All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 51 - Chapter 60
1347 Chapters
Bab 51
Rachel menghela napas dalam hati sambil menggenggam ponselnya.Tidak peduli dari sisi perasaan maupun akal sehat, Rachel seharusnya mengunjungi neneknya. Setelah menghilang selama empat tahun, bagaimanapun juga dia harus memberi penjelasan pada sang nenek.Hanya saja, Rachel tidak tahu apakah neneknya masih akan melindunginya seperti dulu ....“Mama, sayur di dalam panci gosong.”Michael mengerutkan hidung kecilnya dan mengingatkan ibunya.Rachel cepat-cepat meletakkan ponselnya, lalu mulai memasak dengan serius.Setengah jam kemudian, tiga jenis hidangan dan satu sup sudah siap.Setelah Michelle mencium aroma makanan, gadis kecil itu langsung melangkahkan kaki pendeknya ke meja makan tanpa perlu dipanggil. Dia pun duduk di meja makan, seperti sedang menunggu diberi makan.Michael pun tertawa melihat tingkah adiknya, “Ma, Lihat Michelle. Dia terlihat sangat imut.”Rachel mengambil semangkuk sup untuk Michelle, lalu berkata sambil tersenyum, “Michelle sayang, ayo makan. Makan yang banya
Read more
Bab 52
“Baik, Pak.”Hilmi segera mengiyakan perintah Ronald.Ronald biasanya terlihat dingin dan acuh tak acuh. Namun, Hilmi tahu kalau orang yang paling mencintai kedua anak kecil itu adalah Ronald.Orang bilang, kasih sayang seorang ayah bagaikan gunung.Namun, Hilmi lebih merasa kasih sayang seorang ayah bagaikan laut.Seperti laut yang kedalamannya tak terkira, juga seluas laut yang bisa menerima semuanya.Di lantai dua, Darren sedang duduk di balkon. Air mata yang berkumpul di matanya membuat pandangannya menjadi kabur.Darren amat sangat lapar. Karena itu, dia diam-diam mengeluarkan biskuit dari dalam tas sekolahnya dan makan beberapa suap.Namun, dia tidak sengaja tersedak. Air matanya langsung jatuh membasahi wajah kecilnya.“Aku paling benci sama Papa ....”Darren berteriak sambil menangis.Ayah terlalu jahat, selalu galak padanya. Sekarang ayahnya tidak mengizinkannya keluar, membuatnya tinggal di dalam rumah sepanjang hari untuk mempelajari pengetahuan yang membosankan itu.Darren
Read more
Bab 53
Darren langsung marah.“Kak, aku ceritakan masalahku padamu dengan baik-baik, tapi kamu malah berkata seperti itu padaku. Aku nggak mau ngomong sama kamu lagi, huh!”Darren menutup telepon dengan kesal. Saking kesalnya sampai tidak bisa makan biskuitnya lagi.Sedangkan Eddy yang berada jauh di luar negeri menoleh dan menatap asisten di sampingnya dengan dingin, “Aku mau pulang ke Kota Suwanda besok, pesankan tiket untukku.”“Den Eddy, besok kita harus pergi perusahaan cabang untuk pemeriksaan. Lusa masih harus menghadiri rapat dengan pemegang saham luar negeri .... Semua ini dipesankan oleh Pak Ronald sendiri.”“Kalau begitu, pesankan aku tiket tiga hari ke depan.”Eddy berkata sambil menekuk wajah kecilnya.Perempuan bernama Rachel datang dengan mengamuk, membuat keluarga ibunya tidak berdaya. Eddy harus kembali ke sana.Selain itu, Rachel juga sengaja mendekati Darren. Oleh karena itu, dia harus kembali dan mengawasi Darren. Kalau tidak, Darren yang bodoh pasti akan masuk ke dalam pe
Read more
Bab 54
