All Chapters of PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Chapter 431 - Chapter 440
445 Chapters
TERSERAH KAMU
431 “Maaf, Nak Vino. Ibu tidak bisa membantu banyak. Kejadian itu walaupun sudah lumayan lama, tapi masih meninggalkan trauma yang cukup dalam buat Kirani. Terlebih Nak Vino dan pemuda itu memiliki persamaan. Jika memaksakan, Ibu takut itu membuat Kirani semakin tersiksa dengan traumanya.” Vino mengerjap mengingat obrolannya dengan Endang sesaat sebelum ia pergi dari rumah itu. “Selama ini Ibu sudah berusaha mengenalkan anak teman Ibu agar ia membuka hati dan sembuh, tetapi semua tidak ada yang ditanggapi. Yang terakhir padahal teman masa kecilnya. Sekarang mengajar di pesantren. Ibu pikir jika dengan laki-laki yang sudah dikenalnya sejak kecil Kirani mau, nyatanya tetap saja Kirani menolak dengan berbagai alasan.” “Tadi saat Nak Vino bilang jika kalian sudah menjalin hubungan dan berniat lebih serius. Hati Ibu sudah sangat bahagia, akhirnya Kirani sembuh. Ibu pikir itu sungguh-sungguh. Ternyata ….” Vino memejamkan matanya. Menarik napas panjang kemudian mengembusnya dengan kasar.
Read more
TAXI ONLINE
432 Pagi ini Kirani berdiri di depan gang rumah kostnya sambil terus memandangi ponselnya. Taxi online yang kini ditunggunya. Ibunya terus mewanti-wanti agar ia menggunakan taxi dulu untuk pulang pergi ke kantor agar tidak masuk angin. Ya, Kirani sudah menjalani harinya seperti biasa. Hidup harus terus berjalan. Untungnya setelah pergi hari itu dari rumahnya, Vino tidak menampakkan dirinya lagi hingga ia bisa beristirahat dengan tenang di rumah keluarganya. Kirani berpikir jika pemuda itu mundur karena tahu dirinya mengidap penyakit yang sebagian orang berpikir mungkin gila. Ya, ia sering ketakutan dan berteriak jika melihat motor gede di hadapan. Atau pemuda itu berhenti mengganggunya karena merasa hanya membuang-buang waktu saja mengusili gadis miskin penuh trauma seperti dirinya. Atau apa pun alasan Vino tak lagi muncul, ia bersyukur bahwa hidupnya kini kembali normal seperti saat pemuda itu belum bergabung dengan perusahaan ayahnya. Setidaknya ia bisa sedikit tenang tidak harus
Read more
MENCOBA
433“Jika kau ingin aku meninggalkan hobiku karena mengingatkanmu kepada bajingan itu, maka aku akan memuseumkan motorku sejak saat ini, Kirani.”Kirani menggelengkan kepala dengan sesuatu yang terasa menyentak hatinya. Ditatapnya wajah yang mulai tak menakutkan itu. Tak percaya rasanya jika kalimat barusan keluar dari mulut pemuda yang beberapa hari belakangan justru menunjukkan sikap membencinya.“Itu kan, yang kamu takutkan?” tanya Vino lagi. “Aku akan melakukannya.”Kirani kembali menggeleng dengan tatapan nanarnya.“Tidak, Pak. Jangan lakukan itu,” cegahnya parau.“Kenapa?”“Jangan lakukan itu untukku. Jangan lakukan apa pun untuk gadis miskin sepertiku. Anda tidak pantas melakukannya.”“Lalu, apa yang pantas aku lakukan?”“Anda bisa melakukan apa pun seperti yang anda mau dalam hidup. Jangan berubah demi aku. Aku tidak pantas mendapatkannya.”“Maksud kamu?”Kirani menunduk. Desahan halus keluar dari bibirnya. Ia tidak tahu harus berkata apa. Ia juga tidak tahu kenapa Malvino sam
Read more
RUNYAM
