku hanya peduli padamu," ujar Ares. "Pasti sulit ibumu menerimaku karena aku adalah putri wanita yang merebut suaminya." Ares menelan ludah, perceraian orang tuanya memang sempat membuat dirinya dan ibunya t
Read more
Chapter 77
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 77"Apa rencanamu malam ini?" tanya Alana kepada Vanya ketika kelas telah usai dan mereka masih duduk di bangku. Sebenarnya Vanya tidak mengharuskan dirinya merayakan tahun baru. Ketika ayah dan ibunya masih bersama-sama, mereka merayakan tahun baru selayaknya keluarga yang bahagia. Kemudian saat ibu dan ayahnya menempuh jalan yang berbeda, tahun baru menjadi hal yang tidak spesial lagi baginya karena hanya ada ibunya yang menemaninya menyaksikan kembang api dari balkon tempat tinggal mereka lalu saat beranjak dewasa Vanya pernah menyelinap pergi ke club bersama Dario dan paginya ia harus menerima konsekuensi ibunya berkhotbah panjang lebar karena mendapatinya pulang jam empat pagi dalam keadaan setengah teler. Tahun ini mungkin hanya akan melihat kembang api melalui kaca jendela kamarnya atau tidak melakukanya dan memilih tidur karena Ares sama sekali tidak membicarakan rencana perayaan tahun baru. Dalam hal itu, Vanya berusaha menyikapinya d
Read more
Chapter 78
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 78Vanya masih bergelung di dalam pelukan Ares, rambutnya tergerai di atas bantal dan lengan Ares, selimut menutupi tubuhnya hingga sebatas pundak, matanya terbuka, menatap Ares yang masih terlelap kemudian wanita itu tersenyum. Tadi malam ia benar-benar menghabiskan malam tahun baru di restoran milik ibu Alana. Ia duduk berhadapan dengan Ares yang menikmati segelas kopi panas sementara dirinya menikmati segelas cokelat panas sembari menatap ke luar jendela di mana kembang api menghiasi langit. Sederhana namun sangat berkesan. Kemudian mereka pulang jam satu malam dan karena terlalu lelah Vanya tertidur di mobil dan ketika bangun dirinya berada dalam gendongan Ares yang membawanya keluar dari mobil. Ia bahkan tidak peduli lagi, tidak menggosok gigi ataupun membersihkan wajahnya sebelum tidur. Ia hanya peduli pada rasa lelah dan mengantuk yang menderanya.Vanya merapatkan tubuhnya kepada Ares seperti seekor anak kucing yang mencari kehangatan pa
Read more
Chapter 79
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 79Vanya tersenyum, diraihnya pergelangan tangan Ares dan berkata, "Apa aku bisa menolak?" Ares berpindah, berlutut di depan Vanya seraya memegangi telapak tangan wanita itu. "Aku tidak bermaksud menekanmu, hanya saja kupikir ini momen yang tepat untukku mencobanya lagi." "Mungkin aku tidak bisa berlari darimu," desah Vanya. "Ya. Kau tidak akan bisa, Baby." Mungkin Ares benar, pikir Vanya. Mereka terikat secara keluarga. Mengulur waktu mungkin hanya akan membuat Ares menghambur-hamburkan uangnya untuk menunjukkan keseriusannya.Vanya menghela napas pelan seraya menatap gelang yang indah itu kemudian diamati ruang makan yang didesain khusus untuk makan malam romantis, semuanya terlihat sempurna. Ares merencanakannya dengan sangat cermat hingga sepertinya tidak ada kecacatan dalam pengaturan makan malam mereka.Vanya tersenyum dan mendekatkan wajahnya kepada Ares lalu berkata, "Aku masih tidak ingin menerimanya sekarang. Tetapi, mungkin setelah
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status