Karena Vrilla masih ingin terus memainkan sandiwara hubungan harmonis ibu dan anak, maka Rachel dengan senang hati menemaninya bersandiwara.Rachel membiarkan Vrilla memeluknya sebentar. Setelah itu, dia baru mendorong perempuan itu menjauh darinya, lalu berkata dengan sedih, “Ma, aku juga kangen sama Mama .... Selama lima tahun aku luntang-lantung di luar negeri, nggak ada rumah untuk pulang. Aku paling kangen kasih sayang dari Mama untukku. Sekarang aku sudah pulang, apakah Mama akan tetap sayang dan memanjakan aku seperti dulu?”Ada sedikit kepuasan di mata Vrilla.Rachel si gadis tengik itu ternyata masih sama seperti dulu. Selama Vrilla berpura-pura menunjukkan sedikit perhatian, gadis itu akan masuk ke dalam jebakan yang dia buat.Gadis bodoh seperti itu ingin membalas dendam pada keluarga Hutomo?Huh! Berangan-angan saja!Raut wajah Vrilla semakin penuh dengan kasih sayang. Dia meraih tangan Rachel dan berkata dengan penuh kasih, “Tentu saja. Aku selalu sayang kamu seperti putri
Read more
Bab 55
Benar saja, baru saja Rachel selesai bicara, ekspresi semua orang di meja makan seketika berubah.Empat tahun yang lalu, kebakaran besar itu telah membakar seluruh rumah keluarga Hutomo. Api juga telah menghanguskan barang-barang senilai lebih dari satu triliun.Keluarga Hutomo membutuhkan waktu dua tahun penuh untuk keluar dari kemalangan itu.Semua anggota keluarga Hutomo tanpa terkecuali telah terpengaruh oleh insiden tersebut.Boleh dibilang, meskipun Rachel sudah menjadi “orang mati” saat itu, mereka masih kesal setiap kali ada anggota keluarga Hutomo mengungkit soal Rachel.Rachel memperhatikan perubahan di wajah setiap orang. Dia pun melengkungkan bibirnya dan tersenyum lembut, “Aku selalu ingin tanya minuman apa yang Mama berikan untukku pada hari ulang tahunku yang ke-18. Kenapa aku langsung pingsan dan nggak tahu apa-apa setelah minum itu. Begitu bangun, aku tahu-tahu sudah ada di kamar hotel.”Begitu Rachel mengucapkan kata-kata itu, raut wajah Vrilla tiba-tiba berubah.Vril
Read more
Bab 56
Tatapan Rachel menjadi sedikit lebih dingin.Setidaknya Vrilla masih bisa berpura-pura menjadi seorang ibu yang penyayang. Sedangkan ayahnya justru memperlihatkan sifat aslinya secara terang-terangan.Tentu saja Rachel tahu kalau dia tidak mungkin bisa mendapatkan kembali saham Hutomo Group hari ini. Tidak, berdasarkan tingkat tidak tahu malunya keluarga Hutomo, Rachel tidak mungkin bisa mendapatkan kembali saham itu dengan cara meminta langsung seperti ini.Namun, Rachel sengaja mengatakannya sekarang. Lumayan untuk menambah masalah keluarga Hutomo.Rachel menggigit bibirnya dan berkata dengan nada memelas, “Pa, aku boleh saja nggak jadi pewaris. Tapi, bisa nggak kembalikan saham Hutomo Group padaku? Saham itu adalah warisan Mama untukku. Aku harap saham itu bisa kembali ke pemiliknya.”Raut wajah Sandi semakin tidak bersahabat.Tadinya Sandi masih enggan melepaskan putrinya itu. Namun sekarang, sepertinya dia tidak perlu mempertahankannya lagi.Setelah mempermalukan keluarganya empat
Read more
Bab 57
Rachel melengkungkan bibirnya sedikit.Seandainya hari ini dia bisa mendapatkan kembali setengah dari sahamnya, maka kedatangannya kali ini tidak sia-sia.Sedangkan untuk sisa setengahnya, Rachel yakin bisa mengambilnya kembali dalam waktu singkat.Rachel tertawa pelan dan berkata, “Aku dan Shania kakak-adik, jadi nggak usah terima kasih segala.”Kesehatan Irma tidak bagus, bisa menghadiri pesta ini saja tidak mudah baginya.Akhirnya dia bisa melihat cucu pertamanya yang telah menghilang selama empat tahun. Benang yang mengikat hatinya erat-erat akhirnya putus juga, kondisi tubuhnya langsung menurun.“Pak Berty, segera siapkan surat perjanjian pemindahan saham. Harus ditandatangani sekarang juga.”Irma terbatuk, lalu memberi perintah dengan suara dingin.Kesehatannya tidak baik. Dia bisa mati kapan saja. Dia harus menyelesaikan kekacauan keluarga Hutomo ini.“Nenek, nggak usah terburu-buru begitu kali?” Shania berusaha menekan rasa enggan di hatinya. Dia pun berkata, “Besok baru tanda
