Semua Bab Kembalinya Istri Sah sang CEO: Bab 41 - Bab 50
1347 Bab
Bab 41
Tanjaya Group mengejutkan semua orang dengan mengumumkan partner kerja sama mereka yang untuk proyek baru.Ketika Hutomo Group sedang berada dalam krisis seperti ini, Tanjaya Group justru malah memilih untuk bekerja sama dengan mereka. Hal ini membuat semua orang tidak menyangka.“Harga saham Hutomo Group sudah turun sampai hampir ke nilai terendah, mengapa Tanjaya Group memilih perusahaan seperti mereka?”“Kedua perusahaan ini belum pernah bekerja sama sebelumnya. Kenapa mereka jadi bekerja sama di saat seperti ini? Ini namanya Tanjaya Group sedang membantu Hutomo Group, kalau nggak Hutomo Group pasti akan hancur.”“Hutomo Group terlalu beruntung!”“Orang-orang di keluarga Hutomo memang licik, bisa-bisanya mendapatkan bantuan dari keluarga Tanjaya.”“Kalau seperti ini, siapa yang berani mencari gara-gara dengan keluarga Hutomo sekarang?”“Lupakan saja. Ayo pergi!”Dalam waktu setengah hari, harga saham Hutomo Group kembali normal, seolah-olah apa yang terjadi semalam tidak pernah terj
Baca selengkapnya
Bab 42
Michael berbaring di pangkuan Rima dan berkata dengan suara lembut, “Michelle cuma suka makanan yang dimasak Mama. Dia kurusan selama beberapa hari di rumah keluarga Winata kemarin.”Rima tertawa, “Kalau Nenek nggak membiarkan mamamu masak, apa Nenek akan dianggap orang jahat?”“Nggak, aku Cuma mau Nenek juga mencicipi masakan Mama. Benar-benar enak.” Michael mengejapkan mata, “Coba saja, Nenek akan tahu sendiri nanti.”“Michael, kamu anak yang baik!” Rima mengelus kepala Michael dengan penuh kasih sayang.Anak yang baru berusia empat tahun ini tidak hanya bisa menjaga adik perempuannya, tetapi juga bisa membantu Rachel dalam banyak urusan pekerjaan.Anak yang hangat ini membuat orang sangat menyukainya.Rachel sedang menyiapkan makanan di dapur.Kedua anaknya ini lahir prematur dan kesehatan mereka lebih buruk dari anak-anak lainnya ketika mereka masih kecil. Mereka juga tidak makan dengan baik ketika harus makan yang sehat dan bergizi, makanya Rachel mulai belajar memasak.Sebelum be
Baca selengkapnya
Bab 43
Golden Sun adalah sekolah TK untuk orang berada, yang bangunannya besar seperti kastil.Shania menggandeng Darren untuk masuk ke dalam, tapi tangannya dihempaskan oleh anak itu.Sorot mata Shania sekilas terlihat dingin, tapi dia segera menyembunyikannya dan berkata, “Darren, ini keputusan papamu. Kenapa kamu marah padaku?”“Kamu lihat dari mana kalau aku marah?” Darren mendengus dingin, “Aku hanya nggak mau kamu menyentuhku.”“Kamu!” Shania sangat marah, sampai hampir kehilangan kesabarannya.Dia menarik napas dalam-dalam, “Kamu sebaiknya bersikap baik dan jangan menimbulkan masalah. Kalau nggak, aku nggak tahu bagaimana harus menjelaskannya pada papamu nanti.”“Cuma mau mengurus berkas untuk masuk sekolah, kan? Memang aku bisa buat masalah seperti apa?” kata Darren dengan tidak sabar, “Cepat tandatangani, aku akan menunggumu di luar.”“Kalau begitu, kamu sebaiknya menunggu baik-baik di sini. Kalau kamu berani kabur, papamu juga nggak akan membiarkanmu begitu saja.”Shania berbalik ba
Baca selengkapnya
Bab 44
