All Chapters of TARGETKU BOS MAFIA: Chapter 41 - Chapter 50
180 Chapters
BAB 41. Penolakan Dari Bos
Callista pun tersenyum lalu beranjak dari ruangan itu. Meski Fritz melarang, tapi wanita ini cukup keras kepala. Dia akan melakukan apa yang menurutnya harus dilakukan. Perbuatan ValHolitz sangat kejam, makanya dia tidak bisa tinggal diam. Apalagi merekalah yang sudah membuat Fritz kehilangan lidah dan sulit berkomunikasi. Bagaimana Callista akan menerima hal ini?Dia pergi ke kawasan ValHolitz. Dirinya mencari keberadaan mobil Fritz. Setelah beberapa jam pergi ke sana kemari, barulah dia menemukannya. Mobil Fritz terparkir di parkiran bar. Dia masuk ke dalam sana lalu mengambil benda yang mungkin terhubung dengan alat penyadap yang kini ada di tangannya. Namun sayang, kedua alat tersebut tidak saling terhubung, bahkan alat penyadap yang dimiliki Fritz sama sekali tidak sama dengan benda yang dipegangnya kini.Kemungkinan alat penyadap itu milik musuh. Dengan cepat Callista mencari sesuatu di dalam mobil ini dan tak lama menemukan sebuah kotak kecil tepat di bawah jok kemudi. Dia memb
Read more
BAB 42. Anak Angkat?
Callista membelalakkan matanya lalu menoleh ke arah Letizia. Dia menatap mata wanita itu untuk mencari kebenaran. Namun Letizia tidak tampak sedang berbohong, wajahnya cukup serius. Dengan cepat Callista bertanya, “Kau tahu informasi itu dari mana?”“Dari anaknya langsung,” jawabnya. Callista pun bangkit dari duduknya lalu menarik lengan Letizia. Dia membawa Letizia menuju ke tempat sepi setelah itu dilepaskan.“Jangan berbicara sembarangan! Fernando tidak memiliki seorang istri, apalagi anak. Aku begitu mempercayai dia. Mana mungkin dia sudah menikah sebelum menikah denganku!” geram Callista. Dirinya tidak percaya, dan tidak mau mempercayai itu, tapi Letizia mengatakannya seakan-akan Fernando memang memiliki seorang anak.“Aku tidak bilang kalau suamimu sudah beristri, Fernando hanya memiliki seorang anak, itu pun anak angkat dan bukan kandung. Fernando mengangkatnya beberapa tahun lalu dan mereka sempat tinggal bersama. Namun Fernando pergi tanpa meninggalkan pesan sama sekali. Seka
Read more
BAB 43. Ruang Rahasia
Anak laki-laki itu menghampiri Callista lalu mendorongnya dengan kasar. Perkataan tidak mengenakan pun dilontarkan. Sebenarnya Callista naik pitam, tapi dia menahan diri karena dirinya paham kalau anak ini pasti memiliki alasan. Bahkan sampai mengenal dan mengetahui nama dia. Pasti ada sesuatu yang menyebabkannya sampai seperti itu kepada Callista.Letizia berusaha menenangkan anak itu sampai beberapa menit kemudian terdiam dan tidak lagi mengoceh, hanya melirik Callista dengan tajam. Karena penasaran, Callista pun bertanya, “Kenapa kau sampai semarah itu kepadaku bahkan tahu siapa aku? Apakah Fernando memberitahumu?”“JANGAN MENYEBUT NAMANYA DENGAN MULUTMU ITU!” teriak anak tersebut. Callista hendak melawan, tapi ditahan oleh Letizia. Wanita ini memberi tahu Callista kalau dia harus menahan emosinya. Anak itu melanjutkan, “Gara-gara kau, ayah sampai terbunuh.”“Hah? Kenapa kau menyalahi aku?” tanya Callista dengan nada tidak suka.“Tunggu dulu! Jangan berkelahi! Tujuanku mempertemuka
Read more
BAB 44. Fritz Mengamuk
