Semua Bab Istri Suamiku: Bab 11 - Bab 20
25 Bab
Satu Kamar
"Mas Abi?" Lelaki yang dari awal memperhatikan Sarah itu mengangguk dan tersenyum kearah Sarah. "Lagi ngapain Kamu disini Sarah? bukannya rumah Kamu tidak jauh dari sini? Arga mana?" Abi adalah sahabat Arga, Sarah memamg dekat dengan Abi dan Mona Istrinya, Mereka dulu sering menghabiskan waktu libur bersama.Sarah menjawab hanya dengan senyuman, lalu pamit meninggalkan Abi yang masih mematung menunggu jawaban. Melihat ada yang tidak beres dengan Istri sahabatnya, Abi mengejar Sarah yang melangkah menuju kamar yang sudah ia pesan, tanpa disangka kamar yang mereka pesan ternyata berdampingan. Sebelum masuk kedalam kamarnya Sarah menoleh kebelakang ternyata Abi berjalan dibelakangnya. "Mas Abi mau kemana? kok ngikuti Aku terus." Protes Sarah."Ini Kamarku Sarah." Abi membuka pintu kamarnya, Sarah melototkan matanya kearah nomor kamar, dia hanya bis menggeleng-grlengkan kepalanya."Awas saja kamu beri tahu Mas Arga kalau aku ada disini ya Mas." Ancam Sarah sambil menatap Abi. "Aku j
Baca selengkapnya
Penyesalan Selalu Datang Terlambat
Sarah dan Abi menghabiskan malam ini bersama. Jam sudah menunjukan pukul empat dini hari.Abi mendengar tangisan diujung ranjang sesaat setelah melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.Abi memeluk Sarah dari belakang, Mereka masih menggunakan selimut bersama."Kenapa Kamu menangis Sayang?" "Yang Kita lakukan ini salah Mas, Aku menyesal sudah menyakiti Mona, bagaimana kalau Dia tahu Aku tidur bersamamu malam ini Mas?" Tangis Sarah semakin kencang, Abi berusaha menenangkan Sarah."Kamu tidak ingat Arga dan Mona sama-sama menyakiti hati Kita, apakah Kamu melihat mereka menyesal melakukannya? bahkan Mereka melakukan ini berulang-ulang Sayang, Kamu tidak perlu menyalahkan diri sendiri seperti itu, Aku akan bertanggung jawab atas semuanya." Abi semakin mengencangkan pelukkannya, Sarah membalikkan badannya, saat ini Mereka saling berhadapan."Aku akan menceraikan Mona secepatnya Sayang, setelah itu Kita bisa bersama-sama untuk selamanya."Sarah langsung menggelengkan kepalanya."J
Baca selengkapnya
Di Hotel Yang Sama
Sarah menghela nafas panjang, memilih tidak menjawab pertanyaan Mona. Mona juga tidak memaksakan Sarah untuk bercerita."Kapan-kapan kita berjumpa lagi ya Sarah, Aku mau mencoba mencari Mas Abi dulu kedalam, Aku mau memperjuangkan rumah tanggaku dengan Mas Abi sesuai dengan Saran Kamu tadi."Sarah mengangguk dan mempersilahkan Mona masuk kedalam Hotel, Sarah melangkah kearah mobil dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang belum terlalu padat pagi ini.Sampai dihalaman rumah tidak ada tanda-tanda Arga dan keluarganya berada disana."Syukur lah paling tidak Aku bisa istirahat sebelum besok pindah." Ujar Sarah, Sarah memang sudah bertekad untuk pindah bekerja dikantor cabang setelah beberapa waktu tertunda.Belum sempat Sarah menutup pintu, Arga berlari menghampiri diikuti Ibu dan Dara dibelakangnya.Sarah berusaha menutup segera pintu itu tetapi dia kalah cepat dari Arga yang sudah berhasil mendorong pintu."Dari mana saja kamu Sarah, tadi malam mau tidak mau Aku
Baca selengkapnya
Ancaman
