All Chapters of PEDANG TIGA ELEMEN: Chapter 31 - Chapter 40
120 Chapters
HMT 31 - Mimpi Basah
Ratu Yang terlentang pasrah. Ia membiarkan Lu Sicheng melucuti semua pakaiannya. Ini dosa besar. Namun keduanya sudah tak bisa menahannya lagi. Lenguhan serta erangan Ratu Yang membuat Lu Sicheng menggila luar biasa."Kakak Cheng!" Ratu Yang meremas seprai sekuat tenaga menahan gejolak nikmat yang merasuk jiwanya.Lu Sicheng terus melakukannya sampai Ratu Yang mencapai klimaks. Napas Ratu Yang tetengah-engah karena pelepasan tadi. Sedangkan Lu Sicheng segera melumat bibirnya dengan posesif. Perlahan tapi pasti Lu Sicheng mulai menggerakkan senjatanya. Ratu Yang mengerang kesakitan saat milik Lu Sicheng menerobos memasukinya. Dia Yang meracau tak karuan.Hal itu sungguh membuat Lu Sicheng semakin menggila. Dia pun semakin gencar mengerakkan pinggangnya. Lu Sicheng sudah tak tahan lagi ingin meledak."Lu Sicheng!""Lu Sicheng, buka pintunya. Astaga!"Suara bising itu membuat Lu Sicheng terjaga dari tidurnya. Ia segera membuka matanya. Astaga, dia kaget mendapati celananya terasa lengke
Read more
HMT 32 - Kematian Pangeran Tong Yi
Istana Selatan gempar setelah Pangeran Tong Yi kembali dari hutan Utara. Raja Selatan, Tong Hao Yi sangat murka melihat putera satu-satunya kini sudah tidak sempurna lagi. Tong Hao pun menanyakan pada Tong Yi siapa yang telah memotong tangan kanannya.Tong Yi mengatakan jika pendekar dari Barat yang melakukannya. Bahkan pendekar dari Barat itu menggunakan Pedang Tiga Elemen untuk memutuskan tangannya."Apa katamu? Pedang Tiga Elemen?" Tong Hao sangat terkejut mendengar hal itu."Benar, Ayah. Dan anehnya, kenapa pedang suci itu ada di tangan Lu Sicheng, pendekar dari Barat." Tong Yi berkata sembari mengerang kesakitan saat para tabib istana mengobati luka-lukanya."Lu Sicheng? Siapa sebenarnya pemuda itu? Setahuku hanya keturunan dinasti Lu yang bisa menggunakan Pedang Tiga Elemen itu." Tong Hao tampak sedang berpikir sembari mengusap janggut hitamnya ke bawah."Apakah Lu Sicheng adalah keturunan dinasti Lu yang masih hidup?" Tong Hao melanjutkan kemudian. Sepasang netranya menatap taj
Read more
HMT 33 - Pendekar Dari Selatan
Lu Shiceng menggendong Ratu Yang di dadanya, lantas membawa sang ratu menuju kamar.Dibahkan tubuh sang Ratu di tengah-tengah ranjang. Ia segera bergegas, namun Ratu Yang meraih lengannya. Lu Sicheng memutar tubuh kembali menghadap pada sang ratu."Temani aku, Suamiku." Ratu Yang tersenyum manis menggoda."Tidak, Yang Mulia. Aku harus pergi sekarang." Lu Sicheng melepaskan genggaman tangan Ratu Yang darinya, lantas segera meninggalkan kamar itu.Ratu Yang merasa aneh dengan sikap Lu Sicheng yang tidak biasanya itu."Astaga, apakah dia sudah kembali ke habitatnya? Menjadi batu es lagi." Ratu Yang segera menarik selimut sampai ke leher.Ia tersenyum sembari memeluk jubah Lu Sicheng. Wangi sekali. Wangi sensual seorang Panglima Lu. Ratu Yang berdesah menginginkan Lu Sicheng.***Sementara itu di istana Selatan.Raja Tong Hao sedang minum arak bersama pendekar dari Selatan, Lin Cangyi. Sudah lama sejak peperangan di Selatan yang menewaskan Yang Jingmi, Cangyi baru menemui Raja Tong Hao la
Read more
HMT 34 - Rapat Istana