Dunia sempit sekali. Bisa-bisanya dia bertemu dengan anak pria itu di tempat seperti ini.Namun, ini tidak ada hubungannya dengan anak itu.Michael terus mendorong ayunan yang diduduki Michelle.Lima menit kemudian, Darren berlari mendatangi Michael dengan banyak mainan di tangannya, “Mainan ini untukmu.”Michael mengerutkan kening, “Apa maksudmu?”“Aku akan memberimu mainan-mainan ini, sebagai gantinya kamu meminjamkan Michelle untuk bermain denganku,” ujar Darren tegas sambil mengangkat dagunya.Semua mainan itu adalah mainan yang sering dia mainkan di sekolah. Satu mainan pesawat saja sudah bernilai puluhan juta. Bu Guru bilang mainan-mainan itu sangat mahal, jadi beliau tidak pernah memperbolehkan anak-anak lain untuk memainkannya.Dia tidak percaya kakaknya Michelle tidak tertarik dengan semua mainan ini.Namun, Michael tidak hanya tidak tertarik sama sekali, sorot matanya juga berubah dingin, “Adikku ini manusia, bukan mainan.”Seperti ada hawa dingin yang keluar dari tubuhnya ke
Baca selengkapnya
Bab 45
Prosedur pendaftaran untuk Michael dan Michelle sudah selesai. Keesokan harinya jam tujuh pagi, Rachel mengantar kedua anaknya pergi ke sekolah.“Michael, jaga adikmu baik-baik. Kalau ada apa-apa, telepon Mama. Mengerti?”Michael mengangguk dengan patuh, “Ma, nggak apa-apa, pergilah. Aku akan menjaga Michelle dengan baik.”Rachel menyentuh kepala kedua anaknya, lalu melangkah pergi.Setelah punggung ibunya menghilang di balik gerbang sekolah, Michael menggandeng tangan Michelle dan masuk ke dalam.Sebagai murid pindahan di tengah semester, mereka berdua dimasukkan ke kelas sembilan. Wali kelas mereka adalah seorang guru perempuan muda yang masih berusia awal dua puluhan bernama Jessy.Begitu melihat dua anak yang begitu lucu, Bu Jessy langsung menyukai mereka, “Wah, kamu pasti Michael dan ini pasti adikmu Michelle, ‘kan?”Michael menjawab dengan sopan, “Halo, Bu Guru. Namaku Michael. Ini adik perempuanku, Michelle. Mulai sekarang, kami adalah murid di kelas sembilan. Mohon bantuannya y
Baca selengkapnya
Bab 46
Suara Michael terdengar sangat dingin dan sikapnya sangat tegas, sehingga anak-anak lain yang ada di sana tidak berani untuk melawannya.Semua anak yang mengejek Michelle punya julukan sekarang.Michael tidak pernah suka menyerang orang karena penampilan mereka, tetapi orang-orang ini seharusnya tidak mengejek Michelle.Kalau mereka berani mengejek Michelle, mereka juga harus merasakan bagaimana rasanya diejek oleh orang lain.Seperti yang Michael duga, setelah dia memberi julukan untuk anak-anak itu, anak laki-laki lainnya di kelas itu tertawa dan menyoraki mereka.“Si Hitam! Si Gigi Bolong! Si Gendut! Mulai sekarang, kami akan memanggil kalian dengan sebutan ini!”Anak-anak itu langsung menangis karena kesal.Suara tangisan mereka terdengar di dalam kelas.Bu Jessy datang karena mendengarnya, lalu keempat anak itu langsung mengadu.“Bu, Michael memberi kami julukan!”“Bu, Michael mengejekku karena gendut. Huhuhu ....”Bu Jessy agak terkejut.Michael kelihatannya anak yang sangat baik
Baca selengkapnya
Bab 47
“Anak perempuan cantik yang baru masuk itu autis. Tampaknya cukup parah.”“Sekolah kita sepertinya baru pertama kali ini menerima anak autis yang kondisinya separah ini. Kalau separah ini, dia seharusnya didaftarkan ke sekolah khusus. Kenapa didaftarkan ke sekolah kita?”“Anak autis juga bisa agresif. Gimana kalau suatu waktu dia tiba-tiba menyerang anak lain?”Para guru di kantor sedang membahas hal ini.Bu Jessy membuka pintu dan masuk, “Michelle memang menderita autisme, tetapi untuk sementara ini kita belum menyadari adanya kecenderungan untuk menyerang orang. Aku minta kalian untuk tidak membicarakan seorang murid dari belakang.”“Suatu saat nanti kalau kita menyadarinya, itu sudah terlambat,” ujar seorang guru yang umurnya sudah lebih tua dengan serius, “Lebih baik kita cari alasan untuk mengeluarkannya dari sekolah, selagi belum ada masalah yang ditimbulkan. Pasien autisme seperti ini sulit disembuhkan. Menerimanya di sekolah ini hanya akan menambah masalah bagi kita sebagai gur