434“Nada?” gumam Vino setengah tak percaya. Matanya melebar sempurna. Ditatapnya wanita yang sudah berperut buncit itu dengan tatapan gelisah. Bagaimana bisa Nada muncul lagi di hadapannya setelah sekian lama menghilang.“Sudah kuduga, Vin. Kamu tidak mau menikahiku karena punya yang lain, kan?” Telunjuk Nada mengarah wajah Kirani, sedangkan pandangannya tak lepas dari wajah Vino.“Kamu bicara apa, Nada? Jangan mengada-ngada!” Vino memekik dengan suara tertahan.“Lalu, apa ini? Kau menolak menikahiku dan malah sibuk dengan wanita lain.”Mata Vino semakin melebar. Ia tak percaya Nada akan berkata demikian. Ditatapnya tajam wanita berperut buncit itu sebelum mengalihkan pandangan ke arah gadis berhijab yang sejak tadi mematung memperhatikan interaksi dirinya dengan Nada.“Kiran, kamu masuk mobil dulu, ya. Aku mau bicara dulu dengan Nada.” Vino bicara dengan lembut seaya menunjuk pintu mobil yang sudah terbuka.Kirani tidak serta-merta menjawab. Tidak pula menuruti permintaan Vino untuk
Read more
USAHA
435“Sebenarnya, kasihan juga ya, Nada. Mama tidak tega melihat kamu mempolisikannya. Bagaimanapun kalian berteman dekat.” Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tidak lagi muda berkata lemah. Diliriknya sebentar pemuda yang fokus mengendalikan kemudi di samping kanannya.“Tapi mau bagaimana lagi, Nada sepertinya ingin bertemu kamu di meja hijau,” lanjut sang wanita yang tidak lain Viola.Embusan nafas kasar keluar dari mulut Vino. Terbayang bagaimana gigihnya Nada tadi menahannya agar tidak menyusul Kirani. Padahal ia sudah berkali-kali mengabaikan wanita hamil itu dengan berkata kasar dan menepis tubuhnya. Namun, Nada tidak menyerah. Bahkan saat Vino masuk mobil dan berniat menyusul Kirani dengan mobilnya, wanita itu nekat menghalangi dengan berdiri di depan mobil seraya merentangkan kedua tangannya.Mulutnya terus menjerit-jerit. Sengaja mengundang perhatian orang-orang agar bersimpati padanya. Vino benar-benar frustrasi. Sungguh tidak mengerti apa yang dipiki
Read more
TES KEPERJAKAAN
435Viola mengangguk seraya berkedip lemah ke arah sang anak setelah beberapa saat lalu pintu itu tertutup. Wanita itu mengisyaratkan agar Vino menyingkir dari depan pintu.Dengan lemah, vino menurut. Menyingkir dan memberi ruang sang ibu. Ia yakin jika Kirani tidak tahu dirinya datang bersama sang ibu. Karenanya ia langsung menutup pintu lagi begitu melihat dirinya.Viola mengetuk pintu disertai mengucap salam. Semantara Vino menyaksikan di luar tembok pembats teras yang hanya memiliki tinggi satu meter.“Kirani, apa kamu ada di dalam? Ini Mama Vio, Nak.”Mereka menunggu hingga beberapa lama, tidak terdengar bunyi apa pun di dalam sana seolah tidak ada kehidupan.“Kiran, boleh Mama bertamu? Apa kamu baik-baik saja?” tanya Viola lagi setelah sebelumnya kembali mengucap salam. Diliriknya sang anak yang seolah tidak memiliki harapan, hingga terdengar suara langkah kaki dari dalam.“Kiran, boleh Mama bertemu sebentar saja?”Tak lama berselang setelah pertanyaan Viola yang terakhir, terde
Read more
BOCAH
436Vino tersenyum saat mengingat bagaimana reaksi Kirani tadi. Bola mata kecil gadis itu sampai nyaris loncat dari rongganya sebelum akhirnya menunduk dengan pipi merona.“Sudah Vino, jangan mengganggu Kirani. Mama hanya memintamu menyerahkan makanan. Sana tunggu di luar lagi.” Ucapan sang ibu membuyarkan kenikmatannya menatap wajah merah karena malu itu.“Jangan hiraukan dia, Kiran. Laki-laki memang begitu, tidak malu mengabarkan dirinya masih perjaka padahal kita tidak pernah bertanya.” Viola mengusap lengan Kirani yang masih menunduk.“Kenapa harus malu, Ma? Itu bukan aib, kan? Itu justru kebanggaan kami. Dan itu sangat penting diketahui wanita yang akan menikah dengan kami karena akan menjadi nilai plus—”“Sudah, sudah. Tidak perlu memaksa, berikan Kirani waktu untuk berpikir. Karena keputusan yang tepat akan didapat dengan berpikir jernih tanpa emosi. Kalau kamu terus menggodanya seperti ini, bisa-bisa ia memutuskan tidak lagi mempertimbangan kamu saat ini juga karena ketakutan
