All Chapters of Menantu Egois : Chapter 11 - Chapter 13
13 Chapters
BAB 11
Menantu Egois BAB 11Aku terkejut ketika mendengar Ibu mertua sedang berbicara lewat telepon. Dari arah pembicaraannya sepertinya Ibuku lah lawan bicaranya. Aku lalu urungkan untuk menyapanya, aku diam di tempatku sambil menguping apa saja yang ibu mertuaku bicarakan.Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Ibu mematikan sambungan telepon. Dan aku yang sudah tidak sabar langsung berjalan mendekatinya. "Bu..."sapaku. Ibu mertua sedikit kaget ketika aku menyapanya. "Eh... Kamu, Rin."jawabnya gugup. "Ibu tadi sedang bicara sama siapa?" tanyaku"Oh... Tadi itu tetangga Ibu." jawabnya. Entah mengapa aku merasa jika Ibu sedang berbohong. "Ibu tidak lagi menyembunyikan sesuatu dari Rina kan?" tanyaku menyelidik"Ti-tidak, Untuk apa Ibu punya rahasia to Rin."jawabnya dengan senyum yang terlihat di paksakan. "Ya sudah kalau begitu. Oh ya Bu, Rina pengen minta pendapat Ibu." ucapku "Tentang apa Rin?"jawabnya "Rina pengen buka toko gitu Bu. Seperti punya Ibu." ucapku "Kalau
Read more
BAB 12
Menantu Egois BAB 12Aku sangat cemas karena Dokter tak kunjung keluar. Tak berselang lama Mas Tejo datang. Dia terlihat sangat cemas."Bagaimana keadaan Ibu?""Ibu masih ditangani Dokter, Mas.""Bagaimana Ibu bisa sampai jatuh?""Aku juga tidak tahu Mas. Aku lagi dikamar sedangkan Ibu didapur bersama Si Mbok.""Ngapain Ibu didapur?""Katanya mau bantuin Si Mbok.""Kamu menyuruh Ibuku mengerjakan pekerjaan rumah?""Tidak Mas. Aky tidak pernah meminta Ibu melakukan hal itu. Ibu itu tidak bisa dilarang. Kamu tahu sendiri kan bagaimana sifat Ibu.""Ya setidaknya kami sebagai menantu itu tahu dong. Kalau Ibu pasti akan melakukan pekerjaan rumah maka kamu harus antisipasi kamu bantuin atau kamu ajak Ibu itu ngobrol biar Ibu teralihkan.""Mas! Ibu itu bukan anak kecil!""Awas ya Dek! Kalau sampai terjadi sesuatu kepada Ibu maka jangan harap Mas akan memaafkan mu!"Aku sangat terkejut mendengar penuturan Mas Tejo. Kenapa Dia menyalahkan aku apa yang Ibu alami saat ini. Kenapa sem
Read more
BAB 13
Aku pergi tak menoleh lagi kearah mereka. Di dalam mobil aku hanya bisa menangis. Aku sedih Ibuku ternyata manusia yang tidak punya hati nurani. Bagi Ibuku uang adalah segalanya dan Dia bahkan tak peduli dengan orang disekitarnya. Aku juga tidak tahu kenapa Ibuku bisa setega itu dengan Ibu mertuaku. Jika Ibu iri dengan mertuaku seharusnya Ibuku berpikir ulang. Karena Ibu sebenarnya tahu jika aku tidak pernah memberikan uang kepada Ibu mertuaku. Sudahlah percuma juga aku berpikir keras mengenai ibuku yang aku sendiri sudah tahu jika Dia hanya akan peduli dengan uang. Aku berhenti di sebuah rumah makan untuk membelikan makanan si Mbok. Karena aku yakin Mbok pasti sudah lapar. Setelah membeli makanan aku langsung balik ke rumah sakit. Aku takut mas Tejo mencariku. Setelah sampai rumah sakit, aku langsung masuk keruangan Ibu. Tapi, tak ku lihat mas Tejo di ruangan itu. Aku lalu mendekat kearah si Mbok yang sedang tertidur di sofa. Aku memang memilih ruangan VIP agar temp
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status