Baca selengkapnya
Bab 48
Michael berkata dengan tenang, “Guru yang membicarakan siswa di belakang mereka juga tidak pantas untuk mendidik orang lain.”Guru yang lebih tua itu hampir menggila karena marah. Pertama kalinya ada orang yang berani menegurnya secara langsung seperti ini. Bankan orang yang menegurnya itu adalah seorang anak yang baru berusia empat atau lima tahun.Di antara guru lainnya, ada satu guru yang tampaknya mengenali Michael. Dia pun berkata, “Bu Liana, sepertinya dia murid pindahan dari kelas sembilan. Kalau nggak salah namanya ... Michael. Benar, namanya Michael.”Saat itulah, guru bernama Liana itu baru menyadari mengapa anak itu tiba-tiba masuk ke kantor guru. Ternyata anak itu mendengar mereka membicarakan tentang anak yang autis itu.“Michelle adalah adikku. Aku nggak izinkan kalian membicarakannya,” kata Michael sambil mengangkat dagunya, tatapan matanya sangat dingin. “Kalau sampai lain kali aku dengar kalian membicarakannya lagi, mau nggak mau aku harus ke Dinas Pendidikan.”Beberap
Baca selengkapnya
Bab 49
Michael kembali ke kelas sembilan dengan tenang.Jessy menghela napas ketika melihat Michael, “Ibu baru saja mau pergi cari kamu. Dari mana saja kamu?”“Aku pergi ke toilet.”Michael masuk ke ruang kelas dan duduk di sebelah Michelle.Jessy masih menatap Michael. Dia selalu merasa aura anak itu terlalu kuat, sampai-sampai terkadang dia bahkan tidak berani menatap langsung mata anak itu.Akan tetapi, Michael begitu sopan dan penurut. Suaranya yang lembut saat berbicara terdengar sangat merdu. Seolah-olah semua aura itu hanya dibayangkan oleh Jessy saja.Pada jam istirahat, Jessy dipanggil oleh Liana.Sekitar lima atau enam guru mengelilingi Liana dan berpesan padanya dengan suara pelan.“Meskipun adik Michael menderita autisme, sekolah kita memiliki pengalaman dalam hal ini. Kalau ada yang nggak kamu mengerti, tanyakan saja padaku.”“Michelle sangat cantik. Anak yang begitu cantik bisa dijadikan sebagai wajah sekolah kita. Kita harus jaga dia baik-baik, jangan sampai dia keluar dari sek
Baca selengkapnya
Bab 50
Tidak banyak orang yang tahu nomor ponsel baru Rachel. Awalnya dia mengira itu telepon promosi, karena itu dia langsung menutup telepon.Namun, orang itu menelepon lagi.Rachel menyeka tangannya, lalu mengangkat telepon.“Rachel, ini kamu, kan?”Begitu mendengar suara pria yang dingin dari ujung telepon yang lain, raut wajah Rachel menjadi dingin.Ternyata itu adalah ayahnya, Sandi.Sudah beberapa hari sejak dia kembali, tapi ayahnya itu baru meneleponnya sekarang.Benar-benar ayahnya yang baik, yang mencintai dan memanjakannya sejak dia masih kecil.Rachel tertawa menyindir dan berkata, “Apa kabar, Pak Sandi?”Sandi tersedak sejenak, lalu dia menarik napas dalam-dalam baru berkata, “Rachel, Papa tahu kamu salahkan Papa. Tapi kalau kamu berpikir dari sudut pandang Papa, kamu akan mengerti kenapa Papa melakukan hal ini. Saat itu kamu bakar rumah kita dan pergi begitu saja. Sekarang, begitu kembali kamu langsung menyatakan perang terhadap keluarga Hutomo. Menurutmu, bisakah Papa nggak ma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
135
DMCA.com Protection Status