Read more
NASI SUDAH MENJADI BUBUR
437 Malvino berdiri menunduk di antara orang-orang berpakaian serba hitam. Hatinya tak urung teriris menyadari jika sahabat kecilnya kini sudah terbujur kaku di balik gundukan tanah merah yang sedang ia dan orang-orang itu kelilingi. Berkali-kali tetesan embun jatuh dari pelupuk matanya tanpa siapa pun tahu. Sebuah kacamata hitam menutupi kenyataan jika sejak awal datang ke sana, matanya sudah basah. Vino tidak pernah menyangka jika nasib Nada akan berakhir setragis ini. Ia harus meregang nyawa di tangan laki-laki yang sudah membuatnya berbadan dua, setelah sebelumnya bayi yang ia kandung juga harus keluar paksa. Vino menahan napas, membayangkan jika Nada harus mengirimnya pesan dengan menahan sakit yang teramat. Tuhan selalu punya rencana yang tak terduga. Di saat ia hampir saja menjadi kambing hitam atas meninggalnya Nada karena semua diarahkan padanya sebagai pembunuh, di saat itu seorang wanita datang ke apartemen Nada dan memergoki jika Nada tengah meregang nyawa di tangan su
Read more
LAMARAN SUNGGUHAN
438 “Hallo, jagoan. Tunggu, ya, nanti Om buatkan teman bermain yang lucu-lucu buat kamu.” Lontaran Vino yang tengah menggoda bayi laki-laki berumur dua bulan membuat ruangan yang baru saja dipakai acara lamaran menjadi hangat dan ceria. “Kamu mau teman bermain laki-laki atau perempuan? Atau dua-duanya?” tanya sang pemuda lagi seolah sedang bicara dengan orang dewasa. Semua orang yang berada di ruangan itu tersenyum melihatnya. Kecuali gadis berhijab yang memerah pipinya. “Apa? Dua-duanya? Ya, udah, nanti Om Vino ganteng bikinin dua-duanya sekaligus biar ramai, ya. Biar kamu banyak teman mainnya.” Sebuah toyoran pelan mendarat di kepala Vino pasca kalimat itu terucap dari bibirnya. Pemuda itu mendongak. Tapi tak lama kembali menghadapkan wajahnya ke arah bayi laki-laki yang juga menatapnya dengan bibir mungilnya bergerak-gerak lucu. Vino tak peduli walaupun Amanda baru saja menoyornya gemas. “Lihat, ibumu, Jagoan! Dia iri. Karena bapakmu cuma bisa bikin satu aja. Eh, tapi nanti b
Read more
TAK ADA YANG TIDAK BAHAGIA
438“Dilihatin terus bininya. Nggak bakal aku ambil juga.” Sebuah sindiran disertai tepukan di pundak Vino membuat pemuda itu mengerjap dan menoleh. Hingga tampak olehnya Dewa yang tengah memiringkan bibir di sampingnya.“Abang manusia paling maruk dan munafik kalau sampai ngambil istriku juga.” Vino balas melemparkan sindiran pedas.“Sudah ditinggal nikah sama perempuan lain, eh masih mau diambil lagi? Ter-lan-jur.”“Ter-la-lu, kali ….”“Suka-suka akulah.” Setelah mengatakan itu, Vino langsung berjalan menyongsong mempelai wanitanya yang baru selesai berganti kostum.Ya, hari ini adalah hari yang telah ditentukan untuk menyatukan cintanya dengan Kirani. Hari yang akan Vino catat dalam buku besar hidupnya sebagai hari bersejarah di mana ia akhirnya melepas masa lajang dengan gadis yang sejak lama menarik perhatiannya.Hari ini adalah hari bahagia yang bukan saja untuknya dan Kirani, tetapi juga untuk kedua keluarga. Terbukti dari wajah-wajah keluarga inti yang berbinar dan berseri ba
Read more
PREV
1
...
404142434445
DMCA.com Protection Status