“Bagaimana aku bisa tahu? Karena waktu itu beberapa dari para anggota ValHolitz sempat membicarakannya. Aku tidak pernah memberi tahu siapapun karena aku rasa tidak perlu disebarkan dan mungkin itu juga menjadi aib mereka. Salah satu dari para anggota yang ku dengar bernama The Heinous melakukan hal itu kepada ValHolitz yang mengakibatkan beberapa anggota lainnya mendapatkan ancaman, ada juga yang terbunuh, informasi penting mereka terdengar sampai ke musuh serta terjadinya peperangan antar bos mafia itu dengan bosnya dari musuh,” jelasnya seraya menatap mereka.Sebelum keduanya mengatakan sesuatu, Letizia melanjutkan, “Aku tidak tahu apakah hal ini ada hubungannya dengan Fernando atau tidak, tapi kalau memang benar, kemungkinan besar itulah alasan kenapa dirinya sampai menjadi incaran ValHolitz.”“Aku pernah mendengar kabar itu, tapi ayah tidak pernah memberitahuku atau menjelaskannya. Di saat yang bersamaan, dia segera membawaku pergi ke
Read more
Bab 45. Penodongan
Malam ini Callista kembali ke markas Forezsther, dia masuk ke dalam ruangan sang bos. Dirinya berkata kalau dia ingin membicarakan hal penting kepada Alberto, tapi tidak sekarang dan di sini. Tentu saja Alberto akan mendengarkan apa yang diinginkan oleh anak buah itu.Callista meminta sang bos untuk menemuinya di suatu tempat esok hari. Alberto berkata kalau dia cukup sibuk dan memiliki waktu luang di sore hari. Karena Callista juga tidak ada kegiatan esok sore, dirinya pun menyetujuinya. Seusai itu barulah keluar dari ruangan Alberto.Di markas Forezsther, masih ada beberapa anggota yang mengenal Callista. Melalui bantuan mereka, Callista mendapatkan beberapa senjata tajam serta amunisi. Setelah mendapat apa yang dia inginkan, dirinya pun meninggalkan markas Forezsther.Dengan menggunakan mobil Fritz, Callista melajukannya menuju ke kawasan ValHolitz. Dia berhenti di suatu tempat lalu berjalan kaki menuju ke rumah Gabriel, salah satu anggota dari kelompok mafia itu. Setelah berada di
Read more
BAB 46. Rencana di Balik Kedatangannya
“Sayang sekali, aku memang tidak mengenal siapa pria yang kau sebutkan namanya itu. Jika kau datang hanya untuk bertanya, lebih baik kau pulang saja dan cari sendiri informasi yang kau butuhkan itu. Kehadiranmu sangat tidak penting!” katanya lalu berjalan masuk kembali meninggalkan Callista. Wanita tersebut terus memanggilnya, tapi pria itu tidak mengindahkan. Mau tak mau, dia melepaskan peluru ke udara membuat semua orang terkejut, termasuk bos ValHolitz itu. Callista berhasil menghentikan langkahnya. “Usir dia!” perintahnya lalu pergi begitu saja. Callista semakin kesal, dia hendak melarang, tapi semua anggota ValHolitz menodongkannya senjata api. Dengan terpaksa dia harus mundur, apalagi mereka juga mendekatinya. Dia kalah karena dia sendiri, sepertinya mereka juga tidak peduli dengan ancaman Callista terhadap todongan dia kepada Gabriel. Callista mengangkat tangannya dengan pelan lalu mundur, dia melepaskan Gabriel dan menjauhinya. Setelah beberapa menit mundur, dia berhasil kel
Read more
BAB 47. Kisah Pengkhianatan
Semenjak hari di mana dirinya diusir dari ValHolitz, Callista terus memikirkan sebuah cara agar bisa membalaskan dendamnya. Kini dia tengah berada di ruang bawah tanah rumah dan sedang merakit sebuah bom. Dirinya berencana untuk mengebom kawasan ValHolitz untuk membalaskan dendam karena sudah membuat temannya tidak bisa bicara. Ditambah dia kesal dirinya tidak langsung menghajar orang yang dia anggap sebagai bos ValHolitz waktu itu.Di tengah-tengah dirinya sedang merakit bom, dia berdecak kesal karena mengingat kebodohannya waktu itu. Dirinya mengomel, “Kenapa aku malah mempertanyakan tentang Fernando? Aku datang ke sana untuk balas dendam, tapi malah bertanya hal yang tidak perlu! Sial!”Dia sedikit menyesalinya, tapi di sisi lain, dia yakin kalau bos ValHolitz pasti terkejut dengan pertanyaan yang dia ajukan. Setidaknya orang itu akan tahu kalau Callista ingin mengetahui tentang Fernando Foligno yang katanya pernah menjadi anggota terbaik di ValHolitz. Tidak mungkin sang bos tidak
