All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 2401 - Chapter 2410

Rose mengakhiri panggilan, lalu mengusap pinggangnya sejenak. Dia mengambil gelas, lalu berjalan ke balkon untuk berjemur. Tiba-tiba dia tertegun. Di kejauhan sana, sebuah mobil Porsche merah 911 sedang berhenti di depan rumah Juno. Ada yang menuruni mobil sembari menenteng keranjang buah berjalan ke dalam rumah Juno.Jarak memang cukup jauh, tapi dalam sekilas mata, Rose dapat melihat bahwa orang itu adalah Misha. Rose spontan kepikiran dengan mimpi itu dan jantungnya pun berdebar kencang.Rose menengadah kepalanya untuk menghabiskan air di dalam gelasnya. Dia memaksa dirinya untuk tidak berpikir kebanyakan, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.Albert mengirim semua foto busana kepadanya. Rose pun menenangkan dirinya membantu Albert untuk memilih model. Hanya saja, terkadang dia spontan melhat ke luar jendela. Misha bisa datang ke Kediaman Keluarga Liman pasti untuk mencari Juno. Apa dia mulai mengejar Juno? Dari reaksi semalam, sepertinya Juno juga bukannya tidak memiliki perasaa

Sarima mengusap kepalanya, lalu berjalan ke dapur.Rose mengubah siaran televisi secara asal-asalan. Sudah lama dia tidak pernah menonton televisi, tidak ada satu pun yang dia kenal. Pada akhirnya, dia mencari sebuah acara lucu dan menonton sejenak. Suasana hatinya pun terasa lebih membaik.Kue yang dibuat adalah kue isi sayur dan daging sapi yang paling disukai Rose. Hanya saja, Rose malah tidak memiliki selera makan. Dia yang biasanya makan empat potong itu malah merasa kenyang hanya dengan makan satu potong.Setelah naik ke lantai atas, Rose berbaring di atas ranjang. Dia bolak-balik beberapa kali. Sepertinya karena tidurnya tidak nyenyak semalam, dia pun langsung ketiduran.Saat bangun, waktu pun sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore hari. Dia berdiri, lalu pergi membantu Albert untuk melihat gambar model hingga pukul empat sore hari, baru dia menyelesaikan semuanya.Rose turun ke lantai bawah untuk minum. Kebetulan dia melihat ibunya sedang memasuki rumah.Sarima kelihatan se

Juno terus menatap mata terbelalak Rose. “Aku mencintainya, tapi dia menyukai orang lain. Aku terpaksa menyembunyikan perasaanku sendiri, menjadi temannya dan atasannya untuk bisa melindunginya. Meskipun dia terluka, aku juga tidak rela untuk melepaskannya.”Sekujur tubuh Rose gemetar. Dia spontan melangkah mundur.Juno melangkah maju selangkah. Berhubung dia sudah mengatakannya, dia pun ingin mengutarakan segalanya. “Dengan tidak gampangnya dia putus, lalu kembali ke sisiku. Dia malah beri tahu aku, dia menganggapku sebagai ayahnya. Sekarang, dia malah beri tahu aku, aku lebih serasi dengan wanita lain!”“Rose!” Juno menatapnya dengan tatapan sakit. “Kamu mau lukai aku sampai tahap apa lagi?”Raut wajah Rose kelihatan syok. Dia menggeleng dengan syok. “Nggak … nggak mungkin. Mana mungkin kamu suka ….”Mana mungkin orang yang disukai Juno adalah dirinya?“Kenapa tidak mungkin?” Juno tersenyum sinis. “Seandainya bukan karena mencintaimu, kenapa aku mesti membuat diriku menjadi serendaha

Salju turun semakin lebat saja. Rose ingin sekali menjerit Juno agar dia segera pulang ke rumah. Hanya saja, suaranya tersangkut di tenggorokan. Entah kenapa dia malah tidak bisa mengeluarkannya? Kata Juno, selama ini dia hanya mencintai Rose seorang diri! Waktu itu, setelah merasa syok, dia berpikir dengan saksama, sebenarnya bukan tidak ada sedikit tanda-tanda sama sekali.Juno selalu menjaga Rose dengan penuh perhatian. Dia selalu menjaga Rose tanpa syarat. Bahkan, pada malam Rose putus cinta waktu itu, Juno langsung berangkat dari Kota Kibau kemari dan memeluknya. Pada saat itu, Rose bahkan dapat merasakan bahwa tubuhnya sedang gemetar.Hanya saja, selama ini Rose selalu mengabaikan perasaan itu. Sebab, mereka berdua sudah bersama sejak kecil. Juno pun selalu memperlakukannya seperti itu. Rose merasa Juno bagai abang atau ayahnya saja. Dia benar-benar sudah terbiasa dengan perlakuan baik Juno terhadapnya, bahkan merasa kebaikannya itu memang sudah menjadi sebuah keharusan.Namun,

Juno berkata, “Semalam dia agak syok. Dia sudah melarikan diri tadi pagi!”Untung saja Rose bukan melarikan diri di tengah malam. Jika tidak, Juno pasti akan merasa tidak tenang dan langsung pergi menyusulnya.Misha tertawa lebar. “Apa kamu juga akan kembali ke Kota Jembara hari ini?”Juno menjawab, “Tidak, dua hari lagi.”Misha berkata, “Bagus. Kali ini, kamu memang mesti beri dia sedikit waktu untuk mencerna perubahan status kalian di kemudian hari.”Juno membalas, “Apa pun ceritanya, aku tetap sangat berterima kasih sama kamu!”Misha berkata dengan suara lembut, “Nggak usah terima kasih. Aku sudah merasa tenang asalkan kamu jangan benci aku mengeluarkan ide buruk ini sampai bikin Rose marah dan pergi.”“Tidak, kok!” Suara Juno terdengar datar. “Semuanya cuma masalah waktu!”Memang lebih baik untuk mengutarakan perasaan lebih awal!Misha berkata dengan tersenyum lembut, “Baiklah, kalau begitu, aku doakan kamu bisa segera mendapatkan wanita idamanmu. Jangan lupa undang aku saat kalian