Sarah Akhirnya memutuskan untuk tidak menemui Abi, tekadnya sudah bulat tidak akan berhubungan lagi dengan Abi. Berulang kali Abi menghubungi Sarah tetapi Sarah tetap enggan menjawab telepon dari Abi. Dilain tempat terlihat Abi mondar mandir menunggu kedatangan Sarah menemuinya, Abi sudah benar-benar jatuh cinta kepada Sarah, kehangatan yang diberikan Sarah beberapa hari lalu membuat Abi seperti candu untuk terus bisa bersama Sarah. "Jangan sebut namaku Abi kalau Aku tidak bisa membuat Kamu datang malam ini menemuiku Sarah." Gumam Abi sangat yakin Sarah akan datang. Dert Dert Pesan masuk kehanpdhone Sarah membuat Sarah kesal bukan main. pesan yang dikirimkan Abi kepadanya membuat ia sulit untuk berpikir. Sarah langsung menyambar kunci motor Arga karena mobilnya dibawa Arga malam ini dan memacu kendaraannya menuju Hotel tempat Abi menunggunya. Sarah langsung masuk kedalam kamar yang sudah diberitahu Abi, dengan wajah penuh emosi Sarah memaki-maki Abi. "Apa mau Kamu saat ini Ma
Baca selengkapnya
Ketahuan Mona
"Astaga bukannya tadi sudah dihapus videonya." Sarah mengurut keningnya, saat melihat Abi mengirimkan link video lagi, giginya gemerutuk menahan emosi. Sarah benar-benar menyesal sudah menjalani cinta satu malam bersama Abi."Kenapa Sayang? Kamu pusing?" Tanya Arga yang ternyata memperhatikan Sarah dari ruang tamu."Sedikit Mas." Jawab Sarah sekenanya."Mungkin karena gerimis diluar tadi makanya Kamu pusing, lain kali kalau mau apa-apa bilang saja sama Mas ya." Arga mengelus-elus kepala Sarah, Sarah merasa bersyukur Arga sudah menunjukkan perhatiannya lagi sejak kejadian beberapa hari yang lalu.Sarah menyenderkan kepalanya didada bidang milik Arga, mereka duduk diruang tamu sambil menikmati martabak yang Sarah beli tadi.****Meninggalkan semua masalah yang ada dan berharap bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik ditempat baru, Sarah begitu semangat melakukan perjalanan pagi ini. Setelah berpamitan dan mencium punggung tangan Arga, Sarah langsung naik kedalam mobil kantor yang su
Baca selengkapnya
Memberi Kejutan
Dua bulan kemudian Sarah mulai membiasakan diri dilingkungan baru, sudah hampir dua bulan ini dia menjalani rutinitas di kantor cabang tanpa masalah yang berarti, selama itu pula ia tidak bertemu dengan Arga Suaminya. Arga yang berjanji akan datang setiap minggunya saat Sarah memutuskan untuk pindah kantor nyatanya tidak terlaksana, Arga berujar bahwa saat ini Dia sangat sibuk dengan pekerjaan barunya mengelola bengkel seorang temannya, bahkan komunikasi antara Sarah dan Arga sudah sangat jarang dilakukan, karena kesibukan Mereka berdua."[Sayang ini sudah tanggal sepuluh, tidak seperti biasanya Kamu telat mengirimkan jatah bulanan untuk Mas]" Ujar Arga dari sambungan telepon, sudah menjadi rutinitas kalau selama ini Sarah selalu memberikan uang bulanan untuk Suaminya itu. "[Ibuku lagi butuh biaya banyak Mas, karena gagal panen dikampung, pakai uang Kamu dulu saja ya, lagian Kamu bilang sudah bekerja, pasti Kamu dapat gaji dong]" Sejak pindah dan kejadian Arga berani bermain dibela
Baca selengkapnya
Ternyata Sudah Sah
"Tolong Mas, ada penyusup masuk ke rumah kita" Teriak Ayu, tidak lama kemudian Arga keluar dengan hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya. "Rumah kita Kamu bilang? sejak kapan Kamu membeli rumah ini dari Ku?" Sarah semakin menguatkan suaranya membuat para tetangga berbondong-bondong datang melihat keributan itu. Arga kelihatan sangat panik, wajahnya pucat saat mengetahui Sarah ada didalam rumah. "Sejak kapan Kamu pulang Sayang? " Tanya Arga berusaha selembut mungkin untuk membuat hati Sarah lunak. "Sejak Kamu enak-enak berduaan dikamar sama perempuan jalang ini Mas. " Mata Sarah beradu dengan mata Arga. "Jangan bicara seperti itu Sarah, ini hanya salah paham saja, lepaskan Ayu, dia hanya curhat karena sedang ada masalah dengan orangtuanya. "Sarah tersenyum mengejek. "Curhat berduaan dikamar dengan Suami orang? Kamu kira Aku ini bodoh dan perempuan tidak punya perasaan? " Emosi Sarah semakin memuncak, Ia cengkeram sangat erat tangan Ayu yang sudah merah-merah terk