Jenderal Chou dan Hong Ri sedang berjalan menuju kamar Lu Sicheng. Keduanya merasa heran pada Lu Sicheng, karena pemuda itu tidak keluar kamar sejak tadi pagi. Mereka merasa cemas dan hendak mengajak panglima mereka itu untuk makan siang."Jenderal, aku rasa Panglima Lu sedang patah hati. Ya, ini pasti karena berita pernikahan Yang Mulia Ratu dengan Pangeran Agung Lin Jiang. Dan yang aku dengar kemarin, Yang Mulia Raja Lin meminta Panglima Lu untuk menikahi Puteri Lin Jia. Oh, astaga. Apakah ini yang dinamakan ujian cinta?" Hong Ri menggelengkan kepala setelah menyelesaikan ucapannya itu."Kau ini, bergosip saja. Adik Lu hanya sedang beristirahat. Semalam ia baru saja membunuh Pangeran Agung Tong Yi. Dan Yang Mulia Raja sangat ingin menemuinya sekarang," cetus Jenderal Chou sembari meneruskan langkahnya."Apa? Panglima Lu membunuh Pangeran Agung Tong Yi seorang diri? Wah, itu sungguh luar biasa. Yang Mulia Raja Lin pasti akan memberinya hadiah yang banyak," ucap Hong Ri dengan terkagu
Read more
HMT 35 - Lu Sicheng Marah
Ratu Yang menoleh pada Lin Jia yang tampak sedih mendengar ucapannya tadi. Kemudian manik matanya melirik pada Lu Sicheng yang juga memberinya wajah penuh tanya. Ratu Yang hanya tersenyum tipis dan kembali menatap pada Raja Lin yang berdiri di hadapannya."Maaf, Yang Mulia Raja. Panglima Lu tidak bisa menikahi puteri Lin Jia. Karena Perdana Menteri Han sudah melamarnya untuk menikahi puterinya, Han Xue Ying. Dan aku sudah menyetujuinya. Lagi pula, tidak mungkin seorang Panglima menikahi seorang Puteri Agung, bahkan mendapatkan tahta kerajaan Selatan ini," ringkas Ratu Yang.Ia terpaksa merendahkan Lu Sicheng di depan semua orang. Tak ada jalan lain. Karena tak mungkin ia merelakan kekasihnya itu menikahi Lin Jia.Lu Sicheng tersenyum tipis. Ia mengerti kenapa Ratu Yang menghinanya di depan semua petinggi istana. Dia sangat bersyukur Ratu Yang begitu cerdas mencari alasan untuk tidak menyetujui perintah Raja Lin."Ternyata begitu? Panglima Lu sudah menerima lamaran dari Perdana Menteri
Read more
HMT 36 - Ratu Yang Terluka Parah
"Yang Mulia!" Min Jue hanya bisa berteriak melihat Ratu Yang tak berdaya lagi dalam cengkeraman iblis muka rusak itu."Aku sudah katakan tadi. Tapi kau tidak mengerti juga, Yang Mulia. Sekarang ayo ikut denganku ke istana iblis." Minghao mulai menggiring Ratu Yang untuk pergi bersamanya. Sang ratu terus berusaha berontak, namun cengkeraman tangan iblis itu sungguh sangat kuat."Lepaskan!" erang Ratu Yang.Baru saja Minghao akan terbang membawa Ratu Yang, tiba-tiba sebuah serangan membuatnya terpental ke semak-semak. Ratu Yang segera menoleh ke arah belakangnya. Dia mengulas senyum lega melihat Lu Sicheng datang."Yihua, cepat bawa Yang Mulia Ratu berlindung," perintah Lu Sicheng tanpa mau menoleh pada Ratu Yang dan Yihua. Dia lebih fokus pada Minghao yang baru saja bangkit dari semak-semak.Yihua dan Ratu Yang segera menyingkir. Sedangkan Lu Sicheng dan Minghao mulai bertarung. Ternyata iblis bernama Minghao itu kuat juga. Lu Sicheng segera menghunus Pedang Tiga Elemen untuk memusnah
Read more
HMT 37 - Mimpi Buruk Ratu Yang
Lu Sicheng masih menatap Ratu Yang dengan pendar mata heran. Apa yang akan Ratu Yang lakukan? Apakah berciuman? Lu Sicheng tersenyum tipis kemudian."Kenapa malah tersenyum? Cepat pejamkan matamu, Suamiku." Ratu Yang tampak kesal menatap pada pria di hadapannya.Lu Sicheng hanya tersenyum tipis dan segera memejamkan sepasang matanya. Ratu Yang tersenyum puas. Perlahan ia mulai memajukan wajahnya. Mengincar bibir kemerahan Lu Sicheng. Wajahnya semakin mendekat. Bahkan sangat dekat. Dia hampir saja meraih ciumannya. Namun Lu Sicheng tiba-tiba membuka matanya.Ratu Yang membulatkan sepasang pupil matanya kaget."Hentikan, Yang Mulia." Lu Sicheng segera melepaskan rangkulan tangan Ratu Yang dari lehernya. Ia segera bangkit dari tepi ranjang.Ratu Yang hanya memandang heran pada pemuda di hadapannya itu."Istirahatlah," ucap Lu Sicheng tanpa menoleh pada Ratu Yang. Sepasang tungkainya segera terayun meninggalkan Ratu Yang sendiri dalam rasa kesalnya."Batu es itu!" Sang ratu hanya bisa men