Read more
BAB 48. Rasa Kesal
“Tidak!” kata Callista dengan nada sedikit meninggi. Dia tidak terima kalau temannya yang bernama Richard itu adalah bos mafia. Dirinya melanjutkan, “Aku sudah bertemu dengan bos ValHolitz dan bukan pria itu bos mereka. Kenapa kau dan Fritz mengatakan hal yang sama? Padahal kalian belum melihat bos mereka yang sebenarnya, iya, kan?”“Kau yakin yang kau temui itu bos mereka? Aku rasa kau bertemu orang yang berbeda,” balas Alberto membuat Callista membelalakkan mata. Kenapa sang bos berkata begitu? Apakah mungkin yang dikatakannya benar? Kini Callista menjadi kebingungan sendiri.“Ah! Aku lupa kalau aku tidak boleh banyak bicara. Ya, itu terserah dirimu mau berteman dengannya atau tidak, asalkan kelompok ini tidak terlibat masalah dengan mereka. Walaupun Fritz memiliki masalah dengan orang-orang itu, aku yakin masalah tersebut akan cepat selesai, apalagi akan ada yang membalas dendam. Aku harap balas dendam ini tidak menjadi masalah besar untuk kami,” lanjutnya seraya meneguk segelas mi
Read more
BAB 49. Bos dan Anak Buahnya
Fritz Ryker menghentikan langkahnya untuk mempertanyakan apa keinginan orang yang mengikutinya itu, tapi orang tersebut hanya menatapnya lalu pergi begitu saja, seakan-akan enggan untuk berbicara dengan Fritz. Dia menduga kalau orang tadi adalah suruhan bos ValHolitz untuk memantaunya. Entah berapa orang yang mengawasi gerak-gerik Fritz, dia harus sangat berhati-hati dalam mengambil tindakan, termasuk ketika berbicara dengan Callista. Ada kemungkinan kalau orang tadi akan melaporkan hasil pemantauannya kepada sang bos.Dia melanjutkan lagi langkahnya dan membiarkan para pembuntut untuk mengikuti dia. Sesampainya di markas, beberapa orang yang mengenal Fritz dan tahu apa yang terjadi, mempertanyakan keadaan pria ini. Fritz tidak menjawab, dia hanya tersenyum. Kesulitan untuk berbicara membuatnya tidak bisa menjawab semua pertanyaan dan kekhawatiran dari teman-temannya itu. Dengan terpaksa hanya senyuman saja yang dia tunjukkan.“Fritz Ryker … akhirnya kau d
Read more
BAB 50. Tunjukkan Kepadaku
Fritz mengamuk, bahkan sampai melempar handphonenya ke sembarang tempat. Beberapa orang yang ada di ruangan itu menolehkan kepala. Salah satu pria yang mengenal Fritz mempertanyakan apa yang terjadi, sayangnya Fritz tidak menjawab. Dia mendorong temannya itu dengan kasar lalu mengambil handphonenya dan pergi begitu saja. Dengan emosi, dia menemui Alberto untuk segera menyuruhnya melakukan misi. Dirinya ingin misi tersebut tidak hanya satu melainkan lebih.Karena melihat betapa emosinya Fritz, dengan cepat Alberto memerintahkannya untuk melakukan tiga misi di tempat yang berbeda. Alberto sedikit senang karena baginya, kalau anak buah sedang emosi, maka pekerjaan akan dilakukan dengan cepat. Mungkin besok Fritz akan kembali dan meminta misi lagi. Dengan begitu, target yang ingin dimusnahkan oleh Forezsther akan mati dalam waktu dekat.Sebelum Fritz pergi, Alberto sempat berpesan. Dia berkata, “Ryker, jangan melakukan hal ceroboh dan gegabah! Tetap waspada karena ak
Read more
PREV
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status