Baca selengkapnya
Mantap Cerai
Sarah mulai menyusun rencana untuk membalas perbuatan Arga yang secara diam-diam sudah menikah dengan Ayu. Bahkan Arga tidak sedikitpun terlihat menyesali perbuatannya. Waktu libur Sarah tinggal dua hari lagi, ini dimanfaatkan Sarah dengan sangat baik, Ia mendatangi Cafe AA untuk meminta alamat rumah orang tua Ayu, Sarah teringat Papanya Ayu tidak merestui hubungan Arga dan Ayu saat itu, mengingat Arga masih berstatus Suaminya. "Pak bolehkah Saya meminta alamat rumah orangtuanya Ibu Ayu, ada urusan yang harus Saya selesaikan dengan beliau." Ujar Sarah dengan sedikit memohon kepada Satpam yang berjaga. Satpam itu tidak langsung memberikan alamat kepada Sarah, Ia malah bengong. "Saya minta tolong banget sama Bapak. " Sarah menyatukan tangannya memohon. "Loh ini bukannya mantan Istrinya Bapak Arga yang datang waktu acara lamaran Ibu Ayu beberapa waktu yang lalu ya?" Rupanya Satpam tersebut masih ingat dengan Sarah. Sarah mengangguk kan kepalanya. "Tolong Saya ya Pak.""Ibu tidak
Baca selengkapnya
Didatangi Debt Collector
Masih dengan wajah bengong, Sarah memperhatikan dua orang itu tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan. "Anda Ibu Sarah kan, Istrinya Pak Arga?""Saya bukan lagi Istri Mas Arga, kalau kalian mau mencari Mas Arga jangan pernah datang ke rumah ini lagi, karena Mas Arga tidak tinggal disini lagi." Sarah yakin ada sesuatu dan Dia tidak ingin ikut campur dengan urusan yang menyangkut Arga. "Tidak bisa begitu Bu, Ibu sudah menandatangani surat persetujuan tentang peminjaman uang ini, Pak Arga sudah menjadikan rumah ini jaminan atas uang yang Ia pinjam kepada Kami, dan sesuai perjanjian jika tiga bulan berturut-turut tidak membayar maka rumah ini akan Kami sita. "Ternyata Arga sudah meminjam sejumlah uang ke Bank dan tidak membayar angsuran nya. "Apa? kalian akan menyita rumahku? tidak akan bisa, rumah ini atas namaku kalau urusan Mas Arga, cari saja orangnya langsung dan jangan pernah datang kesini lagi, lagian Aku tidak pernah menandatangani apapun. " Sarah tidak mau kalah, Ia memper
Baca selengkapnya
Bertemu Abi
Sarah mengambil cuti bekerja selama dua minggu untuk mengurus semuanya, bahkan saat ini Sarah harus mengontrak rumah karena rumahnya sudah disita. Hari ini Sarah akan pergi ke Pengadilan untuk mengurus perceraian nya. tanpa Ia sadari ia berpapasan dengan Mona. Pertemuan dua perempuan yang dulu sangat dekat itu kelihatan sangat canggung, bahkan Mona dengan sengaja membuang muka menghindari Sarah, tetapi Sarah ingin meminta maaf secara langsung kepada Mona. Sarah mendekati Mona yang duduk tidak jauh darinya, Mereka sama-sama sedang menunggu antrian dipanggil oleh petugas. "Mon apa kabar? " tegur Sarah berbasa-basi. "Seperti yang Kamu lihat, saat ini rumah tangga ku hancur karena Kamu, sekarang Kamu sudah puas kan dan pastinya senang sebentar lagi Mas Abi akan menjadi seorang duda, kalian akan leluasa tanpa penghalang. "Sarah menatap wajah Mona yang kelihatan lebih kurus dan tidak seceria dari biasanya, Sarah yakin saat ini Mona sedang tertekan, karena Sarah tahu Mona tidak menging
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status