Read more
HMT 38 - Imbalan Untuk Lu Sicheng
Pagi-pagi sekali rombongan Ratu Yang segera meninggalkan lereng gunung Liowang. Ratu Yang memaksa untuk segera pulang. Perasaannya sungguh sangat gelisah sejak mimpi buruknya semalam. Bahkan sang ratu tak bisa terlelap lagi karena mimpinya itu.Lu Sicheng dapat melihat ada kecemasan yang tersirat dari pendar mata Ratu Yang. Namun dirinya tak bisa menanyakannya sekarang. Pangeran Lin Jiang selalu berada di samping sang ratu.Sepanjang perjalanan pulang Ratu Yang tampak hampa dan tidak ceria seperti biasanya. Yihua berulang kali menggoda Ratu Yang. Namun sang ratu tampak tidak senang dan memilih untuk berdiam diri.Setiba di istana pun Ratu Yang segera mengunci diri dalam kamarnya. Dia sungguh dalam dilema besar. Dia yakin jika setiap mimpinya pasti akan menjadi kenyataan. Namun yang menjadi pertanyaan besar dalam benaknya adalah; apa yang membuatnya begitu murka sampai-sampai menyerang Lu Sicheng tanpa ampun.Lu Sicheng yang juga gelisah memikirkan Ratu Yang, tak bisa berdiam diri teru
Read more
HMT 39 - Bertemu Ibu Suri
Paginya Lu Sicheng tampak berada di tempat berlatih. Dia dan Hong Ri sedang berlatih pedang. Sedangkan Jenderal Chou tampak melatih beberapa prajurit baru. Pangeran Lin Jiang mulai bosan, karena Ratu Yang terus mengarahkan sepasang netranya pada Lu Sicheng. Hh, ingin rasanya ia maju ke tempat pelatihan, lantas melumpuhkan panglima menyebalkan itu.Tapi sial! Jurus pedangnya bahkan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Lu Sicheng. Pendekar dari Barat itu memang sangat memukau. Pangeran Lin Jiang mengaku kalah. Tapi meski begitu, dirinya tetap tidak suka melihat cara Ratu Yang menatap Lu Sicheng.Tatapan yang begitu lembut dan terpukau. Seharusnya tatapan itu tertuju padanya sebagai calon suaminya. Tapi sang ratu tampaknya tidak memiliki perasaan yang istinewa padanya. Oleh karena itu Pangeran Lin Jiang tak pernah mengatakan perasaannya pada Ratu Yang.Menikah saja. Tak perduli meski Ratu Yang tidak mencintainya. Toh nanti juga Ratu Yang akan melahirkan anaknya, pikir Pangeran L
Read more
HMT 40 - Permaisuri Fang Yin
"Yang Mulia, siapa sebenarnya Ibu Suri itu?" tanya Lu Sicheng saat dirinya dan Ratu Yang berada di atas atap istana.Ratu Yang memaksa Lu Sicheng untuk menemaninya melihat bintang sembari duduk di atap istana. Meski awalnya Lu Sicheng menolak dan mengatakan jika Ratu Yang sangat kekanak-kanakan. Namun akhirnya ia setuju setelah Ratu Yang mengatakan, jika Lu Sicheng bukanlah pria yang romantis dan sangat membosankan.Demi menyenangkan hati kekasihnya yang sedang merajuk itu, Lu Sicheng akhirnya mau bersikap kekanak-kanakan untuk melihat bintang bersama Ratu Yang di atas atap istana.Tak ada seorang pun yang mengetahuinya. Bahkan Hong Ri dan Yihua sudah kelelahan mencari mereka. Sedangkan Pangeran Lin Jiang mulai merasa curiga, karena Lu Sicheng juga tak ada di mana-mana. Mungkinkah Ratu Yang pergi bersama pria itu? Tiba-tiba terbesit dalam benaknya.Sepertinya dirinya harus segera menikahi Ratu Yang sebelum sang ratu benar-benar jatuh cinta pada Lu Sicheng. Pangeran Lin Jiang tampak mo
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status