Read more
Bab 58
Shania buru-buru menyangkal hal tersebut.Perempuan itu mendelik ke arah Rachel, berharap agar wanita jalang ini tahu diri dan cepat pergi!Sayangnya, takdir berkata lain.Rachel tersenyum tipis.Perempuan itu akhirnya bisa melihat, bahwa keluarga Hutomo hanya mengandalkan keluarga Tanjaya, namun sepertinya Ronald tidak terlalu menyukai Shania.Walaupun tidak tahu mengapa, Ronald yang jelas-jelas tidak menyukai Shania, masih membiarkan keluarga Hutomo berada di sekitarnya. Hal ini tidak menjadi masalah bagi Rachel, karena tidak ada hubungan dengan dirinya.Perempuan itu yakin, keluarga Hutomo pasti sangat mementingkan wajah mereka di depan Ronald.Rachel tersenyum simpul lalu berkata kepada Ronald, “Pak Ronald, kami tadi lagi membicarakan saham keluarga Hutomo, kebetulan sekali Bapak datang. Mungkin Pak Ronald bisa membantu kami, untuk menjadi saksi.”Sebaliknya, Ronald malah tertarik mendengar hal ini, “Oh, saksi untuk apa?”“Rachel!” Vrilla buru-buru memutus ucapan Rachel dengan pani
Read more
Bab 59
Rachel dengan tenang dan jelas menceritakan kembali asal-usul saham Hutomo Group dan kepemilikannya sebanyak 50%.Di akhir cerita, Rachel berkata kepada Ronald dengan tenang, “Menurut Pak Ronald, kalau aku mengambil kembali saham yang telah diwariskan oleh Ibuku kepada ku, apa ini masuk akal?”“Nggak masuk akal.” Ronald mengeluarkan tiga kata ini dengan sangat tenang. Raut wajah Shania langsung berubah bahagia mendengar hal ini. Pria ini ternyata memandang masalah ini dari sisinya!Dengan adanya perkataan dari Ronald ini, maka Shania mempunyai alasan untuk menolak perjanjian pengembalian saham itu. Bahkan Nenek juga tidak dapat menuntutnya apa pun.Wajah Shania langsung berubah menjadi dingin.Seperti yang Rachel telah duga di awal, tidak seharusnya dirinya memercayai ucapan pria ini. Hasilnya, dirinya hanya membuang energinya sia-sia.Baru saja Rachel mau membuka mulutnya, suara Ronald sudah kembali terdengar.“Ibu Rachel, kalau saya jadi kamu, saya akan mengambil semua saham tersebu
Read more
Bab 60
Nenek Irma juga sudah lelah, dia pun bangkit berdiri sambil berpegangan pada tangan Pak Berty.Rachel langsung bangkit dan memegang tangannya yang lain. “Nenek, aku akan memapah kamu ke kamar.”Nenek Irma menganggukan kepalanya, kemudian cucu dan anak itu pun berjalan menuju ruang istirahat.Sementara, suasana di dalam ruangan itu masih sangat ramai.Ini adalah kunjungan pertama Ronald ke keluarga Hutomo, semua anggota keluarga Hutomo merasa bahwa pernikahan antara Shania dan Ronald pasti akan berlangsung cepat atau lambat.“Ronald, belakangan ini ada film baru yang bagus di bioskop, besok sore kamu dan Shania pergi nonton saja,” ucap Vrilla sambil tersenyum. “Selesai menonton film, kalian bisa jalan-jalan sebentar, lalu malamnya pergi candle light dinner berdua. Romantis sekali!”Shania menundukkan kepalanya dengan malu-malu, namun tidak menolak juga tidak menyetujui ucapan Ibunya itu. “Ronald sore biasanya sibuk, mana mungkin ada waktu untuk menonton.”“Aduh, sesibuk apa pun tetap ha
Read more
PREV
1
...
45678
...
135
DMCA.com Protection Status